Tap...
Tap...
Tap...
Terdengar banyak sekali langkah menuju ke paviliun yang ditempati oleh Putri Lian Hua, saat ini semua orang terlihat berbondong-bondong untuk membuktikan ucapan dari tabib tua, yang telah mengatakan bahwa Putri mahkota kekaisaran Tianlu telah kembali dari kematian.
Mereka benar-benar dibuat takjub dan setengah tidak percaya, karena putri yang selama ini begitu lemah dan tidak memiliki kemampuan apapun itu, ternyata bisa bertahan dalam kesakitannya. Bahkan setelah tabib menyatakan bahwa putri Lian Hua telah meninggal, gadis itu malah kembali dan mengejutkan semua orang.
Brak...
Pintu kamar itu pun langsung di dobrak dengan sangat kencang dan saat ini terlihatlah sosok penguasa kekaisaran Tianlu yang merupakan ayah kandung dari Putri Lian Hua, mendatangi kamar itu untuk melihat keadaan Putri kandungnya.
"Bagaimana keadaan Putri Lian Hua?" tanya Kaisar itu kepada tabib yang selama ini merawat putrinya.
"Tuan putri telah kembali dari kematian, yang mulia. Saat ini keadaannya bahkan sangat baik, hanya saja mungkin dia akan mengalami sedikit masalah dengan ingatannya, mengingat tuan putri telah mengalami koma selama 2 bulan terakhir." jawab tabib itu.
Kaisar Lian Zhuo langsung menganggukkan kepalanya, kemudian dia pun meminta agar tabib itu terus menjaga dan merawat putri kandungnya dengan sebaik-baiknya. Meskipun selama ini dia selalu bersikap dingin terhadap Lian Hua, nyatanya pria nomor satu di kekaisaran Tianlu itu merupakan seorang ayah yang sangat mencintai putrinya.
Hanya saja sebuah ingatan yang menyakitkan dari masa lalu membuatnya seringkali bersikap acuh terhadap apapun yang terjadi dengan Putri kecilnya itu. Putri Lian Hua merupakan putri dari Kaisar Lian Zhuo dan juga permaisuri Li Hua.
Dimasa lalu...
Karena menginginkan seorang anak, akhirnya permaisuri Li Hua mengabaikan peringatan yang diberikan oleh kaisar terdahulu dan juga Kaisar Lian Zhuo. Padahal dia telah mengetahui sebuah kenyataan pahit, dimana setiap permaisuri dari kekaisaran Tianlu tidak diperbolehkan untuk memiliki seorang putra ataupun putri.
Itu sudah menjadi rahasia umum, mengingat kekaisaran Tianlu pernah mendapatkan sebuah kutukan, dimana seorang selir kaisar yang terabaikan di masa lalu, mengutuk kaisar karena ketidakadilannya.
Sehingga siapapun yang akhirnya menjadi seorang permaisuri kekaisaran Tianlu, tidak akan pernah memiliki seorang anak dan jika dia memaksakan kehendaknya, maka pada saat anaknya terlahir, jiwa permaisuri itu akan terperangkap dalam sebuah dunia kecil yang telah diciptakan oleh sang selir, yang kemudian berubah menjadi seorang Dewi Kegelapan.
Kini tubuh permaisuri Li Hua tersimpan dengan sangat cantik di atas sebuah peti es, kecantikannya tidak pernah memudar meskipun telah melewati masa yang sangat panjang.
Kaisar Lian Zhuo akhirnya menikahi adik dari permaisuri Li Hua yang bernama Li Wei, meskipun keduanya terlahir dari rahim yang sama, nyatanya memiliki sifat yang bertolak belakang.
Jika permaisuri Li Hua di masa lalu merupakan seorang wanita yang sangat lemah lembut dan penuh dengan kebijaksanaan, jauh berbeda dengan permaisuri baru yang bernama Li Wei, dia adalah wanita yang sangat sombong dan dipenuhi oleh keserakahan.
Permaisuri Li Wei sangat membenci putri Lian Hua, meskipun gadis kecil itu merupakan putri kandung dari Kakak perempuannya dan sekaligus anak tirinya, tak membuat hati Sang permaisuri baru itu terketuk, untuk turut serta menyayangi gadis malang itu.
Dia bahkan seringkali berusaha untuk melenyapkan Putri Lian Hua dengan berbagai macam cara, agar posisinya saat ini tidak terancam. Apalagi Putri Lian Hua memiliki wajah yang sungguh cantik mempesona seperti ibu kandungnya.
Prang...
Prang...
Prang...
Terdengar suara kekacauan di sebuah paviliun mewah yang dihuni oleh wanita paling berkuasa di kekaisaran Tianlu, permaisuri Li Wei saat ini begitu berang setelah salah seorang pelayannya mengabarkan berita buruk tentang Putri Lian Hua, yang ternyata kembali hidup setelah mengalami koma selama dua bulan terakhir.
Padahal dirinya telah melakukan segala cara untuk bisa menyingkirkan Putri Lian Hua, setelah akhirnya memaksa beberapa orang prajurit kekaisaran untuk melakukan tindakan keji, agar bisa membuat Putri Lian Hua terjatuh ke dalam jurang yang sangat dalam, permaisuri Li Wei juga telah membayar salah seorang tabib kekaisaran, untuk memberikan racun kepada tubuh gadis malang itu, agar tidak bisa kembali bangkit dari kematian.
