POV JAVIER
Seluruh duniaku seketika runtuh saat aku melihat seorang wanita yang sedang berbaring diatas tempat tidur.
Matanya ditutup serta tangannya diikat tapi aku tetap bisa mengenalinya, dia wanita yang tanpa sengaja aku lihat dua minggu lalu di depan rumah sakit.
Aku bisa merasakan kalau dia sedang ketakutan, aku lihat bibir merahnya lalu mataku tanpa arahan tertuju pada tubuh sintalnya.
Sie Alan ..
***********, pinggangnya yang ramping, serta kakinya yang panjang. Aku mencoba untuk mengendalikan nafsu yang memburu setelah melihat badannya.
Ahh.. rasanya aku sudah tidak peduli, ku melihat leher dan tulang selangkanya. Sie Al, dia sangat menarik, aku sungguh tidak tahan untuk menahannya lagi, jadi aku memutuskan melepas pakaianku dulu lalu segera naik ke tempat tidurnya dan langsung menindihinya.
Aku tau dia sedang ketakutan, tapi aku tetap perlahan melepas baju tidurnya sambil menatapnya. Detak jantungku seakan ingin meledak saat aku memandanginya.
apakah dia seorang dewi?
Dia sangatlah cantik.
Aku bersikap lembut karena aku tahu ini adalah pertama kalinya buat dia, dan itu pasti akan menyakitinya.
Aku lihat dia sedang menggigit bibirnya karena takut, bibirnya mengeluarkan darah entah kenapa itu sangat menarik untuk dilihat membuat ku gagal untuk menahan diri lebih lama lalu aku menciumnya.
Ini pertama kalinya aku mencium seorang wanita, kucium bibir ranumnya dan tenyata dia membalas ciumanku sambil menarik leherku dengan erat, tubuhnya dan sentuhannya terasa sangat luar biasa.
Aku bahkan seperti orang hilang akal karena sentuhannya membuatku berubah jadi agak kasar sebegitu aku dibuat gila olehnya.
Aku melakukannya hingga lima kali sampai dia tertidur karena gempuranku.
Setelah selesai, aku memutuskan turun dari tubuhnya lalu duduk disampingnya tidur. Napasnya yang tenang juga teratur membuat aku tahu dia sudah tertidur lelap.
Perlahan ku lepas penutup mata satinnya dan ku melihat kecantikannya.
Sial.. dia sangat cantik, tidak heran mengapa nenek berkata dia telah menemukan wanita cantik.
Ku sentuh wajahnya yang cantik dan halus. Setiap hari aku menemui banyak wanita cantik tetapi wanita ini seakan berbeda, Dia tak hanya cantik tapi dia juga murni dan polos, ku cium keningnya lembut lalu memutuskan bangun dari tempat tidur.
Kemudian ku lihat ada bercak darah besar di atas tempat tidur tersebut, mungkin itu darah perawannya.
Aku yang sudah mengambilnya, aku pria pertamanya, entah kenapa aku merasa bangga karena jadi pria pertama yang mengambil kesuciannya dan aku pasti akan menjadikannya istriku.
"Mulai dari sekarang kamu adalah wanitaku,"
Kataku sambil tersenyum bangga.
Dia tidak bisa mendengarku tapi dia akan segera mengetahuinya. Setelah itu, aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, kemudian berganti pakaian tidak lupa melihat keadaannya.
Aku menutupi tubuhnya yang polos dengan selimut dan mencium keningnya lagi sebelum pergi.
"Tunggu aku malam ini,"
Bisikku di telinganya lalu meninggalkan kamar tidurnya.
"Tuan muda apa semuanya baik-baik saja?"
Tanyanya tiba-tiba.
Dia adalah bibi Jade yang sedang mengejarku begitu aku melihatku keluar dari kamar tersebut.
Apa-apaan ini? Kenapa dia sudah bangun?
"Kenapa kamu bangun jam segini?" Tanyaku.
Apa wanita ini sudah di sini dari tadi dan mendengar semuanya?
Sial..
"Nyonya besar yang memintaku untuk tetap terjaga sampai tuan muda selesai." Jawabnya enteng.
Aku yang mendengarkannya merasa geram.
apa-apaan ini? Sampai aku selesai? Omong kosong macam apa ini?
Kenapa aku merasa ada yang aneh dengan Oma?
Ah sie al mereka selalu saja membuatku pusing.. lupakan saja.
"Aku pergi dulu Bi."
