Para tabib segera bergegas untuk memeriksa keadaan Putri Lian Hua yang baru saja tersadar, setelah beberapa waktu yang lalu mengalami koma untuk yang kedua kalinya, sedangkan para pelayan yang berada di sana saat ini mulai bergerak untuk mempersiapkan makanan dan juga air, kalau-kalau majikan mereka membutuhkannya.
Bahkan salah seorang dari pelayan, saat ini telah berjalan menuju ke ruang kerja milik Kaisar Lian Zhuo, untuk memberitahukan kabar baik ini padanya. Namun langkahnya tiba-tiba saja terhenti, saat tanpa sengaja pelayan itu melewati salah satu paviliun yang paling mewah. Itu adalah milik dari permaisuri Li Wei yang saat ini terdengar tertawa dengan begitu gembira.
"Hahaha... Semoga saja putri Lian Hua kali ini tidak selamat. aku telah bosan terus berpura-pura bersikap tidak peduli pada gadis itu, nyatanya dia adalah penghalang bagiku untuk bisa menguasai kekaisaran ini. Gadis kecil itu bisa saja menjadi ancaman besar, karena darahnya bisa membangkitkan kembali tubuh dan juga jiwa dari permaisuri Li Hua yang telah mengalami tidur panjang selama 15 tahun terakhir ini." ucap permaisuri Li Wei.
Pelayan itu tertegun, telinganya dengan jelas menangkap ucapan dari wanita yang paling berkuasa saat ini di kekaisaran Tianlu itu, akan sangat berbahaya jika sampai ada orang yang mendengar ucapan permaisuri, sehingga akhirnya pelayan itu pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju ruang kerja milik Kaisar Lian Zhuo.
Sementara itu, di paviliun teratai saat ini, Putri Lian Hua telah kembali duduk di kursinya, setelah para tabib itu menyatakan bahwa Kondisinya sudah mulai stabil saat ini, dia bahkan tak memerlukan obat-obatan apapun untuk bisa bertahan hidup, karena ternyata daya tahan tubuhnya saat ini telah menjadi semakin kuat.
Para pelayan yang mendengar ucapan dari tabib itu pun tersenyum manis, mereka adalah orang-orang yang paling setia di sisi permaisuri Li Hua di masa lalu, namun kini mereka menjadi pelayan dari Putri Lian Hua.
Selain demi untuk bisa membangkitkan kembali majikan mereka yang telah lama tertidur, mereka juga memiliki kewajiban untuk melayani putri dari majikan yang selama ini telah begitu baik dan memberikan penghidupan yang cukup untuk keluarganya.
Akhirnya para tabib itu pun segera berpamitan untuk pergi dari paviliun teratai bersamaan dengan datangnya Kaisar Lian Zhuo yang saat ini baru saja menapakkan kedua kakinya di paviliun itu.
Mata pria paling berkuasa di kekaisaran Tianlu itu menatap tajam ke arah putrinya, yang saat ini melirik sinis ke arahnya, dia masih belum mengetahui, apa alasan di balik kebencian Putri Lian Hua saat dia baru bangkit dari koma.
Sedangkan di masa lalu gadis kecil itu terus saja melakukan berbagai macam cara, agar bisa dekat dengannya. Dia bahkan sering kali mengunjunginya atau pun mengirimkan berbagai macam camilan dan juga makanan, hanya untuk mendapatkan sedikit perhatian dari Kaisar Lian Zhuo.
"Hormat kami kepada yang mulia kaisar." ucap para pelayan sambil membungkuk di hadapan Kaisar Lian Zhuo.
Pria itu hanya melirik sekilas, kemudian mengibaskan lengan hanfunya, dia tak lagi berniat untuk berbasa-basi dengan para pelayan itu, saat ini fokusnya hanyalah kesehatan dan juga keselamatan dari Putri Lian Hua.
"Bagaimana keadaanmu, Putri Lian Hua?" tanya Kaisar Lian Zhuo.
Meskipun jauh di dalam lubuk hatinya, dia begitu khawatir dengan keadaan sang putri, namun dia masih tetap berbicara layaknya seorang Kaisar di hadapan anggota keluarganya.
Putri Lian Hua mendongak, dia menatap ke arah kaisar Lian Zhuo yang saat ini masih berdiri tak jauh dari pintu masuk kamar yang ditempatinya.
"Seperti yang anda lihat, yang mulia. Keadaanku baik-baik saja." ucap Lian Hua seraya memalingkan wajahnya.
Dia begitu kecewa dengan sikap dari Kaisar Lian Zhuo yang ternyata tak lebih dari seorang pengecut, setelah permaisuri Li Hua mengalami nasib malang, pria itu bukannya mencari cara untuk menyembuhkan kembali sang permaisuri, tapi malah menikahi adik dari permaisurinya yang jahat itu.
Kaisar Lian Zhuo langsung tertegun mendengar jawaban yang diberikan oleh Putri kecilnya. Bukankah selama ini Putri Lian Hua selalu memanggilnya ayah? Namun kenapa tiba-tiba saja hari ini gadis itu memanggilnya dengan sangat formal, seakan hubungan diantara keduanya benar-benar sangat renggang?
