Akhirnya hari-hari yang membahagiakan itu telah usia, Alex pun tengah bersiap untuk kembali pulang bersama kekasihnya setelah menikmati libur weekend berdua disana. Meski Alex harus kecewa lantaran rencananya untuk membobol gawang Keisha gagal, namun Alex tetap merasa bahagia karena ia bisa pergi liburan berdua dengan Keisha yang sudah lama ia nanti-nantikan itu.
Kini sepasang kekasih itu sudah berada di luar hotel dan bersiap melakukan perjalanan pulang, tetapi niat mereka terhenti saat seseorang datang menyapanya dan berhenti tepat di depan mereka berdua. Tampak Reno lah yang muncul bersama Hani alias kekasih pria tersebut, tentu saja baik Alex maupun Keisha terpaksa meladeni dulu kedua sahabat mereka yang memang juga menginap di hotel sana.
"Lex, lu dah mau balik nih? Puas gak lu liburan berdua sama Keisha?" tanya Reno dengan nada sedikit meledek.
"Yah elah lu bro, sialan amat sih mentang-mentang udah sering liburan berdua sama Hani! Gue sih kurang puas, karena baru dua hari doang dan kita udah harus pulang. Ya tapi gapapa deh yang penting pernah ngerasain," jawab Alex santai.
"Hahaha, yaudah santai aja kan bentar lagi waktu libur semester juga bakal datang! Nah lu bisa dah tuh ajak Keisha liburan lagi disini, soalnya tempat ini pas banget buat nginep!" ucap Reno.
"Iya siap bro, nanti kapan-kapan kita double date lagi deh kayak gini!" ujar Alex.
"Mantap tuh, ide bagus!" ucap Hani tersenyum.
Mereka berempat pun saling bersalaman ala perkumpulan mereka yang sudah sering mereka lakukan, barulah setelah itu Alex pamit pada Reno serta Hani untuk segera pergi dari sana. Dan tentu saja Alex langsung mengajak Keisha masuk ke dalam mobil, sedangkan Reno dan Hani juga pergi menuju mobil mereka.
"Sayang, kamu ngapain sih ngeliatin Reno terus kayak gitu? Kamu ada masalah sama dia, apa gimana?" tanya Keisha curiga.
Alex menggeleng pelan seraya menarik dagu gadisnya, "Gak ada kok, aku cuma heran aja sama gelagat dia. Aku ngerasa dia kayak sembunyiin sesuatu gitu dari aku," ucapnya.
"Hah? Terus menurut kamu, kira-kira apa yang disembunyiin dia dari kamu?" tanya Keisha lagi.
"Ya aku belum tahu sih, kan itu baru tebakan aku aja. Udah ya mending sekarang kita pulang, aku antar kamu sampai ke rumah kakek kamu!" jawab Alex.
"Okay, semoga aja itu cuma dugaan kamu dan gak ada yang dia sembunyiin!" ucap Keisha.
"Aamiin, udah sekarang kamu pakai tuh sabuk pengamannya dan kita langsung jalan pulang!" suruh Alex yang diangguki Keisha.
"Iya." Keisha mengangguk singkat dan memakai seat belt di tubuhnya.
Tanpa berlama-lama lagi, Alex bergegas melajukan mobilnya pergi dari tempat itu dan menuju ke kota tempat mereka tinggal sambil terus menyesali kejadian semalam dimana dirinya gagal merenggut kesucian kekasihnya. Padahal ia sudah merencanakan semua itu dari jauh-jauh hari, namun justru gagal dalam sekejap.
"Gapapa Lex, mungkin sekarang lu emang gagal buat milikin Keisha sepenuhnya. Tapi, lu masih punya banyak waktu buat minta itu dari dia. Yang penting lu berusaha aja terus!" batin Alex.
•
•
Besoknya, Keisha tiba di sekolah dengan ojek yang ia tumpangi seperti biasa. Gadis itu turun dari motor dan bergegas memasuki sekolahnya, namun baru saja ia berjalan beberapa meter sudah ada rombongan pria yang menggodanya dengan membunyikan siul serta beberapa kali mencibir memberikan kata-kata penuh godaan dan rayuan.
