Kampung Gila

Reno sudah sampai di gubuk pria sepuh tersebut yang letaknya ditengah hutan belantara pinggiran kota Senja. Ia membersihkan luka Reno dan mengobatinya.

Didalam rumah tersebut terlihat banyak sekali benda-benda aneh khas seorang dukun yang kental akan aura mistis.

Ternyata pria sepuh penolong Reno merupakan seorang pengusir hantu yang biasanya mengganggu rumah seseorang. Pekerjaannya hampir mirip dengan Pak Sunardi, hanya saja pria sepuh tersebut tidak terkenal seperti Pak Sunardi.

Pria sepuh dengan telaten merawat Reno, ia juga mengobati semua lukanya, baru setelah itu sosok tersebut memberi makan sapi peliharaannya yang biasa digunakan untuk melakukan perjalanan jauh.

...***...

Ke esokan harinya Reno terbangun, dengan memegangi kepalanya yang terasa masih sangat sakit.

"A-du-duh...." rintih pemuda itu merasakan seluruh tubuhnya begitu sakit.

"Istirahatlah dulu, lukamu cukup serius," pria sepuh yang menolong Reno, menahan pemuda itu ketika mau duduk di ranjang dengan beralaskan tikar.

Reno menurut, ia menatap pria sepuh tersebut. "Anda siapa?" tanyanya langsung.

"Panggil saja aku Sulaiman," jawabnya lembut. "Kamu makan dulu, setelah itu minum obat," lanjutnya dengan penuh perhatian.

Reno yang dari kemarin tidak makan, ia tanpa ragu menerima suapan demi suapan dari pria sepuh yang yang merawatnya tersebut.

Setelah makan dan minum obat. Reno kembali beristirahat, karena untuk bicara saja ia merasakan dadanya sakit.

Pria sepuh membiarkan Reno beristirahat, sementara dirinya kembali melanjutkan aktivitas seperti bisanya.

Bersamaan dengan itu ditempat Elisa, gadis itu yang terlalu bahagia dengan pertemuan dengan keluarganya, ia sedikit lupa dengan Reno.

Tampak Elisa yang sedang bersandar di ranjang sambil di suapi makan Ibunya, wajahnya terlihat berseri-seri mendapatkan kasih sayang Ibunya.

"Kangen sekali aku dengan Ibu, mana selama ini aku berkeliaran tidak menentu di luar tanpa mengingat masa laluku," ucapnya sedih.

Sulastri tersenyum. "Jangan pikirkan itu lagi, yang penting sekarang kamu sudah sembuh kembali dan berkumpul dengan kami."

Elisa mengangguk sambil tersenyum, tapi tiba-tiba senyumnya hilang saat mengingat Reno yang sudah menemaninya beberapa hari terakhir.

"Bu, aku boleh minta sesuatu tidak?" tanya gadis itu lembut.

"Katakanlah, kalau Ibu bisa memberikannya, Ibu akan melakukannya," jawab wanita paruh baya itu lembut.

"Elisa tinggal dengan seorang pemuda keterbelakangan mental di kampung Seronok waktu menjadi roh penasaran, kalau boleh Elisa mau mengajaknya tinggal di sini, kasihan dia tidak punya siapa-siapa Bu," ucapnya memohon.

"Kampung Seronok? Kamu selama ini tinggal dikampung gila itu?" tanya Sulastri terkejut.

Elisa mengangguk, tapi ia bingung kenapa Ibunya menjuluki kampung Seronok sebagai kampung gila.

"Bu, apa maksudnya dengan kampung gila? Bukannya semua kampung sama saja?" tanya Elisa memastikan.

Sulastri menghela napas. "Nak, kampung tersebut terkenal dengan orang-orangnya yang bertindak semaunya sendiri, bahkan pihak berwajib saja malas berurusan dengan mereka, Judi, kekerasan dan penindasan sudah terbiasa terjadi di sana, mereka yang tidak mau mengikuti peraturan pejabat setempat pasti akan mendapatkan masalah."

