2. Dasar Bastard!

Beberapa jam sebelum Richard berhasil merenggut kegadisan Alda … 

"Hai Alda?"

Sapaan dari suara barithon khas, cukup familiar. Mengejutkan Alda dengan mata terbelalak. Seketika kakinya tercekat saat hendak keluar dari toilet.

Kebetulan toilet sepi, semakin mendukung suasana kian mencekam

Seolah-olah melihat setan, jantung Alda pun berderap-derap diikuti nafas cepat. Saat pria itu muncul dengan tiba-tiba.

"Kau!" tuding Alda tak suka melihatnya, mengumbar senyum genit.

Wajahnya memang tampan, tubuhnya tinggi gagah dengan pesona memukau kerap menggetarkan kaum hawa yang melihatnya. Tapi tidak bagi Alda, yang menganggapnya Biasa.

“Tolong minggir.”

Bukannya memberi jalan, pria itu malah tebar-tebar pesona dan menghadangnya tak boleh lewat. Membuat Alda semakin geram.

Sebenarnya bukan kali ini saja, pria itu kerap mengganggu. Bahkan pria itu kedapatan selalu menguntit, kemanapun Alda pergi.

Di mana ada Alda, pria itu selalu muncul. Persis jailangkung, datang tidak diundang dan pulang pun tidak diantar.

"Bisakah tolong minggir sebentar, aku mau lewat,” ucap Alda berusaha menambah stok kesabaran.

"Eits! Jawab dulu pertanyaanku yang kemarin, baru boleh lewat!” desaknya merentang tangan, semakin mendekati Alda.

"Yang mana sih?" Alda lupa.

Pria itu berdecak kesal. Tangannya terulur, hendak memegang pipi Alda. Namun, Alda langsung menepis tangannya dengan cepat.

"Jangan lancang atau aku teriak!" ancam Alda sangat marah.

"Coba saja kalau berani?" tantangnya.

"Tol ... Hmmptt!"

Pria itu sigap membekap bibirnya dan mendorong tubuh Alda mundur hingga menabrak dinding.

"Menurutlah?" himbau pria ini mengukung Alda.

"Emmh! Lepaskan aku, sialan!" desis Alda dibalik bekapan mulut pria itu, ia sungguh kesulitan bernafas.

“Honey ... Aku tidak bermaksud menyakitimu. Tapi kau terlalu sombong," ucap pria itu menarik telapak tangannya perlahan dari bibir Alda, dengan tatapan mengintimidasi.

Alda menukik tajam. “Enyah kau!” tangan Alda mendorong dada pria itu sekuat tenaga.

Alih-alih berhasil, tangannya malah dicekal kuat oleh pria itu. Semakin menjepit tubuhnya tak bisa bergerak.

Menatap Alda begitu dalam, dengan manik hijau zamrudnya yang memiliki daya pikat. Sehingga Alda terlihat gelisah, apalagi saat fokus mata pria ini pada bibirnya.

Alda gugup, sontak berpalis wajah. Tepat pria ini seperti hendak mencium.

“T-tolong menyingkirlah,” suara terbata dari Alda, menyadarkan pria itu dari tindakannya yang kelewat batas. Segera mengendurkan tubuh Alda dari kungkungan.

“Maaf Alda, aku terlalu mencintaimu sehingga aku sulit mengendalikan diriku jika berada di dekatmu.”

Lagi-lagi Alda terhenyak dan tak habis pikir. Rasanya ingin tertawa keras bercampur kesal atas kekonyolannya itu. Baru kali ini, ia mendapati seorang pria menyatakan cinta kepada seorang gadis di depan toilet? 

Biasanya di tempat yang indah, lalu memberi kejutan romantis dan sekarang bukannya Alda tersentuh atau tertarik, ia malah menjadi ilfeel.

“Dasar pria sinting. Kau tidak sopan!” protes Alda memberengut.

Berlalu pergi, mumpung pria itu sudah tak lagi menghadang jalan.

