17. Pesta Pertunangan

Ketika Wira menoleh ternyata Vania sudah tak berada si sampingnya. "Loh, Vania kemana?kenapatiba-tiba dia pergi?"

Pasangan yang akan meresmikan pertunangan mereka melangkah berdampingan memasuki pintu depan. Wira bergegas menyambut kedatangan keduanya.

"Kak Liam, hai Elma...oh, sorry. Maksudku calon kakak ipar." Elma tersenyum namun, berbeda dengan Liam yang cuek seakan tak perduli.Liam bahkan meninggalkan Elma yang masih asik beramah tamah dengan Wira.

Liam sebenarnya tadi melihat keberadaan Vania bersama Wira yang sepertinya tengah mengobrol.

"Van, kamu dari mana saja? Bibi mencarimu sejak tadi." Saat sampai di dapur ia langsung menghampiri bi Arum yang sedang mencuci peralatan bekas memasak tadi.

"Tidak dari mana-mana kok, bi.Eum...ada sesuatu yang ingin aku ceritakan ke bibi. Tapi, nanti malam saja."

Kening bi Arum mengkerut penuh tanya. "Mau bicara tentang apa?"

"Nanti saja ya, bi. Oh ya...didepan ada tamu, kata Tuan Wira dia adalah calon istrinya Tuan Liam." Vania hampir lupa niatnya kedapur yaitu ingin memberitahukan pada bibinya bahwa telah kedatangan tamu penting.

"Nona Elma?" Vania mengangguk membenarkan perkataan bi Arum.

"Ya sudah, bibi akan buatkan minuman untuk Nona Elma dan para majikan."

Keesokkan malamnya acara pertunangan Liam dan Elma akan segera berlangsung. Para tamu undangan telah hadir. Suasana sudah tampak ramai dan semua tamu duduk ditempatnya masing-masing.

Sedangkan Liam, pria tampan itu malah sedang mondar mandir didalam kamarnya. Hatinya resah dan tak tenang. Malam ini adalah malam yang di nantikan oleh kedua keluarga, bukan dirinya. Ya, Liam sebenarnya sama sekali tak menginginkan pertunangan ini. Dia juga tak memiliki rasa apapun terhadap Elma. Namun, berbeda. Gadis cantik yang selalu berpenampilan anggun itu telah jatuh hati pada Liam.

Tok tok tok

Ceklek

Vania baru saja merebahkan tubuhnya ketika terdengar suara ketukan pintu kamarnya. Ia pun beranjak turun lalu melanhkah kearah pintu. Dan ternyata adalah bi Arum.

"Iya bi. Ada apa?"

"Masih jam segini sudah mau tidur kamu,Van? Ayo, kita kedepan lihat acara pertunangan Tuan Muda Liam dan Nona Elma!"

Mendengar tentang pertunangan laki-laki jahat itu membuat mood Vania semakin jelek. Entahlah, ada rasa tak suka dan semakin membenci Liam.

"Ngak deh, bi. Aku dikamar saja. Lagi pula aku tidak pantas berada di antara orang-orang kaya itu. Nanti Nyonya.dan Tuan besar akan marah karena membuat malu."

"Loh, justru Nyonya Helen yang menyuruh kita ikut hadir diacara tersebut. Nyonya bilang hari ini kita menjadi bagian dari tamu dan bebas mau melakukan apapun, termasuk menikmati hidangan-hidangan yang telah tersedia di sana.Ayo, nak...bersenang-senanglah sekali-kali jangan mengurung diri terus didalam kamar!"

Benar apa yang dikatakan oleh bibinya jika, Vania harus rilex sejenak agar gadis itu tidak lagi bersedih dan berpikiran macam-macam yang bisa membahayakan bayi di rahimnya.

"Tapi bi, aku tidak punya pakaian yang bagus. Nanti hanya membuat malu saja. Aku dikamar saja bi. Nanti kalau acaranya sudah selesai aku akan keluar dan membantu bibi bersih-bersih." Vania tetap menolak dengan berbagai alasan.

"Ini–pakailah! Kamu pasti akan terlihat cantik dengan gaun ini."

Tiba-tiba muncul Wira dengan menenteng sebuah paper bag yang berisi sebuah gaun untuk Vania.

"Ambilah! Kenapa malah bengong. Bi Arum tolong bantu Vania ya!" Wira meletakkan paper bag itu ketangan Vania dan meminta bi Arum untuk membantu gadis pujaannya bersiap-siap.