Elisa terkejut dengan pernyataan Ibunya, pantas saja Reno di sana tidak ada yang perduli sama sekali, ternyata kampung tersebut sudah terkenal dengan kebusukannya.

Gadis itu semakin khawatir dengan Reno, pasalnya ia sudah meninggalkan pemuda itu seharian.

"Bu, kita harus selamatkan Reno, tolong Bu bawa dia keluar dari sana," mohon Elisa dengan mata berkaca-kaca.

Sulastri yang melihat anaknya seperti itu, ia merasa sedih. "Ibu telepon Ayahmu dulu, biar dia menyuruh anak buahnya membawa Reno kemari," jawabnya sambil tersenyum.

"Terimakasih Bu," Elisa memeluk tubuh Ibunya dengan sangat senang.

Sulastri langsung menelepon suaminya dan menceritakan semua yang dikatakan Elisa tentang Reno, pemuda yang sudah menemani gadis tersebut yang selama ini berkeliaran menjadi Roh.

Mendengar cerita tersebut, tentu saja Herman langsung bergegas menyuruh anak buahnya untuk membawa Reno, dengan ciri-ciri dan alamat yang diberikan Elisa.

Ingatan Elisa ketika menjadi hantu masih jelas melekat di otaknya, karena itulah ia bisa memberikan informasi dengan akurat kepada Ayahnya.

...***...

Sore harinya, semua keluarga Sanjaya sudah berkumpul di kamar Elisa menunggu para bawahan yang menjemput Reno pulang.

Pemimpin bawahan yang sudah pergi ke kampung Seronok masuk ke dalam kamar Elisa setelah di suruh tuannya.

"Bagaimana Ndri, mana pemuda itu?" tanya Herman langsung.

Hendri menggelengkan kepalanya. "Bos, kami sudah mencari ke seluruh kampung Seronok menanyakan keberadaan orang yang bernama Reno, tapi mereka semua tidak ada yang tahu sama sekali, bahkan alamat yang diberikan Nona Elisa, rumah tersebut sudah ambruk," jawabnya yakin.

"Tidak mungkin! Kemarin saja aku masih di sana bersama Reno, kamu jangan bercanda!" raung Elisa tidak percaya.

"Hendri, kamu jangan mengada-ada!" Herman juga ikut marah.

"Bos saya tidak berbohong, sebentar saya punya buktinya." Hendri mengeluarkan ponselnya dan memerlihatkan foto rumah Reno yang memang sudah ambruk.

Ponsel tersebut diberikan ke Elisa, gadis tersebut langsung menutup mulutnya tidak percaya. "Tidak mungkin, Reno!" teriak Elisa histeris sambil menangis.

Sulastri langsung memeluk anaknya yang menangis histeris ketika melihat rumah Reno yang benar-benar ambruk. gadis tersebut tidak menyangka kalau semua itu akan terjadi, padahal ia baru meninggalkan Reno satu hari.

