Amy tersadar dari pingsannya. Dia merasakan sakit disekujur tubuhnya terutama dibagian bawah perutnya. Selain itu, dia merasa tubuhnya tertindih sosok yang tidak ia kenal dalam gelap.
Ternyata hujan masih deras, listrik juga masih padam. Kesadaran Amy belum sepenuhnya pulih. Amy merasa bingung dengan keberadaannya yang terbaring di jok mobil dengan seseorang yang sama sekali tidak dia kenal.
Lalu, seolah disengat listrik, ingatan Amy pulih. Amy terlonjak dan melihat keadaan dirinya yang kacau. Dalam gelap Amy meraba pintu mobil dan membukanya. Dia sangat ketakutan mengingat apa yang telah dia alami.
Tanpa pikir panjang, Amy berlari menerobos hujan. Berlari sejauh- jauhnya sampai dia tak punya kekuatan lagi untuk melangkahkan kakinya. Sepanjang jalan yang ia lalui, Amy, tak henti menyalahkan dirinya sendiri. Terbayang wajah tunangannya Heru.
Apa kata Heru nanti bila tau kalau dirinya telah menjadi korban pelecehan. Apakah Heru, masih mau mencintainya. Setelah dirinya ternoda? Padahal selama mereka berpacaran, Heru, selalu menjaga dirinya. Heru tidak pernah menyentuh dirinya kecuali sebatas pipi dan tangannya.
Heru, selalu mampu menahan gejolak nafsunya setiap kali cumbuan mereka membara. Dia selalu bilang, akan melakukannya setelah hubungan mereka halal. Saat itu sebentar lagi akan tiba. Tinggal tiga bulan lagi. Setelah kelulusan mereka, sehabis wisuda, Heru berjanji akan melamarnya.
Tapi apa yang terjadi, sebelum hari itu tiba, dia telah menjadi korban pelecehan. Dengan orang yang baru dia jumpai dan tidak kenal sama sekali.
Amy menangis, frustrasi.Mengapa aib itu harus menghampirinya. Amy berteriak di derasnya hujan, tapi tak seorangpun yang mendengar teriakannya. Teriakannya lenyap di derasnya deru hujan. Amy jatuh tersungkur ke tanah. Meratapi nasib sialnya. Hingga akhinya jatuh pingsan lagi, terkapar di tanah yang basah dan berlumpur.
Seseorang menemukan tubuh Amy yang tergeletak pingsan di tepi jalan, ditengah hujan deras. Dia mengira kalau Amy adalah korban tabrak lari. Lalu melarikan Amy ke rumah sakit terdekat.
Dirumah sakit Amy langsung dibawa keruang UGD, untuk mendapatkan pertolongan. Melihat keadaan Amy, dokter menyimpulkan kalau Amy bukanlah korban tabrak lari. Melainkan korban pelecehan seksual.
Dokter mencari identitas Amy di dalam tasnya dan menemukan kartu mahasiswa, dan alamat lengkapnya.
"Nama kamu, Amy?" sapa dokter lembut setelah Amy siuman dari pingsannya.
"Amy menatap heran, pada ruangan bercat putih juga dokter dan perawat yang menatapnya dengan pandangan iba.
"Saya dimana? Kenapa saya bisa disini?" Amy mencoba bangkit tapi tubuhnya terasa lemah. Juga karena selang infus di lengannya membuatnya tidsk leluasa bergerak.
"Kamu berada di rumah sakit, seseorang telah menemukanmu di jalan dalam keadaan pingsan. Apa kamu ingat apa yang telah menimpaamu?" tanya dokter Fairuz lembut.
Mata Amy menatap nanar, seketika ingatannya melayang pada kejadian sore tadi. Napas Amy, mendadak sesak. Amy sangat ketakutan!
"Tidak! Jangan, jangan lakukan itu. Tolong....! Teriak Amy sangat ketakutan. Dia berusaha turun dari ranjang, tubuhnya beringsut memeluk kedua lututnya. Amy benar-benar panik!
"Amy, tenanglah. Jangan takut, sekarang kamu sudah aman," ucap dokter Fairuz lembut berusaha menenangkan Amy.
Amy, menatap dokter Fairuz penuh curiga, matanya nyalang memandang penuh kebencian.
"Jangan mendekat, pergi kalian , pergi...." ceracau Amy sangat ketakutan saat dokter mendekatinya.
"Tenanglah, Amy, sekarang kamu sudah aman. Tidak ada yang akan menyakitimu. Sekarang kamu istirahat dulu ya? " ucap dokter Fairuz lembut.
Amy, menatap dokter Fairuz dengan tatapan penuh kecurigaan, tapi saat melihat senyum lembut di wajah dokter separuh baya itu, mengingatkannya pada senyum ayahnya, Amy merasa tenang. Tapi detik berikutnya, Amy, malah menangis sesegukan.
