05. 500 juta atau 1 milyar?

Tiga hari sudah Liam mengalami muntah-muntah di setiap pagi. Bahkan laki-laki arogan itu tak berangkat ke kantor, sang asisten yang menghandle sementara pekerjaannya dikantor. Arman harus bolak balik antara kantor dan mansion untuk meminta tanda tangan sang Tuan Muda.

Pagi ini Liam kembali tak berhenti muntah-muntah, hingga nyonya Helen memanggil dokter pribadi keluarga. Sebenarnya Liam menolak untuk diperiksa dokter. Tapi, karena keadaan pria itu yang semakin mengenaskan maka nyonya Helen terpaksa memanggil dr.Harun ke mansion.

"Silahkan dokter periksa keadaan Liam, entah kenapa.beberapa hari ini dia sangat ngedrop kesehatannya."

"Baik nyonya Helen." dokter Harun pun segera memeriksa keadaan sang tuang muda Liam.

Selang sepuluh menit kemudian setelah memeriksa Liam, dokter Harun kemudian menjelaskan tentang keadaan Liam.

"Begini Nyonya, Tuan...em, sebenarnya keadaan Tuan Liam baik-baik saja. Fisiknya sehat dan tidak ada gangguan kesehatan apapun. Apa boleh saya berbicara secara pribadi dengan Tuan dan Nyonya. Kalau bisa ditempat lain."

"Oh, begitu. Baiklah dokter, mari ikut saya." Nyonya Helen mempersilahkan dr.Harun untuk mengikutinya.

"Lalu bagaimana keadaan kesehatan putra kami yang sebenarnya dok, apa yang terjadi pada tubuhnya jika dokter mengatakan kalau Liam baik-baik saja."

dokter Harun diam sejenak lalu, mulai menceritakan kemungkinan apa yang tengah dialami Liam. "Apa saat ini Tuan Liam sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita? Maaf, sekali lagi. Ini hanya kemungkinan saja...sepertinya Tuan Liam tengah mengalami morning sickness, istilah namanya kehamilan simpatik dari istri yang sedang mengandung jadi, sang calon ayah yang ikut merasakan gejala-gejala dari kehamilan tersebut."

"Apa? Jadi maksud dokter kalau Liam sudah menghamili seorang wanita, begitukah dok?" dokter Harun pun mengangguk, mengiyakan.

Seketika tubuh Nyonya Helen lemas tak bertenaga, tak menyangka bila putra pertamanya yang sangat mereka bangga-banggakan telah melakukan perbuatan yang sangat memalukan. Satu hal yang masih harus segera mereka ketahui siapa gerangan wanita itu. Jangan sampai skandal ini menyeruak ke ranah publik.Bisa hancur reputasi keluarga Ghazala.

"Pa, bagaimana ini bisa terjadi. Selama ini kita bahkan tidak tahu apa yang dilakukan putra-putra kita di luar sana. Semoga saja hal ini tidak terjadi pada adiknya juga."

Nyonya Helen sungguh syok dengan kenyataan yang ada. Ya, walaupun kemungkinan itu belum tentu benar. Namun, dokter Harun adalah dokter senior yang sangat kompeten dan berpengalaman selama bertahun-tahun tak mungkin beliau salah salam mendiagnosis pasiennya.

"Ya semoga saja Wira tidak seperti itu Ma, mereka dua anak yang berkepribadian berbeda. Mama kan tahu sendiri gimana sifat mereka."

"Iya Pa, Mama tahu. Nanti kita interogasi Liam. Siapa anak gadis orang yang dihamilinya. Inilah akibatnya kalau suka keluyuran ditempat yang ngak bener."

"Sabar Ma sabar!"

Menjelang tengah malam Vania tiba-tiba terbangun karena perutnya terasa lapar. Entah mengapa akhir-akhir ini nafsu makannya bertambah. Bahkan ia merasa tak pernah merasa kenyang pinginnya mengemil saja.Seperti saat ini, ia kepingin sekali makan mie rebus instan dengan memakai potongan cabai rawit.

