Jalan panjang Vania

Jalan panjang Vania

01. Malapetaka

Sorak sorai para siswa dan siswi kelas XII SMA Negeri I merayakan kelulusan mereka, tak terkecuali Vania Hasna gadis manis bertubuh mungil itu pun lulus dengan peringkat nilai tertinggi. Ya, Vania merupakan salah satu siswi terbaik disekolahnya.

"Vania, bagaimana kalau nanti kita kuliah ditempat yang sama. Pasti akan sangat menyenangkan. Ah, akhirnya kita akan segera tahu bagaimana rasanya menjadi seorang mahasiswa." Ucap salah satu temannya yang bernama Erina.

Vania tertunduk lesu, ia sadar diri bahwa dirinya tidak akan pernah bisa melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. Hal itu sungguh mustahil baginya.

"Em, sepertinya aku tidak akan melanjutkan kuliah deh, Rin. Kamu kan tahu sendiri keadaanku bagaimana.Jadi, aku akan mendo'akanmu saja semoga dapat diterima di Universitas yang kamu inginkan."

Gadis yang bernama Erina itu pun tak bisa berbuat apa-apa. Ia juga mengerti akan kesulitan hidup yang tengah dialami oleh sang sahabat. "Begitu ya, lalu apa yang akan kamu lakukan setelah ini Van?"

"Aku berencana akan pergi ke ibukota,Rin. Bi Arum sudah mencarikan pekerjaan disana untukku dan Alhamdulillah ternyata ditempatnya bekerja sedang membutuhkan karyawan jadi, ya aku tak akan melepaskan kesempatan itu."

Erina menatap sang sahabat sendu, karena mereka akan berpisah jauh.

Dua minggu kemudian Vania mendapatkan panggilan telepon dari bi Arum melalui tetangga dekat rumahnya dan menanyakan kapan gadis itu siap untuk berangkat ke kota.

Vania telah menyelesaikan seluruh administrasi disekolahnya, Terutama Izajah terakhirnya. Dokumen tersebut akan dibawanya serta mungkin saja akan dibutuhkan ditempatnya bekerja nanti.

Akhirnya Vania pun melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kampung halaman tercinta. Ia menuju ke sebuah terminal dengan diantar oleh seorang tukang ojek. Tiket sudah di belinya, kemudian Vaniia segera menaiki bus nya.

"Bismillahirahmanirrahim. semoga perjalananku di berikan kelancaran dan selamat sampai tujuan."

Waktu telah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Vania baru saja tiba di Jakarta dan turun dari bus. Ia melangkah menelusuri jalan yang masih tampak ramai oleh lalu lalang kendaraan.

Langkah kakinya berhenti di depan sebuah masjid, Vania pun masuk untuk menjalankan sholat magrib dan beristirahat sejenak.

Dan kini Vania tengah duduk disebuah halte bus, ia menunggu angkot yang akan menuju ke tempat bibi nya tinggal. Sesuai petunjuk dari bi Arum, Vania harus menaiki angkot dengan no.23.Namun, sayangnya sudah hampir satu jam lebih tak satu pun angkot bernomor tersebut yang melewatinya. Vania mulai merasa resah dan juga tubuhnya sangat lelah dan mengantuk.

Gadis itu masih tetap setia menunggu, ya karena Vania sama sekali tidak tahu alternatif lain untuk menuju ke tempat tujuannya. Maklum, ia hanyalah seorang gadis desa yang masih awam tentang situasi di ibukota.

Perutnya sudah mulai keroncongan, betapa tidak sejak siang tadi ia belum makan sama sekali. Langit sudah tampak gelap dan juga kendaraan mulai lenggang. Vania beranjak pergi dari halte bus tersebut dan hendak mencari makanan. Mungkin ia akan menemukan sebuah warung makan sederhana untuk sekedar mengisi perutnya yang sudah sangat kelaparan.

Baru saja ia kan menyeberang jalan, tiba-tiba sebuah mobil berhenti mendadak di depannya.Hampir saja Vania tertabrak jika saja sang pengemudi terlambat menginjak pedal rem.

"Akhhh–!" Vania jatuh dengan posisi terduduk, tubuhnya menegang karena begitu terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Hanya tinggal beberapa centi saja tubuhnya akan terlempar bersentuhan dengan mobil itu.

Tampak seseorang keluar dari sisi pengemudi. Sosok pria bertubuh kekar menjulang tinggi berdiri dihadapan Vania sambil berkacak pinggang. Refleks Vania mendongak keatas menatap laki-laki tersebut yang tengah menatapnya tajam.