Akhirnya Vania pun patuh dan menuruti keinginan sang Tuan Muda. Vania tampak cantik dan anggun dengan gaun pestanya yang berwarna Navy dibawah lutut, ya meskipun perut buncitnya sangat jelas terlihat. Justru hal itu semakin membuat Vania tampak mempesona.

"Bi–aku terlihat jelek ya? Nanti Tuan Muda Wira akan malu dengan penampilanku ini.Bi Arum kok malah diam saja sih?" Ia sangat tidak percaya diri dengan penampilannya.

"Kamu cantik sekali, nak. Seperti bidadari. Sangat bersinar. Semua orang pasti akan terpukau melihatmu, Vania." Bi Arum sampai ternganga, terpesona oleh kecantikkan sang keponakan.

Tok tok tok

"Bi Arum, Vania...apakah kalian sudah siap?" Terdengar kembali suara Wira yang memanggil-manggil keduanya.

Kedua wanita beda generasi itu pun akhirnya keluar lalu, mereka berhadapan langsung dengan Wira. Seperti halnya bi Arum, Wira pun seketika terdiam matanya sampai tak berkedip saking terpananya. Bidadari hatinya sangat cantik.

"Tu–tuan Muda. Lebih baik saya tidak datang, maaf...saya tidak ingin membuat Tuan malu."

"Tidak akan yang akan malu karena dirimu. Justru aku akan sangat bangga menjadikanmu pasangan di pesta ini. Ayo, jangan menolak terus.Kita harus cepat kedepan nanti ketinggalan acara tukar cincinya!" Wira menggandeng tangan Vania dengan mesranya.

Bi Arum tersenyum senang melihat akhirnya ada seseorang yang begitu perduli dan menghargai keponakannya. Namun, ia juga khawatir jika Vania akan tersakiti lagi. Bi Arum juga bertanya-tanya kenapa sikap Wira seakan terlalu berlebihan. Apakah anak majilannya itu menyukai Vania. Wanita paruh baya itu pun melangkah menyusul keduanya.

Apa yang dikatakan Wira benar, mereka hampir saja terlewat menyaksikan puncak acara yaitu pertukaran cincin pasangan Liam dan Elma.

"Wira dengan Vania–?"

Nyonya Helen yang memang sejak tadi mencari keberadaan putra bungsunya itu melihat kedatangan Wira yang tengah menggandeng Vaina. Ya, Nyonya Helen agak terkejut karena Wira berani mengajak Vania tampil di tempat umum. Apalagi dengan perut besarnya. Tentu saja hal itu akan menjadi perbincangan seluruh tamu undangan .

Sontak Liam menoleh ketika mendengar ucapan sang mama. Liam sampai tak bisa melepaskan pandangannya dari sosok wanita cantik yang tengah mengandung bayinya itu. Vania...gadis yang telah disakitinya dengan sangat kejam.

"Liam–kamu kenapa? Ayo sematkan cincinnya di jari Elma!" Nyonya Helen menegur sang putra ketika melihat gerakan tangan Liam terhenti dan malah meletakkan cincin tersebut kembali.

"Liam, Liam...apa yang kamu lakukan?" Perasaan Elma tiba-tiba tak enak. Sikap Liam yang dingin dan apa yang dilakukannya kali ini semakin memperjelas jika laki-laki itu tidak ingin melakukan pertunangan teraebut.

"Maaf–aku sungguh tidak bisa melakukan ini. Aku tidak mau bertunangan atau pun menikah denganmu, Elma."

Liam menatap penuh penyesalan pada gadis dihadapannya. Sedangkan Elma matanya sudah berkaca-kaca. Sedih dan kecewa kenapa Liam harus melakukannya sekarang. Kenapa waktu itu Liam tidak menolak saat rencana perjodohan mereka di putuskan.

"Jangan bercanda Liam! Cepat pasangkan cincin itu dijari manisku. Jangan membuatku malu! Liaammm...." Elma tampak gemas karena Liam diam saja dan sepertinya pria itu sedang fokus menatap seseorang. "Siapa dia–?"

"Aku tidak bercanda, Elma. Aku sangat serius."

"LIAMMM–!"

Suara pekikkan Elma membuat semua yang sedang menyaksiikan acara sakral tersebut sampaii terhenyak dan tak percaya dengan apa yang tengah dilakukan oleh pewaris utama keluarga Ghazala.

"Apa yang kamu lakukan Liam? Jangan membuat kami malu.Cepat lanjutkan, sematkan cincin itudi jari Elma!" Nyonya Helen sangat gemas dengan sikap putranya yang berubah secara tiba-tiba.

"Maaf Ma dan semuanya. Aku tidak bisa bertunangan atau oun menikah dengan Elma karena aku menyukai gadis lain. Maaf–."