“Aku memang tergila-gila padamu Alda. Tidak ada cara lain lagi, selain menyatakan perasaanku sekarang. Bukankah selama ini aku sudah berkali-kali menyatakan cinta padamu. Tapi kau selalu menolak?”

Alda terhenti dengan tubuh terkesiap, mendengar hal itu.

“Sebenarnya apa kekuranganku, Alda? Aku tampan, kaya dan pintar. Kurang point apalagi aku di matamu?” tanya pria itu keheranan, padahal semua gadis di kampusnya saja mengantre ingin jadi kekasih. Tapi Alda terus menolak dan menjauhinya.

Alda membisu. Pria itu tak sabar, kemudian berjalan mendekati Alda dan berdiri di hadapannya menatap intens.

“Kalau kau mengira aku mudah tertipu seperti para korbanmu. Kau salah besar Tuan Casanova. Habis manis sepah dibuang!” sungut Alda memprotes, tahu jika pria ini seorang playboy kelas kakap.

“Please, Alda. Percayalah! Hanya kaulah pelabuhan terakhirku dan aku berjanji?” rayunya meraih tangan Alda, digenggam perlahan hendak dicium.

Tentu saja Alda bereaksi menarik tangannya dengan cepat. Ia tidak menyukai pria yang agresif, bahkan lancang menyentuhnya tanpa ijin.

“Ingat baik-baik. Aku tidak akan pernah mencintai pria casanova sepertimu. Kau bukan tipeku dan aku hanya mencintai Efrain Louis!” tegas Alda sembari menuding ke wajah pria itu.

Pria itu adalah Richard Louis. Dari sekian banyak gadis yang dikencani, baru ini ia mendapati cintanya ditolak mentah-mentah seorang gadis. Dirinya bahkan semakin terhina dan menjadi sangat murka.

Karena di banding-bandingkan dengan saudara kembarnya sendiri. Efrain yang memang lebih unggul darinya dalam segala hal.

Efrain yang cenderung dingin dan susah untuk jatuh cinta, malah memiliki daya pikat lebih di mata gadis seperti Alda. Tentu saja Rich tidak terima.

“Hentikan omong kosongmu Alda! Kami berbeda. Ef, tidak lebih baik dariku. Camkan itu!” bentak Rich mengecam dengan arogan.

Sayangnya Alda bukanlah gadis penakut, seperti gadis-gadis lemah yang ada dalam pikiran Richard. Semakin Richard marah, gadis itu tak kalah sengit berkata kasar.

“Jelas kalian berbeda meski wajah kalian serupa. Ef pria terhormat, cool, intelegent dan smart. Oia satu lagi, Ef tidak suka mengobral cintanya kepada setiap gadis!” tekan Alda melengos pergi dengan langkah agak berlari.

Meninggalkan Richard begitu saja. Dengan hati tercabik, kecewa dan merasa direndahkan bercampur jadi satu. Menjadi kobaran amarah dalam dada yang sulit diredam ketika panasnya menjalar sampai ke otak. 

Mulut tajam Alda bagai pedang, menusuk jantung. Perkataannya sadis, seolah tamparan keras bagi Rich.

“Hrraahh!” teriak Richard meraung dengan keras, mengepalkan tangannya seketika lalu menonjok dinding.

Bukh!

“Dasar gadis munafik, sombong! Tunggu saja pembalasanku!” geram Rich dengan otak mendidih.

Drrt, drrt....

Getar ponselnya menyita di dalam saku. Rich mengangkat telepon itu dengan tersenyum asimetris. Mendengar laporan dari seseorang di seberang telepon, wajah tampan Richard yang tegang seketika berubah sumringah.

"Aku harap kalian tak mengecewakanku dan hanya bermulut besar. Karena jika kalian gagal, aku tak akan pernah mengampuni kalian!" kecam Rich.

[Tenang saja, Bos. Semuanya berjalan  dengan lancar, kami bahkan sudah membawa pesanan Anda sesuai perintah. Silahkan tunggu kami di mobil, kami akan langsung mengantarkan barangnya.]

Richard mengangguk senang sembari mengusap rahang kokohnya. Menutup telepon dan berjalan ambisius ke arah basement.

