Hasrat Nakal Anak Tiri
Cekrek!
Cekrek!
Cekrek!
Suara jepreten kamera di dalam kamar hotel mengarah pada sepasang manusia yang terlihat sangat terkejut.
Apalagi posisi si wanita hanya memakai jubah mandi yang sangat minim dan rambut panjangnya terurai basah. Dia juga terkejut saat melihat ada pria ada di dalam kamar hotelnya, di tambah lagi para wartawan pemburu berita juga ada di sana.
Bagaimana Jojo tidak terjekut, ia yang baru keluar dari kamar mandi sudah di gerebek oleh para wartawan yang sudah masuk ke dalam kamar hotelnya.
“Ada apa ini?” seru wanita tersebut yang bernama Jojo. “Tuan Elden, kenapa Anda juga berada di sini?!” lanjutnya menatap tajam pada sosok pria paruh baya namun masih terlihat tampan berada di sana.
“Seharusnya aku yang bertanya, kenapa Nona Jojo berada di sini?!” Elden tidak kalah terkejut.
“Karena aku yang lebih dulu memesan kamar hotel ini! Dan aku ada pekerjaan di Kota ini!” jawab Jojo dengan penekanan.
Elden semakin di buat terkejut dengan pengakuan Jojo, pasalnya resepsionis memberikan kamar yang sama dengan kamar Jojo.
Elden dan Jojo adalah rekan bisnis yang baru menjalin kerja sama beberapa hari yang lalu, tapi entah kenapa mereka saat ini berada di satu kamar hotel yang sama. Apakah semua kejadian ini ada yang menyabotase? Di tambah lagi di sana banyak wartawan yang mengambil foto dan video mereka berdua.
“Tuan dan Nona, apakah kalian melakukan hubungan terlarang ini sudah lama?” tanya seorang wartawan.
“Hubungan apa?!” Jojo menatap tajam para wartawan yang yang masih mengarahkan kamera kepadanya.
“Ini semua hanya kesalahan pahaman! Jadi saya harap kalian jangan ada yang membuat berita sampah! Atau aku akan menuntut kalian semua jika foto dan Video yang kalian ambil tersebar luar di media masa! Dan silahkan keluar dari sini!!!” bentak Elden pada para wartawan yang kini mulai mundur teratur keluar dari kamar hotel tersebut. Karena mereka tahu kalau Tuan Elden tidak akan pernah main-main dengan ancamannya, dan bisa jadi mereka akan akan kehilangan pekerjaan jika membantah.
*
*
*
Para wartawan sudah keluar dari kamar hotel tersebut. Jojo segera memakai pakaiannya di dalam kamar mandi, sedangkan Elden sedang menghubungi manejer hotel tersebut untuk menuntut penjelasan dan juga pertanggung jawaban. Tidak berselang lama manager hotel tersebut datang dan meminta maaf atas kesalahan yang sudah terjadi.
“Ini murni kesalahan pegawai kami, Tuan,” ucap Menejer tersebut kepada Elden.
“Kau pikir aku bisa percaya begitu saja dengan alasan sampahmu!” sentak Jojo yang baru keluar dari kamar mandi dan berpakaian rapi. Wanita berusia 28 tahun terlihat sangat cantik dan modis dengan dress berwarna hitam yang membalut tubuhnya yang sexy dan ramping.
“Maaf, Nona, tapi semua ini--”
“Anak buahku akan memeriksa CCTV di setiap sudut hotel ini, jika terbukti ada sabotase maka hotel ini akan aku ratakan dengan tanah!!” ancam Elden tidak main-main pada manejer hotel tersebut.
“Ja-jangan Tuan, saya mohon jangan hancurkan hotel ini, baiklah saya akan mengatakan yang sejujurnya ...” Manager hotel tersebut akhirnya menceritakan semuanya dengan jujur dan tidak ada yang ia tutupi sama sekali.
