Chapter 11

Xie Wei langsung memolototkan matanya, sepertinya dia baru saja sadar bahwa Putri Lian Hua memang telah mengetahui keberadaannya, yang terus mengawasi dari kejauhan.

Apalagi setelah dia melirik ke semua arah, tidak ada satu orang pun selain dirinya yang saat ini berada di tempat itu dan mengawasi gerak-gerik dari Putri Lian Hua beserta kelima orang pelayan setianya.

Mau tak mau, akhirnya pria itu pun segera menunjukkan diri, dia melesat dengan sangat cepat kemudian segera membungkuk di hadapan Putri Lian Hua dengan penuh hormat.

"Xie Wei memberikan hormat kepada tuan putri." ucapnya.

"Siapa kau?" Putri Lian Hua lagi-lagi mengejutkan pria itu, ucapannya terdengar begitu dingin, bahkan ketika Xie Wei mengangkat kepala, dia bisa melihat sendiri sorot mata gadis kecil itu saat ini begitu tajam menatap ke arahnya.

Gluk...

Xie Wei menelan salivanya dengan susah payah, gadis kecil yang berada di hadapannya saat ini benar-benar sangat jauh berbeda dari rumor yang beredar, dia yang selalu dianggap sebagai seorang yang pengecut dan juga lemah, kali ini bahkan jauh lebih menakutkan dibandingkan seekor singa, yang merupakan raja hutan.

"Apa yang kau pikirkan? Kenapa diam? Apakah telingamu mulai tuli, sehingga kau tidak mendengar pertanyaan dari tuan putri?"

Salah seorang pelayan tiba-tiba saja maju dan memberondong Xie Wei dengan beberapa pertanyaan, tentu saja hal itu membuat sang pria langsung melirik ke arahnya.

Dugaannya ternyata benar, putri Lian Hua beserta kelima orang pelayan setianya menyembunyikan kekuatan yang mereka miliki, di balik sikap tak berdaya yang selama ini selalu ditonjolkannya.

Sehingga semua orang tidak ada menyadari, bahwa sebenarnya gadis kecil itu adalah orang yang paling berbahaya, bahkan dibandingkan dengan permaisuri Li Wei sekalipun.

"Hamba adalah orang kepercayaan yang mulia kaisar, dan ditugaskan untuk menjaga tuan Putri selama berada dalam pengasingan." ucap Xie Wei akhirnya.

Putri Lian Hua menatap tajam ke arah mata pria itu, dia mencoba untuk mencari kebohongan, namun tak berhasil mendapatkannya. Sepertinya pria itu memang benar-benar utusan dari Kaisar Lian Zhuo, yang khawatir jika terjadi sesuatu terhadapnya.

"Umm.." hanya suara kecil yang keluar dari mulut gadis itu, kemudian segera melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam gubuk.

Saat ini cuaca di luar terlihat mendung, sehingga mereka bergegas masuk untuk mengistirahatkan tubuh yang mulai terasa kelelahan.

Baru saja Xie Wei akan membalikkan tubuhnya dan kembali menuju pohon besar, yang sejak tadi menjadi tempat untuk dia memantau kegiatan Putri Lian Hua, namun sebuah suara langsung menghentikan langkahnya dan kembali melirik ke arah orang yang saat ini mengajaknya berbicara.

"Kau juga masuk." ucap Putri Lian Hua.

Xie Wei hanya bisa membelalakkan mata, dia tak menyangka jika gadis kecil itu akan percaya begitu saja terhadap ucapannya. Namun dia benar-benar bersyukur, ternyata di balik sifat dinginnya, Putri Lian Hua masih memiliki kepedulian terhadap orang lain.

Dengan langkah yang sangat tegap, akhirnya pria itu pun mengikuti para pelayan masuk ke dalam gubuk kecil. Hanya ada dua buah kamar di dalam gubuk, dan kamar yang pertama akan ditempati oleh Putri Lian Hua.

"Kau istirahat saja disitu, tidak perlu tinggal didahan pohon, kalian berlima juga beristirahatlah." ucap putri Lian Hua.

Gadis itu segera bergerak menuju kamarnya, tanpa menunggu reaksi semua orang, yang langsung menganggukan kepala, kemudian kelima orang pelayan masuk kekamar lain untuk beristirahat.

Kamar yang ditempati oleh kelima orang pelayan itu sangat kecil, namun cukup untuk kelima orang wanita itu untuk beristirahat. Mereka sedikitpun tidak mengeluh, apalagi saat ini tujuan utama dari kedatangan mereka ke hutan itu adalah untuk berlatih bela diri, sesuai dengan janji yang telah diucapkan oleh Putri Lian Hua sebelumnya, saat mereka masih berada di istana kekaisaran.

Xie Wei membaringkan tubuhnya, rasa lelah mendera sehingga akhirnya pemuda itu langsung tertidur dengan sangat nyenyak. Terlebih saat ini hujan mulai turun membasahi, sehingga membuat cuaca dingin semakin mengeratkan tidur dari semua orang yang berada di dalam gubuk itu.

Malam harinya ke 5 orang gadis pelayan itu terbangun, dengan tergesa-gesa mereka keluar dari dalam kamar, kemudian berpikir untuk membuat makanan panas untuk putri Lian Hua.

Tapi ketika 5 orang gadis pelayan itu melewati ruang depan, mereka terlihat kaget, karena banyaknya buah-buahan segar yang saat ini berada di atas meja.

