Terluka Namun Tidak Berdarah

"Karena kamu telah membuat para pelanggan kabur." Jawab Manager restoran dengan nada satu oktaf.

"Para pelanggan kabur? Kenapa bisa kabur? Lalu apa hubungan saya dengan para pelanggan?" Tanya Calista dengan wajah bingung.

Brak

"Tentu saja ada hubungannya, salah satu pelanggan restoran menemukan rambut di makanannya hal itu membuat para pelanggan restoran keluar semua." Jawab Manager restoran sambil menggebrak meja dengan kasar.

"Sekarang kamu keluar! Jangan pernah datang ke sini lagi!" Usir Manager restoran sambil menunjuk pintu keluar.

"Baik Tuan." Jawab Calista pasrah sambil melepaskan celemek dan penutup kepala agar rambutnya tidak jatuh dan mengenai makanan yang akan diolahnya.

Calista sebenarnya ingin mengatakan, kalau memang makanan itu ada rambutnya maka dirinya ingin melihat rambut tersebut pasalnya rambutnya diikat dan ditutup menggunakan penutup kepala jadi tidak mungkin rambutnya ada yang lepas dan jatuh mengenai makanannya.

Melihat amarah Manager restoran membuat Calista diam dan tidak protes sedikitpun. Calista keluar dari restoran tersebut hingga dirinya di hadang oleh orang yang dikenalnya. Orang - orang yang ingin dihindari oleh Calista namun kini mereka berada tepat dihadapannya.

"Kenapa menghadang jalanku?" Tanya Calista dengan wajah sinis.

"Semenjak kamu keluar dari rumah, kamu semakin berani ya!" bentak Ibu tirinya sambil menatap tajam ke arah anak tirinya.

Tanpa menjawab Calista membalikkan badannya dan berjalan ke arah lain membuat Ibu dan Anak tersebut sangat marah terhadap Calista karena Calista tidak memperdulikan keberadaaan mereka.

"Bagaimana, enak di pecat?" tanya adik tirinya yang bernama Valen sambil tersenyum sinis.

Calista membalikkan badannya kemudian menatap adik tirinya dengan tatapan kebencian yang teramat sangat.

"Aku sudah menduga pasti ada orang yang memfitnahku dan ternyata memang benar. Ternyata pepatah yang mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya ternyata benar." Ucap Calista.

"Apa maksudmu?" Tanya Adik tirinya.

"Jika kamu tidak tahu artinya maka aku kasih tahu artinya sifat anak tidak jauh dari orangtuanya ternyata memang benar." Jawab Calista.

"Apa maksudmu?" Tanya Valen.

"Ayah kandungku di rebut oleh Ibumu sedangkan calon suamiku di rebut olehmu. Jadi Anak dan Ibu senangnya memungut barang bekas, seharusnya kalian tinggal di tempat sampah karena sukanya memungut sampah yang di buang orang." Jawab Calista sambil tersenyum menyeringai.

"Calista!" Teriak mereka bersamaan sambil menahan amarahnya.

"Kenapa kalian marah? Bukankah benar kalau kalian sukanya memungut barang sampah?" Tanya Calista sambil tersenyum menyeringai.

Mereka berempat sangat marah ketika di sebut sampah oleh Calista membuat mereka bersiap untuk menampar dan ada yang ingin memukul Calista. Calista yang tahu langsung melawan mereka.

Perkelahian yang tidak seimbang tidak bisa dihindari namun tanpa sepengetahuan mereka kalau Calista bisa berkelahi.

Duag

Duag

"Akhhhhhhhh!" Teriak Ibu tirinya dan Adik tirinya bersamaan ketika Calista menendang tulang kering mereka.

Bruk

Bruk

Calista yang masih kesal dengan Ibu tirinya dan adik tirinya memukul tulang kering mereka membuat mereka berteriak kesakitan. Hal itu membuat tubuh Ibu tirinya dan Adik tirinya langsung ambruk ketika di tendang oleh Calista secara bergantian.

Duag

Duag

"Akhhhhhhhh!" Teriak Ayah kandungnya dan Vincent bersamaan ketika Calista menendang wortel import kebanggaan mereka berdua secara bergantian.