Tak sabar menunggu kedatangan pesanannya, terduduk lapang sambil bersiul. Menyandarkan punggungnya santai di mobil mewahnya.

“Bos, ini dia pesanan anda. Mau ditaruh di mana?”

Manik hijau zamrud itu terbuka dengan perlahan, melirik anak buahnya tapi terpusat akan sesosok yang diapit oleh mereka. “Letakkan di sisiku!”

***

Keesokan harinya, 

Ujung gorden tercelah sedikit membuka kaca jendela, menyusupkan sang surya masih tampak malu-malu pagi itu. Membiaskan kelopak mata Alda yang perlahan terbuka, mengucek mata agak berbayang ke sekitar.

Beralih ke sisinya tidur, menemui tubuh seorang pria yang semalam merenggut kesuciannya. Hingga seluruh tubuhnya terasa remuk redam, terlebih ngilu di antara pangkal paha. 

“Auwh!” desisnya ketika bergeser. 

Tersenyum lebar mengingat jika ia telah menyerahkan kesuciannya  pada pria yang tepat. Setidaknya Alda tak akan pernah menyesal, karena ia begitu mencintai Efrain.

“Ef, bangun. Ini sudah pagi.” Alda menggosok lembut lengan kekar Richard. Lengan itu melingkar di perutnya sangat erat, hingga ia kesulitan bangun. 

Richard menggeliat, mengerjapkan mata perlahan. Memandangi Alda dengan senyuman lepas. “Good morning, honey.”

Netra Alda menukik tajam, menyadari warna bola mata hijau zamrud milik Richard. Ia tersentak menyingkirkan tangan pria itu dari perutnya. 

“Jangan sentuh aku!”

Alda terlonjak duduk ketakutan, menarik bed cover menutupi seluruh tubuhnya yang polos diiringi jeritan tangis.

“Aaaahh …! Hiks, hiks… kenapa kau tega melakukan hal ini padaku, Rich! Kau jahat! Huhuhu …” tangisan Alda semakin deras hingga sesenggukan.

“Bukankah semalam kau sudah setuju?” tanya Richard berusaha mendekati Alda.

Rich akan memeluk, namun ia malah didorong sekuat tenaga oleh Alda hingga terjungkal ke lantai.

GUBRAKK!

“Ke mana Ef? Aku melakukannya dengan dia. Bukan denganmu bastard!” amuk Alda menatap Richard dengan penuh kecaman.

Richard mengernyitkan kening, berlagak santai tanpa dosa. “Tidak ada Ef di sini. Hanya ada aku yang semalam tidur denganmu, honey."

"Apa?”

Tubuh Alda mendadak lemas, syok mendengar hal itu hingga dadanya merasa sesak.

"Come on! Aku mencintaimu, honey. Seandainya kau minta aku nikahi. Aku pun siap!” ucap Richard dengan sungguh-sungguh, meyakinkan Alda.

"Tidak mungkin!" elak Alda menggelengkan kepala, lantaran masih tak percaya jika keperawanannya telah direnggut oleh pria yang tidak ia cintai.

“Kenapa tidak? Ayolah jangan malu-malu, honey! Kita sudah sama-sama dewasa dan kau sendiri yang memintaku untuk melakukan itu?” Richard merangsek mendekati Alda lagi, tak kenal menyerah.

Tetapi bukannya Alda tersentuh atau merengek sedih. Ia malah semakin emosi dan memarahi Richard.

“Tidak. Kau pasti bohong!”

“Why not?”

“Aaahhhh!” teriak Alda frustasi menjambak rambutnya, menuding Richard dan menatapnya sengit. “Diam di sana dan jangan pernah bermimpi aku mau menikah denganmu! Karena aku sangat membencimu mulai detik ini dan seterusnya brengsek!”

