Mengejar Cinta Mafia
Sepasang mata tajam milik Dewandra menatap manik berwarna coklat yang kini berada di bawa Kungkungannya.
Seumur hidup, Dewandra tak pernah tertarik secara fisik pada wanita manapun. Bahkan pada wanita-wanita kelas atas yang selama ini mengejarnya, memujanya dan mengharapkan semalam saja untuk satu ranjang dengannya tak pernah Dewandra perduli kan. Karena di hati pria blesteran Indonesia-Amerika-Korea itu, hanya ada satu wanita yang mampu menggetarkan hatinya, yang membangkitkan hasratnya sebagai seorang lelaki, dia adalah Treisya Ong.
Namun kini, ada gadis lebih muda usianya dari pada Treisya. Stevany Abelia. Gadis blesteran Amerika-indonesia-Thailand. Gadis yang entah dari mana hadir dengan segala keberaniannya dan berakhir menjadi asisten rumah tangganya. Gadis yang penampilannya biasa saja namun entah kenapa membuat Dewandra harus peduli padanya.
"A....apa yang akan anda lakukan, tuan?" tanya Stevany dengan suara yang terbata-bata. Mata gadis itu sudah berkaca-kaca. Tubuhnya seakan membeku karena tatapan intimidasi dari sang tuan yang terkenal tak ramah pada semua perempuan kecuali Treisya Ong. Apalagi ada bau alkohol yang membuat Stevany sadar betapa berbahayanya pria bertato ini sekarang.
"Sesuatu yang aku tahu sudah lama kau dambakan." Dewandra membungkukkan tubuhnya. Mengurung gadis itu diantara kedua tangannya. Stevany meremas seprei dengan kedua tangannya. Berusaha membuang wajahnya ke samping agar tak bertatapan dengan pria tampan yang berada di atas tubuhnya itu.
"Maksudnya apa tuan?"
"Jangan kau pikir bahwa aku tak tahu kalau kamu sering mencuri pandang ke arahku. Sering mencium pakaianku yang kau temukan saat membersihkan kamar ku. Apa kau tak tahu kalau semua CCTV di rumah ini ada dalam pantauan ku?"
Stevany menelan salivanya. "Aku ....."
"Malam ini, aku akan bercinta dengan mu. Walaupun aku tak menyukaimu, namun entah kenapa malam ini kamu sangat menarik di mataku. Kau bahkan sudah membangkitkan dia."
"Dia?"
Dewandra tersenyum nakal. Ia menarik satu tangan Stevany dan meletakan di atas juniornya yang sudah mengeras. Stevany dengan cepat menarik tangannya. Kali ini ia merasa dalam bahaya. Se-cinta apapun Stevany pada pria yang kini ada di atasnya, ia tak mungkin menyerahkan kesucian dirinya begitu saja.
"Tuan, nanti nyonya marah."
"Dia nggak akan tahu kalau kamu tak mengatakannya."
"Tapi.....!"
"Aku menginginkan kamu sekarang, Stevany. Dan kamu tahu apa Akibatnya menolak aku." kata Dewandra sambil menunjukan pistol yang ada di atas nakas.
"Tapi tuan, aku....aku belum pernah melakukannya dengan orang lain. Aku...., aku masih perawan dan aku ingin melakukannya dengan suamiku. Aku takut berbuat zinah."
Dewandra tertawa. Bahkan kedengarannya sedikit mengejek. "Memangnya kamu percaya kalau Tuhan itu ada? Come on, Stev. Jangan buat kesabaran ku habis. Kamu layani aku malam ini, atau aku door kepalamu itu dengan pistol ku ini."
Air mata Stevany mengalir membasahi pipi mulusnya saat Dewandra mulai mencium bibirnya.
Semua sudah terjadi. Stevany rela meninggalkan keluarga Dawson demi mengejar cintanya. Ia tak mungkin lagi mundur karena memang tak ada jalan baginya untuk berbalik. Walaupun berat, Stevany harus siap kesuciannya direbut oleh lelaki yang tak mencintainya.
************
Los Angeles, 2 tahun sebelumnya.....
Hari ini Stevany sedang ke memasuki salah satu mall untuk mencari hadiah ulang tahun bagi so kembar, anak dari Gabrian kakaknya.
