#2 Pesta Bangsawan (Pesta Putra Mahkota)

Hana harus tinggal ditempat tidur lebih lama. Dia terus berusaha kembali ke tempat asalnya. Saat dia memejamkan mata dia berharap saat membuka mata nanti dia sudah berasa di kamar sederhananya.

Tapi hingga satu minggu ke depan, dia tetap bangun di kamar Yanneta Rainhart.

Dokter dan para pelayan prihatin dengan kondisi nonanya. Dia ingat bahwa dia punya ayah di kehidupannya ini, tapi sudah seminggu tapi dia tidak datang menjengul barang sebentar.

Hana tidak berani bertanya. Semuanya asing. Dia frustasi.

Di hari ke sepuluh, Hana bangun dan tempat tidur dan memandang ke luar jendelan. Bagaimanapun dipikirkan, sekeras apapun ditolak, takdirnya tetap sama. Dia tidak bisa mengubahnya.

Sekarang dia adalah Yanneta bukan Hana.

"Hah.." Desahannya kian panjang.

"Nona anda sudah bangun." Marta masuk.

Dia mengangguk pelan.

"Baiklah mari kita jalani kehidupan ini. Sepertinya layak untuk dinikmati. Lagipula di kehidupan sebelumnya aku tidak banyak berharga dan dipedulikan. Anggap semua ini adalah hadiah. Entah dari Tuhan atau Dewa sama saja. Aku akan hidup dan melihat kisah Lionel, Rose dan Verdian dari dekat. Dengan status sebagai bangsawan setidaknya aku bisa bertemu mereka satu kali saat di pesta atau apapun." Gumamnya.

"Sepertinya novel ini berlatar eropa kuno. Ini akan sulit Yanneta, tolong bantu aku."

Begitulah Hana akhirnya bertekad mengubah hidupnya menjadi Yanneta Rainhart.

"Undangan baru saja datang."

Yanneta menoleh.

"Dari istana, anda di undang menghadiri pesta ulang tahun putra mahkota."

"Oh." Yanneta mengangguk. Gelar ayahnya adalah Count, meskipun tidak terlalu tinggi dia tetap anak bangsawan.

"Apakah ini saatnya dia bisa melihat Verdian dan Lionel. Rose belum saatnya muncul."

"Ah akhirnya aku bisa bertemu mereka. Visual yang digambarkan penulis menurutku sedikit berlebihan. Tapi tidak ada salahnya melihatnya langsung."

Senyum cerah tersungging di bibir Yanneta.

"Kapan pesata itu diadakan?"

"Dalam tiga hari lagi nona."

"Baik. Marta tolong bantu aku mempersiapkannya."

"Baik nona." Suara Marta tak kalah atusias.

Sepuluh hari terbaring di tempat itu terlihat menyedihkan. Nona yang dia layani sejak kecil sakit untuk pertama kalinya. Bukan sakit biasa, tapi sangat sakit. Nona yang kesepian itu membuatnya iba.

*

Yanneta hanya ingin berdandan sederhana. Tidak mencolok.

Satu hari sebelum pesta diadakan, dia bermimpi tentang kehidupan Yanneta.

Putri bangsawan yang berpendidikan etiket namun kesepian.

Ayahnya Count Rainhart adalah pengusaha yang sering ke luar negeri. Yanneta tumbuh bersama dengan para pelayan di rumahnya. Tidak kekurangan apapun kecuali kasih sayang ayahnya.

Menurut Count Rainhart, Yanneta adalah alasan istrinya mati. Yanneta dianggap merenggut nyawa ibunya saat melahirkannya.

Count Rainhart tidak pernah sekalipun menunjukkan kasih sayang padanya. Akhirnya dia hidup tertutup di dalam mansion, dengan sesekali menghadiri pesta ke luar. Itupun tidak sering.

Jadi semua ingatan tentang kehidupan Yanneta masih terpatri di dalam tubuhnya. Tidak susah untuk beradaptasi.

"Kita sudah sampai nona." Suara ketukan pintu kereta terdengar.

Yanneta merapikan keliman gaunnya kemudian berdiri.

"Terima kasih Marta."

"Saya akan menunggu disini sampai anda kembali nona."

Yanneta mengangguk kecil.

"Semoga pesta malam ini menyenangkan nona."

Senyum tulus terbit dari bibir Yanneta.

Dia segera menegakkan punggungnya kemudian berjalan ke arah pintu besar.

Tempat yang dia datangi adalah aula kekaisaran. Di dalam novel pernah diceritakan jika aula ini bernama Grand Lion. Di buat sangat besar seperti namanya, karena kekaisaran ini hanya memiliki satu aula.

Pesta kecil biasa dilakukan di tempat perjamuan lain. Aula ini di buka hanya untuk acara khusus.

Yanneta menghela nafas kecil sebelum kakinya melangkah lebih jauh.