Vania pun bergegas keluar kamar menuju ke dapur dengan langkah yang mengendap-endap." Semoga saja semua orang sudah tertidur dan tidak ada yang terbangun, kalau sampai tertangkap basah kan gawat. Ini kok perut kayak bagor ngak ada kenyang-kenyangnya sih, bisa endut aku kalau begini terus." Vania menepuk-nepuk perutnya sendiri.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, yaitu sebungkus mie instan yang tersimpan di lemari dapur. Vania pun segera memasaknya. Aromanya begitu menggugah di lidah, sampai-sampai Vania sudah tak sabar ingin menyantapnya.

Ia membawa mangkuk mie tersebut kemeja makan yang terletak di belakang tempat para asisten rumah tangga berkumpul untuk makan. Tanpa disadari oleh gadis itu ada sepasang mata yang terus mengawasi gerak geriknya.

Baru saja ia menikmati beberapa suap tiba-tiba terdengar suara seseorang yang begitu dikenalnya.

"O–jadi begini kerjaan pembantu baru pada malam hari disaat semua orang sudah tertidur ya. Benar-benar hebat kau, selain menjadi j***** ternyata kamu juga merangkap jadi maling pada malam harinya."

"Hebat sungguh hebat–."

"M–maaf Tuan muda, saya benar-benar sedang lapar dan Tuan jangan khawatir besok mie instan nya akan saya ganti dengan yang baru. Maaf kalau saya lancang."

Selera makan Vania hilang sudah mendengar perkataan menyakitkan dari si Tuan Muda yang kejam itu. Vania meremas ujung dasternya menahan amarah dan takut secara bersamaan yang ia rasakan.

"Maaf maaf, penjara akan kosong jika semua maling hanya bisa meminta maaf saja. Heh...aku mau menanyakan sesuatu padamu dan jawablah dengan jujur. Awas kalau sampai kau bohong."

"Iya, apa yang ingin Tuan Muda tanyakan?" Vania memberanikan diri menatap Liam, laki-laki yang sangat dibencinya. Ia ingin sekali mengadukan bahkan melaporkan perbuatan biadab Liam pada pihak berwajib namun, apa daya siapalah dirinya.

Tentu saja ia akan kalah sebelum berperang. Sedangkan bagi si Tuan Muda arogan tersebut Vania hanyalah butiran debu yang mudah diterbangkan hanya dengan sekali tiupan saja.

"Apa saat ini kau tengah hamil atau tidak?" Menatap tajam Vania.

Setelah di interogasi oleh kedua orang tuanya yang menanyakan perihal gadis yang sudah dihamilinya membuat Liam resah. Ia teringat gadis yang pernah di nodainya. Siapa lagi kalau bukan Vania. Ya, Liam masih mengenali dengan jelas gadis yang telah menjadi pelampiasan nafsunya. Maka dari itu ia selalu mengawasi gerak gerik Vania sampai ia memiliki kesempatan untuk berbicara dengan gadis itu.

"Ma‐maksud Tuan Muda apa menanyakan saya hamil atau tidak?" Vania benar-benar terkejut karena tiba-tiba saja Liam menanyakal hal yang begitu ditakutkannya. Namun, ia merasa lega karena gejala yang sempat dicurigainya sebagai tanda kehamilan sudah tidak di rasakannya lagi dan itu artinya ia memang hanya sekedar masuk angin saja. Itulah yang ada dipikirannya.

"Tidak Tuan, saya tidak hamil.Mengapa tuan tiba-tiba menanyakannya? Apa Tuan Muda merasa bersalah atas apa yang telah anda lakukan terhadap saya pada malam itu?" Tanya Vania penasaran walaupun ada rasa takut yang menderanya saat ini. Berhadapan dengan si pemerkosa membuat tubuhnya gemetaran.

"Baguslah kalau begitu. Awas kalau sampai rahasia kita terbongkar dan aku pasti akan memberikan hukuman yang takkan pernah bisa kau bayangkan. Jangan harap aku akan bertanggung jawab apalagi menerima anak dari rahim seorang j*****.dan pembantu sepertimu, si gadis kampung. Rasanya alergi sekali aku dekat-dekat denganmu."

