Dan hal asil, Clara pun ketiduran karena pemikiran hal ini.
Malam harinya.
Setelah selesai mandi, Clara pun turun ke bawah untuk menemui papa dan mama nya di ruang makan.
"Clara, ayo duduk lah, makan, kau seharian tidak makan, makan lah yang banyak."Ucap sang papa yang saat itu sudah menunggu di meja makan bersama dengan mama Gita.
"Iya pa."Jawab Clara duduk berhadapan dengan papa dan mama nya.
"Pa, ma, Clara udah mutusin ... "ucap Clara mengantungi Kalimat nya.
"Kau boleh menolak sayang."Jelas sang papa sambil meneguk air minum yang ada di dalam gelas nya.
"Tidak pa,aku memutuskan untuk menyetujui nya."Jawab Clara dengan suara sedikit berat.
"Uhuk-uhuk."Seketika papa Hans tersedak mendengar ucapan Clara barusan.
"Mas kau baik-baik saja?"Tanya mama Gita kaget dan khawatir.
"Papa?"Lirih Clara kaget.
"Sayang? Kau benar-benar yakin menyetujui nya? Apa kau yakin?"Tanya sang papa sambil memegang tangan anak nya.
Clara menjawab itu dengan sebuah anggukan.
Di sini lah kebahagiaan papa Hans terlihat, saat putri nya memutuskan untuk membantu dirinya dengan setuju untuk di jodohkan oleh sang papa.
"Oh Clara terimakasih banyak."Ucap papa Hans berdiri dari duduknya dan memeluk Clara.
Sementara mama Gita hanya tersenyum manis melihat keputusan dewasa yang di pilih oleh Clara.
Sementara itu di sisi lain.
Terlihat Erlan,mama Rena dan juga pala Tian sedang makan malam di ruang makan villa.
"Erlan, bagaimana keputusan mu?"Tanya papa Tian.
"Tidak bisa kah papa membahas nya setelah kita selesai makan?"kesal Erlan ya g membuat nafsu makan nya berubah.
"Tidak bisa, besok papa sudah akan melakukan perundingan."Ucap papa Tian.
Perlahan mama Rena mengengam erat tangan putra nya dengan sorot mata penuh khawatir.
Erlan tau mama nya sangat takut jika dirinya di usir oleh sang papa, kebahagiaan mama nya adalah Erlan, begitu juga sebaliknya, Erlan tidak akan membiarkan mama nya terluka sedikitpun.
"Semuanya ada di tangan papa, lakukan apapun yang papa suka."Ucap Erlan yang kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan cepat menaiki tangga menuju kamar nya.
"Papa anggap itu setuju!"Teriak sang papa merasa bahagia.
Sementara mama Rena mengeleg kepala melihat suaminya yang begitu antusias.
Keesokan harinya.
"Semuanya sudah setuju, tingal mengatur waktu pertemuan dan setelah itu pernikahan, aku tidak ingin hal ini terlalu lama, jika bisa lakukan secepat mungkin saja."Ucap papa Tian kepada papa Hans.
Hari ini, papa Tian lah yang datang ke kantor papa Hans untuk melanjutkan kesepakatan mereka yang sempat tertunda.
"Aku setuju dengan mu, lupakan semua masalah yang kita buat sebelumnya, dan sekarang pikirkan masa depan anak-anak, malam nanti aku mengundang kalian makan malam di rumah ku, aku harap tidak ada kendala."Ucap papa Hans kepada papa Tian.
"Terima kasih banyak, aku akan datang, dan tidak akan ada kendala apapun,aku yakin itu."Jawab papa Tian sambil tersenyum.
Setelah kesepakatan untuk mengadakan pertemuan keluarga nanti malam dengan acara makan malam, papa Tian pun permisi keluar dari ruangan papa Hans.
"Permisi pak, bagaimana?"Tanya Hana yang sedari tadi sudah menunggu informasi baik untuk para karyawan lain.
"Semuanya berjalan lancar Hana."Ucap papa Hans dengan wajah bahagia.