Ia begitu bersemangat ingin mencari baju yang sama bagi 2 nona cilik yang telah membuat seluruh keluarga Dawson bergembira.
Ia pun memasuki sebuah toko baju anak. Matanya langsung dimanjakan dengan berbagai model baju anak perempuan yang sangat cantik dan lucu-lucu.
Ia membeli beberapa model dengan 2 buah setiap modelnya. Setelah membayar belanjaannya di kasir, Stevany pun bergegas ingin pulang karena ia memang ingin ikut menyiapkan pesta kejutan bagi ponakan kembarnya.
Saat Stevany keluar dari toko itu, matanya langsung menatap sosok tampan menggunakan kemeja putih yang digulung sebatas siku. Dua kancing di atas terbuka, menampakkan dada bidangnya yang bertato. Cowok itu menggunakan celana jeans yang robek di bagian lututnya. Rambutnya seperti penyanyi boy band asal Korea.
Oh my God, dia tampan sekali.
Stevany tersenyum melihat pria tampan itu. Mata Stevany melotot melihat tato yang ada di lengan pergelangan tangan. Stevany tahu itu adalah tato salah satu gank mafia yang terkenal di dunia ini. Jadi, dia seorang mafia? Duh, sayang sekali.
Kekaguman Stevany pada pria itu sama sekali tak berkurang. Ia terus memandanginya sampai ada seorang wanita yang berusia sekitar 40 tahun, keluar dari toko perhiasan tempat pria itu duduk.
Pria itu tersenyum melihat sang wanita. Wanita pun langsung menggandeng tangan sang pria dan keduanya pergi.
Apakah itu ibunya? Nggak mungkinlah kalau itu kekasihnya. Wanita itu terlalu tua untuknya.
Stevany pun memandang kepergian mereka dengan hati yang penuh tanda tanya. Ia kemudian melangkah pergi meninggalkan mall itu juga.
Di tengah perjalanan, Joselin, kakaknya menelpon meminta Stevany untuk mampir ke sebuah toko kue guna mengambil kue pesanannya untuk ultah si kembar.
Stevany pun memutar kembali mobilnya ke arah toko kue yang dimaksud. Saat sampai di toko kue itu, Stevany melihat kalau banyak pengunjung yang ada di toko itu. Ia segera menuju ke bagian pengambilan pesanan. Setelah menunjukan bukti pembayaran di ponselnya yang dikirim oleh Joselin, Stevany segera menerima kue itu. Dan saat ia membalikan badannya untuk meninggalkan toko kue itu, matanya kembali menatap sosok tampan yang sudah mencuri hatinya.
Cowok yang tadi dia lihat di mall, ada di toko kue ini. Ia nampaknya sedang membeli kue. Terlihat dari tangannya yang menunjuk beberapa jenis kue pada pelayan yang ada.
Senyum di wajah Stevany mengembang. Apakah kami jodoh sampai bertemu untuk yang kedua kalinya di hari yang sama?
Untuk sesaat Stevany terpaku pada sosok tampan yang terlihat dingin itu. Sampai akhirnya cowok itu meninggalkan toko kue. Stevany mencoba mengikutinya, dan ia melihat cowok itu masuk ke sebuah mobil sport berwarna hitam dan langsung pergi.
**********
"Ma, jika kita bertemu orang yang sama sebanyak tiga kali di hari yang sama apakah itu tandanya kita berjodoh?" tanya Stevany pada mamanya yang sementara menyiapkan makanan di dapur.
Giani menatap putri bungsunya. "Anak mama sedang jatuh cinta kah?"
"Menurut mama, benarkah ada cinta pada pandangan pertama?"
"Ya. Sekalipun mama sendiri tak pernah mengalaminya bersama daddy. Cinta kami tumbuh seiring berjalannya waktu."
Stevany diam. Bayangan wajah cowok itu seakan tak mau lepas dari pelupuk matanya. Ia bahkan merasa kalau dirinya sudah gila karena selalu tersenyum saat mengingat wajah tampan itu.
Selesai acara ulang tahun si kembar, Stevany keluar sebentar. Ia mendapatkan tamu bulannya dan persediaan pembalutnya sudah habis. Makanya ia pamit sebentar dan pergi ke salah satu minimarket yang tak jauh dari rumah mereka.