Suasana langsung heboh, para tamu undangan saling berbisik ria terutama para kolega bisnis yang diundang khusus pada acara tersebut. Agaknya acara pertunangan tersebut akan dibatalkan.

Dari jaraknya yang tak begitu jauh, Vania pun tak kalah terkejutnya. Sang Tuan Muda arogan membatalkan pertunangannya dan bahkan saat ini sorot mata elang itu tengah menatapnya tajam.

"Dia kenapa sih menatapku seperti itu?"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Nurgusnawati Nunung

Nurgusnawati Nunung

bagus cerita nya..

2023-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 01. Malapetaka
2 02. Liam Tarendra Ghazala
3 03. Bertemu kembali
4 04. Jangan-jangan aku hamil
5 05. 500 juta atau 1 milyar?
6 06. Tuan Muda Wira
7 07. Mau menikahi Vania?
8 08. Pulang kampung
9 09.Vania hamil, Ma
10 10. Perasaan bersalah
11 11. Pergi
12 12. Rempeyek Bayam Crispy Vania
13 13. Membujuk
14 14. Si Tuan Pemaksa
15 15. Kembali bekerja
16 16. Bertunangan
17 17. Pesta Pertunangan
18 18. Baku hantam
19 19. Melahirkan
20 20. Kiano Safaraz
21 21. Rencana Vania
22 22. Test DNA
23 23. Keputusan Vania
24 24. Terungkap
25 25. Pergi
26 26. Interview
27 27. Diterima
28 28. Hari pertama bekerja
29 29. Permintaan
30 30. Di jemput boss
31 31. Datang ke pesta
32 32. Bertemu Liam
33 33. Mengatar Vania pulang
34 34. Berkhayal yang iya iya
35 35. Kata sepakat
36 36. Hamil lagi
37 37. Pulang
38 38. Permintaan Wira
39 39. Belum siap
40 40. Pesta ulang tahun pertama Kiano
41 41. Menunaikan kewajiban
42 42. Khilaf
43 43. Rencana pasang kb
44 44. Hadiah pernikahan
45 45. Honeymoon
46 46. Bertemu Wira
47 47. Siapa Wira
48 48. Kepulangan Wira
49 49. Rasa yang masih ada
50 50.Kekasihku
51 51. Rencana Jahat Rendy
52 52. Menghadiri Pesta
53 53. Menyelamatkan Shinta
54 54.Permintaan Mama Helen
55 55. Keputusan akhir
56 56. Membawa kabur anak gadis orang
57 57. Surat Perjanjian
58 58. Pernikahan Wira & Shinta
59 59. Tamu tak diundang
60 60. Keceplosan
61 61. Namanya Lingerie
62 62. Men-service Suami
63 63. Aku menginginkanmu
64 64. Unboxing
65 65. Sikap Wira
66 66. Meraih surga dunia
67 67. Bulan Madu?
68 68. Mengantar istri
69 69. Dia siapa?
70 70. Membeli Gaun
71 71. Shinta tahu kebenarannya
72 72. Dilema
73 73. Sikap dingin Shinta
74 74. Kerumah Vania
75 75. Jatuh pingsan
76 76. Hamil?
77 77. Kecewa
78 78. Ketahuan
79 79. Mama Helen tahu
80 80. Kecupan hangat
81 81. Vania melahirkan
82 82. Kirena Azzahra
83 83. Berkunjung ke kantor Suami
84 84. Bertemu Anton
85 85. Hasutan Regina
86 86. Main bola bertiga
87 87. Tragedi berdarah
88 88. Kelahiran Baby Aaron
89 89. Kembalinya ingatan Shinta
90 90. Makan malam romantis
91 91.S2.Pesona Kiano
92 92.S2.Pembantu baru
93 93.S2.Wah....tampannya!
94 94.S2.Diantar ke Sekolah
95 95.S2.Tantangan untuk Kiano
96 96.S2. Menembak Inara
97 97.S2. Telah ternoda
98 98.S2. Cukup tahu diri
99 99.S2. Mual
100 100.S2. Malah Pacaran
101 101.S2. Apa yang mesti akun ingat?
102 102.S2. Datang ke pesta
103 103.S2. Pengakuan Inara
104 104.S2. Berhenti sekolah
105 105.S2. Mengakui
106 106.S2. Kabur
107 107.S2. Tawaran dari Jay
108 108.S2. Bersitegang
109 109.S2. Di usir
110 110.S2. Memberitahu Vania
111 111.S2. Menjemput Inara