"Wah.." Mulutnya ternganga.

Aula Grand Lion bukan main. Skalanya luar biasa besar, mewah dan indah. Kalau tidak salah ingat, aula ini menjadi saksi pertemuan Verdian dan Rose saat ulang tahun kaisar.

Masih ada dua bulan lagi. Dia harus hadir di pesta itu lagi. Jangan sampai dia melewatkannya. Di pesta itu Lionel dan Rose juga bertemu.

"Pasti akan luar biasa." Pikir Yanneta.

Dia sudah bertekad akan menikmati kehidupannya kali ini.

Mata coklatnya mengedar ke seluruh penjuru aula yang luasnya tak terbatas. Banyak orang dan sangat berisik. Nampaknya tokoh utama pesta hari ini belum muncul. Yanneta menyingkir ke sisi yang sepi sambil diam-diam mengambil gelas minuman. Tiba-tiba.

"Ya Tuhan, itukah dia?"

Pandangan Yanneta mengunci target. Pria tinggi yang dikerubungi banyak wanita. Rambutnya hitam gelap, matanya biru sedalam laut dalam. Fitur yang sangat berlebihan oleh karunia dewa.

Ketika membaca penggambaran Liobel Soveil dia menganggap itu berlebihan, tapi ketika melihatnya langsung Yanneta tercengang.

Bukan hanya tampan dan indah, pemeran utama pria itu seperti karya seni buatan para dewa. Yanneta menjadi tidak sadar untuk melihat Verdian Zagc. Dia juga digambarkan sangat berlebihan oleh penulis.

Matanya tak bisa lepas dari sosok tinggi nan indah di jauh sana. Seolah sedang mengagumi karya seni hidup, sebuah pengumuman membuyarkan hirup pikuk pesta.

"Putra Mahkota Verdian Zagc memasuki aula."

Semua orang memberi hormat tak terkecuali Yanneta.

"Wah..." Bibir Yanneta membulat sempurna.

Berbeda dengan Lionel yang punya sisi kasar karena pada dasarnya Duke Soveil adalah keluarga kstaria. Duke sendiri adalah jenderal besar pasukan ksatria dan seorang swordmaster. Verdian cenderung ke arah yang lembut dan baik hati.

Wajahnya bersih bak malaikat. Namun sayang, dia jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Lionel. Lionel itu semacam punya kemampuan khusus untuk membuat hati wanita bergetar. Kalau Verdian itu tipe kakak baik hati yang tidak akan membuat adiknya menangis.

Sama tampannya. Mereka berteman. Satu korps ksatria waktu di akademi. Hanya satu kekurangan hubungan mereka, kehadiran kaisar dan Rose yang membuat persahabatan mereka hancur.

Verdian berambut abu-abu unik. Warna ini digambarkan seperti perak langka. Bola matanya hitam, sehitam kegelapan.

Pasti banyak wanita yang sudah menangis karena mencintainya.

"Menarik." Sejauh ini Yanneta puas dengan apa yang terjadi. Penggambaran tokoh sesuai. Tinggal menunggu Rose Attlier muncul beberapa bulan lagi.

Membentuk senyuman.

Malam semakin malam dan angin malam menjadi dingin. Sepertinya sudah cukup untuk berada di pesta.

Yanneta berdiri seraya merapikan gaunnya yang kusut. Langkahnya gontai karena kakinya yang nyeri. Saat dipersimpangan jalan menuju aula dari taman sebuah suara mengejutkannya.

"Brak. Hah. Hah." Suaranya semakin keras saat langkah kakinya mendekati aula.

"Ya ampun!"

Bruk.

"Ya Tuhan. Anda baik-baik saja?"

Bersambung...

NOTED!!

Mulai chapter ini dan selanjutnya Eva akan mengganti Hana dengan Yanneta untuk memudahkan masuk ke dalam cerita Red Rose Tragedy.

Jika bingung dengan ceritnya bisa membaca ulang Chapter 1 ya, termasuk tentang siapa saja tokoh dalam Red Rose Tragedy.