Elden mengusap wajahnya dengan kasar seraya mengumpat setelah mendengar kejujuran menajer hotel tersebut. Sedangkan Jojo berkacak pinggang seraya menatap Elden dengan sangat tajam.
“Aku tidak akan memaafkan kau bila para wartawan tadi menyebarkan berita sampah tentangku!” Jojo menuding Elden dengan jari telunjuknya, sedangkan tatapan matanya kian menajam.
*
*
Satu minggu kemudian.
Semua berita di televisi memberitakan Jojo dan Elden yang terlibat scandal di sebuah hotel mewah yang ada di luar kota. Bahkan video dan foto Jojo yang masih mengenakan jubah mandi tersebar luas di internet, membuat seluruh negeri heboh dengan pemberitaan tersebut. Bahkan keluarga besarnya sudah mengetahui berita tersebut pun menjadi murka kepada Jojo. Akan tetapi wanita tersebut berusaha untuk menjelaskan jika berita itu hanyalah Hoax belaka. Namun, siapa yang mau percaya? Jika foto Jojo saat memakai jubah mandi bukanlah editan.
Elden mencemaskan keadaan Jojo, karena pemberitaan ini pasti sangat merugikan wanita tersebut. Maka dengan penuh keberanian ia mendatangi keluarga Jojo untuk mempertanggung jawabkan semuanya.
“Saya akan menikahi Nona Jojo sebagai bentuk pertanggung jawabanku atas semua berita miring ini,” ucap Elden pada kedua orang Jojo yang duduk berseberangan dengannya.
“Kau gila, Tuan?!” Jojo menatap Elden dengan tajam, bagaimana bisa dia menikah dengan pria yang sudah beristri dan juga sudah tua? Bahkan usia Elden sama dengan usia ayahnya yaitu 50 tahun.
“Kau ingin menjadikan putriku istri keduamu, Tuan Elden?!” tanya Nathan.
“Iya, saya bersungguh-sungguh dan saya akan bersikap adil!” jawab Elden dengan mantap.
“Karena berita sudah tersebar dan nama keluarga kami sudah tercoreng karena ulah kalian berdua, jadi aku serahkan putriku kepadamu sebagai bentuk pertanggung jawabanmu!” jawab Nathan dengan tegas.
“Daddy!” seru Jojo pada ayahnya. Ia sungguh tidak menyangka kalau nasibnya akan seperti ini? Rasanya ia ingin mengubur dirinya secara hidup-hidup dari pada harus menikah pria tua dan sudah beristri. Jojo beralih menatap Kirana—ibunya—meminta pembelaan, akan tetapi wanita paruh baya itu menggeleng dengan pelan sebagai jawaban, bertanda dia sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti perintah suaminya.
Jojo memejamkan kedua matanya dengan erat seraya menggertakkan giginya dengan rapat.
Hari berikutnya, Jojo dan Elden sudah sah menjadi pasangan suami istri. Elden menikah lagi tanpa persetujuan dari istri pertamanya dan juga anaknya. Tapi, pernikahan mereka sah secara agama dan negara.
Jojo melemparkan surat perjanjian pernikahan kepada Elden yang duduk di tepian tempat tidurnya yang ada di dalam kamarnya pada pagi hari menjelang siang hari itu.
“Apa ini?” Elden mengambil berkas yang ada di atas pangkuannya.
“Buka dan baca!” jawab Jojo dengan judes.
Elden segera membuka dan membaca berkas tersebut dengan teliti. Kedua keningnya berkerut, dan tatapan matanya kian menajam saat membaca setiap baris tulisan yang tertera di berkas itu.
“Kontrak pernikahan?” Elden menatap Jojo yang berdiri tidak jauh darinya setelah selesai membaca berkas tersebut.
“Iya! Kau pikir apa? Mana mau aku menikah dengan pria tua sepertimu!” jawab Jojo pedas seraya menatap tajam Elden yang masih duduk santai di tepian tempat tidurnya.