Apalagi Xie Wei masih belum terbangun dari tidurnya, lalu siapa orang yang telah mengambil semua buah itu? Tanpa berlama-lama, mereka pun segera menuju dapur, ada banyak ikan segar yang telah dibersihkan di sana, membuat ke 5 orang pelayan itu kembali mengerutkan dahi.

"Dari mana datangnya buah-buahan dan juga ikan segar ini? Padahal sejak tadi kita berlima masih tidur di dalam kamar, dan saat ini Xie Wei juga masih tertidur di depan." tanya salah seorang gadis pelayan itu, kepada empat orang rekan lainnya.

Namun semua gadis pelayan itu tidak memiliki jawaban, atas pertanyaan dari rekannya, mereka menggelengkan kepala perlahan dengan raut wajah yang menunjukkan keheranan.

"Aku yang mengambilnya, segera bakar semua ikan itu dan hidangkan. Bukankah dari siang tadi kita semua belum makan apapun?

Lian Hua tiba-tiba saja muncul, gadis kecil itu telah berganti pakaian saat ini, membuat kelima orang pelayan langsung bergerak dengan cepat, untuk membuat perapian.

Harum aroma ikan bakar mulai menyeruak ke seluruh ruangan, membuat Xie Wei yang tengah terlelap dalam tidurnya langsung membuka mata.

Dia baru saja menyadari jika dirinya tertidur begitu lama, hingga terlupa mencarikan buah-buahan segar untuk Putri Lian Hua. Pemuda itu terlihat mengerjapkan matanya, seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling gubuk yang kini dia tempati.

Nampak ke-5 orang gadis pelayan itu telah membawa nampan, yang berisi ikan bakar dan langsung disajikan di atas meja, putri Lian Hua segera mengambil satu ikan bakar, kemudian memakannya dengan sangat lahap, sedangkan kelima orang gadis pelayan itu tetap terdiam, sepertinya mereka merasa segan untuk ikut makan bersama dengan majikannya.

"Kenapa masih berdiri? Duduk dan makanlah!" ucap Putri Lian Hua kepada lima orang pelayannya.

Tak lama kelima gadis itu pun segera duduk, dan mengambil tempat tak jauh dari majikan mereka. Xie Wei saat ini masih terdiam, dia memang tidak terbiasa untuk makan bersama dengan seorang majikan, terlebih dirinya merupakan salah seorang pengawal bayangan Kaisar Lian Zhuo pada awalnya.

"Kau juga makan." ucap Putri Lian Hua kepada Xie Wei.

Ini adalah pertama kali dalam hidupnya, mendapatkan perlakuan yang begitu menyenangkan dari Putri Lian Hua, gadis kecil itu seolah memiliki dua kepribadian, pahit di luar namun begitu manis di dalam, sehingga perlahan membuat sudut bibir pemuda itu langsung terangkat, dia benar-benar bangga karena Kaisar Lian Zhuo telah mengirimkannya, untuk menjadi salah seorang pelindung bagi putri Lian Hua.

Hingga sebuah tetesan bening turun dari sudut mata pemuda itu, sebelumnya bahkan Kaisar Lian Zhuo tidak pernah memperhatikan dirinya, namun gadis kecil itu seolah menganggap dia seperti seorang keluarga, dia tidak pernah memperlakukan pelayan dan juga dirinya seperti bawahan, namun menerapkan prinsip kesetaraan di antara semua pengikutnya.

"Cepat habiskan makanan kalian, setelah itu beristirahatlah! Besok pagi-pagi sekali kalian semua harus bersiap, untuk mendapatkan pelatihan yang lebih keras dari sebelumnya. Aku berharap kalian siap untuk itu." ucap Putri Lian Hua sambil bangkit dari tempat duduknya, kemudian segera kembali menuju kamar depan, tempat di mana dia beristirahat.

Kelima orang gadis pelayan itu dengan segera langsung membagi makanan yang ada di hadapan mereka, setiap orang mendapatkan satu ekor ikan yang cukup besar, kemudian mereka menyantapnya dengan sangat lahap.

Setelah itu beberapa buah-buahan segar kembali dikupas dan mereka menikmatinya dengan penuh syukur, meskipun semua makanan yang saat ini masuk ke dalam perut mereka adalah hasil kerja Putri Lian Hua, namun mereka berjanji, mulai besok gadis kecil itu tak perlu lagi mencari makanan, karena mereka sendiri yang akan menyediakannya sebagai bentuk kesetiaan, terhadap majikan kecil mereka yang penuh kasih.

Terpopuler

Comments

Asmarni Marni

Asmarni Marni

jaga kesehatan thor biar bisa up Okey😍🥀🥀🥀

2025-03-03

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

keeeerrrreeeennnn

2024-12-10

1

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

calon pemimpin yg sangat bijaksana dan berwibawa

2024-11-11

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Mengenal Karakter Tokoh
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Pengumuman
37 Chapter 35
38 Chapter 36
39 Chapter 37
40 Chapter 38
41 Chapter 39
42 Chapter 40
43 Chapter 41
44 Chapter 42
45 Chapter 43
46 Chapter 44
47 Chapter 45
48 Chapter 46
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chapter 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Mengenal Karakter Tokoh
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Pengumuman
37
Chapter 35
38
Chapter 36
39
Chapter 37
40
Chapter 38
41
Chapter 39
42
Chapter 40
43
Chapter 41
44
Chapter 42
45
Chapter 43
46
Chapter 44
47
Chapter 45
48
Chapter 46
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chapter 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!