bab 4

Setelah Kenan pergi, Mbok Sumi dan Audrey masuk ke dalam mension melewati pintu samping. Karena Audrey tidak di perbolehkan lewat pintu utama oleh Daren.

Dan sampailah Audrey di kamar yang kecil hanya ada kasur yang muat untuk 1 orang, lemari kecil, meja rias kecil. kamar mandi pun di luar, klo mau mandi harus bergantian dengan beberapa maid. Walaupun kamar mandinya banyak tapi penghuninya juga banyak.

Cassandra miris dengan keadaan Audrey yang sangat memprihatinkan. Tidak di perlakuan layaknya seorang istri, melainkan seperti pembantu. Tidak di beri nafkah lahir maupun batin.

Cassandra pun bertekat untuk memberi kehidupan yang layak kepada Audrey. Dia akan mulai mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan Audrey.

"Audrey Mbok ambilkan makan dulu ya, setelah itu beristirahatlah," kata mbok Sumi berlalu mengambil makanan untuk Audrey.

"Ya mbok, jadi ngrepotin mbok Sumi. maaf ya Mbok," ucap Audrey sungkan pada Mbok Sumi.

"Tidak apa apa karena ini sudah tugas Mbok Drey. jadi jangan sungkan ya." Jawab mbok Sumi.

"Ya Mbok," balas Audrey.

Tak berselang lama Mbok Sumi datang dengan membawa nampan berisikan sepiring makanan dengan lauk bergizi dan jus jambu kesukaan Audrey. Ya walaupun Audrey tidak di beri nafkah lahir dan batin secara langsung, tapi masih di beri makanan yang layak oleh Daren.

"Ini Non makanannya, di makan ya dan di habis kan," pinta Mbok Sumi kepada Audrey.

"Ya ya Mbok siap laksanakan." Ucap Audrey sambil cengengesan.

Mbok Sumi bahagia melihat majikannya yang terasingkan berperilaku menggemaskan seprti itu. Doa Mbok Sumi dalam hati. "Semoga kelak Nyonya di berikan kebahagiaan yang abadi. Amin".

Tak berselang lama Audrey pun sudah menghabiskan makanannya. Dan dia langsung beristirahat karena badannya masih terasa kurang fit.

Di lain tempat waktu yang sama. Kenan sudah sampai di kantor dan langsung masuk ke ruangan tuannya, guna melaporkan kalau nyonyanya sudah sampai di rumah.

Tok tok tok tok... "Masuk." Terdengar suara Daren yang mempersilahkan masuk.

"Maaf Tuan mengganggu kesenangan anda." Ucap Kenan yang sungkan karna melihat tuannya sedang memangku seorang wanita cantik dan se*i. Tapi sebenarnya masih kalah cantik dan se*i sama Audrey.

"Apakah kamu sudah membawanya pulang?." Tanya Daren kepada Kenan, tangannya sambil mer***s bokong wanita cantik itu.

"Sudah Tuan," jawab Kenan "Apa masih ada yang perlu saya kerjakan Tuan?." Tanya Kenan.

"Apa jadwal ku setelah ini," tanya Daren datar kepada Kenan.

"Jam 3 sore ini ada rapat dengan investor dari Xander technology Tuan. Membahas tentang kerja sama kita di bidang IT. Untuk memperkuat sistem IT kita tuan." Terang Kenan.

"Baiklah masih ada waktu 1 jam setengah lagi, masih ada waktu buat kita cantik." Kata Daren melihat arloji mewanya dan mengerlingkan mata nakalnya kepada wanita di pangkuannya itu.

"Iya honey masih ada waktu kita untuk bersenang-senang." Ucap wanita itu sambil mengalungkan tangannya ke leher Daren dan melu**t bibir se*i Daren yang di sambut Daren dengan senang hati.

Kenan yang melihat itu, jadi merasa malu sendiri dan langsung melenggang pergi dari ruang kerja Daren dan menutup pintunya dengan rapat. Tak lupa memberitahu Sherly sekertaris Daren agar tidak membiarkan seseorang pun masuk tanpa di suruh masuk oleh Tuan Daren.

Di dalam ruangan Daren, dia masih menikmati kenikmatan dunia walaupun tidak sampai berbuat lebih walaupun Daren suka bergonta ganti wanita tapi dia tidak akan berbuat jauh dari batasan itu.

Karena dia slalu berprinsip akan memberikan keper****annya untuk wanita yang benar benar di cintainya dan mencintainya. Tidak akan memberikan kepada sembarangan wanita. Walaupun dia sering bergonta ganti wanita.

Itu hanya kesenangan saja dan untuk membuat Audrey tidak betah dan meminta untuk menceraikannya. Tapi apa yang terjadi, Audrey masih tetap menjadi istrinya sampai sekarang.

"Honey kapan kamu akan menceraikan si cupu itu," tanya Liora manja kepada Daren. Ya wanita itu bernama Liora, wanita kesekian Daren tapi bertahan agak lama.

