Putri Lian Hua menyunggingkan senyuman manis ke arah 5 orang pelayannya, kemudian segera berucap. "Aku tidak mungkin memberikan pelatihan yang ringan untuk kalian, mengingat tugas kita saat ini akan menjadi semakin berat."
Kelima orang gadis pelayan itu menganggukan kepala, mereka juga mengetahui jika lawan yang harus mereka hadapi bukanlah orang biasa-biasa saja, melainkan seseorang yang memiliki kekuasaan dan kedudukan yang sangat tinggi, dan mungkin ada deretan orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu di belakangnya.
"Kami mengerti tuan putri." kelima orang gadis pelayan itu menjawab dengan serempak.
Putri Lian Hua langsung menganggukan kepalanya, sepertinya orang-orang yang kini berada di bawah asuhannya, akan menjadi orang-orang yang memiliki disiplin tinggi setelah melewati pelatihan neraka yang dia gunakan.
"Tuangkan air itu ke dalam bak yang ada di sana, setelah itu kembalilah menuju sungai dan ambil kembali air sesuai permintaanku." ucap Putri Lian Hua.
Kelima orang gadis pelayan itu bergegas melaksanakan tugas yang diperintahkan untuk mereka, tanpa melakukan bantahan sama sekali. Setelah merasakan sendiri bagaimana efek yang ditimbulkan oleh pelatihan berat yang diberikan oleh Putri Lian Hua, membuat ke-5 orang pelayan semakin takjub dengan kemampuan gadis kecil itu.
Meskipun selama ini semua orang mengetahui bahwa Putri Lian Hua hanyalah seorang gadis yang memiliki tubuh yang sangat lemah dan juga pendiam sekaligus pengecut, nyatanya gadis itu memendam sebuah kekuatan besar, sehingga mampu mendorong kelima orang gadis pelayan yang berdiri di sampingnya itu, untuk melakukan sesuatu, hingga di masa depan mereka tak lagi diremehkan.
Kini ke 5 orang gadis pelayan itu melewati hari-harinya dengan terus mengangkat air dari sungai, yang berada di bawah gunung. Mereka tak lagi memikirkan hal yang lain saat ini, semua orang fokus untuk meningkatkan kekuatan demi bisa kembali membangkitkan permaisuri Li Hua yang telah tertidur selama 15 tahun akibat racun yang dideritanya.
Apalagi di sisi lain permaisuri Li Wei terus saja menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh istana kekaisaran, untuk bersenang-senang. Setiap hari ada saja yang dilakukan oleh wanita itu, tak hanya menghambur-hamburkan koin emas yang dimilikinya untuk mendapatkan berbagai macam barang mewah, melainkan dia juga sering kali memanggil para penari dan juga pemain musik untuk menghiburnya.
Keberadaan Putri Lian Hua yang hingga saat ini masih hidup dan bernafas dengan sangat baik, membuat permaisuri Li Wei benar-benar frustasi, dia ingin sekali melihat gadis kecil itu mati agar tidak ada satu orang pun yang berhasil membangkitkan kembali Kakak tercintanya yaitu permaisuri Li Hua.
Akan sangat berbahaya untuknya, jika sampai wanita itu kembali bangkit, dia bisa saja kehilangan kekuasaan dan juga posisi yang selama ini begitu diidamkan oleh semua orang. Apalagi Kaisar Lian Zhuo begitu mencintai permaisuri pertamanya.
Selama hampir dua bulan, kelima orang gadis pelayan terus saja berusaha untuk bisa menaklukkan tantangan kedua, yang diberikan oleh Putri Lian Hua. Mereka seolah memiliki semangat yang sangat besar, sehingga terus mencoba dan mencoba agar hasil yang mereka dapatkan sesuai dengan permintaan dari majikan mereka.
Hingga akhirnya Putri Lian Hua bertepuk tangan dengan sangat gembira, setelah melihat keberhasilan dari kelima orang pelayannya. Kini dia tak memiliki keraguan lagi untuk melatih kelima orang pelayan itu, namun istana bukanlah tempat yang sesuai untuk mereka berlatih, terlebih banyaknya mata-mata yang ditempatkan oleh permaisuri Li Wei akan membuat gerakan Putri Lian Hua beserta kelima orang pelayannya semakin terbatas.