DEG

"Memangnya salah kalau saya terlahir sebagai orang miskin dan menjadi pembantu. Saya juga seorang manusia sama seperti yang lainnya termasuk anda,Tuan Muda yang terhormat." Vania mulai tersulut emosi mendengar cercaan dan hinaan dari laki-laki biadab itu.

"Wow–ternyata berani menantangku juga ya kamu." Liam melangkahkan kakinya dan mulai mendekat sampai tepat berhadapan dengan Vania yang masih berdiri kaku.

"Apa maumu hah, uang...berapa yang kau minta? Akan aku berikan 500 juta atau 1 milyar? " Mencekal dagu Vania dengan kasar tetap dengan tatapan menghunusnya.

"Maaf saja Tuan Muda, saya bukanlah seorang pe*****. Simpan saja uang anda yang bermilyar-milyar itu. Saya tidak sudi menerima apapun dari anda." Entah mendapat keberanian dari mana Vania menantang langsung seorang Liam Tarendra Ghazala.

"Oh, satu lagi...Tuan tidak usah khawatir jika saya akan membocorkan kejahatan anda terhadap diri saya. Saya cukup tahu diri dan tak akan bisa melawan anda yang berkuasa. Apakah pembicaraan ini sudah selesai? Kalau begitu saya mohon undur diri kembali kekamar.Permisi Tuan Muda dan selamat malam."

Tanpa menunggu tanggapan dari Liam,.Vania segera beranjak pergi sambil membawa masuk mangkuk yang bahkan masih utuh isinya. Rasanya perutnya sudah terisi penuh dan kenyang dengan segala ucapan menyakitkan dari laki-laki tersebut. Sedangkan Liam hanya terpaku menatap punggung Vania hingga menghilang dari balik pintu.

"Kurang ajar sekali cewek kampung itu, kukira dia gampang di tindas tapi ternyata....ahhh, masa bodo. Yang penting cewek itu ternyata tidak hamil.Aman." Ucapnya sambil melangkah masuk dan kembali kekamarnya yang ada dilantai atas.

Semantara itu didalam kamarnya Vania benar-benar merasa dongkol dan sangat kesal dengan sikap dan perlakuan tak menyenangkan dari si Tuan Muda. " Dasar laki-laki brengsek, aku tidak akan sudi melihat wajahnya lagi. Sebisa mungkin aku akan menghindarinya.Menyebalkan."

Benar saja, Vania sama sekali tak menampakkan diri saat para majikan sedang menikmati saran pagi.Ia malas melihat wajah Liam yang super menyebalkan itu. Sungguh kebencian Vania terhadap laki-laki itu semakin dalam.Entah mengapa namun, itulah yang dirasakannya.

"Vania, nanti sore Tuan Muda Wira akan pulang. Jadi,hari ini kita akan memasak hidangan istimewa untuk makan malam nanti."

"Tuan Muda Wira?" Tanya Vania.

"Oh iya ya. Kamu kan belum bertemu dengannya. Tuan Muda Wira adalah anak kedua dari Tuan Bisma dan Nyonya Helen. Nama lengkapnya Tuan Wira Bheru Ghazala." Bi Arum menjelaskan dan Vania pun hanya manggut-manggut saja.

"Ah, ternyata ada satu lagi si Tuan Muda di rumah ini. Apakah dia sama menyebalkannya dengan si kejam itu? Bersiaplah Vania, sungguh lelah rasanya menghadapi orang-orang kaya." Monolog Vania dengan segala pemikiran negatifnya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

ternyaya liam inget sm vania

2023-10-16

0

Nora♡~

Nora♡~

Sabar yaa... Vania... semoga tuan muda ke2 tidak menyakitkan hati alias menyebalkan.. Khe...khe.. khe.. harap2 tuan muda ke2 baik dan tidak menyebalkan harap2 lah.... dengan kedatangannya boleh membuatkan tuan muda pertama cemburu... biar dia tauu rasa.. lanjuutt..