Bruk

Bruk

"Dasar wanita mu x ra x han!" Teriak Ayah kandungnya dan Vincent bersamaan sambil berlutut dan memegang wortel importnya masing-masing.

"Dulu aku tidak pernah melawan ketika kalian memperlakukan aku seperti seorang pelayan tapi kini Calista yang sekarang melawan kalian karena tindakan kalian sangat keterlaluan." Ucap Calista dengan suara menggebu-gebu.

"Kalian telah membuatku keluar dari pekerjaanku padahal seharusnya hari ini aku mendapatkan gaji dan besok menjadi karyawan tetap. Tapi gara-gara ulah kalian aku sama sekali tidak mendapatkan gaji ataupun pesangon ketika aku di pecat dari pekerjaanku." Ucap Calista sambil membuka tasnya kemudian mengambil gunting ✂️ yang selalu dibawanya.

"Ayah, aku sangat kecewa padamu karena Ayah lebih memilih ke dua wanita ular itu dari pada aku anak kandung Ayah dan mulai sekarang aku memutuskan hubungan antara Ayah dan Anak." Ucap Calista dengan mata berkaca-kaca.

Selesai mengatakan hal itu Calista menggenggam rambut panjangnya kemudian mengguntingnya hingga menjadi pendek sebahu.

"Mulai sekarang kita adalah orang asing di mana kita sama sekali tidak saling kenal." ucap Calista sambil melempar rambut panjangnya ke arah Ayah kandungnya.

Ayah kandungnya hanya terdiam sambil memejamkan matanya ketika rambut tersebut mengenai sepasang matanya.

"Kak Vincent, aku pikir kamu adalah pahlawan yang menyelamatkan aku dari ke tiga orang yang tidak mempunyai hati tapi ternyata aku salah besar. Kak Vincent ternyata sama seperti mereka bertiga, tidak mempunyai hati." Ucap Calista sambil menatap mantan calon suaminya.

"Kalian sangat jahat padaku padahal aku sama sekali tidak pernah sedikitpun menyakiti kalian." Sambung Calista sambil menatap satu persatu dengan perasaan penuh kecewa.

Tes

Tes

Tes

Calista yang tidak bisa menahan rasa sesak akhirnya air mata yang sejak tadi di tahannya akhirnya keluar juga namun Calista langsung menghapusnya dengan kasar.

"Hati-hatilah Kalian ketika karma itu datang menimpa kalian." ucap Calista.

Selesai mengatakan hal itu Calista pergi meninggalkan tempat tersebut menuju ke rumah kontrakan yang kecil.

Sampai di kontrakan yang tidak begitu jauh dari tempat kerjaannya, Calista membersihkan tubuhnya yang lengket. Lima belas menit kemudian Calista sudah selesai mandi dan memakai pakaian santai.

Calista berbaring di ranjang tanpa makan malam, hanya makan siang itupun di tempat kerjaannya. Calista menatap ke arah langit-langit kamarnya dengan mata berkaca-kaca.

"Aku sangat kecewa denganmu Ayah." Ucap Calista.

Tes

Tes

Air matanya kembali keluar terlebih ketika dirinya ingat bagaimana dulu Ayahnya tidak memperdulikan teriakan kesakitan ketika Ibu tirinya dengan sengaja menyiram minuman panas ke arah tubuhnya.

Ayahnya seakan tuli ketika dirinya menangis dan berteriak kesakitan setiap Ibu tirinya dan adik tirinya ikut menyiksa dirinya. Calista menangis mengeluarkan rasa sesak dihatinya.

Ayah yang seharusnya menjadi pelindung anaknya di kala ada orang yang menyakitinya dan memberikan kasih sayang terhadap anak kandungnya namun tidak berlaku untuk Ayahnya Calista.

Ayahnya lebih memperdulikan istrinya sekaligus Ibu tirinya dan juga adik tirinya membuat hati Calista sangat sakit dan terluka namun tidak berdarah.