Namun ternyata gadis itu seolah memiliki 1000 nyawa, bahkan setelah berkali-kali hidupnya berada dalam bahaya, Putri Lian Hua selalu terbangun kembali dalam keadaan hidup.
"Dasar gadis sialan! Harusnya sejak dulu aku menyingkirkanmu, jika saja yang mulia Kaisar Lian Zhuo tidak menempatkan salah seorang kepercayaannya untuk menjaga gadis kecil itu, dia pasti telah menyusul ibunya untuk pergi ke neraka." ucap permaisuri Li Wei sambil mengepalkan kedua tangannya.
Dia benar-benar sangat berang akibat keberuntungan yang dimiliki oleh gadis itu, bahkan selama 15 tahun terakhir, permaisuri Li Wei terus saja berusaha untuk membuat gadis itu semakin terpuruk, namun pada akhirnya tidak membuat Putri Lian Hua kehilangan semangat hidupnya.
Padahal selama ini permaisuri Li Wei begitu berharap jika keponakannya itu akan melenyapkan diri, setelah mengetahui kenyataan pahit, bahwa ibu kandungnya telah mengorbankan nyawa demi untuk bisa melahirkan dia ke dunia ini.
.
.
.
Putri Lian Hua akhirnya membuka matanya, dia mulai mengedarkan pandangan ke arah kiri dan juga ke kanan untuk mengetahui posisi keberadaannya saat ini.
Meskipun jauh di lubuk hatinya dipenuhi rasa penasaran yang teramat sangat, namun bibir gadis itu tetap terkatup, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, hingga akhirnya Putri Lian Hua berteriak dengan sangat kencang seraya memegangi kepala dengan kedua tangannya, saat ini ribuan ingatan seseorang seolah masuk dengan cara paksa ke dalam ingatannya, dan membuat tubuh lemahnya akhirnya jatuh dalam ketidaksadaran.
"Tuan putri..!"
Beberapa orang pelayan yang berada di paviliun teratai yang ditempati oleh Putri Lian Hua akhirnya segera berteriak dengan sangat kencang, saat netra mereka menyaksikan sendiri bahwa Putri kekaisaran itu saat ini telah kembali dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Apalagi mereka juga melihat, bagaimana mata putri Lian Hua yang melotot sambil memegangi kepala merasakan kesakitan yang teramat sangat, membuat semua orang yang berada di sana segera bergegas untuk melapor kepada kaisar Lian Zhuo dan juga memberitahu tabib yang selama ini merawat Putri Lian Hua.
Tak berapa lama para tabib itu pun segera datang menuju paviliun teratai, mereka saat ini telah membawa berbagai macam alat untuk memeriksa Putri Lian Hua. Apalagi pada saat gadis kecil itu kembali setelah dinyatakan kehilangan nyawanya, membuat para tabib mulai meragukan kemampuan mereka.
Mungkinkah jika saat ini mereka telah kehilangan kemampuan? Sehingga membuat diagnosa yang salah tentang keadaan kesehatan dari Putri Lian Hua.
Brak...
Lagi-lagi pria nomor satu di kekaisaran Tianlu itu menendang pintu kamar yang ditempati oleh Putri kecilnya, dia bergegas ke arah peraduan di mana saat ini Putri Lian Hua tengah diperiksa oleh seorang tabib.
Wajah Kaisar Lian Zhuo terlihat sangat pucat, dia begitu takut kehilangan putri semata wayangnya. Apalagi permaisuri barunya saat ini tidak ingin memiliki seorang anak, sehingga membuat Kaisar Lian Zhuo harus berusaha sekuat tenaga untuk menjaga putri kecilnya itu agar tetap hidup, karena merupakan satu-satunya keturunan keluarga istana kekaisaran Tianlu.
"Bagaimana keadaan putri Lian Hua?" tanya kaisar Lian Zhuo sambil menatap cemas tubuh putri kecilnya yang terlihat kurus dan sangat pucat.
"Sepertinya saat ini tuan putri kembali koma, yang mulia." jawab salah seorang tabib sambil membungkuk di hadapan Kaisar Lian Zhuo.
Mata tuanya terlihat sangat lelah, dia benar-benar tidak mengetahui keajaiban yang saat ini terjadi di hadapan matanya, berkali-kali dia dibuat frustasi karena keadaan kesehatan Putri Lian Hua yang tiba-tiba saja mendadak sembuh setelah mengalami koma selama 2 bulan.
Namun hanya berselang beberapa saat, gadis kecil itu kembali pada keadaan tidak sadarkan diri, hingga membuat para tabib menggelengkan kepalanya perlahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
setan bener si permaisuri huh....mana mau dia punya kan bernasib sama dg permaisuri terdahulu ibunya lin hua malah sang kaisar sendiri pernah mengabaikan anaknya....hedeh...skrg br sayang
2024-12-10
1
N___vt
syukurlah ayah yg cinta putrinya
2025-02-06
0
Shai'er
🥺🥺🥺🥺🥺
2024-07-21
3