Chapter 09

Putri Lian Hua mulai melangkahkan kakinya menuju paviliun teratai, saat ini dia harus segera mempersiapkan diri untuk pengasingannya di hutan, wajah gadis kecil itu sedikitpun tidak menunjukkan kesedihan, namun raut lega terlihat begitu nyata di matanya.

Kelima orang pelayan yang selalu bersamanya saat ini mendekat, meskipun jauh di lubuk hati mereka merasa sangat bahagia, karena akhirnya bisa terlepas dari kekangan peraturan istana, namun mereka juga miris dengan nasib majikan mereka, yang mungkin akan mengalami kesulitan hidup setelah menjalani kehidupan yang sangat menyedihkan di dalam hutan nanti.

"Tuan putri.." panggil salah seorang pelayan.

Putri Lian Hua segera menoleh, ke arah para pelayan yang saat ini berdiri sambil menatap sendu ke arahnya.

"Apa yang kalian pikirkan? Segeralah persiapkan diri, aku tidak hanya pergi sendirian esok hari. Kalian akan tetap bersamaku." ucap Putri Lian Hua.

Kelima orang gadis pelayan itu pun serempak menganggukan kepala, mereka memang menginginkan hal itu. Apalagi Putri Lian Hua telah berjanji untuk mengajari mereka semua pelatihan beladiri dan juga penggunaan berbagai macam senjata tajam.

Akhirnya kelima orang gadis pelayan itu segera pergi meninggalkan paviliun teratai, menuju ke paviliun pelayan, untuk mempersiapkan seluruh barang-barang milik mereka yang akan dibawa serta, menuju tempat pengasingan. Hanya ada beberapa pasang hanfu yang mereka miliki, sehingga tidak akan membuat kereta yang ditumpangi keberatan.

Putri Lian Hua saat ini duduk dengan sangat santai, sambil menikmati indahnya bulan bersama hembusan angin yang bersemilir dengan sangat nyaman, menerpa tubuhnya. Helai rambut gadis kecil itu meliuk-liuk dengan sangat indah, membuat gadis kecil itu terlihat bagaikan sebuah lukisan yang begitu menakjubkan.

Dari kejauhan, Kaisar Lian Zhuo menatap gadis kecil itu dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan, dia tak mengerti apa yang saat ini tengah dipikirkan oleh Putri kecilnya, meskipun selama ini sikapnya selalu dingin, namun dibalik semua itu dia adalah seorang ayah yang sangat perhatian terhadap putri semata wayangnya.

"Hamba yang mulia.." seorang pria berpakaian hitam dengan wajah yang tertutup oleh cadar hitam tiba-tiba saja membungkuk di hadapan kaisar Lian Zhuo.

Sang Kaisar langsung menoleh, kemudian memberikan sebuah titah yang tidak akan pernah bisa ditolak oleh siapapun.

"Besok Putri Lian Hua akan menjalani pengasingan selama 2 tahun atas perintah dari permaisuri Li Wei. Zhen memberikan perintah untuk mengawasi dan juga melindungi Putri Lian Hua selama dia berada di dalam hutan." ucap Kaisar Lian Zhuo.

"Baik, yang mulia.." ucap pria itu sambil melirik ke arah pandangan Kaisar Lian Zhuo saat ini.

Dia adalah salah seorang kepercayaan sekaligus pengawal bayangan milik Kaisar Lian Zhuo yang selama ini terus saja mengikuti kemanapun sang Kaisar pergi.

Hanya saja saat ini dirinya merasa sangat heran dengan sang majikan, yang selalu saja berusaha untuk melindungi putrinya tanpa sepengetahuan siapapun. Namun di hadapan semua orang, penguasa kekaisaran itu selalu saja bersikap dingin terhadap Putri Lian Hua.

"Kenapa yang mulia tidak menemui tuan putri? Dia akan terus salah paham dan berpikir jika yang mulia tidak pernah menyayanginya, kecuali jika yang mulia mengatakan masalah yang sebenarnya secara terbuka." ucap pria itu.

Kaisar Lian Zhuo hanya melirik sekilas, penguasa kekaisaran itu terlihat menghela nafas lelah. Bukan dia tak ingin memperlihatkan kasih sayangnya terhadap Putri Lian Hua, melainkan ada sesuatu yang tidak diketahui oleh siapapun, tentang sebuah rahasia besar yang selama ini dipendamnya sendiri dalam hati.