Setelah puas menangis dan rasa sesaknya mulai berkurang, Calista mulai memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama Calista tidur dengan pulas walau sesekali Calista sesenggukan karena kebanyakan menangis.

xxxxxxxx

Di kota yang berbeda di mana Brian berada di kontrakan yang tidak begitu besar dan tidak begitu kecil namun nyaman untuk ditinggali. Penghuni kontrakan di campur baik pria maupun wanita tapi ada beberapa peraturan dari pemilik kontrakan yaitu tidak boleh salah satu penghuni kontrakan tidur bersama lawan jenisnya.

Jika itu di langgar maka mereka akan di hukum dengan cara mereka harus menikah dan setelah mereka menikah barulah mereka di usir dari tempat tersebut.

"Apakah yang aku lakukan salah?" Tanya Brian sambil berbaring di ranjang.

"Belum ada dua bulan tinggal di kontrakan kecil dan bekerja sebagai pegawai rendahan, badanku langsung lelah. Ternyata jadi orang miskin susah juga ya?" Tanya Brian pada dirinya sendiri.

"Akhirnya Aku pindah kontrakan yang tidak begitu besar tapi layak untuk Aku tinggalin sekaligus pindah kerja karena ternyata pekerjaannya sangat berat." Sambung Brian.

"Baru dua hari di sini belum juga menemukan kekasih hati yang aku harapkan. Kebanyakan para gadis menyukaiku karena aku tampan tapi setelah tahu aku miskin mereka langsung berpaling dan ada juga yang menjadikan aku sebagai pacar pura-pura nya untuk memanasi kekasihnya dan hasilnya aku di amuk untung aku bisa melawan mereka." Sambung Brian.

"Lain kali jika ada lagi yang mengajak ku menjadi kekasih pura-pura aku tidak bakalan mau karena aku tidak mau lagi berkelahi dengan orang yang tidak penting." Ucap Brian.

"Besok aku akan mencari pekerjaan baru dan Aku akan melamar sebagai pelayan restoran saja sebagai koki karena pekerjaan staff kantor terlalu berat." Ucap Brian sambil berpikir.

"Siapa tahu di sana aku menemukan calon istri masa depanku." Sambung Brian sambil berharap secepatnya dirinya menemukan jodohnya.

Karena lelah Brian memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama Brian tidur dengan pulasnya.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

Nama Mc tidak sesuai dgn nama dalam cerita.

2024-06-19

0

Nur Lizza

Nur Lizza

yg sabr y clarisa

2023-10-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

AYAH KANDUNG GOBLOK, LBH MILIH WANITA2 IBLIS DRIPADA ANAK KANDUNGNYA..

