BAB 4. Murid Tampan

Tak tak tak...

Suasana kelas yang tadinya begitu riuh kini menjadi senyap seketika saat seorang guru yang terkenal kliller yang menjabat sebagai guru BP di Noesantara School.

Wanita berkacamata dengan wajah garang dan tak lupa rambut yang tergulung rapi, menatap serius murid kelas 11 IPS 1. Meskipun jurusan IPS terkenal dengan murid yang bar - bar, namun tidak untuk kelas ini. Banyak merid - murid berprestasi didalamnya.

"Perhatian semuanya! Kali ini kalian akan mendapatkan teman baru pindahan dari Chungdam High School, Korea."

"Wooaaaahhhh...." seru beberapa pelajar yang memang mengetahui tentang salah satu SMA terbaik itu di Korea. Dan mereka tak menyangka bahwa murid pindahan yang digadang - gadang tampan itu akan berada dikelas mereka.

"Silahkan masuk," sang guru mempersilahkan siswa yang kini tengah menunggu diluar ruangan.

Seluruh atensi mengarah ke pintu, saat derap langkah mulai terdengar. Bak terhipnotis, seluruh siswa perempuan seakan terpana pada sosok yang berdiri tepat disamping guru terkiller disekolah ini.

Tak terkecuali Sora, namun ia langsung mengalihkan perhatiannya saat tatapan keduanya saling bertemu. Ia masih ingat betapa ketusnya pemuda yang sedang berdiri dengan sikap tegaknya itu. Senyum tipis Ar Han terkukir sesaat mendapat respon begitu, mungkin senyuman itu hanya ia yang tahu.

"Silahkan perkenalkan diri kamu,"

Siswa itu mengangguk, "Perkenalkan, nama saya Park Ar Han, semoga kita bisa berteman baik." Ucapnya ramah sambil membungkukkan badannya.

"Lebih dari teman juga boleh," celetuk Jessy.

Huuuuuu...

Sorak siswa laki - laki.

"Apaan sih? Iri bilang bos?" Jessy menjulurkan lidahnya pada siswa laki - laki yang bersorak paling keras.

"Sudah - sudah," lerai si guru BP. "Silahkan duduk di bangku kosong dekat Sora yang ceriwis," ucap guru BP dengan wajah datarnya.

Sora melotot saat dikatai ceriwis oleh guru yang seperti bunglon itu. Gimana gak seperti bunglon? Sikapnya selalu berubah - ubah, kadang baik, kadang galak, kadang bisa jadi teman dan kadang juga bisa jadi musuh bagi para siswa badung.

Ar Han melangkahkan kakinya, berjalan menuju bangku yang sudah ditentukan untuk dirinya. Tepatnya tempat duduk yang sudah ia pesan.

"Hai! Gue Imran," teman sebangkunya mulai memperkenalkan diri.

"Gue Ar Han," balasnya ramah.

"Ar Han, Ar Han!" panggil seorang siswa perempuan tak jauh darinya, "Udah punya pacar?"

Mendengar pertanyaan konyol itu, Ar Han hanya menggeleng tak percaya sambil tersenyum dan sedikit menunduk. "Masih OTW," jawabnya singkat.

"Yaaahhhh...." seru siswa perempuan lainnya.

"Tapi masih ada kesempatan 'kan?" kini siswa perempuan yang lain mencoba peruntungannya.

Ar Han melirik gadis disamping dengan ekor matanya. Tampak gadis itu tak begitu perduli dengan pembahasan ini "No. Only her." Ucapnya sedikit melirik kearah Sora.

"Kasiaaaan..." gurau teman lainnya.

****

Tiiiiinnnn...

"Allahu..." Sora berjingkat kaget saat mendengar klakson motor di dekatnya.

Sora langsung berbalik berniat untuk mengamuk dengan orang yang sudah berani membuat jantungnya seakan melompat.

Gadis cantik ini memicing tak suka dengan raut wajah yang tak ada sangar - sangarnya bagi pemuda iseng ini.

Ar Han membuka helmnya dan dengan gerakan mengibaskan tangan, Ar Han menyuruh sora untuk menepi.

Sora menganga melihat tingkah pemuda tampan tapi sayangnya menyebalkan ini.

"Minggir," perintah pemuda itu dengan entengnya.

Bibir mungil itu menganga kian lebar. Ingin rasanya ia ******* - ***** wajah pemuda ini. "Gak mau. Elo aja yang minggir." Sora berkacak pinggang seakan menantang.

"Minggir, atau gue tabrak?" ancam Ar Han dengan wajah datarnya. Karena saat ini posisi Sora memang berada tepat di tengah jalan.

Sora bergeming ditempatnya. Andai ia punya kekuatan tenaga dalam, ingin rasanya memukul pemuda ini dari jarak ia berdiri saat ini.

Ar Han menstater motornya dan perlahan maju kearah dimana Sora menghadang jalannya.

"Wo wo wo. Nekat nih orang," Sora terpundur perlahan, saat Ar Han mendekat dengan motornya. Dan dengan terpaksa gadis itu mengalah dan menepi agar tak tertabrak pemuda sinting ini.

"Dasar cowok sableng!" Pekik Sora saat Ar Han berlalu sambil menendang udara dihadapannya.

...****************...

...Ayo jangan lupa beri dukungan kalian para reader....

...Tekan like dan beri komentarnya....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***