Lebih baik aku segera keluar, karna aku tidak yakin dengan diriku sendiri jika aku tetep berada disini aku bakal tidak akan tahan setiap melihatnya.
Tepat jam 4 pagi aku baru saja pulang dari luar, saat aku memasuki rumah aku melihat nenek sudah bangun dan duduk di sofa sambil membaca koran.
"Oma? Kenapa jam segini sudah bangun?"
Tanyaku, karena nenek tidak pernah begadang ataupun tidak pernah bangun sepagi ini.
"Oh kamu sudah pulang Vier, Oma lagi nungguin kamu Vier."
Jawabnya sambil meletakkan koran yang dibacanya tadi dimeja lalu menatapku.
"Jadi.. apa sudah selesai?"
Tanyanya padaku lalu ku balas dengan mengangguk.
Dia menghela nafas sambil menepuk-nepuk sofa disampingnya, Aku berjalan ke arahnya dan duduk di sebelahnya.
"Kamu tidak perlu ke sana lagi."
Apa? Kenapa? Dia pikir hanya melakukan sekali bisa langsung hamil dalam satu hari? Apa-apaan ini?
"Kenapa?"
Tanyaku sambil menghela napas juga kecewa.
"Hari ini dia akan hamil. Nenek sudah memeriksa detail kesehatannya dan dia memiliki peluang 100% untuk hamil sehingga kamu tidak perlu pergi lagi kesana, tapi kalau dia tidak hamil, kamu bisa pergi dan melakukannya lagi setelah dua bulan."
Terangnya.
Apa? Oma sudah memeriksa semua sedetail itu juga?
Tapi aku ingin bertemu dengannya lagi.
"Aku akan tetap pergi kesana malam ini," Kataku karena aku ingin melihatnya.
"Tidak, kamu tidak akan pergi malam ini apalagi tanpa seizinku, kamu tidak bisa masuk ke rumah itu lagi."
Apa-apaan ini? Kenapa?
Tap dia akan mengandung anakku.
Kenapa aku tidak bisa pergi?
"Kenapa Oma? dia akan mengandung anakku nanti, alangkah baiknya jika aku bisa melihat keadaannya."
Aku ingin tinggal bersamanya sampai dia melahirkan bayinya.
"Apa kamu sudah gila? Apa kamu tahu wanita seperti apa dia dan alasan kenapa dia mau menjual tubuhnya?"
Hatiku seketika kaget mendengar pertanyaan Oma, apalagi ketika aku mengingat wajahnya yang cantik dan polos.
Sebenarnya apa alasan dia sampai rela menjual tubuhnya kepada pria yang tidak dikenal?
Eh tunggu.. aku beberapa waktu yang lalu melihatnya di pintu masuk rumah sakit, apa yang terjadi padanya? tiba-tiba aku ikut merasakan sedih di hatiku.
"Pacarnya ada di rumah sakit dan dia butuh uang untuk biaya operasinya. Dia sangat mencintainya lalu memutuskan untuk menjual tubuhnya tapi tidakkah menurutmu dia seperti wanita licik yang selingkuh dari pacarnya? Dia melakukan ini untuk pacarnya tapi dia ternyata menjual tubuhnya ke pria lain adalah sesuatu yang tidak baik. Jadi nenek mohon jangan sampai kamu terikat padanya, dia mungkin bakal berubah jadi pelacur setelah itu." Ucapnya panjang lebar.
Hatiku seketika hancur berkeping-keping ketika aku mendengar apa yang nenek katakan.
Apa benar dia sudah punya pacar yang dia cintai?
Apa benar dia rela menjual tubuhnya karena pacarnya?
Kenapa hatiku jadi sakit saat mendengarnya?
Ku pikir aku bisa menjadikannya milikku seutuhnya juga mencintainya tapi dia ternyata sudah memiliki seseorang yang dia cintai.
Ya memang benar dia sudah selingkuh tapi bukankah itu semua dia lakukan untuknya?
Cinta seperti apa yang dia miliki untuknya?
Ah si*l.. kenapa hatiku sakit sekali?
Aku belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya tapi kenapa harus sekarang? dan kenapa harus dengan dia?
"Apa kamu baik-baik saja Vier?" Tanyanya sambil mengagetkanku, Aku kembali sadar dari lamunan karena suara nenek.
"Iya, kalau begitu aku tidak akan pergi kesana lagi," Ucapku dengan berusaha mengkhianati perasaanku sendiri.
