TMM *02

Hana adalah lulusan terbaik di universitas ternama, namun dia memilih mengabdikan diri kepada perusahaan pak Hans karena baginya pak Hans adalah boss yang baik, meksipun di usia muda nya ini Hana mendapatkan begitu banyak tawaran dari perusahaan lain, dia tetap mengabdikan diri di perusahaan Hans.

"Jangan berterima kasih pada ku pak, dulu anda banyak membantu keluarga saya, termasuk ibu saya, dan sekarang giliran saya yang membantu dan mensuport anda."Ucap Hana.

Ya, sedikit cerita tentang Hana, Hana adalah anak mantan art nya papa Hans dulu di rumahnya dan dulu papa Hans lah yang sering membantu keluarga Hana dalam kesulitan apapun sehingga Hana bisa belajar dengan giat dan menjadi seorang yang pintar dan punya pendidikan tinggi.

"Hana, menurut mu aku harus bagaimana? Apa Clara akan setuju dengan perjodohan ini? Aku khawatir dia akan memberontak."Tutur papa Hans kebingungan.

Saat ini mereka dalam perjalanan kembali ke perusahaan pak Hans.

"Bicara adalah jalan terbaik untuk ini pak, bapak harus mendiskusikan ini kepada keluarga, termasuk nyonya, dia pasti bisa membujuk nona Clara, tapi jangan terlalu memaksakan ini akan bayaha untuk mental nona Clara."Tutur Hana dengan penuh kelembutan.

"Baik lah, aku mengerti dengan apa yang kau katakan, terima kasih atas saran mu."Ucap pak Hans yang kemudian fokus mengemudi mobil.

Flashback off.

"Clara!" Pangil seseorang dari arah belakang Clara sambil berlari cepat menghampiri sosok yang sudah di panggil nya beberapa kali tapi masih tetap diam tidak menjawab dan terus berjalan dengan gontai.

Brak ... Seseorang menepuk tas Clara dari arah belakang, sehingga sang pemilik kaget dan berbalik menatap siapa kah orang yang sudah mengangetkan dirinya.

"Astaga dragon! Nabila! Lo ngagetin gue aja!"Ucap Clara marah dan hampir memukul sosok yang dia pangil Nabila itu, sayang nya dia lebih cepat mengelak dan sekarang berada di depan Clara.

"Lo ada apa sih? Gue udah manggil Lo beberapa kali,Lo malah jalan terus kayak orang Ling lung aja, ya gue kagetin lah."Jawab Nabila sambil berpindah posisi ke sebelah kiri Clara.

"Beneran Lo manggil gue? Kok gue gan denger sih?"Bingung Clara menatap wajah teman nya itu.

"Ya, akhir-akhir ini Lo sering jadi budek ya, gue juga bingung sama Lo."Ucap Nabila terus melangkah di samping sangat sahabat.

"Gue gak budek, jangan asal ngomong bisa gak sih? Cuma banyak beban pikiran doang."celetuk Clara lagi.

"Sejak kapan seorang Clara bisa banyak beban pikiran? Biasanya kayak singga betina tuh gak ada yang namanya beban pikiran, tapi kalau Lo ada masalah Lo bilang deh sama gue, siapa tau gue bisa bantu, ya sebagai sahabat yang baik kan pastinya?"Tutur Nabila masih menceloteh.

"Udah deh, jangan ngomong lagi pusing, gue mau ke kelas aja, bentar lagi udah bel."Ucap Clara berjalan mendahului Nabila dengan cepat masuk ke dalam kelas.

Sementara itu Nabila masih terheran-heran,dia kebingungan karena sikap Clara yang akhir-akhir ini tidak lagi ceria seperti biasanya, sebagai sahabat terdekat dia tentu tau bahagia atau sedih nya sang sahabat, dan kali ini seperti nya Clara tidak bisa di hibur dengan candaan apapun.

Pelajaran pertama pun berlangsung, selama pelajaran itu juga, Clara lebih sering diam dan tidak banyak bicara, dia hanya menatap papan tulis dengan tatapan kosong, tidak ada lagi candaan seperti biasanya dan guru pun ikut kebingungan dengan diam nya seorang Clarissa Tamara ini, biasa nya dia lah yang paling berisik di antara murid-murid di kelas itu.