"Astaga, aku sangat bahagia mendengar nya, tapi, bagaimana dengan nona Clara?"Tanya Hana bersemangat namun dia masih memikirkan Clara.
"Aku tau dia sedikit tertekan, tapi dia tetap menyetujui nya demi aku dan karyawan perusahaan kita."Ucap papa Hans menjelaskan.
Hana ikut sedih mendengar ucapan papa Hans barusan, dulu dia cukup dekat dengan Clara karena dia sering ikut ibunya untuk bekerja di rumah papa Hans, tentu dia tau kondisi hati nona muda nya itu.
"Sudah lah, jangan terlalu di pikir kan, beritahu semua karyawan, jika perusahaan kita tidak akan bangkrut, ini juga demi masa depan putri ku selanjutnya."Perintah papa Hans kepada sekretaris nya.
"Baik pak."Jawan Hana yang kemudian berjalan keluar dari ruangan tersebut untuk melakukan apa yang di perintahkan oleh bos nya.
Sementara itu di sisi lain.
"Clara, ini buku lo."Ucap Nabila memberikan buku novel yang sudah bersih itu kepada Clara.
Clara yang melihat itu pun senang dan mengambil buku tersebut dan melihat nya, ternyata sang sahabat benar-benar menepati janji untuk membersihkan buku itu.
Sedikit mengenal keluarga Nabila, mereka adalah keluarga sederhana,ibu nya ibu rumah tangga sedang kan ayah nya karyawan di kantor papa nya Clara, jadi dari sini kita tau kan, Clara juga pasti memikirkan keadaan sahabat nya jika perusahaan mereka bangkrut ayah sahabat nya juga pasti tidak bisa menyekolahkan Nabila lagi.
"Nabila, Lo gak mau cerita apapun ke gue? Bukan nya Lo ada kabar baik ya?"Tanya Clara kepada Nabila.
"Kok Lo tau? Iya, baru aja gue mau ngomong, kan kemarin ayah gue bilang kalau gak lama lagi perusahaan tempat dia bekerja itu bakal bangkrut, dan dia bilang gak bisa nyekolahin gue lagi, gue sedih banget gara-gara takut gak ketemu Lo lagi, tapi ternyata, tadi malam ayah gue bilang, udah ada pengumuman, bahwa perusahaan nya gak jadi bangkrut,gue bahagia banget, dan berfikir itu pemilik perusahaan nya gigih banget ya mempertahankan perusahaan dan karyawan nya gue bangga meskipun gue gak kenal."Ucap Nabila panjang lebar.
Ya, Nabila sama sekali tidak mengetahui jika perusahaan tempat ayah nya bekerja adalah milik papa nya Clara.
"Gue bahagia, kalau Lo bahagia."Ucap Clara yang kemudian menarik tangan sang sahabat dan memeluk nya erat.
Nabila pun merasa aneh dengan sikap sahabat nya, ia pun membalas pelukan itu meskipun tidak tau beban apa yang membuat seorang wanita tangguh seperti Clara tiba-tiba mengeluarkan air mata nya.
"Clara, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Lo gak ngomong jujur sama gue? Lo gak biasanya kayak gini, ayo dong jujur ada masalah ya sama keluarga Lo?"Tanya Nabila gelisah.
"Engak, apaan sih, gue cuma bahagia karena Lo gak jadi pergi dari sekolah ini, bagus malah perusahaan tempat bokap Lo kerja gak jadi bangkrut, kan Lo gak bakal jadi gelandangan."Ucap Clara seketika melepaskan pelukan dan kembali memasang wajah galak nya.
"Kesurupan apa sih anak dajal satu ini?"Batin Nabila seketika menjadi kesal.
Ini lah Clara, dia lebih memilih merahasiakan kesedihan nya dari sang sahabat, karena tidak ingin membuat sahabat satu-satunya ikut terbeban pikiran karena dirinya, walaupun mereka sudah hampir tiga tahun bersahabat, Clara tidak akan berbagi kesedihan jika memang Nabila tidak mengetahui nya dari mulut orang lain.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Winarno Suzhi
Maaf ya cerita bagus,tapi..jujur paling gak suka bahasa loe...guee....
2023-08-02
0