"Hei‐apakah kau mau bunuh diri, hah?"

"Si–apa yang mau bunuh diri anda yang mengebut dan tidak melihat rambu-rambu tanda orang menyeberang. Kenapa jadi anda yang marah-marah, harusnya saya yang marah karena memang anda yang salah." Vania tak terima disalahkan, pria itulah yang salah.

Laki-laki itu semakin kesal karena gadis dihadapannya tersebut sangat berani menentangnya. Baru kali ini ada yang berani menyalahkannya.

Tak terima, dengan kasar menarik tangan Vania agar berdiri kemudian menyeret tubuh mungil sang gadis lalu medorongnya hingga jatuh terjerembab di kursi penumpang dan melajukan kendaraannya dengan kecepatan penuh membawa kabur Vania, entah gadis itu akan dibawa kemana.

Mobil mewah berwarna merah itu berhenti di lantai basement sebuah apartemen. Dengan kasar pria itu menyeret Vania dengan paksa memasuki lift. Pintu lift terbuka tepat di lantai 10. Lagi, Vania dipaksa untuk mengikuti laki-laki misterius tersebut sampai terseok-seok tak bisa mengimbangi langkah kaki panjangnya.

"Masuk!"

"Ti–tidak mau. Maaf Tuan, saya tidak mengenal anda dan tolong biarkan saya pergi." Mohon Vania sambil menangkupkan telapak tangannya didepan dada.

"Pergi?hahaha...tidak akan semudah itu, sayang. Kau harus mendapatkan hukuman karena telah berani menantangku gadis manis."

Vania semakin ketakutan, apalagi ketika ia baru menyadari ada yang tidak beres dengan laki-laki tersebut. Wajahnya memang sangat tampan namun, mimik wajahnya begitu mengerikan seakan ingin segera melahapnya. Vania bergerak perlahan mencoba kabur, menunggu hingga laki-laki itu lengah.

Ketika dirasa ada kesempatan disaat pria itu tengah berjalan membelakanginya. Dengan gerak cepat Vania berlari kearah pintu namun, sungguh sial pintu tersebut telah tertutup otomatis dan hanya bisa dibuka dengan menggunakan kode.

"Mau kemana, hem? Kau pikir akan semudah itu bisa kabur dari sini. Sayang sekali, sekarang saatnya kau harus mendapatkan hukuman dariku ******. Berani-beraninya kau telah menipuku, hah...rasakan ini!"

"Ja–jangan Tuan, saya tidak memiliki masalah dengan anda. Bahkan saya tidak mengenal anda, Tuan."

"Apa kau bilang, tidak mengenalku? Ck...dasar j***** tetaplah ******, ayo malam ini kau harus memuaskanku!"

"Aaaaakh–jangan, tolong lepaskan saya, Tuan!"

Brett

Kemeja yang dikenakan Vania ditarik paksa hingga kancing-kancingnya terlepas dan berjatuhan di atas lantai. Vania refleks menutupi dadanya yang terekspos dengan kedua telapak tangannya.Meskipun masih ada kain yang menutupinya tetap saja ia sangat malu.

"Sok suci sekali pakai ditutupi segala, mau jual mahal ternyata kamu ya–."

Srett

Grepp

"Akhhh–"

Dengan sekali tarikan, kain penutup bagian dadanya terhempas begitu mudahnya. Vania tersentak kaget dan dengan cepat menutupi dadanya. Namun, sayangnya gerakannya kalah cepat dari laki-laki misterius tersebut dan tanpa ba bi bu tubuh Vania langsung di bopong seperti karung beras masuk kesebuah kamar.

Brukkk

"Auwhh."

Vania merasakan sakit di pergelangan tangannya yang memerah ketika di cengkeram oleh tangan besar pria yang berniat ingin melecehkannya.

"Sebaiknya kau menurut saja dari pada nanti akan merasa kesakitan. Ayo, sekarang layani dan puaskan aku seperti biasanya...j*****!"

"Akhhh–tidakkk!"

"PLAKK!"

Wajah Vania ditampar sampai setetes darah menetes di sudut bibirnya. Karena gadis itu terus memberontak. Dan akhirnya Vania meyerah, tenaganya sudah terkuras habis untuk melawan tapi percuma, kekuatannya tak sebanding dengan pria bertubuh kekar itu.

"s***, kau sungguh n***** sayang. Ternyata kau–."