Keisha memilih mengabaikan kehadiran mereka, ia terus melangkah masuk ke lorong sekolah dan sedikit mempercepat langkahnya untuk menghindari para murid nakal tersebut. Memang hal ini sudah sering sekali terjadi, dan berulang kali juga Keisha menegur mereka, tetapi mereka seolah tak perduli dan malah semakin ingin menggodanya disana.
"Huft, nyebelin banget sih tuh orang-orang aneh! Apa gue bilang ke Alex aja ya biar mereka ditegur? Yah tapi gue takut dan gak mau kalau Alex malah kebablasan dan hajar mereka," gumam Keisha di dalam hatinya.
"Keisha!" tiba-tiba saja, ada seorang wanita yang menyapanya.
Disaat gadis itu menoleh, ia dapat menemukan keberadaan sahabatnya yang bernama Tasya disana tengah menatapnya sambil tersenyum dan berjalan mendekat ke arahnya. Tentu saja langkah Keisha terhenti, matanya memandang wajah sang sahabat dengan bingung karena tak biasanya Tasya datang pagi-pagi seperti ini ke sekolah.
"Eh Sya, tumben banget lu udah datang jam segini. Emang sekarang jadwal lu piket atau ada hal lain nih?" ujar Keisha keheranan.
"Yeh gue mah emang rajin datang pagi kali, kemarin-kemarin itu gue kesiangan aja," elak Tasya.
"Halah alasan lu! Yaudah mumpung lu dah datang nih, kantin yuk sama gue! Jarang-jarang kan lu temenin gue ke kantin pagi-pagi begini," ucap Keisha mengajak temannya itu pergi bersamanya.
"Umm, boleh deh. Ya kebetulan sih gue juga belum sarapan, eh tapi ini lu mau traktir gue kan ya?" ucap Tasya tersenyum penuh harap.
"Hah apaan? Enak aja lu kalo ngomong, enggak lah lu bayar sendiri! Duit gue juga menipis tau Sya," ucap Keisha menolak.
"Hahaha, payah ah lu! Masa pacar anak konglomerat duitnya menipis sih?" ejek Tasya.
"Bodoamat Sya! Yang anak konglomerat kan si Alex, bukan gue. Ya lagian gue gak pernah kali minta-minta uang ke dia," ucap Keisha.
"Hehe iya deh, eh ngomong-ngomong kemarin weekend lu liburan berdua sama Alex ya?" tanya Tasya penasaran.
"Eee iya, kenapa emang?" jawab Keisha santai.
"Ohh, ya gapapa sih. Gue cuma heran aja sama lu, katanya lu gak mau kalau diajak liburan berdua gitu sama si Alex. Eh ini kok lu malah mau-mau aja sih?" ujar Tasya keheranan.
"Mau gimana lagi? Si Alex maksa banget ngajaknya, gue kan jadi gak enak buat nolak," ucap Keisha.
"Oalah, terus terus kalian disana ngapain aja? Alex ada minta begituan gak sama lu? Biasanya kan, cowok tuh kalo udah berduaan suka ambil kesempatan dalam kesempitan tau," ucap Tasya.
"Yeh kepo lu! Alex mah gak gitu kali, dia cowok yang beda dari yang lain. Itu makanya gue mau pacaran sama dia," ucap Keisha.
"Ah beda apanya? Si Alex kan juga anak nakal, bahkan dia ketuanya pasukan sekolah kita. Ini kayaknya mata lu rusak deh atau malah otak lu yang udah dicuci sama dia?" ucap Tasya.
"Ngaco lu ah! Udah yuk kita ke kantin aja, jangan kebanyakan gosip!" ucap Keisha.
"Hm, iya iya." Tasya akhirnya menurut saja dan ikut pergi bersama Keisha menuju kantin.
Namun, disaat mereka hampir tiba di area kantin, sudah berdiri lima orang lelaki yang menatap ke arah mereka dengan tangan melipat di depan. Tasya serta Keisha tentu panik, mereka tahu betul siapa lima laki-laki tersebut dan mau apa kelimanya muncul mencegat mereka disana.
"Duh gawat!" lirih Keisha merasa panik saat dicegat oleh lima pria sekaligus.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 339 Episodes
Comments