Terpopuler

Comments

Fad Fathoni

Fad Fathoni

trs kl hamil gmn kl ga mau di nikahin alda

2023-05-22

2

Amelia Putri Sholehah

Amelia Putri Sholehah

tegang tegang manjaa 🤣🤣

2023-05-19

0

almacute67

almacute67

buah jatuh tdk jauh dri pohonnya 🙂

2023-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 1. Redakan Panas ini
2 2. Dasar Bastard!
3 3. Curiga
4 4. Penyesalan Selalu Terlambat
5 5. Buket Bunga Pengantin
6 6. Permainan Takdir
7 7. Nelangsa
8 8. Don't touch me
9 9. Cara yang Salah
10 10. Kisruh
11 11. Get Out
12 12. Salah Satu Mantan
13 13. Menemukan Rumus Penting
14 14. Salah Fokus
15 15. Menggemaskan
16 16. Terbayang-bayang
17 17. Hampir Saja
18 18. Melamun Membawa Petaka
19 19. Help Me!
20 20, Nafas Buatan
21 21. Kedinginan
22 22. Fatal
23 23. Lebih dari Sekadar Luka
24 24. Jantung yang Berdebar
25 25. Bayanganmu Mengusik Relung Hatiku
26 26. Can't do that
27 27. Shock
28 28. Balasan
29 29. Kebetulan Tidak Terduga
30 30. Mempertaruhkan Nyawa
31 31. Gengsi
32 32. Terguling
33 33, Celaka
34 34. Ikatan Hati
35 35. Luluh
36 36. Saat Hati Bicara
37 37. Break
38 38. Menangis Semalaman
39 39. Kejutan untuk Rich
40 40. Berpamitan
41 41. Do not go
42 42. Pernyataan Cinta
43 43. Candle Light Dinner
44 44. Terjadi Lagi
45 45. Meminta Pembuktian
46 46. Hati-hati dengan Hati
47 47. Syok
48 48. Terkejut
49 49. Kemarahan yang Meluap
50 50. Dasar Licik
51 51. Jebakan
52 52. Hancur
53 53, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
54 54. Iya atau Tidak!
55 55. Tidak Mampu Berucap Namun Tersimpan Di hati
56 56. Mimpi ataukah Nyata
57 57. I miss you
58 58. Wajah Asli
59 59. Bunuh Aku dengan Cintamu
60 60. Akankah Ada Pelangi Setelah Badai?
61 61. Harga Diri atau Materi
62 62. Bimbang
63 63. Selangkah Lagi
64 64. Diintai
65 65. Pergi ke Indonesia
66 66. I'm Coming My bunny
67 67. Wajah yang Mirip
68 68. Tiba-tiba Sayang
69 69. Kandas?
70 70. Bertemu Dia
71 71. Cemburu
72 72. Nekat
73 73. Syarat Berat
74 74. Pembelaan
75 75. Pembuktian Cinta
76 76. Donor Darah
77 77. Restu
78 78. Salah Peluk
79 79. Noah Anakmu Rich
80 80. Putraku Kembali
81 81. Pesan Terakhir
82 #82. Pertunangan Dadakan
83 83. Jangan Terburu-buru
84 84. Dunia Hanya Milik Berdua
85 85. Happy Wedding Day
86 86. Terlalu Manis, terlalu sayang dan terlalu cinta
87 87. Malu-malu tapi Mau
88 88. Pov Alda ( Perjuangan Saat Hamil )
89 89. Memilih Tinggal Di Indonesia, jadi petani tidaklah buruk?
90 90. Pesona Papi Bule
91 91. Resiko Punya Suami Suka Modus
92 92. Biasakan Memanggil Papi dan Mami
93 93. Sedikit Bermain dengan Lawan
94 94. Menantu Idaman
95 95. Saat Superhero Beraksi
96 96. Bagaimana Tidak Jatuh Cinta? Suamiku Luar Biasa
97 97. Rencana Honeymoon
98 98. Membuka Kenangan lama
99 99. Siapa yang Sebenarnya Meresahkan?
100 100. Godaan Istri Seksi
101 101. Terjerat Pesona Istriku
102 102. Bisa Pingsan Kalau Begini