2023-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Salah saya apa Tuan?
3 Terluka Namun Tidak Berdarah
4 Aku sangat lelah
5 Ada apa ya?
6 Awal Pertemuan Tidak Terduga
7 Kamu Mau Kemana?
8 Ada apa sih ribut-ribut?
9 Tetaplah tinggal di sini
10 Maaf aku tidak bisa
11 Satu Porsi
12 Tinggal Bersama
13 Siapa Yang Memasak
14 Kamu ingin apa?
15 Mencintaiku Apa Adanya
16 Serang
17 Satu Syarat
18 Kakak Bohong Apa?
19 Empat Gadis Cantik
20 Bertemu Dengan Brigitha dan Briana
21 Ririn, Valen, Veni dan Bertha
22 Terekam
23 Kak Brian
24 Mau Kemana?
25 Memangnya kenapa?
26 Mana Calista?
27 Seandainya
28 Gadis Yang Terbaik
29 Restoran Felicia
30 Apa yang ingin Anda lakukan?
31 Karma
32 Makan Yang Tidak Enak
33 Bagian Dari Keluarga
34 Aku sangat mencintaimu
35 Tersenyum Bahagia
36 Saling Mencintai
37 Air Mata
38 Menasehati
39 Merasa Tidak Nyaman
40 Mencintai Kakak dengan tulus
41 Menahan Amarah
42 Teriakan Ririn
43 Sakit Kak
44 Satu Tahun Kemudian
45 Satu Bulan Kemudian
46 Ririn dan Clarisa
47 Clarisa, Adelio dan Ririn
48 Adelio dan Clarisa
49 Tawa Clarisa
50 Suasana Gelap
51 Cemburu
52 Aku Sangat Mencintaimu
53 Ketagihan
54 Sepertinya Lelah
55 Bertemu dengan Bruno, Benediktus, Brigitha dan Briana
56 Rencana Kabur Ririn
57 Clarisa dan Adelio
58 Hamil
59 Apa yang terjadi sebenarnya?
60 Bawa Wanita Ini Keluar
61 Clarisa dan Adelio
62 Jiwa Psychophat
63 Penyakit
64 Apa Yang Papi Lakukan?
65 Takut
66 Mommy Tidak Tahu Dad
67 Punya Ponakan Bayi
68 Daddy Brian
69 Kembar
70 Sangat Suka Anak Kecil
71 Kebahagiaan Keluarga Daddy Brian
72 Dua Anak Kembar
73 Mantan Adelio
74 Sehati
75 Teman Masa Kecil
76 Amarah Daddy Brian
77 Aku sangat lelah
78 Adelia Awas
79 Menembak Semua Orang
80 Daddy Alvaro dan Mommy Felicia
81 Terkejut Melihat Kami
82 Kematian Valen, Moko dan Ririn
83 Nama Anak Kita
84 Benard
85 Ray dan Rayna
86 Tamat
87 Ray dan Rayna
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal Mula
2
Salah saya apa Tuan?
3
Terluka Namun Tidak Berdarah
4
Aku sangat lelah
5
Ada apa ya?
6
Awal Pertemuan Tidak Terduga
7
Kamu Mau Kemana?
8
Ada apa sih ribut-ribut?
9
Tetaplah tinggal di sini
10
Maaf aku tidak bisa
11
Satu Porsi
12
Tinggal Bersama
13
Siapa Yang Memasak
14
Kamu ingin apa?
15
Mencintaiku Apa Adanya
16
Serang
17
Satu Syarat
18
Kakak Bohong Apa?
19
Empat Gadis Cantik
20
Bertemu Dengan Brigitha dan Briana
21
Ririn, Valen, Veni dan Bertha
22
Terekam
23
Kak Brian
24
Mau Kemana?
25
Memangnya kenapa?
26
Mana Calista?
27
Seandainya
28
Gadis Yang Terbaik
29
Restoran Felicia
30
Apa yang ingin Anda lakukan?
31
Karma
32
Makan Yang Tidak Enak
33
Bagian Dari Keluarga
34
Aku sangat mencintaimu
35
Tersenyum Bahagia
36
Saling Mencintai
37
Air Mata
38
Menasehati
39
Merasa Tidak Nyaman
40
Mencintai Kakak dengan tulus
41
Menahan Amarah
42
Teriakan Ririn
43
Sakit Kak
44
Satu Tahun Kemudian
45
Satu Bulan Kemudian
46
Ririn dan Clarisa
47
Clarisa, Adelio dan Ririn
48
Adelio dan Clarisa
49
Tawa Clarisa
50
Suasana Gelap
51
Cemburu
52
Aku Sangat Mencintaimu
53
Ketagihan
54
Sepertinya Lelah
55
Bertemu dengan Bruno, Benediktus, Brigitha dan Briana
56
Rencana Kabur Ririn
57
Clarisa dan Adelio
58
Hamil
59
Apa yang terjadi sebenarnya?
60
Bawa Wanita Ini Keluar
61
Clarisa dan Adelio
62
Jiwa Psychophat
63
Penyakit
64
Apa Yang Papi Lakukan?
65
Takut
66
Mommy Tidak Tahu Dad
67
Punya Ponakan Bayi
68
Daddy Brian
69
Kembar
70
Sangat Suka Anak Kecil
71
Kebahagiaan Keluarga Daddy Brian
72
Dua Anak Kembar
73
Mantan Adelio
74
Sehati
75
Teman Masa Kecil
76
Amarah Daddy Brian
77
Aku sangat lelah
78
Adelia Awas
79
Menembak Semua Orang
80
Daddy Alvaro dan Mommy Felicia
81
Terkejut Melihat Kami
82
Kematian Valen, Moko dan Ririn
83
Nama Anak Kita
84
Benard
85
Ray dan Rayna
86
Tamat
87
Ray dan Rayna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!