“Kau mengajukan perjanjian pernikahan kontrak, maka aku akan mengajukan banding!” ucap Elden tidak mau kalah.
“Heh! Mana bisa seperti itu? Di situasi ini aku yang di rugikan! Sedangkan kau untung!” ucap Jojo seraya menuding wajah Elden dengan perasaan emosi dan kesal luar biasa.
“Kau ingin aku menandatangani surat kontrak pernikahan ini ‘kan?!” Elden mengangkat berkas yang ada di tangannya seraya menggoyangkannya di hadapan Jojo. Dia tentu saja tidak mau mengalah dan rugi.
“Baiklah!” jawab Jojo pada akhirnya.
“Kalau begitu surat kontrak ini perlu di revisi!” ucap Elden tersenyum tipis.
Huh!
Jojo menghela nafas kasar seraya mengambil laptop-nya dan di berikannya kepada pria paruh baya yang sudah menjadi suaminya itu.
Elden menerima laptop tersebut dengan senang hati lalu ia meletakkan laptop tersebut di atas tempat tidur dan segera membukanya.
“Apa sandinya?” tanya Elden.
“Kau tidak perlu tahu!” jawab Jojo seraya mendekati Elden, lalu ia membungkukkan sedikit badannya seraya menekan keyboard laptopnya.
Saat Jojo membungkuk di dekat Elden, pria tersebut mencium aroma Jojo yang sangat harum dan begitu menggoda. Akan tetapi, Elden tahu diri dan tidak akan melakukan hal itu mengingat pernikahan mereka tidak diinginkan oleh keduanya.
*
*
Perjanjian kontrak yang baru sudah selesai di buat. Jojo mendengus sebal saat membacanya. Ia merutuki Elden yang menurutnya sangat memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
“Poin pertama, kita menikah kontrak hanya dua bulan, poin kedua kau harus menjalankan kewajibanmu selayaknya seorang istri pada umumnya yaitu melayani semua kebutuhanku kecuali kebutuhan biologis, dan poin ketiga kau harus menuruti semua perintahku sebagaimana seorang istri menurut pada suaminya. Bagaimana? Deal!” ucap Elden seraya mengulurkan tangan kanannya pada Jojo.
“Tapi, kita harus tidur terpisah! Aku tidak ingin satu kamar denganmu!” jawab Jojo.
“Oke!” jawab Elden dengan tegas, barulah setelah itu Jojo menjawab tangannya dengan mantap.
“Sekarang kita tanda tangani surat kontrak pernikahan ini,” ucap Elden seraya membubuhkan tanda tangannya di atas materai yang ada di surat tersebut, setelah itu baru Jojo ikut membubuhkan tanda tanganya di berkas yang sama.
“Kau yang pegang surat ini dan jangan sampai hilang.” Elden menyerahkan surat kontrak pernikahan itu kepada Jojo.
“Oke!” Jojo kini bisa bernafas lega karena Elden bisa di ajak kerja sama.
“Besok kita akan melakukan konfresi pers untuk mengumumkan pernikahan kita.” Elden menatap Jojo dengan serius.
“Are You Crazy! Bagaimana tanggapan istri dan anakmu juga semua orang bila mengetahui hubungan kita!” Jojo menolak tegas ucapan Elden.
“Hanya dengan cara ini aku bisa membersihkan nama baikmu!” jawab Elden.
“Sinting!” Jojo kini merasa terjebak dengan semua ini.
***
Jangan lupa like dan dukungannya ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Ketika Kepercayaan Dihianati
ini mah gk masuk akal klwg calk lo kaya tinggl mnjentikn jari semua bers,nah ini mna jojo cm dijebk klwga udh pasrah tnp mncr kebenaran pngn ktwa jaht aku thor
klw kisahny orng gk puny sih masih masuk akl la ini lo klwrg cark
2024-11-16
0
Kooki
oh iya si nathan anak sulung si jeje 4j
2024-11-16
0
Kooki
jojo ini aku lupa siapa yg dr hot art
2024-11-16
0