Chapter 10

Akhirnya Putri Lian Hua mulai melangkahkan kaki untuk keluar dari aula istana kekaisaran, diikuti oleh kelima orang pelayan setianya.

Semua pembesar dan juga pejabat istana turut mengawal kepergian Putri mahkota kekaisaran tianzu itu hingga dia menaiki kereta kuda sederhana, yang akan membawanya menuju ke tempat pengasingan.

Berbagai macam raut wajah dari orang-orang yang tinggal di istana kekaisaran terlihat saat ini, ada yang menunjukkan perasaan bahagia dan juga lega, ada juga yang merasa sedih karena kepergian gadis kecil itu.

Bahkan kini para pelayan mulai meneteskan air mata, meskipun Putri Lian Hua terkenal dengan kelemahannya yang mendalam, namun dia memiliki jiwa yang sangat lembut, persis seperti sang ibu, permaisuri Li Hua.

Kaisar Lian Zhuo mengiringi kepergian putri kecilnya itu dengan wajah yang sangat muram, dia masih terus menunggu hingga saat ini, agar Putri Lian Hua bisa menjelma menjadi seorang gadis yang luar biasa, demi untuk bisa membalas kekejaman yang dilakukan oleh selir Kyoushi, yang selalu muncul di saat salah seorang permaisuri kekaisaran melahirkan seorang putra.

Namun karena 15 tahun yang lalu permaisuri Li Hua hanya melahirkan seorang putri, sehingga membuatnya koma hingga saat ini. Selir Kyoushi sangat tidak menyukai bayi perempuan, karena dianggap tidak memiliki masa depan.

Mata selir Kyoushi langsung berubah merah, dari sela-sela jemarinya keluar asap berwarna hitam yang tanpa sengaja terhirup oleh permaisuri Li Hua dan mengakibatkan wanita nomor satu di kekaisaran tianzu itu langsung tertidur dalam waktu yang tidak ditentukan.

Kini putri Lian Hua telah menaikkan kakinya pada kereta, sambil sesekali gadis kecil itu melirik ke arah belakang, dia ingin melihat bagaimana reaksi yang akan ditunjukkan oleh semua orang, saat mengetahui kepergiannya.

Sudut matanya melirik ke arah Kaisar Lian Zhuo, gadis kecil itu nampak mengerutkan dahi. Bukankah selama ini sang kaisar selalu bersikap dingin dan tidak pernah menyukai putri Lian Hua? namun entah kenapa saat ini dia terlihat begitu sedih, karena ditinggalkan oleh putri kecilnya.

Akhirnya kereta pun mulai melaju meninggalkan istana kekaisaran, putri Lian Hua saat ini hanya dikawal oleh 10 orang prajurit beserta 5 orang pelayan setianya. Dia sama sekali tidak memperdulikan pemikiran rakyat kekaisaran, yang saat ini terlihat bergerombol untuk melepas kepergian yang menuju tempat pengasingan.

Baginya apapun yang dipikirkan oleh orang-orang tidak akan pernah merugikan, bahkan hal itu hanya akan membuat mereka menjadi semakin buruk, karena terlalu tinggi menilai dirinya sendiri, hingga menganggap orang lain hanyalah sampah yang tak berguna.

Xie Wei, orang kepercayaan dari Kaisar Lian Zhuo saat ini terlihat memiringkan kepalanya, dia sedikit heran dengan kelima orang pelayan setia putri Lian Hua, walau bagaimanapun saat ini kereta yang membawa majikan mereka telah melangkah lebih dari setengah hari, namun kelima orang gadis pelayan itu seolah tidak merasa kelelahan sedikitpun, mereka seolah memiliki stamina penuh, hingga terus berjalan tanpa mengeluh sedikitpun.

Tentu saja hal itu membuat dia yang selama ini telah berlatih selama sekian tahun, agar bisa mendapatkan pencapaian yang tinggi seperti saat ini, merasa sedikit tercengang.

Akhirnya dia mengetahui jika putri Lian Hua ternyata memang seperti yang diramalkan, hanya saja mungkin gadis kecil itu masih enggan untuk mengekspos kemampuan yang dimilikinya di hadapan semua orang, sehingga dia masih tetap menutup diri, namun melatih kelima orang gadis pelayan yang hidup bersamanya.

Sudut bibir Xie Wei sedikit terangkat, sepertinya dia telah memiliki sedikit informasi penting untuk disampaikan kepada kaisar Lian Zhuo. Saat ini putri Lian Hua memang sesuatu, bahkan tanpa sepengetahuan siapapun, gadis kecil itu ternyata memang seorang yang sangat berbahaya, sehingga suatu saat nanti mungkin saja dia bisa melawan kekejaman dari selir Kyoushi.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 5 kali pembakaran dupa, rombongan yang membawa Putri Lian Hua berhenti di suatu tempat untuk beristirahat. Mereka terlihat mulai mengeluarkan perbekalan dan juga minuman, sambil sesekali bersantai untuk meregangkan otot kakinya yang terasa pegal setelah Perjalanan yang sangat jauh itu.

