Keesokan harinya, seperti yang telah disepakati bersama, kelima orang pelayan itu telah berada di belakang Paviliun teratai yang ditempati oleh Putri Lian Hua. Mereka telah bersiap dengan pakaian yang lebih baik lagi, mengingat mulai pagi ini Putri Lian Hua akan mendidik mereka untuk bisa meningkatkan pondasi tubuh, agar menjadi semakin kuat.
Terlebih dengan latihan berpedang agar bisa memenuhi tugas yang selama ini diembannya, Putri Lian Hua memang sengaja meminta agar kelima orang pelayannya bangun lebih pagi dari biasanya, karena mulai saat ini pelatihan neraka akan segera diterapkan.
Walau bagaimanapun juga, Putri Lian Hua yang dihuni oleh jiwa dari masa depan yang merupakan seorang kunoichi yang begitu disegani dan ditakuti oleh lawan-lawannya, tentu akan membuat 5 orang pelayannya memiliki kemampuan dan juga kecerdasan yang sama seperti dirinya, dia bertekad akan membuat kelima orang pelayan itu sebagai Ninja di kehidupan masa lalu.
"Salam tuan putri." ucap kelima orang pelayan itu dengan serempak, setelah melihat kedatangan dari Putri Lian Hua.
"Kalian sudah siap?" sebuah pertanyaan yang sangat pendek dan juga dingin terucap dari mulut gadis itu.
"Kami siap tuan putri." ucap kelima orang pelayan itu tanpa memperlihatkan keraguan sedikitpun.
"Bagus! Mulai saat ini, setiap pagi kalian harus melakukan pemanasan terlebih dahulu, sebelum pelatihan inti dimulai! Lakukan peregangan otot dengan cara berlari-lari kecil selama beberapa saat, setelah itu berlarilah mengelilingi paviliun teratai ini selama 30 putaran." ucap putri Lian Hua.
Kelima orang gadis pelayan itu terlihat memelototkan matanya, 30 putaran itu sama saja seperti putri Lian Hua saat ini memberikan hukuman mati kepada mereka, bahkan hingga malam hari sekalipun, belum tentu kelima orang gadis pelayan itu sanggup untuk mengelilingi paviliun yang begitu besar.
Tempat yang dihuni oleh Putri Lian Hua memang tidak memiliki taman ataupun danau, sehingga luasnya berkali lipat dibandingkan dengan paviliun yang ditempati oleh orang lain.
"Tapi tuan putri-" salah seorang pelayan terlihat menyela ucapan dari Putri Lian Hua, namun gadis kecil itu langsung mendelikkan matanya dengan sangat tajam.
"Jika kalian ingin segera menyelamatkan ibunda permaisuri Li Hua, lakukan perintahku dengan sangat baik! Jangan pernah mengeluh sedikitpun." ucap Putri Lian Hua.
Mendengar nama permaisuri disebut, kelima orang gadis pelayan itupun seolah terbakar api semangatnya, sehingga mereka langsung menganggukkan kepala dan mulai melakukan peregangan otot dengan berlari-lari kecil, sebelum akhirnya mereka mulai berhamburan dengan tak tentu arah, asalkan bisa mencukupi 30 putaran mengelilingi paviliun teratai yang dimiliki oleh putri Lian Hua.
Gadis kecil itu terlihat menggelengkan kepalanya, dia tak menyangka jika menyebut nama permaisuri Li Hua seolah menjadi sebuah keramat untuk kelima orang gadis pelayan itu.
Mereka yang sejak tadi terlihat mengeluh akibat perintah yang diberikan oleh Putri Lian Hua, akhirnya kembali bersemangat demi untuk membangkitkan kembali permaisuri Li Hua. Apalagi hingga saat ini mereka masih belum mengetahui, bagaimana cara untuk bisa mengembalikan permaisuri Li Hua? Meskipun menggunakan darah dari putri semata wayangnya.
Putri Lian Hua terlihat menggerakkan badannya sedikit demi sedikit, dia melakukan peregangan otot sebelum akhirnya gadis kecil itu menyusul kelima orang pelayan yang saat ini tengah berlari mengelilingi paviliun.
Tak hanya kelima orang pelayan itu, dia yang saat ini menempati tubuh begitu lemah, harus kembali meningkatkan ketahanan fisik dan juga kemampuan dari otot-otot tubuhnya agar menjadi semakin kuat.
"Ayo semangat!" ucap Putri Lian Hua saat melihat kelima orang gadis pelayan itu mulai berhenti, dengan keringat yang bercucur sangat deras.
Seolah mendapatkan suntikan energi, saat gerakan dari Putri Lian Hua yang memiliki tubuh lemah, namun tak berhenti menggerakkan kakinya untuk terus berlari, membuat kelima orang gadis pelayan itu kembali berdiri dengan tegak, mereka pun mengejar Putri Lian Hua agar tidak dianggap sebagai orang yang lemah di mata gadis kecil itu.
Akhirnya 30 kali putaran berhasil dilalui oleh Putri Lian Hua dan juga kelima orang pelayannya, meskipun membutuhkan waktu hingga tengah malam. Mereka saat ini duduk di bawah sebuah pohon besar, sambil sesekali menstabilkan nafasnya yang memburu.