112 112.S2. Ingin memeluknya
113 113.S2. Mas Kiano
114 114,S2. Perhatian suami
115 115.S2. Menyapa anak kita
116 116.S2. Tiga om super ganteng
117 117.S2. Malam kedua
118 118.S2. Kebahagiaan Inara
119 119.S2. Kelahiran baby Aska Hooman Ghazala (END)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
01. Malapetaka
2
02. Liam Tarendra Ghazala
3
03. Bertemu kembali
4
04. Jangan-jangan aku hamil
5
05. 500 juta atau 1 milyar?
6
06. Tuan Muda Wira
7
07. Mau menikahi Vania?
8
08. Pulang kampung
9
09.Vania hamil, Ma
10
10. Perasaan bersalah
11
11. Pergi
12
12. Rempeyek Bayam Crispy Vania
13
13. Membujuk
14
14. Si Tuan Pemaksa
15
15. Kembali bekerja
16
16. Bertunangan
17
17. Pesta Pertunangan
18
18. Baku hantam
19
19. Melahirkan
20
20. Kiano Safaraz
21
21. Rencana Vania
22
22. Test DNA
23
23. Keputusan Vania
24
24. Terungkap
25
25. Pergi
26
26. Interview
27
27. Diterima
28
28. Hari pertama bekerja
29
29. Permintaan
30
30. Di jemput boss
31
31. Datang ke pesta
32
32. Bertemu Liam
33
33. Mengatar Vania pulang
34
34. Berkhayal yang iya iya
35
35. Kata sepakat
36
36. Hamil lagi
37
37. Pulang
38
38. Permintaan Wira
39
39. Belum siap
40
40. Pesta ulang tahun pertama Kiano
41
41. Menunaikan kewajiban
42
42. Khilaf
43
43. Rencana pasang kb
44
44. Hadiah pernikahan
45
45. Honeymoon
46
46. Bertemu Wira
47
47. Siapa Wira
48
48. Kepulangan Wira
49
49. Rasa yang masih ada
50
50.Kekasihku
51
51. Rencana Jahat Rendy
52
52. Menghadiri Pesta
53
53. Menyelamatkan Shinta
54
54.Permintaan Mama Helen
55
55. Keputusan akhir
56
56. Membawa kabur anak gadis orang
57
57. Surat Perjanjian
58
58. Pernikahan Wira & Shinta
59
59. Tamu tak diundang
60
60. Keceplosan
61
61. Namanya Lingerie
62
62. Men-service Suami
63
63. Aku menginginkanmu
64
64. Unboxing
65
65. Sikap Wira
66
66. Meraih surga dunia
67
67. Bulan Madu?
68
68. Mengantar istri
69
69. Dia siapa?
70
70. Membeli Gaun
71
71. Shinta tahu kebenarannya
72
72. Dilema
73
73. Sikap dingin Shinta
74
74. Kerumah Vania
75
75. Jatuh pingsan
76
76. Hamil?
77
77. Kecewa
78
78. Ketahuan
79
79. Mama Helen tahu
80
80. Kecupan hangat
81
81. Vania melahirkan
82
82. Kirena Azzahra
83
83. Berkunjung ke kantor Suami
84
84. Bertemu Anton
85
85. Hasutan Regina
86
86. Main bola bertiga
87
87. Tragedi berdarah
88
88. Kelahiran Baby Aaron
89
89. Kembalinya ingatan Shinta
90
90. Makan malam romantis
91
91.S2.Pesona Kiano
92
92.S2.Pembantu baru
93
93.S2.Wah....tampannya!
94
94.S2.Diantar ke Sekolah
95
95.S2.Tantangan untuk Kiano
96
96.S2. Menembak Inara
97
97.S2. Telah ternoda
98
98.S2. Cukup tahu diri
99
99.S2. Mual
100
100.S2. Malah Pacaran
101
101.S2. Apa yang mesti akun ingat?
102
102.S2. Datang ke pesta
103
103.S2. Pengakuan Inara
104
104.S2. Berhenti sekolah
105
105.S2. Mengakui
106
106.S2. Kabur
107
107.S2. Tawaran dari Jay
108
108.S2. Bersitegang
109
109.S2. Di usir
110
110.S2. Memberitahu Vania
111
111.S2. Menjemput Inara
112
112.S2. Ingin memeluknya
113
113.S2. Mas Kiano
114
114,S2. Perhatian suami
115
115.S2. Menyapa anak kita
116
116.S2. Tiga om super ganteng
117
117.S2. Malam kedua
118
118.S2. Kebahagiaan Inara
119
119.S2. Kelahiran baby Aska Hooman Ghazala (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!