Biasanya Daren paling lama dua minggu sampai sebulan. Tapi dengan Liora dia bertahan hampir 2 bln, karena Liora sulit untuk di tinggalkan. Dia slalu menempel pada Daren. Jadi Daren masih menikmati dan menunggu waktu yang tepat.

"Nanti menunggu sebentar lagi sayang. Sabar ya, kita nikmati waktu berdua dulu jangan memikirkan si cupu itu," jawab Daren.

"Baiklah honey aku akan sabar menunggu waktu itu. Dan segera nikahi aku." Balas Liora "Dan aku akan segera jadi Nyonya besar Alvaro dan menguasai harta mu." Lanjut Liora dalam hati, niat terselubung Liora.

"Dulu kenapa kau kabur dari pernikahan kita dan malah si cupu itu yang menikah dengan ku." Kata Daren datar dengan tatapan tajam ke arah Liora dan membuat Liora agak takut di buatnya.

"Itu kan karena si cupu itu honey, yang memaksa ku untuk pergi dari acara pernikahan kita dan dia yang akan menggantikannya. kalau tidak katanya dia akan bunuh diri, jadi aku tidak tega dengannya honey." Balas Liora dengan muka yang di buat sesedih mungkin agar Daren percaya dengan aktingnya itu.

"Iya sayang aku percaya kamu orangnya baik sekali dan tidak tegaan." Tutur Daren yang sudah kembali lembut tidak seperti tadi sebelumnya dan memeluk hangat Liora penuh kasih sayang.

Flashback di hari pernikahan 7 bulan lalu.

"Brak," bunyi suara pintu yang di buka secara paksa "Liooooraaa." Teriak seorang wanita paruh baya tapi masih terlihat muda dan cantik.

"Nak di mana kamu, kamu jangan bercanda sayang." Teriaknya sambil mencari ke berbagai sudut ruangan. Tapi apa nihil tidak ada kehidupan di sana, adanya hanya keheningan yang ada.

"Ini hari penting bagi kamu dan kamu jangan menghilang sayang," kata Iren sambil terisak penuh air mata di pipinya.

Tak lama berselang datanglah pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan tampan. Ya dia adalah ayah kandung dari Cassandra Audrey William. Dan tak lain adalah Antoni William.

"Ada apa Sayang kenapa berteriak dan menangis. Ada apa?," tanya Antoni kepada istrinya Iren, yang masih terlihat menangis.

"Li Lio Liora kabur Sayang," jawabannya dengan tangis tambah kencang.

"APA?." Kaget Antoni. "Kenapa dia kabur. Ada apa dengannya, kenapa kalau tidak mau di jodohkan dia tidak bilang ke kita sayang?." Pertanyaan bertubi kepada istrinya Iren.

"A aku juga tidak tau Pah kenapa Lio kabur.. Hiks hiks." Jawab Iren masih dengan tangisnya.

"Terus kita harus bagaimana Mah... Apa yang harus Papa katakan kepada Tuan Daren Mah." Kata Papa Antoni kepada istrinya. "Papa sudah terlanjur menerima uang investasi itu Mah. Jika di suru mengembalikan jujur Papa tidak bisa Ma. Karena Papa sudah memakainya untuk perusahaan kita," lanjut papa Antoni gusar.

"Kenapa dulu Papa tidak menjodohkan Tuan Daren dengan Audrey saja pa. Kenapa harus Lio, kenapa tidak Audrey." Kata Iren marah kepada suaminya. dia tidak bisa terima kenapa malah anaknya kenapa tidak si cupu itu yang di jodohkan dengan tuan Daren. Yang rumor nya dia pria arogan, kejam, dan pemain wanita sudah tua pula.

"Mau tidak mau Papa harus nikahkan Audrey dengan tuan Daren itu karena gara gara Papa Lioku kabur dari rumah." Kesal Iren kepada suaminya, gara gara suaminya itu anak kesayangannya kabur dari rumah.

Terpaksa Antoni mengganti Liora dengan anak kandungnya sendiri yang tidak lain lagi ialah Audrey. Mau tidak mau Audrey harus menikah dengan tuan Daren, awalnya dia tidak mau di paksa menikah karena dia minder dengan kehidupannya sendiri. Seorang putri yang berubah menjadi upik abu.

"Nak, Audrey sayang tolong Papa kali ini saja nak. Menikahlah dengan tuan Daren. Maafkan Papa mu ini nak." Kata Antoni menangkup kan kedua tangannya di depan dada memohon kepada Audrey.

"Papa jangan seperti itu." Ucap Audrey memegang tangan Papa nya dan menurunkan tangan itu.

"Baiklah Pa, Audrey bersedia.....

Hai hai para kakak readers semua maaf kemarin tidak up karna kepala pusing jdi buat mikir sakit... Lanjut besok lagi y bestie...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***