Terpopuler

Comments

Narimah Ahmad

Narimah Ahmad

senang dgn jln ceritanya Thor semangat teruss 💪💪💪

2023-06-17

1

IndraAsya

IndraAsya

jejak 🐾

2023-05-28

1

FJ56

FJ56

senangnya kak eva bikin karya cerita baru lagi🤗🤗

2023-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 #1 Dunia Novel (Masuk ke Dunia Lain)
2 #2 Pesta Bangsawan (Pesta Putra Mahkota)
3 #3 Duke Soveil (Serangan Kutukan)
4 #4 Belati Hell (Rahasia Duke Soveil)
5 #5 Kutukan (Tentang Hell)
6 #6 Lady Rainhart (Wanita Misterius)
7 #7 Sebuah Undangan (Surat yang Ditolak)
8 #8 Ceroboh (Lidah yang Tergelincir)
9 #9 Sabtu Emas (Sebuah Paksaan)
10 #10 Zagc (Tamu Tak Diundang)
11 #11 Mantra Hell (Siapa yang Mengucapnya?)
12 #12 Apa yang Terjadi? (Setelah Serangan Kutukan)
13 #13 Menyatakan Perasaan (Pernyataan Balasan)
14 #14 Ibu Kota Nachtion (Kencan Pertama)
15 #15 Gwinia (Princess of Zagc)
16 #16 Pesta (Teman Tak Terduga)
17 #17 Serangan Lagi? (Love Potion)
18 #18 Sihir Hitam (Fakta Mengejutkan)
19 #19 Peninjauan Wilayah (Undangan Gwinia)
20 #20 Tea Party (Her Trap)
21 #21 Dimana? (Help Me!)
22 Pengumuman
23 #22 Perasaan (Tak Mampu Melepaskan)
24 #23 Merasa Dicintai (Kesalahan Manis)
25 #24 Menguak Misteri (Penyihir Hitam Gwinia)
26 #25 Ceritanya Mulai Salah (Verdian Zagc)
27 #26 Mencari Kebenaran (Dunia Paralel)
28 #27 Melihat Masa Depan (Tentang Verdian)
29 #28 Illusion (Berharap Selamanya)
30 #29 Badai (Count Rainhart)
31 #30 Bday Party (Pertemuan Tokoh Utama)
32 #31 Kekacauan (Tragedi Sihir Hitam)
33 #32 Memulai Kembali (Setelah Tragedi)
34 #33 Mencarimu (Yanneta Rainhart)
35 #34 Tiba di Ibu Kota (Mengunjungi Nachtion)
36 #35 Apakah Itu Kamu? (Tertampar Kenyataan)
37 #36 Finally (Menemukanmu)
38 #37 Jangan Pergi Lagi (Isi Hati Lionel)
39 #38 Mengakhiri Kesalahpahaman (END)
40 #1 Masa Depan Zagc (Extra Story)
41 #2 Balada Menara Zonix (Extra Story)
42 #3 The Greatest Soveil (Extra Story) (Fin)
43 EPILOG
Episodes

Updated 43 Episodes

1
#1 Dunia Novel (Masuk ke Dunia Lain)
2
#2 Pesta Bangsawan (Pesta Putra Mahkota)
3
#3 Duke Soveil (Serangan Kutukan)
4
#4 Belati Hell (Rahasia Duke Soveil)
5
#5 Kutukan (Tentang Hell)
6
#6 Lady Rainhart (Wanita Misterius)
7
#7 Sebuah Undangan (Surat yang Ditolak)
8
#8 Ceroboh (Lidah yang Tergelincir)
9
#9 Sabtu Emas (Sebuah Paksaan)
10
#10 Zagc (Tamu Tak Diundang)
11
#11 Mantra Hell (Siapa yang Mengucapnya?)
12
#12 Apa yang Terjadi? (Setelah Serangan Kutukan)
13
#13 Menyatakan Perasaan (Pernyataan Balasan)
14
#14 Ibu Kota Nachtion (Kencan Pertama)
15
#15 Gwinia (Princess of Zagc)
16
#16 Pesta (Teman Tak Terduga)
17
#17 Serangan Lagi? (Love Potion)
18
#18 Sihir Hitam (Fakta Mengejutkan)
19
#19 Peninjauan Wilayah (Undangan Gwinia)
20
#20 Tea Party (Her Trap)
21
#21 Dimana? (Help Me!)
22
Pengumuman
23
#22 Perasaan (Tak Mampu Melepaskan)
24
#23 Merasa Dicintai (Kesalahan Manis)
25
#24 Menguak Misteri (Penyihir Hitam Gwinia)
26
#25 Ceritanya Mulai Salah (Verdian Zagc)
27
#26 Mencari Kebenaran (Dunia Paralel)
28
#27 Melihat Masa Depan (Tentang Verdian)
29
#28 Illusion (Berharap Selamanya)
30
#29 Badai (Count Rainhart)
31
#30 Bday Party (Pertemuan Tokoh Utama)
32
#31 Kekacauan (Tragedi Sihir Hitam)
33
#32 Memulai Kembali (Setelah Tragedi)
34
#33 Mencarimu (Yanneta Rainhart)
35
#34 Tiba di Ibu Kota (Mengunjungi Nachtion)
36
#35 Apakah Itu Kamu? (Tertampar Kenyataan)
37
#36 Finally (Menemukanmu)
38
#37 Jangan Pergi Lagi (Isi Hati Lionel)
39
#38 Mengakhiri Kesalahpahaman (END)
40
#1 Masa Depan Zagc (Extra Story)
41
#2 Balada Menara Zonix (Extra Story)
42
#3 The Greatest Soveil (Extra Story) (Fin)
43
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!