Terpopuler

Comments

Kardi Kardi

Kardi Kardi

renoooo. come on miss cari renooo. sekarang reno sudah tampan dan sembuhhh

2023-05-23

5

Red Ant

Red Ant

👍👍👍😭😭😭👍👍👍

2023-05-17

2

lihat semua
Episodes
1 Reno Mubarok
2 Amanah
3 Nasib Buruk Terus Berdatangan
4 Mba Kunti Ngamuk
5 Bertemu Malaikat?
6 Hoax Atau Fakta
7 Sepotong Ingatan Mba Kunti
8 Si Polos
9 Petunjuk
10 Kepentok Ranjang Samai Melepuh?
11 Antara Senang dan Sedih
12 Kejam
13 Kampung Gila
14 Rasa Kehilangan Elisa
15 Pengusir Hantu
16 Kerasukan Masal
17 Lawan Yang Tangguh
18 Pertemuan Kembali
19 Saling Melepaskan Rindu
20 Pembicaraan Absurd dengan Hantu
21 Motivasi
22 Kebenaran
23 Hutan Kaliwungu
24 Ujian
25 Pertarungan Pewaris
26 Kehilangan
27 Salah Terka
28 Kontrakan Angker?
29 Tempat Tinggal Angker
30 Tuyul Gaje
31 Bertemu Kenalan
32 Kecupan Maaf
33 Wanita Pilihan
34 Salah Paham?
35 Kebenaran Ibu Meysia?
36 Kebenaran Setelah Dua Puluh Tahun
37 Kisah Tragis
38 Kebersamaan Yang Indah
39 Sosok Kuat
40 Ifrit Menang Mudah
41 Siapa Dia?
42 Pertanyaan Mendadak
43 Reno yang Dewasa
44 Pengalihan
45 Sosok Yang tidak di Ketahui
46 Bucin
47 Serangan
48 Tubuh Dua Alam
49 Tekad
50 Rencana yang Salah
51 Elisa Sakit?
52 Hari Pernikahan
53 SAH!
54 Perang Jin
55 Serangan Langsung
56 Munculnya Masa Lalu Elisa
57 Jin Pemakan Jiwa
58 Kesedihan dan Keberanian
59 Parade Hantu?
60 Terbukanya Portal Gaib
61 Herman dan Dua Satpamnya
62 Soleh
63 Penyegelan Portal Gaib
64 Ibu Reno?
65 Penyesalan
66 Kemesraan
67 Elisa Hamil?
68 Suram
69 Kebetulan
70 Kenyataan yang tidak di Inginkan
71 Kabar Gembira
72 Tidak Terduga
73 TAMAT
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Reno Mubarok
2
Amanah
3
Nasib Buruk Terus Berdatangan
4
Mba Kunti Ngamuk
5
Bertemu Malaikat?
6
Hoax Atau Fakta
7
Sepotong Ingatan Mba Kunti
8
Si Polos
9
Petunjuk
10
Kepentok Ranjang Samai Melepuh?
11
Antara Senang dan Sedih
12
Kejam
13
Kampung Gila
14
Rasa Kehilangan Elisa
15
Pengusir Hantu
16
Kerasukan Masal
17
Lawan Yang Tangguh
18
Pertemuan Kembali
19
Saling Melepaskan Rindu
20
Pembicaraan Absurd dengan Hantu
21
Motivasi
22
Kebenaran
23
Hutan Kaliwungu
24
Ujian
25
Pertarungan Pewaris
26
Kehilangan
27
Salah Terka
28
Kontrakan Angker?
29
Tempat Tinggal Angker
30
Tuyul Gaje
31
Bertemu Kenalan
32
Kecupan Maaf
33
Wanita Pilihan
34
Salah Paham?
35
Kebenaran Ibu Meysia?
36
Kebenaran Setelah Dua Puluh Tahun
37
Kisah Tragis
38
Kebersamaan Yang Indah
39
Sosok Kuat
40
Ifrit Menang Mudah
41
Siapa Dia?
42
Pertanyaan Mendadak
43
Reno yang Dewasa
44
Pengalihan
45
Sosok Yang tidak di Ketahui
46
Bucin
47
Serangan
48
Tubuh Dua Alam
49
Tekad
50
Rencana yang Salah
51
Elisa Sakit?
52
Hari Pernikahan
53
SAH!
54
Perang Jin
55
Serangan Langsung
56
Munculnya Masa Lalu Elisa
57
Jin Pemakan Jiwa
58
Kesedihan dan Keberanian
59
Parade Hantu?
60
Terbukanya Portal Gaib
61
Herman dan Dua Satpamnya
62
Soleh
63
Penyegelan Portal Gaib
64
Ibu Reno?
65
Penyesalan
66
Kemesraan
67
Elisa Hamil?
68
Suram
69
Kebetulan
70
Kenyataan yang tidak di Inginkan
71
Kabar Gembira
72
Tidak Terduga
73
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!