Aku ingin sekali pergi menemuinya tapi yang dibilang Oma benar aku tidak boleh terikat dengan wanita seperti itu.
"Bagus Vier, kamu mau mendengarkan ucapanku untuk tidak pergi ke sana dan bertemu dengannya lagi bahkan jika dia hamil. Dia pasti nanti akan merayumu dan mencoba menjadi nyonya muda di keluarga ini." Ucap Oma.
Apa, mau menggoda aku? menjadi nona muda? tapi wajahnya sangat polos dan aku bahkan tidak berpikir dia akan bisa merayu seorang pria, apalagi seperti ku.
Uurgh,,, tapi yang dibilang nenek benar, aku harus mendengarkan dia.
"Baiklah nek, aku akan masuk ke kamarku."
Setelah itu aku bangkit dari sofa dan pergi. Aku hanya tidak bisa membuat diriku melupakan wajahnya yang sangat cantik, ditambah cara dia memelukku.
Aku benar-benar tidak bisa mengeluarkannya dari pikiranku.
Apa yang telah dia lakukan padaku?
Ini seperti bukan aku, aku tidak seperti ini sebelumnya.
Aku memutuskan pergi ke kamarku lalu duduk di tempat tidur. Kenapa dia harus punya pacar tapi jika dia sangat mencintainya, kenapa dia masih perawan, dan dia juga merasa takut seperti orang yang baru pertama kali didekati seorang lelaki.
Dia bahkan tidak tahu bagaimana caranya berciuman dengan benar, apa nenek sudah mendapatkan informasi yang salah?
Tidak, Oma tidak mungkin salah, lebih baik lupakan saja wanita itu.
Aku lebih baik beristirahat untuk beberapa jam lalu bersiap-siap pergi ke kantor.
Setelah tidur beberapa jam badanku lebih segar, ku putuskan untuk mandi lalu keluar untuk sarapan dan semua orang ternyata sudah ada di sana tapi kenapa papa tidak ada?
Setiap tahun papa selalu punya satu hari untuk menjauhi semua orang di rumah ini.
Mungkin saja hari ini adalah hari itu, dia selalu pergi di malam hari dan tidak pernah kembali sampai subuh tiba. Aku ingin sekali tahu alasannya tapi aku takut itu akan menyakitinya.
Aku menghela nafas lalu duduk untuk sarapan, tidak ada yang berani berbicara dan itu sama seperti sebelumnya.
Aku ingin bertanya pada Oma tentang hal tersebut tapi untuk beberapa alasan saja, aku lebih ingin mengetahuinya langsung dari mulut papa.
Setelah sarapan selesai, aku perlahan berjalan menuju kamar papa, aku hanya ingin melihat.
Perlahan ku buka pintu kamar lalu melihat ke dalam dan melihat papa yang sedang duduk di depan jendela sambil melihat sesuatu di tangannya. Aku berjalan ke arahnya dan berdiri di belakangnya. Aku tahu dia pasti sudah tau kalau aku masuk ke kamarnya tapi papa seakan tidak peduli, pandangan papa hanya menatap foto berbingkai di tangannya, setelah melihat foto tersebut tiba-tiba emosi yang tidak ku ketahui seakan meluap ke ubun-ubun.
Rambut campuran coklat tua dan hitam selutut dengan mata birunya, persis seperti gadis itu serta senyumnya yang cerah sepertinya dia sedang tersenyum pada orang yang mengambil foto tersebut.
Rok putih panjang yang gadis itu kenakan dan dia sambil memegang satu tangkai bunga matahari di tangannya serta menyelipkan bunga mawar dibelakang telinga kirinya.
Aku pernah mendengar kalau menurut budaya Hawaii jika seorang wanita memakai bunga di belakang telinga kirinya itu berarti dia sudah menikah atau dalam sebuah hubungan.
Tanpa sadar aku tersenyum tanpa mengenal siapa wanita difoto tersebut, dia cantik sangat mirip dengannya tapi hanya mata dan rambutnya yang berbeda.
Kemudian ku lihat papa masih saja menatapnya seperti wanita tersebut adalah bagian dari separuh hidupnya.
Tunggu..apa jangan-jangan itu papa yang mengambil foto tersebut?
Kira-kira siapa wanita itu?
Apa dia ibuku? jantungku tiba-tiba berdetak kencang, apa benar dia ibuku atau hanya seseorang yang ayah cintai?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Latifahsv
neneknya licik bangett,, semangat thorr
2023-05-19
0