07. Mau menikahi Vania?

Vania terus memberontak, Liam menciumya dengan bringas penuh amarah. Merasa mendapatkan kesemoatan disaat Liam lengah dengan gerak cepat dan sekuat tenaga, Vania menekuk kakinya lalu menendang dengan menggunakan lututnya tepat pada senjata milik Liam dan–.

"Arghhh–apa yang kau lakukan j*****?" Liam terpekik merasakan sakit pada pangkal pahanya yang baru saja terkena serangan balik dari Vania.

"Rasakan itu, dan ingat...aku adalah gadis baik-baik, Tuanlah yang telah merusakku.Awas, jangan berani melakukan hal ini lagi atau akan aku...ah, sudahlah." Vania tak meneruskan perkataannya lagi ia segera bergegas keluar dan tak memperdulikan nasib sang tuan muda.

"Dasar cewek kurang ajar, awas saja kamu ya. Akan aku buat kau menyesal nanti." Liam pun ikut beranjak keluar dengan langkah yang tertatih-tatih merasakan nyeri yang sangat pada senjata pamungkasnya.

Ketika Vania keluar dari kamar tersebut dengan tergesa-gesa tanpa ia tahu ada sepasang mata yang menangkap basah dirinya.

"Loh, gadis itu...sedang apa dia didalam kamar tamu? mungkin dia baru saja membersihkannya.Sudahlah, besok saja aku akan menyapanya."

Ya, orang tersebut adalah Wira yang baru saja dari dapur ingin mengambil sesuatu. Namun, ia menangkap sosok Vania keluar dari dalam kamar tamu.Di pikirnya Vania sedang membersihkan kamar itu. Baru saja ia berbalik, tiba-tiba ia mendengar suara pintu yang ditutup dengan sangat keras. Sontak, Wira pun menoleh kembali dan mendapati sang kakak berdiri tak jauh dari pintu kamar tamu tersebut.

"Kak Liam? Loh, apa barusan kak Liam yang menutup pintu itu.Tapi, kok...Vania juga?tidak tidak mungkin. Gadis itu terlihat sangat polos dan kalem. Wira, jangan berpikir terlalu jauh!" Wira menggelengkan kepala lalu melangkah pergi menuju kekamarnya yang berada di lantai atas.

Waktu pun cepat bergulir, pagi-pagi sekali seperti biasa Vania sudah bangjn dan membantu bi Arum memasak untuk sarapan pagi para majikan. Vania tampak tak fokus dan selalu melamun. Dan sang bibi pun menyadarinya.

"Van, ada apa? Kenapa kamu melamun terus, apa ada masalah. Ceritakanlah pada bibi!"

"Bi–apa sebaiknya aku berhenti bekerja saja ya bi?" Jawab Vania lesu.

Bi Arum mengernyit penuh tanya. Ia dapat melihat gelagat aneh dari keponakannya itu. "Kenapa tiba-tiba sekali kamu ingin berhenti bekerja sih, Van? Ceritakan ada masalah apa biar bibi bantu mencari jalan keluarnya tidak harus dengan berhenti kerja, kan."

"Bukan itu, bi...ada sesuatu yang belum aku katakan pada bibi. itu, sepertinya saat ini aku sedang hamil." Vania tertunduk dengan wajah sedihnya.

"A–apa? bagaimana kamu tahu kalau saat ini kamu hamil?" Betapa syoknya bi Arum mendengar pengakuan dari sang keponakan.

Sejak kemarin Vania merasa tak tenang, dan yang lebih membuatnya semakin galau adalah saat ia baru tersadar bahwa jadwal tamu bulanannya sudah telat selama hampir satu minggu lebih ketika ia melihat kalender.

"Tadi setelah bangun tidur aku sudah mengetest nya dengan dan hasilnya positif. Bagaimana ini bi, apa yang harus aku lakukan? Kalau aku masih tetap disini maka, pekerjaan bibi juga akan terancam dan aku tidak mau hal itu terjadi. Lebih baik aku saja yang pergi ya bi."

"Coba, mana testpack-nya. Bibi mau melihat hasilnya, barang kali kamu salah membacanya."

"Oh, tapi nanti saja setelah kita menyelesaikan masakan ini. Kamu berhati-hatilah jika berbicara jangan sampai si Murni dan Erna mengetahui masalah ini." Vania.pun mengangguk patuh.

Setelah hidangan telah siap tersaji di meja makan, bi Arum menyuruh Murni dan Erna untuk melayani para majikan. Sedangkan bi Arum menemani Vania ke kamarnya.

"Ini bi, benar kan hasilnya positif?"

Semua persendian di tubuh Vania melemas seperti tak bertenaga.Cobaan demi cobaan telah ia alami dan inilah puncaknya. Ia tak bisa berbuat apa-apa lagi, itu sudah kehendak tuhan hadirnya janin di rahimnya.