Keringat terus mengucur dari tubuh keenam orang gadis itu, mereka baru saja merasakan bagaimana siksaan dari sebuah pelatihan berat sebagai sebuah jalan untuk mencapai misi yang saat ini berada di pundak mereka.
Hampir 30 hari Putri Lian Hua terus menerus memerintahkan kelima orang gadis pelayan itu, untuk berlari 30 putaran mengelilingi paviliun yang didiaminya dan saat ini hanya membutuhkan waktu sekitar dua kali pembakaran dupa atau tiga jam jika menggunakan perhitungan waktu di masa depan, mereka berhasil menaklukkan pelajaran pertama dari Putri Lian Hua.
Kini berbagai macam jenis olahraga yang sangat penting untuk pembentukan tubuh mulai diperkenalkan oleh Putri liang Hua, mulai dari sit up, push up, lunges, dan juga squat.
Dia berharap dengan cara seperti itu, kelima orang gadis pelayan yang kini melayaninya bisa meningkatkan ketahanan dan juga kemampuan fisik secara lebih baik.
Hingga saat ini dia bahkan belum memberikan pelatihan, bagaimana caranya untuk bertarung, baik itu menggunakan tangan kosong ataupun senjata. Karena Putri Lian Hua sangat yakin, jika ketahanan fisik akan jauh lebih penting untuk kelimanya, sebelum memulai pelatihan yang lebih berat lagi.
"Kapan kita akan berlatih bela diri, tuan putri?" tanya salah seorang pelayan.
Putri Lian Hua hanya melirik ke arahnya, kemudian melemparkan beberapa ember kepada kelima orang pelayan itu.
"Ambil air dan isi penuh 2 ember. Kalian harus menanggung air itu dari sungai yang berada di bawah gunung, kemudian membawanya menuju ke paviliunku, tanpa ada satu tetes air pun yang terjatuh dan kalian harus mengulangnya selama 100 kali dalam sehari. Jika kalian telah lulus dalam ujian kedua, maka aku akan segera memberikan pelatihan yang tak kalah berat dari ini dan tentunya akan membuat kalian berlima menjadi semakin kuat dan tangguh." ucap Putri Lian Hua.
Kelima orang gadis pelayan itu terlihat saling memandang, entah apa yang saat ini tengah dipikirkan oleh Putri Lian Hua sehingga memberikan sebuah perintah yang begitu mudah. Membawa air 2 ember hanya dengan menggunakan sebuah tanggungan, bukanlah hal yang sulit untuk mereka.
Terlebih selama ini kelima orang gadis pelayan itu telah terbiasa untuk mengangkat air dalam jumlah yang lumayan banyak dan kali ini mereka hanya harus melakukannya sebanyak 100 kali, hingga membuat gadis kecil itu yakin bahwa mereka telah cukup untuk memulai pelatihan selanjutnya.
Kelima orang gadis pelayan itu pun akhirnya mengangguk, mereka bergegas mengambil 2 ember yang akan digunakan untuk mengisi air, kemudian membawa sebilah bambu sebagai tanggungan untuk kedua ember itu, saat mereka kembali menaiki tangga menuju paviliun yang dihuni oleh Putri Lian Hua.
Tanpa diduga oleh kelima orang gadis pelayan itu, ternyata pelatihan kedua jauh lebih menyulitkan. Tak hanya karena medan yang harus dilalui adalah jalanan menanjak, melainkan setiap gerakan yang mereka lakukan membuat percikan air sedikit demi sedikit bergerak, sehingga akhirnya meskipun hanya satu atau dua tetes tetap terjatuh.
"Sial! ternyata ini lebih sulit daripada yang kubayangkan umpat salah seorang gadis pelayan. Saat ini ember yang berisi air itu bahkan hanya tinggal 3/4 saja yang tersisa.
Sejak tadi, dia terus saja menumpahkan sedikit demi sedikit air yang berada di dalam ember miliknya, saat dia melangkah meskipun dengan cara yang sangat pelan.
Keempat pelayan yang lain pun ikut menganggukkan kepala, air yang berada di dalam ember mereka tak jauh berbeda dengan milik rekannya.
Setelah sampai di depan paviliun yang dihuni oleh Putri Lian Hua, bahkan ember itu hanya berisi setengahnya saja, sedangkan setengah bagiannya lagi telah terjatuh sedikit demi sedikit, saat mereka menggerakkan kaki melewati jalanan berbatu dan juga menanjak.
"Apakah pelatihan kedua terlalu mudah untuk kalian semua?" tanya Putri Lian Hua.
Sudut bibirnya terangkat keatas, menyunggingkan senyuman tipis. Kelima orang gadis pelayan itu hanya menggelengkan kepalanya perlahan, mereka sepertinya telah meremehkan kemampuan yang dimiliki oleh Putri Lian Hua, sehingga menganggap pelatihan kedua sebagai sesuatu hal yang sangat mudah. Nyatanya itu begitu sulit dan juga melelahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
ho..ho..ho...perjuangan.badas
2024-12-10
0
Shai'er
💪💪💪💪💪💪💪
2024-07-21
4
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞ᴹᴿ᭄°Knight⁹⁹🦅™࿐
Perfect nnti hsilnya wow 🤗🤗
2024-03-11
4