Tak terasa pelajaran pertama pun berakhir, kini bell tanda waktu nya Istirahat pun telah berdering, seluruh siswa dan siswi yang ada di sekolah pun berbondong-bondong keluar kelas untuk menuju kantin,mengisi perut mereka yang sudah keroncongan karena tidak sempat untuk sarapan.

"Clara, ke kantin yuk,gue laper banget sumpah."Ucap Nabila menghampiri Clara yang masih duduk dan membaca sebuah buku novel di bangku nya.

"Gue tadi udah sarapan, Lo ke kantin duluan nanti abis ini gue nyusul buat beli minum, satu halaman lagi."Jawab Clara tampa mengalihkan pandangannya dari buku novel itu.

"Aishh, menyebalkan sekali kutu novel ini, yaudah deh gue sendiri juga bisa."Ucap Nabila yang kemudian berjalan dengan menghentakkan kakinya ke lantai kelas pertanda bahwa dirinya sangat kesal dengan Clara hari ini.

Sementara itu Clara yang melihat nya hanya menggeleng kepala pela.

Tak terasa sepuluh menit pun berlalu, kini Clara merasa haus di tenggorokan nya, sementara itu Nabila masih belum kembali dari Kantin,ia pun akhirnya keluar kelas dan berniat menuju kantin sambil berjalan, dia pun membaca buku novel nya.

Karena fokus dengan buku novel nya itu, Clara tidak melihat siapa saja yang berjalan di koridor sekolah dan berhadapan dengan nya.

Brak ...

Buku yang ada di tangan Clara terjatuh ke lantai koridor, tidak hanya itu, kepala Clara membentur dada seseorang sehingga membuat nya meringis merasakan sedikit sakit.

"Aduh, sakit banget, gue nabrak apaan sih!"Marah Clara yang kemudian mendongak melihat seseorang yang ada di hadapannya.

Ada dua orang laki-laki yang saat ini berdiri di hadapan Clara, satunya terlihat manis dan juga imut,dan satu lagi menakutkan seperti fibes seorang mafia saja, kedua nya memakai seragam sekolah yang sama seperti Clara.

"Punya mata gak sih?!"Ucap seorang laki-laki tinggi dengan wajah galak menatap Clara dengan tatapan tajam.

"Lo yang agak punya mata! Udah tau gue jalan baca Novel,Lo juga ngelihat kan, seharusnya Lo yang minggir!"Marah Clara sambil memegang jidat nya yang masih sakit.

"Emang Lo pikir ini koridor Bokap Lo apa? Di bikin segede-gedenya biar gue sama dia bisa minggir?"Jawab laki-laki tersebut membalas memarahi Clara.

"Erlan, udah, sama adek kelas aja Lo gak mau ngalah. Kita minta maaf ya, Clara, yaudah Erlan ayo!"Ucap teman nya Erlan kepada Clara dan Erlan.

Ya, dia adalah Erlan jika kalian membaca sinopsis sebelum membaca episode satu atau dua, kalian akan tau siapa itu peran Erlan dalam novel ini.

"Tunggu, Lo tau nama gue dari mana?"Tanya Clara menghadang Erlan dan teman nya yang hendak melangkah pergi.

"Astaga, nama di baju Lo itu."Tujuk teman nya Erlan dengan begitu manis tersenyum.

Seketika Clara terdiam dan sedikit malu.

"Dasar bego."Ucap Erlan dengan suara kecil saat hampir berlalu dari Clara.

Baru saja beberapa langkah Erlan dan teman nya menjauh dari Clara, tiba-tiba.

Brukh ... Sebuah buku, melayang mengenai punggung Erlan,di susul teriakan dari Clara.

Sontak Erlan merasakan sakit di punggung dan dan kemudian berbalik bersama dengan teman nya, terlihat sosok Clara dengan wajah memerah dan tatanan begitu tajam.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Roha yati

Roha yati

hadir Thor 👍❤️💜💜❤️

2023-08-03

0

IndraAsya

IndraAsya

jejak 🐾

2023-05-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!