"Apa kau membutuhkan sesuatu, Putri Lian Hua?" tanya Kaisar Lian Zhuo kembali.
Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya, kemudian menjawab dengan sangat malas. "Putri ini memiliki 5 orang pelayan yang sangat setia, jadi apa yang akan dibutuhkan, jika ada mereka di sini?
Kaisar Lian Zhuo kembali mengerutkan keningnya, dia benar-benar tidak mengenali gadis kecil yang saat ini tengah duduk dengan begitu santai di hadapannya. Jika di masa lalu Putri Lian Hua akan selalu bersikap hormat dan juga menunjukkan kasih sayang terhadapnya, kali ini gadis kecil itu bahkan berani menatapnya dengan penuh kebencian.
"Apa yang terjadi denganmu, Putri Lian Hua?" tanya Kaisar Lian Zhuo.Sepertinya dia masih penasaran dengan keadaan Putri kecilnya itu.
"Bisakah yang mulia meninggalkanku? Sepertinya saat ini, aku membutuhkan banyak sekali istirahat, setelah melewati perjalanan yang sangat panjang selama dua bulan terakhir." ucap putri Lian Hua mengusir Kaisar Lian Zhuo dengan perkataan yang lebih sopan.
Meskipun saat ini dia benar-benar tidak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan oleh putrinya, namun Kaisar Lian Zhuo tidak memaksakan diri, untuk berbicara lebih lama lagi dengan Putri Lian Hua. Dengan langkah yang sangat tegap, pria itu pun segera keluar dari paviliun teratai yang selama ini dihuni oleh Putri kecilnya, dan kembali menuju ruang kerjanya.
Pelayan yang tadi memberikan informasi kepada kaisar Lian Zhuo segera mendekat ke arah Putri Lian Hua, wajahnya terlihat serba salah, sepertinya saat ini dia ingin mengatakan sesuatu di hadapan gadis kecil itu, namun terhalang oleh rasa segan mengingat putri Lian Hua yang berada di hadapannya itu adalah majikannya saat ini.
"Katakan!" Putri Lian Hua segera mengeluarkan suaranya.
Pelayan itu pun melirik ke arah rekan-rekannya, dia memberikan kode dengan isyarat mata, agar mereka semua keluar dari tempat itu. Namun Putri Lian Hua sepertinya tidak berniat untuk melakukan hal yang sama, dengan segera gadis kecil itu pun memberikan sebuah perintah, yang tidak bisa ditolak oleh para pelayan.
"Kalian semua bisa tetap berada di sini! Tutup pintunya, jangan sampai ada siapapun yang mendengar."
Salah seorang rekan dari pelayan itu pun segera bergerak menuju pintu, dia segera menutupnya dan berdiri di samping pintu, untuk menjaga agar tidak ada satu orang pun yang menguping di tempat itu.
''Katakan!" Putri Lian Hua mengulang kembali ucapannya.
Pelayan itu pun segera membungkuk di hadapan majikannya, kemudian membisikkan sesuatu yang dia dengar saat sedang berjalan menuju ke ruang kerja Kaisar Lian Zhuo.
Putri Lian Hua menganggukkan kepalanya, dia telah mengetahui tentang masalah itu dari kepingan ingatan yang telah ditinggalkan oleh pemilik tubuh aslinya, namun hingga saat ini dia masih belum memiliki cara untuk bisa kembali menghidupkan permaisuri Li Hua, sesuai dengan keinginan putri kandungnya itu.
Terlebih sepertinya pelayan yang selama ini hidup dan melayani dengan sepenuh hati itu, memiliki keterikatan tersendiri dengan ibu pemilik tubuhnya.
"Aku akan mulai membagi tugas untuk kalian!" ucap putri Lian Hua.
Kelima orang pelayan itu pun segera berkumpul dan bersiap untuk menerima perintah dari gadis kecil itu.
"Aku hanya membutuhkan satu orang pelayan, untuk melayaniku di paviliun ini. Selebihnya, kalian berempat akan mendapatkan tugas lain. Mulai besok pagi, aku akan mengajari kalian semua bagaimana caranya bertarung dan juga menggunakan senjata tajam, sehingga di masa depan kalian tak hanya bisa melindungi diri sendiri, namun bisa membantuku untuk membangkitkan kembali jiwa ibunda permaisuri Li Hua yang telah tertidur selama 15 tahun." ucap putri Lian Hua.
Meskipun para pelayan itu mengetahui kelemahan dari majikan mereka, namun tak ada satu orang pun yang berani membantah. Kelimanya menganggukkan kepala di hadapan Putri Lian Hua, apapun yang diputuskan oleh gadis kecil itu, akan segera dilaksanakan oleh mereka dengan sepenuh hati.
"Kami siap, tuan putri." ucap mereka dengan patuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
N___vt
pertanyaannya kenapa ibu tirinya tau kalo darah Lian hua bisa bangkitkan ibu kandungnya
2025-02-06
0
Shinta Dewiana
huh iya tu kaisar bukannya cari cara biar permaisurinya hidup ini malah nikah lagi...anaknya pun sempat di abaikan
2024-12-10
2
Zhelin
terlalu banyak kata kecil gak sih?
2024-11-09
2