Bi Arum memperhatikan dengan seksama dan sepertinya memang benar, hasil dari test pack tersebut adalah positif hamil. Ada dua garis merah yang satunya memang kurang begitu kentara namun, itu sudah bisa dipastikan kalau hasilnya benar-benar positif.

"Iya nak, kamu hamil." Bi Arum langsung duduk di samping Vania dan mengusap kepala gadis itu.

"Lalu bagaimana ini bi, apa aku harus pergi secepatnya dari sini? Jika tuan dan nyonya tahu pasti mereka akan mengusirku. Akan lebih memalukan bila itu sampai terjadi. Besok aku akan berbicara pada nyonya dan sekalian berpamitan.Maafkan Vania ya bi, gara-gara masalah ini pekerjaan bibi terancam." Vania semakin tak enak hati dan juga merasa bersalah akan semua yang terjadi.

"Kamu itu ngomong apa sih, Van? Begini saja, besok kamu periksa ke dokter kandungan agar lebih memastikan kehamilanmu. Dan kamu tidak perlu pakai berhenti kerja segala. Jika memang kamu benar-benar hamil sebiisa mungkin tutupilah dulu sampai waktunya tiba dan kita akan pergi dari sini."

Vania mencerna ucapan sang bibi dan tak terima jika bi Arum juga ikut terkena imbasnya dari masalah yang dialaminya.

"Maksud bibi pergi bersama itu bi Arum akan berhenti juga dari pekerjaan ini. Enggak bi,aku tidak setuju. Hanya akulah yang akan pergi ini adalah masalahku sendiri dan aku yang akan menanggungnya sendiri."

Menghela nafas panjang, Bi Arum akhirnya memutuskan bahwa Vania tidak harus pergi dalam beberapa bulan kedepan. Jika kehamilannya sudah terlihat dan sudah pasti tidak akan bisa ditutup-tutupi lagi maka, Vania.memang harus segera pergi. Dan dengan rasa campur aduk akhirnya Vania menerima usulan dari sang bibi.

"Kamu mengerti kan, Van?Jangan khawatir, nanti bibi akan menemanimu. Kita akan merawat bayimu bersama-sama. Ngak nyangka bibi sebentar lagi bakal jadi nenek." Bi Arum mencoba mencairkan suasana yang tegang dengan bercanda ringan.

"Kamu mengertikan kan semua yang bibi katakan?"

"Iya bi, mengerti." Vania pun mengangguk.

Sementara itu diruang makan nyonya Helen merasa heran dengan tidak adanya bi Arum. Tidak biasanya wanita itu pergi disaat para majikan berada dimeja makan.

"Loh, bi Arum mana?" Tanya- nya pada Murni yang tengah berdiri tak jauh dari meja makan.

"Itu, bi Arum mengantar Vania kekamarnya, Nyonya." Jawab Murni apa adanya.

Nyonya Helen jadi berpikiran jika Vania sedang sakit atau sebaliknya. "Apa Vania sakit?"

"Kalau itu saya tidak tahu Nyonya."

Nyonya Helen tak lagi bertanya. Ia yang akan menanyakannya langsung pada bi Arum.

Usai mengantar Tuan Bisma yang akan berangkat kekantor, Nyonya Helen kemudian menuju ke ruang tengah dimana kedua putranya berada.

"Ma, keponakannya bi Arum itu terlihat masih sangat muda ya? imut-imut dan cantik." Tiba-tiba saja Wira berkata demikian membuat sang mama merasa heran.Wira yang biasanya tak terlalu banyak bicara tiba-tiba saja berubah jadi seekspresif itu.

Liam hanya diam mendengarkan celotehan adiknya.

"Kenapa? Naksir kamu sama Vania?"

"Ah, mama kok tahu sih?" Jawabnya sambil nyengir kuda.

"Habis ngak biasanya kamu kepo seperti sekarang ini. Jangan main-main sama Vania, dia masih kecil. Umu4nya saja baru genap 18 tahun."

" Ya.ampun, Mama. Umur 18 tahun dibilang masih kecil. Kalau mau dinilahin juga sudah boleh kali, Ma." Jawabnya asal.

"Memangnya kamu mau menikahi Vania?"

"Uhuk uhuk."

"Kamu kenapa sih, Liam. Pelan-pelan dong kalau minum." Tiba-tiba saja Liam tersedak mendengar ucapan Wira yang berniat ingin menikahi Vania. Salah satu pembantu dirumah mereka.

"Kalau diizinkan dan direstui siapa takut. Memangnya boleh?"

"Enggak!" Jawab Nyonya Helen tegas.