"Zhen masih belum bisa berbicara secara jujur terhadap Putri Lian Hua, bagaimanapun saat ini dia masih sangat lemah. Sehingga tidak mungkin memikul beban yang begitu berat, rahasia yang zhen simpan selama ini, hanya bisa diungkapkan ketika dia sudah menjadi seseorang yang memiliki kekuatan besar." ucapnya.

Tatapan matanya menyiratkan keraguan yang mendalam, dia masih belum memiliki kepercayaan jika suatu saat nanti, putri kecilnya yang begitu lemah dan pendiam akan memiliki kekuatan, sebagaimana yang tertuang di dalam sebuah ramalan yang berhasil terungkap, pada saat permaisuri Li Hua dipindahkan menuju ranjang es abadi, yang hingga saat ini masih ditempatinya.

"Percayakan semuanya pada dewa, yang mulia. Suatu hari nanti pasti ramalan itu akan terjadi." ucap orang kepercayaannya sambil melayangkan tatapan pilu.

Dia juga sangat berharap jika suatu hari nanti, Putri Lian Hua akan berubah menjadi seorang gadis yang memiliki kekuatan, seperti yang telah diramalkan, agar bisa kembali membangunkan permaisuri Li Hua dari tidur panjangnya. Terlebih setelah melihat tingkah yang dibuat oleh permaisuri Li Wei yang semakin hari semakin menjadi, membuat siapapun kehilangan rasa hormat terhadapnya.

"Mungkinkah jika ramalan itu benar? Hingga saat ini zhen masih belum mempercayainya. Bagaimana bisa Putri Lian Hua yang begitu polos dan juga sangat lemah berubah menjadi sosok gadis yang kuat dan memiliki kemampuan? Bukankah itu sangat tidak masuk akal?" ucap Kaisar Lian Zhuo.

"Haruskah pelayan ini memberitahu tuan putri tentang tugas yang dipikulnya, agar dia bisa bersiap-siap mulai saat ini, yang mulia?" tanya pria itu kembali.

Kaisar Lian Zhuo langsung memelototkan matanya, bukan dia tidak ingin memberitahu Sang Putri, melainkan itu adalah sebuah tabu sehingga dia terus saja memendam perasaan bersalah terhadap permaisuri Li Hua dan juga Putri Lian Hua hingga saat ini.

Hari semakin cepat berganti, kini matahari telah menggantikan sang rembulan, sayup-sayup kicauan burung terdengar bersamaan dengan munculnya embun yang membawa kedamaian.

Putri Lian Hua menggeliatkan badan di atas peraduan, dia segera memanggil kelima orang pelayannya untuk menyiapkan air, agar dirinya bisa secepat mungkin mempersiapkan diri untuk pergi menuju hutan.

Dia tidak ingin terlalu banyak menghabiskan waktu yang tak berguna di dalam paviliun, yang cepat ataupun lambat harus ditinggalkannya.

Kelima orang gadis pelayan itu dengan sangat cepat langsung mempersiapkan segala sesuatu, yang mungkin saja akan dibutuhkan oleh Putri Lian Hua. Bahkan salah seorang dari mereka saat ini telah berlari menuju dapur istana, untuk mengambil makanan agar Putri Lian Hua bisa mengisi perut terlebih dahulu, sebelum meninggalkan istana kekaisaran.

Dia tentu saja tidak bisa melihat majikannya itu kelaparan, terlebih perjalanan menuju hutan tempat Putri Lian Hua akan diasingkan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Hanya membutuhkan waktu satu kali pembakaran dupa, akhirnya Putri Lian Hua telah bersiap dengan hanfu putihnya, dia tampil tanpa riasan sama sekali. Hanya sebuah tusuk rambut yang terbuat dari kayu, menempel dengan sangat cantik di helaian rambutnya, yang saat ini terlihat dikepang sebagian dan disanggul kecil di bagian belakang atas. Sedangkan rambut sisanya dibiarkan tetap tergerai.

Gadis kecil itu saat ini mulai melangkahkan kaki menuju aula istana, dia akan berpamitan dengan semua orang untuk menjalankan hukuman yang telah diberikan oleh permaisuri Li Wei.