Dan malapetaka itu terjadi pada gadis muda yang kehormatannya di renggut paksa dengan kasar dan kejam.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902

Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902

mampir kesini

2023-10-16

1

Uthie

Uthie

coba mampir 👍

2023-09-07

0

Nora♡~

Nora♡~

Yaa... Tuhan kasihannya Vania... harga diri nya tercemar dan teragut kesuciannya oleh Laki2 tak berakhlak... geramnya mau jer timbak dia dengan mariam gajah 😡😡Doa dan Sabar yaa Vania bukan salah mu... lanjuutt.,

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 01. Malapetaka
2 02. Liam Tarendra Ghazala
3 03. Bertemu kembali
4 04. Jangan-jangan aku hamil
5 05. 500 juta atau 1 milyar?
6 06. Tuan Muda Wira
7 07. Mau menikahi Vania?
8 08. Pulang kampung
9 09.Vania hamil, Ma
10 10. Perasaan bersalah
11 11. Pergi
12 12. Rempeyek Bayam Crispy Vania
13 13. Membujuk
14 14. Si Tuan Pemaksa
15 15. Kembali bekerja
16 16. Bertunangan
17 17. Pesta Pertunangan
18 18. Baku hantam
19 19. Melahirkan
20 20. Kiano Safaraz
21 21. Rencana Vania
22 22. Test DNA
23 23. Keputusan Vania
24 24. Terungkap
25 25. Pergi
26 26. Interview
27 27. Diterima
28 28. Hari pertama bekerja
29 29. Permintaan
30 30. Di jemput boss
31 31. Datang ke pesta
32 32. Bertemu Liam
33 33. Mengatar Vania pulang
34 34. Berkhayal yang iya iya
35 35. Kata sepakat
36 36. Hamil lagi
37 37. Pulang
38 38. Permintaan Wira
39 39. Belum siap
40 40. Pesta ulang tahun pertama Kiano
41 41. Menunaikan kewajiban
42 42. Khilaf
43 43. Rencana pasang kb
44 44. Hadiah pernikahan
45 45. Honeymoon
46 46. Bertemu Wira
47 47. Siapa Wira
48 48. Kepulangan Wira
49 49. Rasa yang masih ada
50 50.Kekasihku
51 51. Rencana Jahat Rendy
52 52. Menghadiri Pesta
53 53. Menyelamatkan Shinta
54 54.Permintaan Mama Helen
55 55. Keputusan akhir
56 56. Membawa kabur anak gadis orang
57 57. Surat Perjanjian
58 58. Pernikahan Wira & Shinta
59 59. Tamu tak diundang
60 60. Keceplosan
61 61. Namanya Lingerie
62 62. Men-service Suami
63 63. Aku menginginkanmu
64 64. Unboxing
65 65. Sikap Wira
66 66. Meraih surga dunia
67 67. Bulan Madu?
68 68. Mengantar istri
69 69. Dia siapa?
70 70. Membeli Gaun
71 71. Shinta tahu kebenarannya
72 72. Dilema
73 73. Sikap dingin Shinta
74 74. Kerumah Vania
75 75. Jatuh pingsan
76 76. Hamil?
77 77. Kecewa
78 78. Ketahuan
79 79. Mama Helen tahu
80 80. Kecupan hangat
81 81. Vania melahirkan
82 82. Kirena Azzahra
83 83. Berkunjung ke kantor Suami
84 84. Bertemu Anton
85 85. Hasutan Regina
86 86. Main bola bertiga
87 87. Tragedi berdarah
88 88. Kelahiran Baby Aaron
89 89. Kembalinya ingatan Shinta
90 90. Makan malam romantis
91 91.S2.Pesona Kiano
92 92.S2.Pembantu baru
93 93.S2.Wah....tampannya!
94 94.S2.Diantar ke Sekolah
95 95.S2.Tantangan untuk Kiano
96 96.S2. Menembak Inara
97 97.S2. Telah ternoda
98 98.S2. Cukup tahu diri
99 99.S2. Mual
100 100.S2. Malah Pacaran
101 101.S2. Apa yang mesti akun ingat?
102 102.S2. Datang ke pesta
103 103.S2. Pengakuan Inara
104 104.S2. Berhenti sekolah
105 105.S2. Mengakui
106 106.S2. Kabur
107 107.S2. Tawaran dari Jay
108 108.S2. Bersitegang
109 109.S2. Di usir
110 110.S2. Memberitahu Vania
111 111.S2. Menjemput Inara