"Lagian kamu ada-ada aja sih, Wir. Kurang kerjaan aja pake mau nikahin pembantu segala. Memangnya sudah ngak ada lagi cewek baik di luaran sana?" Liam mengejek sang adik.

"Apa salahnya, pembantu juga manusia kali kak. Vania itu masih sangat muda dan polos. Sudah pasti dia gadis baik-baik.Cantik lagi. Kak Liam jangan bicara sembarangan." Wira tak suka Liam merendahkan Vania yang hanyalah seorang asisten rumah tangga.

"Kamu belum tahu saja siapa dan bagaimana dia yang sebenarnya."

Kening Wira mengkerut tak mengerti kenapa sang kakak bisa berkata demikian.

"Maksud kak Liam apa?"

DEG

Tanpa mereka tahu ada sepasang telinga yang mendengar percakapan mereka.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Nora♡~

Nora♡~

Baik kamu terus terang dengan jujur dan tulus Liam pada adik mu bahawa Kamu adalah calon nya vania dan kamu telah mengambil keperawanan Vania tanpa kerelaan Vania gituu... lanjuutt..

2023-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 01. Malapetaka
2 02. Liam Tarendra Ghazala
3 03. Bertemu kembali
4 04. Jangan-jangan aku hamil
5 05. 500 juta atau 1 milyar?
6 06. Tuan Muda Wira
7 07. Mau menikahi Vania?
8 08. Pulang kampung
9 09.Vania hamil, Ma
10 10. Perasaan bersalah
11 11. Pergi
12 12. Rempeyek Bayam Crispy Vania
13 13. Membujuk
14 14. Si Tuan Pemaksa
15 15. Kembali bekerja
16 16. Bertunangan
17 17. Pesta Pertunangan
18 18. Baku hantam
19 19. Melahirkan
20 20. Kiano Safaraz
21 21. Rencana Vania
22 22. Test DNA
23 23. Keputusan Vania
24 24. Terungkap
25 25. Pergi
26 26. Interview
27 27. Diterima
28 28. Hari pertama bekerja
29 29. Permintaan
30 30. Di jemput boss
31 31. Datang ke pesta
32 32. Bertemu Liam
33 33. Mengatar Vania pulang
34 34. Berkhayal yang iya iya
35 35. Kata sepakat
36 36. Hamil lagi
37 37. Pulang
38 38. Permintaan Wira
39 39. Belum siap
40 40. Pesta ulang tahun pertama Kiano
41 41. Menunaikan kewajiban
42 42. Khilaf
43 43. Rencana pasang kb
44 44. Hadiah pernikahan
45 45. Honeymoon
46 46. Bertemu Wira
47 47. Siapa Wira
48 48. Kepulangan Wira
49 49. Rasa yang masih ada
50 50.Kekasihku
51 51. Rencana Jahat Rendy
52 52. Menghadiri Pesta
53 53. Menyelamatkan Shinta
54 54.Permintaan Mama Helen
55 55. Keputusan akhir
56 56. Membawa kabur anak gadis orang
57 57. Surat Perjanjian
58 58. Pernikahan Wira & Shinta
59 59. Tamu tak diundang
60 60. Keceplosan
61 61. Namanya Lingerie
62 62. Men-service Suami
63 63. Aku menginginkanmu
64 64. Unboxing
65 65. Sikap Wira
66 66. Meraih surga dunia
67 67. Bulan Madu?
68 68. Mengantar istri
69 69. Dia siapa?
70 70. Membeli Gaun
71 71. Shinta tahu kebenarannya
72 72. Dilema
73 73. Sikap dingin Shinta
74 74. Kerumah Vania
75 75. Jatuh pingsan
76 76. Hamil?
77 77. Kecewa
78 78. Ketahuan
79 79. Mama Helen tahu
80 80. Kecupan hangat
81 81. Vania melahirkan
82 82. Kirena Azzahra
83 83. Berkunjung ke kantor Suami
84 84. Bertemu Anton
85 85. Hasutan Regina
86 86. Main bola bertiga
87 87. Tragedi berdarah
88 88. Kelahiran Baby Aaron
89 89. Kembalinya ingatan Shinta
90 90. Makan malam romantis
91 91.S2.Pesona Kiano
92 92.S2.Pembantu baru
93 93.S2.Wah....tampannya!
94 94.S2.Diantar ke Sekolah
95 95.S2.Tantangan untuk Kiano
96 96.S2. Menembak Inara
97 97.S2. Telah ternoda
98 98.S2. Cukup tahu diri
99 99.S2. Mual
100 100.S2. Malah Pacaran
101 101.S2. Apa yang mesti akun ingat?
102 102.S2. Datang ke pesta
103 103.S2. Pengakuan Inara