Entah kenapa saat ini Kaisar Lian Zhuo merasakan jika putrinya seperti orang asing, dia bahkan tak melihat sedikitpun ketakutan di raut wajah gadis kecil itu, tatapannya terlihat begitu tajam, bahkan dia berjalan dengan sangat tegas, seolah dirinya adalah seorang penguasa.

Permaisuri Li Wei hanya melengkungkan sudut bibirnya, senyuman tipis muncul dari wajah wanita itu. Dia benar-benar sangat bahagia, karena akhirnya berhasil menyingkirkan salah satu duri yang selama ini terus saja membuatnya tak nyaman untuk tinggal di dalam istana kekaisaran.

"Lian Hua memberikan hormat kepada yang mulia Kaisar dan juga permaisuri." ucap gadis kecil itu sambil membungkukkan badannya, disusul oleh kelima orang pelayan yang mengikutinya.

Permaisuri Li Wei terlihat mengerutkan dahi, apa yang sebenarnya tengah direncanakan oleh gadis kecil itu, sehingga membawa kelima orang pelayan setia permaisuri Li Hua ke dalam aula istana? Padahal semua orang tahu bahwa dirinya sebentar lagi akan menjalankan pengasingan.

"Apa yang kau lakukan, Putri Lian Hua? Jangan katakan jika kau akan membawa kelima orang pelayan itu untuk ikut bersamamu dalam pengasingan!" tanya permaisuri Li Wei.

Matanya menatap tajam ke arah putri dari Kaisar Lian Zhuo itu. Putri Lian Hua hanya menganggukan kepalanya, kemudian bibir tipisnya yang mungil segera menggumamkan sebuah kalimat, yang tidak mungkin untuk bisa ditolak oleh siapapun.

"Lian Hua memiliki satu permintaan untuk yang mulia Kaisar dan juga permaisuri, biarkan kelima orang pelayan untuk ikut bersama dalam pengasingan kali ini." ucapnya sambil menundukkan kepala.

Permaisuri Li Wei sejenak berfikir, namun tak lama kemudian wanita itu pun segera menganggukkan kepalanya, tidak masalah jika Putri Lian Hua ingin membawa serta kelima orang pelayannya itu, lagi pula mereka tidak dibutuhkan di dalam istana kekaisaran.

Akan lebih baik baginya jika kelima orang pelayan itu juga keluar dari istana kekaisaran, dengan begitu dia akan menjadi semakin leluasa untuk melakukan sesuatu, karena tak ada lagi orang yang akan mengawasi seluruh pergerakannya.

"Kau boleh melakukan apapun yang kau inginkan, sebanyak apapun pelayan yang akan kau bawa, permaisuri ini tidak akan pernah mencegahnya." ucap permaisuri Li Wei sambil melirik ke arah Kaisar Lian Zhuo yang saat ini hanya menganggukan kepala, pertanda dirinya juga menyetujui usulan dari sang permaisuri.

Putri Lian Hua hanya tersenyum manis, dia sudah menduga jika permaisuri Li Wei tidak akan keberatan, apalagi dengan ketidakberadaan kelima orang pelayan itu di dalam istana kekaisaran, akan membuat wanita yang paling berkuasa itu menjadi semakin senang hati.

"Terima kasih yang mulia.."

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

dasar kaisar bodoh klu mau anaknya kuat ya di ajarinlah ni di biarin aja....hiss...

2024-12-10

1

N___vt

N___vt

Heleh heleh heleh

2025-02-06

0

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

apapun alasannya, menelantarkan anak walau melindungi diam² sama aja boong

2024-11-11

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Mengenal Karakter Tokoh
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Pengumuman
37 Chapter 35
38 Chapter 36
39 Chapter 37
40 Chapter 38
41 Chapter 39
42 Chapter 40
43 Chapter 41
44 Chapter 42
45 Chapter 43
46 Chapter 44
47 Chapter 45
48 Chapter 46
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chapter 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Mengenal Karakter Tokoh
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Pengumuman
37
Chapter 35
38
Chapter 36
39
Chapter 37
40
Chapter 38
41
Chapter 39
42
Chapter 40
43
Chapter 41
44
Chapter 42
45
Chapter 43
46
Chapter 44
47
Chapter 45
48
Chapter 46
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chapter 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!