Gadis itu pun harus memikirkan cara yang terbaik, agar bisa keluar dari istana kekaisaran. Hingga akhirnya dia memanggil kelima orang pelayan setianya. Dia harus berdiskusi agar mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.
"Katakan padaku! Apa yang harus kita lakukan, agar bisa keluar dari istana kekaisaran dalam waktu yang lumayan lama? Kita harus segera melakukan latihan dengan berbagai macam senjata ataupun tangan kosong. Saat ini kemampuan yang kalian miliki, telah sesuai dengan yang kuharapkan." ucap Putri Lian Hua di hadapan kelima orang pelayannya.
Kelima orang gadis pelayan itu nampak berpikir, saat ini mereka terlihat seperti tengah menguras otak, agar bisa mendapatkan sebuah cara yang sangat baik dan tidak merugikan siapapun.
Hingga akhirnya salah seorang gadis pelayan langsung melompat dengan sangat sempurna, dia saat ini telah menemukan sebuah cara agar Putri Lian Hua bisa keluar dari istana kekaisaran, tanpa harus mengendap-ngendap dan juga takut ketahuan oleh orang-orang kepercayaan permaisuri.
"Nubi memiliki sebuah cara, tuan putri. hanya saja nubi tidak terlalu yakin, jika tuan putri bersedia melakukannya." ucap gadis pelayan itu.
Putri Lian Hua melirik ke arahnya, kening gadis itu terlihat berkerut, setelah mendengar ucapan dari salah seorang pelayannya.
"Katakan!" ucapnya dengan sangat pendek dan juga singkat.
"Bagaimana jika tuan putri menumpahkan teh pada pakaian kebesaran milik yang mulia Kaisar ataupun permaisuri Li Wey? Nubi sangat yakin dengan cara itu tuan putri pasti akan segera mendapatkan hukuman yang sangat berat, yaitu sebuah pengasingan di dalam hutan selama satu atau dua tahun." ucap pelayan itu.
Keempat pelayan lain yang mendengar hal itu langsung mengganggukan kepala, mereka juga mengetahui hukum yang ada di dalam istana itu, dimana jika ada salah seorang anggota istana kekaisaran yang melakukan kesalahan seperti merusak ataupun menodai pakaian yang dipakai oleh sesama anggota kekaisaran, pasti akan mendapatkan hukuman serupa itu.
"Apa kau yakin?" tanya Putri Lian Hua.
Saat ini otaknya tengah berpikir, apa mungkin hanya dengan menumpahkan minuman pada pakaian kebesaran milik penguasa kekaisaran, bisa mendapatkan hukuman yang begitu berat? Bukankah itu sangat tidak adil?
"Bagaimana jika tuan putri merusak salah satu perhiasan milik permaisuri Li Wei? Nubi sangat yakin jika permaisuri pasti akan sangat marah, dan langsung memberikan hukuman itu kepada tuan putri." ucap pelayan yang lain.
Putri Lian Hua hanya melengkungkan senyuman tipis mendengar ucapan dari para pelayannya, akhirnya dia pun menganggukkan kepala dan akan melakukan aksinya pada acara makan malam nanti.
"Bersiaplah, kita akan segera melaksanakan hal itu secepat mungkin. Putri ini akan segera merusak perhiasan yang dipakai oleh permaisuri Li Wei pada saat makan malam nanti." ucap Putri Lian Hua.
Kelima orang pelayannya langsung menganggukkan kepala, saat ini mereka segera bergegas untuk mengumpulkan beberapa koin emas yang dimiliki oleh Putri Lian Hua.
Kehidupan di luar istana pasti akan semakin sulit, namun mereka yakin jika Putri Lian Hua pasti akan berhasil melaksanakan misinya, sesuai dengan harapan dari kelima orang pelayan itu. Apalagi permaisuri Li Wei pasti tidak akan mengirimkan mata-matanya lagi, saat gadis kecil itu berada di pengasingan.
.
.
.
