One Night Stand (Membawa Kehancuran)

One Night Stand (Membawa Kehancuran)

Persahabatan

Eva Anggraeni merupakan seorang anak yang kurang mampu, namun berjuang demi pendidikannya dengan jalur beasiswa. Dia pun mendapatkan beasiswa di Universitas Nugraha di Kota A, salah satu Universitas Swasta yang sangat populer.

Setiap hari Eva berangkat dan pulang menggunakan Bis, dia tidak pernah malu ataupun minder dengan keadaannya.

Memiliki kecerdasan di atas rata-rata, anak yang periang, wajah yang cantik dan mudah bergaul. Membuat Eva mudah mendapat teman, walaupun bukan dari kalangan orang kaya. Seperti kebanyakan mahasiswa yang kuliah di Universitas Nugraha, namun Eva memilik 2 orang sahabat.

Neysa dan Ega adalah Mahasiswa yang mendapat beasiswa juga seperti Eva, namun Nesya merupakan anak dari seorang Pejabat Negeri yang memang memilih menggunakan jalur beasiswa, demi membanggakan Orang Tua.

Sedangkan Ega adalah anak yatim piatu yang tinggal di Panti Asuhan, dia mendapatkan beasiswa karena ingin melanjutkan sekolahnya.

Berasal dari sama-sama mendapatkan beasiswa dan seringnya mereka berinteraksi, membuat mereka bertiga menjadi sahabat dekat. Kemana pun pergi mereka akan selalu bersama, bahkan mereka mengambil jurusan yang sama yaitu komunikasi.

Neysa selalu mengajak kami untuk menginap, dikala Orang Tua dan Kakak nya tidak ada di Rumah dan kami pun terkadang bergantian menginap.

Karena aku harus membantu Ibu untuk berjualan, sedangkan Ega harus bekerja paruh waktu di Cafe Coffe dekat Kampus kami.

Pagi hari seperti biasa aku berangkat kuliah menggunakan Bis, kemudian turun di Halte dan berjalan kaki menuju kampus.

Setelah sampai gerbang Universitas Nugraha, aku dapat melihat Neysa dan Ega yang sudah menungguku.

"Maaf iya telat, kalian pasti lama nungguin?" Ucap ku penuh sesal.

"Ngga apa-apa ko, ayo kita masuk." Ucap Neysa sambil merangkul bahu ku dan Ega bersamaan.

Kami pun berjalan bersama menuju kelas, diselingi canda tawa di perjalanan kami. Hingga tibalah kami di kelas, yang sudah nampak ramai yang datang, kami pun melangkah menuju meja kami.

"Guys tau ga?" Tanya Neysa kepada kami.

"Ngga tau." Ucap ku dan di angguki Ega.

"Ikh kalian! Aku kan belum selesai ngomong." Ucap Neysa kesal.

"Hahaha. . . Habisnya kamu ngomong setengah-setengah gitu." Ucap Ega yang menertawakan Neysa.

"Iya maaf! Kan ceritanya mau mendramatisir dulu, eh. . Keburu kesel!" Ucap Neysa yang kesal dan kami berdua terkekeh melihatnya.

"Iya maaf deh! Ayo mau ngomong apa nih?" Tanya ku pada Neysa.

"Nah gitu dong!" Ucap Neysa tersenyum senang dan kami hanya menggelengkan kepala melihat tingkahnya itu.

"Jadi Mama sama Papa aku itu mau Dinas Keluar Negeri lagi, kalian nginep iya!" Ucap Neysa dengan mata berbinar penuh harap.

"Kapan perginya?" Tanya ku.

"Besok pagi mereka pergi, jadi besok kalian nginep iya. Ayolah udah lama kita ngga nonton Drakor malam-malam." Ucap Neysa membujuk kami.

"Aduh maaf Sya, besok aku kan shift siang. Jadi aku ngga bisa ikut nginep." Ucap Ega merasa tidak enak.

"Iya ngga apa-apa, aku ngerti ko." Ucap Neysa sambil tersenyum.

"Kalau kamu bisa dong Va." Tanya Neysa penuh harap.

"Iya, kamu aja Va yang nginep. Biasanya hari Jum'at Ibu kamu libur kan bikin kue?" Tanya Ega kepada ku.

"Iya hari Jum'at memang Ibu biasanya libur, cuman kemarin itu ada yang pesen kue buat pengajian." Ucap ku sendu.

"Yah. . . Pada ngga bisa semua, sendirian deh aku." Ucap Neysa sedih.

"Aduh jangan sedih gitu dong!" Ucap Ega merasa tidak enak.

