Sontak melihat Nia pingsan dalam pelukannya, Heru langsung terkejut dan segera berlari keluar kamar dengan menggendong sang istri. Sambil menggendong Nia, dirinya menggedor pintu kamar ibu mertuanya.
Bu Rosa yang tengah berganti baju, merasa terganggu dengan gedoran pintu yang keras dan ia mendengar Heru memanggil namanya.
"Haduh... menantu gak berguna itu mau ngapain sih malam-malam begini masih gangguin! Awas saja kalau enggak penting. Aku suruh tidur di gudang," omel Bu Rosa yang berjalan menuju pintu kamarnya dengan bibir komat-kamit terus.
Ceklek...
Pintu kamar ibu mertuanya terbuka dan sontak pemandangan di depan mata Bu Rosa membuat ia kaget bukan main melihat putrinya pingsan di gendongan menantunya.
"Kamu apakan putriku! Kamu pukul Nia sampai pingsan ya gara-gara tadi ibu pukul kamu, hah! Kamu mau balas dendam ceritanya!" hardik Bu Rosa dengan berkacak pinggang.
"Eng_ gak, Bu. Sama sekali tidak begitu. Tadi, saat saya sama Nia mau tidur tiba-tiba Nia pingsan. Saya ingin pinjam mobil Ibu untuk bawa Nia ke rumah sakit," tutur Heru dengan terbata-bata.
"Tunggu sebentar. Aku ganti baju dulu. Biar Ibu yang bawa mobilnya. Nanti kamu yang bawa malah lecet-lecet enggak karuan mobilku. Emang kamu punya uang buat ganti? Kasih oleh-oleh ibu mertua saja cuma bisa beli jeruk murahan," sindir Bu Rosa seraya menutup pintu kamarnya.
Drama sindiran pedas mertua yang tentunya sudah biasa Heru makan setiap hari, tak mengubah rasa sayangnya pada sang istri dan juga rasa hormat pada ibu mertuanya. Selang dua puluh menit, keduanya telah tiba di rumah sakit terdekat.
Nia tengah diperiksa oleh dokter di ruang IGD. Tak lama dokter pun keluar.
"Keluarga Nyonya Nia Kusuma Wijaya," panggil sang dokter.
"Iya, Dok. Saya suaminya," tutur Heru mendekati sang dokter.
"Saya ibunya," sahut Bu Rosa tak mau kalah.
"Saya sarankan Anda sebagai suami membawa Nyonya Nia ke dokter obygn untuk pemeriksaan lebih lanjut," tutur dokter.
"Kalau boleh saya tahu, istri saya sakit apa ya Dok?" tanya Heru dengan nada sedikit cemas.
"Dugaan sementara saya, Nyonya Nia tengah hamil muda. Akan tetapi untuk pemeriksaan detailnya langsung pada ahlinya yaitu ke dokter obygn untuk lebih akuratnya," tutur dokter tersebut.
"Apa? Hamil, Dok?" tanya Heru mendadak terkejut.
"Putri saya apa betul hamil, Dok? Apa bukan faktor kelelahan saja jadinya pingsan? Karena saya enggak yakin sama menantu saya ini yang dikabarkan mandul," ucap Bu Rosa tanpa tedheng aling-aling.
"Semua bisa saja terjadi jika Tuhan berkehendak. Saya permisi dahulu masih ada pasien lain yang harus saya periksa," ucap sang dokter seraya berpamitan.
"Baik, Dok. Terima kasih banyak," ucap Heru dengan sopan dan dibalas anggukan oleh sang dokter dan bergegas pergi.
"Apa kamu punya uang buat bawa Nia ke dokter spesialis kandungan?" tanya Bu Rosa dengan nada bercampur sindiran.
"Alhamdulillah untuk hal itu saya ada uang. Ibu tak perlu khawatir," ucap Heru dengan sopan.
"Ya sudah sana bawa Nia biar diperiksa secara jelas. Takutnya prediksi dokter tadi tidak sesuai kenyataan yang ada," sarkas Bu Rosa.
Akhirnya Heru pun membawa sang istri ke dokter obygn dibantu perawat di rumah sakit tersebut untuk mendorong bankar tempat Nia masih berbaring tak sadarkan diri.
Setelah diperiksa oleh dokter obygn, ternyata benar Nia tengah hamil muda. Usia kandungannya saat ini menginjak sepuluh minggu.
"Dokter tidak bercanda, kan?" tanya Heru terkejut mendengar fakta bahwa sang istri tengah hamil buah hati yang selama ini ditunggunya.
"Betul, Pak Heru. Bu Nia tengah hamil sepuluh minggu. Mohon dijaga, Pak. Trisemester awal kehamilan sangat rentan dengan keguguran. Ibu hamil tidak boleh stress dan harus gembira. Asupan gizi juga harus dijaga dengan baik agar tumbuh kembang bayi sehat dan normal," tutur sang dokter.
Dokter pun memberikan banyak informasi mengenai kehamilan dan suami siaga. Saat ini Nia juga tengah di infus guna memberikan vitamin dan penguat janin. Sebab kandungan Nia dinilai agak lemah dan ibu hamil kurang asupan.
Heru pun tak masalah jika Nia memang perlu opname. Namun sang dokter mengatakan tidak perlu opname. Hanya ditunggu sampai infus habis dan pasien sudah sadar maka diperbolehkan untuk pulang.
"Baik, Dok. Terima kasih banyak," ucap Heru dengan wajah sumringah.
Dirinya tak menyangka akan mendapatkan anugerah yang telah lama dinantinya yakni kehamilan Nia.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸
akhirnya anak Sultan otw
2024-04-16
1
Riaa Imutt
boleh gak sih ngelakban mulut mertua
2024-03-09
3
Imam Sutoto
excellent story lanjut thor
2024-02-25
0