103 103. Alda Mual-mual?
104 104. Positif Hamil
105 105. Suka Bau Ketiak Suami
106 106. Kode-kode
107 107. Ending
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. Redakan Panas ini
2
2. Dasar Bastard!
3
3. Curiga
4
4. Penyesalan Selalu Terlambat
5
5. Buket Bunga Pengantin
6
6. Permainan Takdir
7
7. Nelangsa
8
8. Don't touch me
9
9. Cara yang Salah
10
10. Kisruh
11
11. Get Out
12
12. Salah Satu Mantan
13
13. Menemukan Rumus Penting
14
14. Salah Fokus
15
15. Menggemaskan
16
16. Terbayang-bayang
17
17. Hampir Saja
18
18. Melamun Membawa Petaka
19
19. Help Me!
20
20, Nafas Buatan
21
21. Kedinginan
22
22. Fatal
23
23. Lebih dari Sekadar Luka
24
24. Jantung yang Berdebar
25
25. Bayanganmu Mengusik Relung Hatiku
26
26. Can't do that
27
27. Shock
28
28. Balasan
29
29. Kebetulan Tidak Terduga
30
30. Mempertaruhkan Nyawa
31
31. Gengsi
32
32. Terguling
33
33, Celaka
34
34. Ikatan Hati
35
35. Luluh
36
36. Saat Hati Bicara
37
37. Break
38
38. Menangis Semalaman
39
39. Kejutan untuk Rich
40
40. Berpamitan
41
41. Do not go
42
42. Pernyataan Cinta
43
43. Candle Light Dinner
44
44. Terjadi Lagi
45
45. Meminta Pembuktian
46
46. Hati-hati dengan Hati
47
47. Syok
48
48. Terkejut
49
49. Kemarahan yang Meluap
50
50. Dasar Licik
51
51. Jebakan
52
52. Hancur
53
53, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
54
54. Iya atau Tidak!
55
55. Tidak Mampu Berucap Namun Tersimpan Di hati
56
56. Mimpi ataukah Nyata
57
57. I miss you
58
58. Wajah Asli
59
59. Bunuh Aku dengan Cintamu
60
60. Akankah Ada Pelangi Setelah Badai?
61
61. Harga Diri atau Materi
62
62. Bimbang
63
63. Selangkah Lagi
64
64. Diintai
65
65. Pergi ke Indonesia
66
66. I'm Coming My bunny
67
67. Wajah yang Mirip
68
68. Tiba-tiba Sayang
69
69. Kandas?
70
70. Bertemu Dia
71
71. Cemburu
72
72. Nekat
73
73. Syarat Berat
74
74. Pembelaan
75
75. Pembuktian Cinta
76
76. Donor Darah
77
77. Restu
78
78. Salah Peluk
79
79. Noah Anakmu Rich
80
80. Putraku Kembali
81
81. Pesan Terakhir
82
#82. Pertunangan Dadakan
83
83. Jangan Terburu-buru
84
84. Dunia Hanya Milik Berdua
85
85. Happy Wedding Day
86
86. Terlalu Manis, terlalu sayang dan terlalu cinta
87
87. Malu-malu tapi Mau
88
88. Pov Alda ( Perjuangan Saat Hamil )
89
89. Memilih Tinggal Di Indonesia, jadi petani tidaklah buruk?
90
90. Pesona Papi Bule
91
91. Resiko Punya Suami Suka Modus
92
92. Biasakan Memanggil Papi dan Mami
93
93. Sedikit Bermain dengan Lawan
94
94. Menantu Idaman
95
95. Saat Superhero Beraksi
96
96. Bagaimana Tidak Jatuh Cinta? Suamiku Luar Biasa
97
97. Rencana Honeymoon
98
98. Membuka Kenangan lama
99
99. Siapa yang Sebenarnya Meresahkan?
100
100. Godaan Istri Seksi
101
101. Terjerat Pesona Istriku
102
102. Bisa Pingsan Kalau Begini
103
103. Alda Mual-mual?
104
104. Positif Hamil
105
105. Suka Bau Ketiak Suami
106
106. Kode-kode
107
107. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!