Sebelumnya Heru telah merubah penampilannya kembali seperti menantu kelas teri bukan seorang billionaire. Sebelum tiba di rumah ibu mertuanya, ia sempat membeli sekilo buah jeruk biasa yang harganya murah sebagai buah tangan.
Walaupun sesungguhnya sebagai Liam, tentu saja membeli supermarket buah terlengkap di kota Bandung pun bisa ia lakukan dengan mudah. Akan tetapi karena dirinya dalam misi masih merahasiakan jati dirinya di hadapan keluarga istrinya, maka hal itu tidak ia lakukan.
Saat Heru tiba, hari sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Bu Rosa yang belum tidur karena ia baru saja pulang dari restoran, sedikit terkejut saat mendengar suara pintu rumahnya seperti ada yang membuka.
Nia tengah kurang enak badan. Yang pasti dalam pikirannya, putri sulungnya itu sedang tidur. Selly juga tidak mungkin karena tengah liburan ke Bali ada acara wisata sekolahnya. Dan baru pulang dua hari lagi. Lantas siapa?
"Jangan-jangan itu maling. Dasar maling kurang ajar! Sudah tahu ini rumah tak ada orang lakinya. Berani-beraninya mau maling di rumah janda. Awas saja nanti aku bikin jadi perkedel kalau ketangkep. Ah, coba ada Heru. Walaupun miskin begitu, dia bisa diandalkan jadi satpam di rumah ini, huft!" gerutu Bu Rosa yang mulutnya sudah komat-kamit sejak tadi.
Bu Rosa pun keluar kamarnya dan tak lupa ia membawa sapu sebagai senjata pelindung dirinya. Keadaan lampu rumah baik di ruang tamu, ruang keluarga dan dapur sudah gelap gulita. Sengaja ia matikan ketika sudah larut malam untuk menghemat biaya listrik.
Tap...tap...tap...
Langkah Bu Rosa perlahan mendekat dan sudah berada di ruang tamu. Ia sengaja bersembunyi di balik sofa sambil membawa sapu.
Ceklek...
Pintu utama terbuka dan Heru pun melenggang masuk seperti biasa sambil membawa sekilo jeruk dalam kantong kresek hitam dan tas ransel miliknya yang biasa ia gunakan sejak dahulu jika pulang kampung.
Heru memang memiliki kunci cadangan rumah Bu Rosa. Sehingga setiap dirinya pulang kampung mau jam berapapun datang atau pergi ke Jakarta kembali, ia bebas keluar masuk rumah mertuanya itu.
Saat Heru akan menutup pintu utama, ruang tamu yang dalam kondisi gelap gulita membuat Bu Rosa tak mengetahui bahwa lelaki yang ada di hadapannya ini yakni menantunya sendiri. Bu Rosa langsung saja memukul Heru dengan sapu yang ia bawa.
"Pak...pak...pak..." (suara pukulan sapu Bu Rosa).
"Aduh! Ampun... ampun! " teriak Heru yang tengah mengadu kesakitan akibat pukulan ibu mertuanya itu.
"Dasar maling kurang ajar! Ngapain kamu maling di rumah janda tua. Di sini enggak ada harta berharga. Maling sana di toko emas atau bank. Pasti kamu langsung kaya raya. Kalau gagal ya masuk penjara. Dasar maling nakal!" hardik Bu Rosa.
"Bu.. Bu... cukup. Ini saya Heru, mantu Ibu. Saya bukan maling," tutur Heru seraya masih melindungi dirinya sebab sapu ajaib ibu mertuanya masih melayang pada punggung dan kakinya.
"Hah, Heru?"
"Iya, Bu. Ini saya, Heru."
Akhirnya Bu Rosa menghidupkan saklar lampu ruang tamunya.
"Blamm..."
Seketika lampu ruang tamu menyala terang dan menampilkan sosok Heru yang tengah babak belur akibat pukulan sapu ibu mertuanya.
"Astaga Heru! Kamu kok pulang gak kabari dulu sih! Bikin ibu jantungan saja," omel Bu Rosa.
"Iya, Bu. Maaf sebelumnya jika saya enggak kasih kabar kalau mau pulang kampung. Kebetulan sekarang proyek di luar pulau sudah selesai. Sehingga saya memutuskan pulang kampung. Inginnya kasih Nia kejutan," ucap Heru sedikit terkekeh dan malu.
"Kamu bawa uang banyak dong atau bawain ibu oleh-oleh?" tanya Bu Rosa yang sambil celingukan melihat bawaan menantunya itu.
"Ini buat Ibu," ucap Heru seraya menyerahkan kantong plastik hitam yang berisi sekilo jeruk murah yang tadi ia beli.
Bu Rosa menerimanya dengan wajah sumringah. Ia pikir di dalamnya segepok uang. Namun saat dibuka kantong plastik hitam tersebut, betapa terkejutnya Bu Rosa ternyata yang dibawa oleh menantu kelas terinya itu buah jeruk murah yang biasa dibelikan Heru di pasar tradisional tak jauh dari rumahnya.
"Hah," respon Bu Rosa saat terpelongo melihat sekilo jeruk biasa di dalam kantong plastik hitam dari menantunya itu.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸
jangan lupa bilang Terima kasih ibu mertua.. 🤣🤣🤣
2024-04-16
1
Truely Jm Manoppo
🤣🤣🤣🤣 dasar ibu mertua matre ..
2024-03-07
4
Imam Sutoto
dahsyat banget lanjut thor
2024-02-25
0