BAB 5. Adik Baru

"Mommy... I'm back home..." seru Sora.

"Assalamualaikum Sora," sahut mommy Anye yang sedang bersantai sambil menonton drama favoritnya.

"Hehehe.... Wa allaikumussalam, Mommy. Emmuah..."

"Ganti baju, terus langsung makan,"

"Ok." Si ceriwis langsung menuju kamarnya.

****

Sora ikut telungkup disamoing Zian sambil melongokan kepalanya, melihat apa yang sedang adik tampannya kerjakan saat ini.

"Keren," pujinya pada gambar sang adik.

"Thanks," jawaban yang benar - benar singkat.

Sora mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan sang mommy dimana. Padahal ketika ia selesai mengisi perutnya, sang mommy masih duduk dengan santai di sofa ruang keluarga.

"Mommy mana?" tanyanya pada Zian.

"Gak tau. Tadi duduk disofa 'kan?" jawab Zian. Tumben jawabannya panjang?

Praanggggg....

Kedua kakak beradik itu berjingkat kaget. Keduanya saling tatap seakan bertanya 'ada apa?'

"Nooonnn...!" seru bik Murni dengan suara yang cukup keras. "Mommy, Non!"

"Mommy?" seru Sora dan Zian bersamaan.

Keduanya berlari kearah dapur. Dan keduanya mendapati sang mommy tengah terkulai dan terpejam.

"Mommy pingsan, Non," Bik Murni terlihat panik.

"Ya ampun, Mommy! Kog bisa pingsan begini, Bik?" Sora mendekati keduanya.

"Mom!" Sora menepuk pipi Anye, berharap sang mommy akan segera sadar. "Zi, panggil pak Min." Perintahnya pada sang adik.

Tanpa menunggu perintah dua kali, Zian langsung berlari ke bagian samping rumah, dimana biasanya ada pak Min.

"Loh, Den! Ada apa?" tanya pria paru bayah itu.

"Mommy, Pak. Mommy pingsan," ucap Zian dengan wajah paniknya.

"Astaghfirullah!" Pak Min langsung bergegas menghampiri majikannya.

Bik Murni menoleh ketika pak Min sudah tiba di dapur, "Pak Min tolong bawa Ibu ke kamar,"

Tanpa ba bi bu, pak Min langsung membopong majikannya ini. Beruntungnya tubuh sang majikan tidak sebesar tubuh nyonya besar.

"Kog bisa pingsan, Bik?" Pak Min baru bertanya setelah meletakan tubuh majikannya di kasur.

"Bibik gak tau, Pak. Tiba - tiba aja tadi Ibu langsung pingsan sehabis tutup kulkas," jelas bik Murni.

Sora masuk kedalam kamar kedua orang tuanya setelah selesai menelepon Zain dan dokter keluarga.

****

"Bagaimana keadaan Anye, Om?" Tanya Zain dengan wajah gusarnya.

Dr. Aryan mengulurkan tangannya, namun tak langsung diterima oleh Zain.

Tampak wajah Zain bingung mendapati respon Dr. Aryan.

"Ck." Dr. Aryan menarik paksa tangan Zain dan menjabatnya. "Selamat. Kamu bakal punya anak lagi,"

"Hah!" Keterkejutan tak dapat terelakan lagi oleh Zain, "Ha--mil?"

"Ya. Dan untuk pastinya, kalian bisa menemui dokter obgyn," Dr. Aryan memberi arahan.

"Iya Om," jawab daddy Zain singkat.

"Halo Kakak!" sapa Dr. Aryan pada Sora yang masih terpaku ditempatnya. Ia juga sama tak percayanya dengan sang daddy. "Waahhh... Nambah lagi nih adiknya,"

"Benaran opa?" tanyanya lagi untuk memastikan.

"Yoi,"awab dokter paruh baya itu sok gaul.

"Aaaaaa Mommy...." Sora berlari dan memeluk Anye. "Selamat! Tapi kenapa baru sekarang sih nambah adik buat Sora?" keluh Sora.

Mommy Anye tersenyum hangat melihat keantusiasan sang putri dengan kehamilan barunya. "Ini tuh gak direncanakan, Kak,"

Sora mengelus perut rata mommynya. "Kamu ada berapa Dek?" tanyanya mulai mengada - ngada.

"Emang mau berapa?" Mommy Anye mengerutkan keningnya.

"Minimal dua gitu," jawab Sora enteng.

"Minimal?" tanya mommy Anye tak percaya.

"Kamu pikir Mommy kucing?" sahut Zain.

Sora hanya nyengir kuda mendapati sahutan sang daddy.

Anye mencari keberadaan sang putra yang ternyata berdiri mematung dibelakang Zain.

"Zian!" panggilnya dengan nada yang lembut. "Gak mau peluk Mommy?" Mommy Anye merentangkan kedua tangannya, berharap dapat pelukan si bungsu.

Dengan wajah datarnya, Zian mendekati sang mommy dan masuk kedalam pelukannya. "Selamat, Mom. Sehat selalu. Jangan pingsan - pingsan lagi. Zain takut." Ucap si kanebo kering diiringi isakan tangisnya.

Astaga...

Jadi dari tadi anak bungsunya ini masih khawatir padanya.

...****************...

...Jangan lupa untuk selalu like dan komen ya....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***