112 112.S2. Ingin memeluknya
113 113.S2. Mas Kiano
114 114,S2. Perhatian suami
115 115.S2. Menyapa anak kita
116 116.S2. Tiga om super ganteng
117 117.S2. Malam kedua
118 118.S2. Kebahagiaan Inara
119 119.S2. Kelahiran baby Aska Hooman Ghazala (END)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
01. Malapetaka
2
02. Liam Tarendra Ghazala
3
03. Bertemu kembali
4
04. Jangan-jangan aku hamil
5
05. 500 juta atau 1 milyar?
6
06. Tuan Muda Wira
7
07. Mau menikahi Vania?
8
08. Pulang kampung
9
09.Vania hamil, Ma
10
10. Perasaan bersalah
11
11. Pergi
12
12. Rempeyek Bayam Crispy Vania
13
13. Membujuk
14
14. Si Tuan Pemaksa
15
15. Kembali bekerja
16
16. Bertunangan
17
17. Pesta Pertunangan
18
18. Baku hantam
19
19. Melahirkan
20
20. Kiano Safaraz
21
21. Rencana Vania
22
22. Test DNA
23
23. Keputusan Vania
24
24. Terungkap
25
25. Pergi
26
26. Interview
27
27. Diterima
28
28. Hari pertama bekerja
29
29. Permintaan
30
30. Di jemput boss
31
31. Datang ke pesta
32
32. Bertemu Liam
33
33. Mengatar Vania pulang
34
34. Berkhayal yang iya iya
35
35. Kata sepakat
36
36. Hamil lagi
37
37. Pulang
38
38. Permintaan Wira
39
39. Belum siap
40
40. Pesta ulang tahun pertama Kiano
41
41. Menunaikan kewajiban
42
42. Khilaf
43
43. Rencana pasang kb
44
44. Hadiah pernikahan
45
45. Honeymoon
46
46. Bertemu Wira
47
47. Siapa Wira
48
48. Kepulangan Wira
49
49. Rasa yang masih ada
50
50.Kekasihku
51
51. Rencana Jahat Rendy
52
52. Menghadiri Pesta
53
53. Menyelamatkan Shinta
54
54.Permintaan Mama Helen
55
55. Keputusan akhir
56
56. Membawa kabur anak gadis orang
57
57. Surat Perjanjian
58
58. Pernikahan Wira & Shinta
59
59. Tamu tak diundang
60
60. Keceplosan
61
61. Namanya Lingerie
62
62. Men-service Suami
63
63. Aku menginginkanmu
64
64. Unboxing
65
65. Sikap Wira
66
66. Meraih surga dunia
67
67. Bulan Madu?
68
68. Mengantar istri
69
69. Dia siapa?
70
70. Membeli Gaun
71
71. Shinta tahu kebenarannya
72
72. Dilema
73
73. Sikap dingin Shinta
74
74. Kerumah Vania
75
75. Jatuh pingsan
76
76. Hamil?
77
77. Kecewa
78
78. Ketahuan
79
79. Mama Helen tahu
80
80. Kecupan hangat
81
81. Vania melahirkan
82
82. Kirena Azzahra
83
83. Berkunjung ke kantor Suami
84
84. Bertemu Anton
85
85. Hasutan Regina
86
86. Main bola bertiga
87
87. Tragedi berdarah
88
88. Kelahiran Baby Aaron
89
89. Kembalinya ingatan Shinta
90
90. Makan malam romantis
91
91.S2.Pesona Kiano
92
92.S2.Pembantu baru
93
93.S2.Wah....tampannya!
94
94.S2.Diantar ke Sekolah
95
95.S2.Tantangan untuk Kiano
96
96.S2. Menembak Inara
97
97.S2. Telah ternoda
98
98.S2. Cukup tahu diri
99
99.S2. Mual
100
100.S2. Malah Pacaran
101
101.S2. Apa yang mesti akun ingat?
102
102.S2. Datang ke pesta
103
103.S2. Pengakuan Inara
104
104.S2. Berhenti sekolah
105
105.S2. Mengakui
106
106.S2. Kabur
107
107.S2. Tawaran dari Jay
108
108.S2. Bersitegang
109
109.S2. Di usir
110
110.S2. Memberitahu Vania
111
111.S2. Menjemput Inara
112
112.S2. Ingin memeluknya
113
113.S2. Mas Kiano
114
114,S2. Perhatian suami
115
115.S2. Menyapa anak kita
116
116.S2. Tiga om super ganteng
117
117.S2. Malam kedua
118
118.S2. Kebahagiaan Inara
119
119.S2. Kelahiran baby Aska Hooman Ghazala (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!