104 104.S2. Berhenti sekolah
105 105.S2. Mengakui
106 106.S2. Kabur
107 107.S2. Tawaran dari Jay
108 108.S2. Bersitegang
109 109.S2. Di usir
110 110.S2. Memberitahu Vania
111 111.S2. Menjemput Inara
112 112.S2. Ingin memeluknya
113 113.S2. Mas Kiano
114 114,S2. Perhatian suami
115 115.S2. Menyapa anak kita
116 116.S2. Tiga om super ganteng
117 117.S2. Malam kedua
118 118.S2. Kebahagiaan Inara
119 119.S2. Kelahiran baby Aska Hooman Ghazala (END)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
01. Malapetaka
2
02. Liam Tarendra Ghazala
3
03. Bertemu kembali
4
04. Jangan-jangan aku hamil
5
05. 500 juta atau 1 milyar?
6
06. Tuan Muda Wira
7
07. Mau menikahi Vania?
8
08. Pulang kampung
9
09.Vania hamil, Ma
10
10. Perasaan bersalah
11
11. Pergi
12
12. Rempeyek Bayam Crispy Vania
13
13. Membujuk
14
14. Si Tuan Pemaksa
15
15. Kembali bekerja
16
16. Bertunangan
17
17. Pesta Pertunangan
18
18. Baku hantam
19
19. Melahirkan
20
20. Kiano Safaraz
21
21. Rencana Vania
22
22. Test DNA
23
23. Keputusan Vania
24
24. Terungkap
25
25. Pergi
26
26. Interview
27
27. Diterima
28
28. Hari pertama bekerja
29
29. Permintaan
30
30. Di jemput boss
31
31. Datang ke pesta
32
32. Bertemu Liam
33
33. Mengatar Vania pulang
34
34. Berkhayal yang iya iya
35
35. Kata sepakat
36
36. Hamil lagi
37
37. Pulang
38
38. Permintaan Wira
39
39. Belum siap
40
40. Pesta ulang tahun pertama Kiano
41
41. Menunaikan kewajiban
42
42. Khilaf
43
43. Rencana pasang kb
44
44. Hadiah pernikahan
45
45. Honeymoon
46
46. Bertemu Wira
47
47. Siapa Wira
48
48. Kepulangan Wira
49
49. Rasa yang masih ada
50
50.Kekasihku
51
51. Rencana Jahat Rendy
52
52. Menghadiri Pesta
53
53. Menyelamatkan Shinta
54
54.Permintaan Mama Helen
55
55. Keputusan akhir
56
56. Membawa kabur anak gadis orang
57
57. Surat Perjanjian
58
58. Pernikahan Wira & Shinta
59
59. Tamu tak diundang
60
60. Keceplosan
61
61. Namanya Lingerie
62
62. Men-service Suami
63
63. Aku menginginkanmu
64
64. Unboxing
65
65. Sikap Wira
66
66. Meraih surga dunia
67
67. Bulan Madu?
68
68. Mengantar istri
69
69. Dia siapa?
70
70. Membeli Gaun
71
71. Shinta tahu kebenarannya
72
72. Dilema
73
73. Sikap dingin Shinta
74
74. Kerumah Vania
75
75. Jatuh pingsan
76
76. Hamil?
77
77. Kecewa
78
78. Ketahuan
79
79. Mama Helen tahu
80
80. Kecupan hangat
81
81. Vania melahirkan
82
82. Kirena Azzahra
83
83. Berkunjung ke kantor Suami
84
84. Bertemu Anton
85
85. Hasutan Regina
86
86. Main bola bertiga
87
87. Tragedi berdarah
88
88. Kelahiran Baby Aaron
89
89. Kembalinya ingatan Shinta
90
90. Makan malam romantis
91
91.S2.Pesona Kiano
92
92.S2.Pembantu baru
93
93.S2.Wah....tampannya!
94
94.S2.Diantar ke Sekolah
95
95.S2.Tantangan untuk Kiano
96
96.S2. Menembak Inara
97
97.S2. Telah ternoda
98
98.S2. Cukup tahu diri
99
99.S2. Mual
100
100.S2. Malah Pacaran
101
101.S2. Apa yang mesti akun ingat?
102
102.S2. Datang ke pesta
103
103.S2. Pengakuan Inara
104
104.S2. Berhenti sekolah
105
105.S2. Mengakui
106
106.S2. Kabur
107
107.S2. Tawaran dari Jay
108
108.S2. Bersitegang
109
109.S2. Di usir
110
110.S2. Memberitahu Vania
111
111.S2. Menjemput Inara
112
112.S2. Ingin memeluknya
113
113.S2. Mas Kiano
114
114,S2. Perhatian suami
115
115.S2. Menyapa anak kita
116
116.S2. Tiga om super ganteng
117
117.S2. Malam kedua
118
118.S2. Kebahagiaan Inara
119
119.S2. Kelahiran baby Aska Hooman Ghazala (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!