Namun kelima orang gadis pelayan terlihat hanya merentangkan tangannya, mereka mulai menstabilkan nafas sambil menghirup dalam-dalam udara segar yang berada di tempat itu. Wajah mereka menunjukkan sebuah kepuasan, seolah perjalanan jauh yang mereka tempuh bukanlah masalah.

Jauh berbeda dengan reaksi yang ditunjukkan oleh para prajurit kekaisaran, mereka saat ini mulai berselonjor kaki sambil sesekali menarik nafas lelah. Wajah dan seluruh tubuh mereka dipenuhi dengan keringat, bahkan gurat kelelahan begitu nampak, tercetak pada wajah-wajah mereka.

Xie Wei saat ini tengah duduk di sebuah dahan pohon besar, dia memperhatikan gerak-gerik semua orang dengan sangat teliti, meskipun dalam jarak yang lumayan jauh, agar tidak mengundang kecurigaan dari rombongan itu.

Namun sepertinya dia tidak bisa mengelabui mata tajam yang dimiliki oleh Putri Lian Hua, gadis kecil yang jiwanya telah diisi oleh seorang kunoichi dari masa depan itu terlihat mulai melirik dengan mata elangnya.

Dia telah mendeteksi keberadaan Xie Wei, namun agar tidak dicurigai oleh para prajurit yang mengawalnya, gadis kecil itu hanya memberikan kode kepada 5 orang pelayan untuk tetap berhati-hati dalam perjalanan.

Bisa saja orang yang saat ini tengah bersembunyi itu merupakan suruhan dari permaisuri Li Wei yang ingin mengetahui segala gerak-gerik yang dilakukan oleh gadis kecil itu, selama berada di dalam pengasingan.

Kelima orang gadis pelayan itu nampak mengangguk, meskipun Putri Lian Hua hanya memberikan kode dengan delikan mata, namun mereka mengetahui jika ada sesuatu yang tidak beres saat ini.

Hal itu tentu saja membuat mereka semua langsung berwaspada, meskipun hingga saat ini Putri Lian Hua masih belum memberikan pelatihan beladiri, namun untuk sekedar menghindari serangan ataupun membuat sebuah jebakan, bukanlah hal yang sulit untuk mereka. Karena beberapa waktu terakhir, putri Lian Hua telah memberikan beberapa pelajaran terhadap mereka.

Akhirnya setelah beristirahat sejenak, sekalian mengisi perut, rombongan itu kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju hutan. Hanya membutuhkan waktu sekitar dua kali pembakaran dupa, akhirnya mereka pun sampai di sebuah gubuk yang terlihat masih cukup layak untuk ditempati.

Tentu saja hal itu karena sebelumnya, permaisuri Li Wei telah memerintahkan orang-orangnya untuk membersihkan tempat itu dan membangun sebuah gubuk kecil yang cukup nyaman. Dia sangat yakin, jika suatu saat nanti pasti akan ada waktunya, dimana dia bisa menyingkirkan putri Lian Hua dari istana kekaisaran.

Setelah memastikan Putri Lian Hua beserta kelima orang pelayannya sampai di tempat yang dituju, akhirnya para prajurit pun segera kembali menuju ke kaisaran tianzu, mereka tidak bisa terus berlama-lama di tempat itu, agar bisa segera sampai dan memberikan informasi tersebut kepada permaisuri Li Wei, sehingga membuat istri baru Kaisar Lian Zhuo itu semakin merasa di atas angin.

Putri Lian Hua beserta kelima orang pelayannya saat ini masih berdiri dengan sangat santai di depan gubuk, yang merupakan tempat tinggal baru mereka. Sepertinya gadis kecil itu akan segera memancing orang yang sejak tadi terus saja mengintai dirinya, beserta kelima orang pelayan yang dia bawa. Dia harus mengetahui, apakah orang itu merupakan kawan atau lawan?

"Keluarlah..!" ucap Putri Lian Hua dengan suara yang sangat lantang, nada suaranya terkesan dingin dan juga sangat datar.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

aneh kaisar bisa kalah dg permaisuri...

2024-12-10

1

N___vt

N___vt

gimana mau kuat kalo ga ada dukungan, ga ada bimbingan

2025-02-06

0

Ricka Monika

Ricka Monika

banyakin percakapannya Thor,dr pd gerakan dan keadaan

2024-10-13

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Mengenal Karakter Tokoh
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Pengumuman
37 Chapter 35
38 Chapter 36
39 Chapter 37
40 Chapter 38
41 Chapter 39
42 Chapter 40
43 Chapter 41
44 Chapter 42
45 Chapter 43
46 Chapter 44
47 Chapter 45
48 Chapter 46
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chapter 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Mengenal Karakter Tokoh
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Pengumuman
37
Chapter 35
38
Chapter 36
39
Chapter 37
40
Chapter 38
41
Chapter 39
42
Chapter 40
43
Chapter 41
44
Chapter 42
45
Chapter 43
46
Chapter 44
47
Chapter 45
48
Chapter 46
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chapter 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!