2023-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 01. Malapetaka
2 02. Liam Tarendra Ghazala
3 03. Bertemu kembali
4 04. Jangan-jangan aku hamil
5 05. 500 juta atau 1 milyar?
6 06. Tuan Muda Wira
7 07. Mau menikahi Vania?
8 08. Pulang kampung
9 09.Vania hamil, Ma
10 10. Perasaan bersalah
11 11. Pergi
12 12. Rempeyek Bayam Crispy Vania
13 13. Membujuk
14 14. Si Tuan Pemaksa
15 15. Kembali bekerja
16 16. Bertunangan
17 17. Pesta Pertunangan
18 18. Baku hantam
19 19. Melahirkan
20 20. Kiano Safaraz
21 21. Rencana Vania
22 22. Test DNA
23 23. Keputusan Vania
24 24. Terungkap
25 25. Pergi
26 26. Interview
27 27. Diterima
28 28. Hari pertama bekerja
29 29. Permintaan
30 30. Di jemput boss
31 31. Datang ke pesta
32 32. Bertemu Liam
33 33. Mengatar Vania pulang
34 34. Berkhayal yang iya iya
35 35. Kata sepakat
36 36. Hamil lagi
37 37. Pulang
38 38. Permintaan Wira
39 39. Belum siap
40 40. Pesta ulang tahun pertama Kiano
41 41. Menunaikan kewajiban
42 42. Khilaf
43 43. Rencana pasang kb
44 44. Hadiah pernikahan
45 45. Honeymoon
46 46. Bertemu Wira
47 47. Siapa Wira
48 48. Kepulangan Wira
49 49. Rasa yang masih ada
50 50.Kekasihku
51 51. Rencana Jahat Rendy
52 52. Menghadiri Pesta
53 53. Menyelamatkan Shinta
54 54.Permintaan Mama Helen
55 55. Keputusan akhir
56 56. Membawa kabur anak gadis orang
57 57. Surat Perjanjian
58 58. Pernikahan Wira & Shinta
59 59. Tamu tak diundang
60 60. Keceplosan
61 61. Namanya Lingerie
62 62. Men-service Suami
63 63. Aku menginginkanmu
64 64. Unboxing
65 65. Sikap Wira
66 66. Meraih surga dunia
67 67. Bulan Madu?
68 68. Mengantar istri
69 69. Dia siapa?
70 70. Membeli Gaun
71 71. Shinta tahu kebenarannya
72 72. Dilema
73 73. Sikap dingin Shinta
74 74. Kerumah Vania
75 75. Jatuh pingsan
76 76. Hamil?
77 77. Kecewa
78 78. Ketahuan
79 79. Mama Helen tahu
80 80. Kecupan hangat
81 81. Vania melahirkan
82 82. Kirena Azzahra
83 83. Berkunjung ke kantor Suami
84 84. Bertemu Anton
85 85. Hasutan Regina
86 86. Main bola bertiga
87 87. Tragedi berdarah
88 88. Kelahiran Baby Aaron
89 89. Kembalinya ingatan Shinta
90 90. Makan malam romantis
91 91.S2.Pesona Kiano
92 92.S2.Pembantu baru
93 93.S2.Wah....tampannya!
94 94.S2.Diantar ke Sekolah
95 95.S2.Tantangan untuk Kiano
96 96.S2. Menembak Inara
97 97.S2. Telah ternoda
98 98.S2. Cukup tahu diri
99 99.S2. Mual
100 100.S2. Malah Pacaran
101 101.S2. Apa yang mesti akun ingat?
102 102.S2. Datang ke pesta
103 103.S2. Pengakuan Inara
104 104.S2. Berhenti sekolah
105 105.S2. Mengakui
106 106.S2. Kabur
107 107.S2. Tawaran dari Jay
108 108.S2. Bersitegang
109 109.S2. Di usir
110 110.S2. Memberitahu Vania
111 111.S2. Menjemput Inara
112 112.S2. Ingin memeluknya
113 113.S2. Mas Kiano
114 114,S2. Perhatian suami
115 115.S2. Menyapa anak kita
116 116.S2. Tiga om super ganteng
117 117.S2. Malam kedua
118 118.S2. Kebahagiaan Inara
119 119.S2. Kelahiran baby Aska Hooman Ghazala (END)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