Akhirnya acara makan malam pun diadakan, saat ini semua orang telah memasuki ruang makan, termasuk Putri Lian Hua yang didampingi oleh kelima pelayannya. Permaisuri Li Wei memasuki aula makan dengan sangat angkuh, dia mengangkat dagunya ke atas dan menunjukkan otoritasnya sebagai wanita nomor satu di kekaisaran.
Tanpa berpikir panjang, Putri Lian Hua langsung saja bergegas berdiri, sehingga gerakannya yang sangat cepat membuat kepala gadis kecil itu akhirnya menyenggol gelang yang dipakai oleh permaisuri Li Wei hingga patah dan terjatuh.
Permaisuri Li Wei langsung memelototkan matanya, dia benar-benar sangat kesal dengan gadis bodoh dan lemah yang kini berdiri di hadapannya, dengan wajah yang menunduk seolah takut mendapatkan hukuman dari wanita nomor satu di kekaisaran itu.
"Kau..!" ucap permaisuri Li Wei sambil menunjuk wajah Putri Lian Hua.
"Maafkan Putri ini, permaisuri. Putri ini benar-benar telah melakukan kesalahan besar." uca Putri Lian Hua, matanya terlihat berkaca-kaca.
Gadis kecil itu sepertinya mampu menguasai sandiwara yang kini tengah dia mainkan dengan sangat rapi dan juga penuh penghayatan, sehingga siapapun yang berada di dalam aula makan pasti berpikir bahwa Putri Lian Hua takut terhadap hukuman yang mungkin saja diberikan oleh permaisuri Li Wei.
Kaisar Lian Zhuo yang melihat tindakan putri kecilnya itu hanya bergeming di tempat dia sama sekali tidak mengucapkan satu patah kata pun. Bukan karena dia merasa takut terhadap permaisuri Li Wei, namun dia juga benar-benar sangat kesal dengan putri kecilnya, yang hingga usia ke-15 tahun, bahkan masih belum juga bisa menguasai tata krama putri kekaisaran, sehingga seringkali dia melakukan tindakan yang sembrono seperti saat ini.
Sepertinya kau benar-benar tidak bisa menaati peraturan yang ada di istana kekaisaran ini, tuan putri. Akan lebih baik jika mulai saat ini kau diasingkan di hutan selama 2 tahun, permaisuri ini ingin melihat apa kau bisa merubah diri menjadi seorang gadis yang lebih disiplin untuk kedepannya atau malah semakin buruk seperti saat ini." ucap permaisuri Li Wei.
Sudut bibir wanita itu terangkat ke atas, dia menyunggingkan seringaian keji saat ini. Sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk dia mengirim Putri Lian Hua keluar dari istana kekaisaran, bahkan Kaisar Lian Zhuo sekalipun tidak akan pernah membantah ucapannya, karena jelas Putri Lian Hua melakukan kesalahan itu di hadapan semua orang.
Putri Lian Hua semakin menunduk, sebutir bening keluar dari sudut matanya. Dia terlihat begitu sedih setelah mendapatkan hukuman dari permaisuri Li Wei, namun hal itu tak membuat Kaisar Lian Zhuo mengubah hukuman yang diberikan oleh permaisurinya, pria itu seolah tengah menunggu apa yang akan dilakukan oleh gadis kecil yang berada di hadapannya itu, setelah mendapatkan hukuman yang begitu berat dari permaisuri.
"Putri ini menerima hukuman yang diberikan oleh permaisuri." ucap Putri Lian Hua sambil membungkuk, dia pun segera berpamitan untuk kembali ke dalam paviliun miliknya, untuk segera mengemasi seluruh barang-barangnya. Karena di esok hari, pagi-pagi sekali dia harus segera meninggalkan istana kekaisaran, menuju hutan tempat di mana dia diasingkan.
"Berhasil..!" gumam gadis kecil itu dengan suara yang sangat pelan.Dia pun melirik ke arah 5 orang pelayan, sambil mengedipkan sebelah matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
kaisar oon bilang sayang his seperti itu aja enggak bisa di bela...
2024-12-10
1
Osie
lian hua punya bapak kok ya bego..mending buang aja ke dasar laut
2024-10-27
3
Shai'er
🥳🥳🥳🥳🥳🥳
2024-07-22
3