Amy, sangat sedih saat teringat keluarganya. Perasaan mereka pasti hancur saat tau keadaan dirinya. Mata Amy nanar menatap sekeliling, mencari sosok kedua orang tuanya yang sejak tadi tidak ia temukan.
"Kamu mencari siapa?" tegur Dokter Fairuz lembut.
"Bapak dan ibu saya di mana?" ucap Amy terbata.
"Kami sudah memberitahu mereka, mungkin sebentar lagi mereka akan datang," jawab dokter Fairuz .
"Apakah sa.... Saya, sudah tak tak suci lagi dokter?" tanya Amy, terengah. Meski dia telah bisa menebak jawaban dokter, pertanyaan itu tetap dia kemukakan juga.
Dokter Fairuz merasa susah untuk menjawab. Namun, dia juga harus memberi jawaban atas pertanyaan itu. Karena pasiennya bertanya hanya untuk memastikan, meski dia tau jawaban itu akan menyakiti hatinya.
Melihat wajah dokter yang berubah keruh, serta tatapan matanya yang nampak sedih, Amy, makin terisak.
Sejuta kata andai , menghujam hati dan pikirannya. Hati Amy sangat terguncang lebih dalam saat wajah tunangannya Heru kembali membetot pikirannya.
Heru, pasti sangat kecewa pada dirinya karena telah ternoda, dan pernikahan mereka pasti dibatalkan. Siapa yang sudi memperistri perempuan yang telah ternoda. Hanya lelaki bodoh yang mau melakukan itu.
Apa lagi seorang Heru! Dia sangat menjunjung tinggi kesucian seorang wanita. Terutama di saat malam pertama. Dia tidak akan mau menerima keadaan dirinya . Dia pasti akan memutuskan pertunangan mereka, dsn itu artinya mereka akan batal menikah.
Tidak jarang Heru selalu menyinggung momen seperti itu di saat mereka sedang berdua. Bahkan, disaat hasrat begitu membara, seorang Heru mampu memadamkan api itu. Tidak mau mengambil apa yang tidak seharusnya dia lakukan.
"Maaf, Amy, aku akan memintanya nanti di saat malam pertama kita," ucap Heru diantara engahan napasnya yang masih berbalut napsu. Lantas, Heru akan menutupi kembali tubuhnya, meminta maaf berkali-kali karena hampir kebaxblasan.
Itulah sosok Heru, yang membuat Amy sangat mencintainya karena selalu mampu menjaganya dan harga dirinya.
Namun sekarang, dia harus rela kehilangan pria itu. Karena sekarang dirinya bukanlah Amy yang dulu. Amy yang masih suci dalam artian karena masih perawan.
Sekarang semua sudah hancur! Masa depannya serta mimpi pernikahannya telah musnah. Masihkah Heru mampu menerimanya? Meneruskan rencana pernikahan mereka yang tinggal selangkah lagi?
Tentu dirinya sudah tidak pantas lagi bersanding dengan, Heru. Mau tidak mau dia harus melepasnya. Melepas cintanya pergi, karena dirinya kini telah ternoda. Kesuciannya telah direnggut oleh lelaki yang tidak dia kenal.
Hanya karena kesalahan yang sepele, karena telah menyetop mobil yang dia kira angkot terakhir. Hidupnya berakhir dalam duka dalam. Kehilangan masa depan dan cintanya.
Air mata tidak berhenti mengalir membasahi pipi mulus Amy. Saat mengingat semua kejadian malam itu.
"Kamu yang sabar, ya. Kamu harus bangkit. Kamu masih muda dan masih memiliki masa depan," ucap dokter Fairuz memutus gejolak hati Amy.
"Saya sudah tidak punya masa depan lagi dokter. Pernikahan saya pasti akan dibatalkan," tangis Amy sedih, membuat sang dokter makin trenyuh.
"Kamu harus kuat, saat ini kamu harus bertahan. Masih ada banyak yang akan mencintaimu. Kamu sangat berharga bagi orang-orang yang tepat. Percayalah, kesucian diri itu terletak di hati kita, bukan di tubuh kita," ucap dokter Fairuz panjang. Mencoba meneguhkan hati pasiennya agar kuat.
Tapi semua nasehat itu, sepertinya hanya angin lalu di hati Amy. Hatinya yang masih terguncang tentu akan sulit menerimanya. Dia butuh waktu, cepat atau lambat tergantung dari sikap orang -orang di sekitarnya. Agar dia bisa bangkit seperti dulu.*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
elvi yusfijar
lanjut thor, makin penasaran
2023-05-12
1