Setelah memilih pembalut siang dan pembalut malam yang hendak dipakainya, ia pun bergegas ke kasir. Tapi, ketika Stevany akan masuk ke dalam mobilnya, ia terkejut saat melihat ada seseorang yang nampak bersembunyi di sebelah mobilnya.
"Who are you?" tanya Stevany sambil mendekati pria yang nampak tertunduk itu.
Pria itu mendongak. Tangan kanannya nampak memegang perutnya. Stevany terkejut saat melihat wajah pria itu. "You?" si tampan yang dilihatnya tadi di mall dan di toko kue, kini ada di hadapannya. Wajahnya berkeringat dan nampak kesakitan.
"Please, help me!" pinta cowok itu sambil memegang tangan Stevany.
"Apa yang bisa aku perbuat untukmu?"
"Tolong bawa aku pergi dari sini."
"Kamu terluka? Kita ke rumah sakit?"
"Jangan. Please...! Bawa saja aku pergi dari sini."
Stevany sadar, apa yang diduganya benar. Cowok ini pasti seorang mafia dan dia baru saja di serang. Stevany langsung membantu cowok itu masuk ke jok belakang. Setelah melihat ke kanan dan ke kiri, Stevany melihat kalau keadaan sepi. Ia pun segera masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan halaman mini market itu.
"Tolong berhenti di apotik. Belikan jarum suntik, kapas....." Cowok itu menyebutkan beberapa jenis obat. Stevany berusaha mengingatnya. Ia menemukan sebuah apotik dan membeli semua yang cowok itu ucapkan.
"Kita akan kemana?" tanya Stevany ketika ia sudah selesai membeli semua yang dibutuhkan.
"Bawa saja aku ke penginapan di luar kota. Jangan ke hotel. Kw sebuah motel saja yang kamarnya berada di luar." ujar cowok itu dengan wajah yang semakin berkeringat.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Stevany khawatir.
"Ya."
Akhirnya, mereka tiba di motel yang ada di luar kota. Setelah memesan kamar di lobby, Stevany memarkir mobilnya di depan kamar sudah disewanya. Ia membantu cowok itu turun dan membaringkannya di atas ranjang. Stevany terbelalak melihat perut cowok itu yang berdarah.
"Apakah tidak sebaiknya kita ke rumah sakit?" tanya Stevany ketakutan.
Cowok itu menggeleng. "Tolong bantu aku membuka bajuku."
Walaupun dengan tangan yang bergetar, Stevany memberanikan diri membuka kemeja cowok itu. "Pinggangmu tertembak?"
Cowok itu mengangguk. Ia mengeluarkan sebuah pisau dari saku celananya. "Tolong bantu aku mengeluarkan pelurunya."
"Tapi....."
"Please......, pelurunya tidak begitu dalam. Aku dapat merasakannya. Tolong......!" ujar cowok itu dengan tatapan yang sendu membuat Stevany tak bisa menolaknya.
Akhirnya, dengan instruksi yang diberikan cowok itu, Stevany berhasil mengeluarkan peluru yang ada di pinggangnya. Peluru itu memang tak sampai menembus bagian vital dari tubuhnya. Tangan Stevany sendiri sampai berkeringat dingin ketika ia menjahit luka itu dan kemudian membalutnya dengan kain kasa. Bebetapa kali cowok itu terlihat memejamkan matanya, menahan sakit saat Stevany mengerjakan semuanya itu. Tapi tak ada jeritan dari mulutnya. Stevany kagum dengan kekuatan cowok itu.
"Terima kasih....!" katanya sangat lemah sebelum akhirnya ia memejamkan matanya. "Tolong, jangan tinggalkan aku." ujarnya lagi membuat Stevany terpaku menatap cowok itu. Kita sudah tiga kali bertemu hari ini. Apakah kita memang berjodoh?
************
Hallo semua.....
selamat datang di novel emak yang terbaru. Semoga suka ya guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Tetty Permata Mawiney
astaga thor...saking lamanya ga baca karyanya jd lupa sama alur giani...
2023-09-06
1
Sunny
baru sempet mampir..baru on lagi di Nt...kisah anak Giani n Jero 😍
2023-08-09
1
Siti Mujimah
seru ni kayaknya
2023-08-03
1