"Iya jangan sedih, Sya. Nanti deh! Aku coba tanya Ibu dulu, kalau memang pesanannya sedikit. Nanti aku izin menginap di Rumah kamu, gimana?" Ucap ku.

"Bener iya? Pokoknya tanyain k Ibu, nanti kamu kabarin aku iya! Semoga saja kamu bisa nginep, soalnya aku takut di Rumah sendirian." Ucap Neysa penuh harap.

"Memangnya Kakak kamu ke mana?" Tanya Ega.

"Kak Riko dia lagi nyusul Pacarnya ke Singapura, katanya mau ngelamar Pacarnya di sana. Pulang paling hari Minggu, soalnya baru berangkat tadi pagi." Ucap Neysa.

"Cieh. . . Yang mau punya Kakak Ipar." Ucap ku bercanda.

"Sebenernya aku ngga suka sama Pacar Kak Riko! Orang nya matre banget, sombong, dan galak lagi." Ucap Neysa kesal.

"Hahaha. . . Kasian banget deh, harus banyak sabar nanti kamu Sya." Ucap Ega cekikikan.

"Ikh. . . Jangan sampai deh mereka nikah, mending kamu aja deh Va yang jadi Kakak Ipar ku." Ucap Neysa pada ku dan Ega tertawa, sedangkan aku menggelengkan kepala.

Percakapan kami pun terhenti, karena Dosen datang. Kami belajar seperti biasa, hingga mata kuliah terakhir selesai.

"Sekian materi kuliah dari saya! Ingat Minggu depan tugas kalian harus sudah ada di meja kerja saya, sebelum jam masuk kuliah. Mengerti kalian!" Ucap Dosen Killer.

"Mengerti Pak, terimakasih banyak Pak." Ucap kami serempak dan Dosen pun keluar Ruang Kelas.

Aku pun merenggangkan otot ku yang terasa pegal, beberapa jam duduk sambil mendengarkan Dosen dan kemudian mencatat materi.

"Aduh gila aja! Tugas sebanyak itu, gimana mau ngerjainnya coba!" Keluh Neysa, sambil menyandarkan kepala di meja.

"Ini harus ke Perpustakaan, kita ngga bisa liat di google." Ucap ku.

"Iya bener banget! Mana harus di tulis sumber setiap jawabannya dan semua ini ada di buku yang di Perpustakaan kita." Ucap Ega yakin.

"Memangnya kamu udah tau jawabannya?" Tanya ku penasaran.

"Belum tau semua sih! Cuman waktu itu aku baca buku di Perpustakaan dan sebagian pertanyaan ini, ada jawabannya di sana. Jadi kemungkinan semuanya juga bersumber dari sana semua dong?" Ucap Ega menganalisa.

"Gimana kalau kita bagi-bagi aja? Ini soal kan banyak banget, jadi kita bagi-bagi ngerjainnya. Jadi kita bisa saling berbagi jawaban yang kita dapat." Usul Neysa.

"Boleh juga, biar cepet ngerjainnya. Soalnya ini banyak banget, apalagi harus tulis tangan." Ucap ku mengeluh.

"Jadi fix iya, kita bagi-bagi soal untuk dikerjain nya." Ucap Ega dan di jawab anggukan kepala oleh kita berdua.

"Iya udah aku duluan iya, mau gantian jaga Toko sama Ibu." Ucap ku sambil membereskan buku.

"Oke! Aku juga mau langsung ke Cafe." Ucap Ega.

"Sama, aku juga mau langsung. . ." Ucap Neysa yang membuat kami bingung, apa Neysa akan ikut dengan Ega ke Cafe.

"Biasa aja kali liatinnya, hahaha. . ." Ucap Neysa cekikikan.

"Kamu kalau ngomong setengah-setengah, bikin kita jadi kepo." Ucap Ku.

"Aku kira kamu mau langsung ke Cafe juga bareng aku, hahaha. . ." Ucap Ega tertawa.

"Hahaha. . . Pengennya sih! Cuman harus nganter Mama sama Papa ke Bandara, nanti sore mereka berangkat." Ucap Neysa cekikikan.

"Iya sudah, aku duluan iya. Bye!" Ucap ku pamit.

"Iya, hati-hati di jalannya." Ucap mereka berdua dan melambaikan tangan.

Terpopuler

Comments

Ibu Kurnia Astuti

Ibu Kurnia Astuti

pertahankan persahabatan nya

2023-05-28

0

Carneti Fitriani

Carneti Fitriani

bagus itu persahabatan nya

2023-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!