01. Malapetaka
2
02. Liam Tarendra Ghazala
3
03. Bertemu kembali
4
04. Jangan-jangan aku hamil
5
05. 500 juta atau 1 milyar?
6
06. Tuan Muda Wira
7
07. Mau menikahi Vania?
8
08. Pulang kampung
9
09.Vania hamil, Ma
10
10. Perasaan bersalah
11
11. Pergi
12
12. Rempeyek Bayam Crispy Vania
13
13. Membujuk
14
14. Si Tuan Pemaksa
15
15. Kembali bekerja
16
16. Bertunangan
17
17. Pesta Pertunangan
18
18. Baku hantam
19
19. Melahirkan
20
20. Kiano Safaraz
21
21. Rencana Vania
22
22. Test DNA
23
23. Keputusan Vania
24
24. Terungkap
25
25. Pergi
26
26. Interview
27
27. Diterima
28
28. Hari pertama bekerja
29
29. Permintaan
30
30. Di jemput boss
31
31. Datang ke pesta
32
32. Bertemu Liam
33
33. Mengatar Vania pulang
34
34. Berkhayal yang iya iya
35
35. Kata sepakat
36
36. Hamil lagi
37
37. Pulang
38
38. Permintaan Wira
39
39. Belum siap
40
40. Pesta ulang tahun pertama Kiano
41
41. Menunaikan kewajiban
42
42. Khilaf
43
43. Rencana pasang kb
44
44. Hadiah pernikahan
45
45. Honeymoon
46
46. Bertemu Wira
47
47. Siapa Wira
48
48. Kepulangan Wira
49
49. Rasa yang masih ada
50
50.Kekasihku
51
51. Rencana Jahat Rendy
52
52. Menghadiri Pesta
53
53. Menyelamatkan Shinta
54
54.Permintaan Mama Helen
55
55. Keputusan akhir
56
56. Membawa kabur anak gadis orang
57
57. Surat Perjanjian
58
58. Pernikahan Wira & Shinta
59
59. Tamu tak diundang
60
60. Keceplosan
61
61. Namanya Lingerie
62
62. Men-service Suami
63
63. Aku menginginkanmu
64
64. Unboxing
65
65. Sikap Wira
66
66. Meraih surga dunia
67
67. Bulan Madu?
68
68. Mengantar istri
69
69. Dia siapa?
70
70. Membeli Gaun
71
71. Shinta tahu kebenarannya
72
72. Dilema
73
73. Sikap dingin Shinta
74
74. Kerumah Vania
75
75. Jatuh pingsan
76
76. Hamil?
77
77. Kecewa
78
78. Ketahuan
79
79. Mama Helen tahu
80
80. Kecupan hangat
81
81. Vania melahirkan
82
82. Kirena Azzahra
83
83. Berkunjung ke kantor Suami
84
84. Bertemu Anton
85
85. Hasutan Regina
86
86. Main bola bertiga
87
87. Tragedi berdarah
88
88. Kelahiran Baby Aaron
89
89. Kembalinya ingatan Shinta
90
90. Makan malam romantis
91
91.S2.Pesona Kiano
92
92.S2.Pembantu baru
93
93.S2.Wah....tampannya!
94
94.S2.Diantar ke Sekolah
95
95.S2.Tantangan untuk Kiano
96
96.S2. Menembak Inara
97
97.S2. Telah ternoda
98
98.S2. Cukup tahu diri
99
99.S2. Mual
100
100.S2. Malah Pacaran
101
101.S2. Apa yang mesti akun ingat?
102
102.S2. Datang ke pesta
103
103.S2. Pengakuan Inara
104
104.S2. Berhenti sekolah
105
105.S2. Mengakui
106
106.S2. Kabur
107
107.S2. Tawaran dari Jay
108
108.S2. Bersitegang
109
109.S2. Di usir
110
110.S2. Memberitahu Vania
111
111.S2. Menjemput Inara
112
112.S2. Ingin memeluknya
113
113.S2. Mas Kiano
114
114,S2. Perhatian suami
115
115.S2. Menyapa anak kita
116
116.S2. Tiga om super ganteng
117
117.S2. Malam kedua
118
118.S2. Kebahagiaan Inara
119
119.S2. Kelahiran baby Aska Hooman Ghazala (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!