Bab 16 - Asep Bertemu Heru

Pria yang mengaku Liam itu pun diijinkan tinggal oleh kakek Geraldo di kediaman utama. Namun penjagaan sudah lebih diperketat. Mereka ingin mengetahui gerak-gerik Liam yang kedua ini. Dan siapa saja orang di belakangnya yang sengaja membantunya untuk mengaku sebagai Liam Kaisar Pramudya, pewaris tunggal keluarga Pramudya.

Heru pun telah membagi tugas. Dikarenakan sudah dua bulan komunikasinya terputus dengan sang istri, ia tak mau membuat Nia dan keluarganya curiga. Sehingga ia meminta ijin pada kakek Geraldo, setiap akhir pekan dia akan pergi ke Bandung dan tetap mengaku sebagai Heru bukan Liam.

Heru sengaja masih menutup rapat jati diri aslinya yang baru saja ia ketahui itu. Biarlah Nia dan keluarganya masih berpikir bahwa dirinya adalah Heru si menantu kelas teri yang selalu dijuluki ibu mertuanya yang tak pernah menganggapnya. Dirinya juga tak ingin membuat kaget sang istri dengan fakta yang ada.

Walaupun dia tahu bahwa Nia sangat mencintai dirinya apa adanya tanpa embel-embel harta atau status sosial. Dirinya sudah berjanji jika masalah dugaan Liam palsu tersebut pada keluarga Pramudya selesai, maka ia akan mengungkapkan jati diri yang sesungguhnya pada istri dan ibu mertuanya.

Kakek Geraldo memberinya ijin dengan tetap pengawasan anak buahnya dari jauh. Ia tak mau sang cucu terluka sedikit pun. Heru pun mengiyakan.

Sebelum pulang ke Bandung, Heru menemui Asep dengan koneksi anak buah kakek Geraldo. Asep begitu terkejut saat ada pesan khusus bersifat tertutup dari anak buah Presdir ingin bertemu dengannya.

Alhasil di sebuah privat room restoran ternama di Jakarta, Asep bertemu Heru. Saat melihat Liam di depan mata, Asep bingung. Ini Liam atau Heru sahabatnya. Sebab penampilannya sungguh berbeda.

Sebagai karyawan G Corp, ia telah mendengar desas-desus dari rekan yang lain bahwa ada dua Liam di perusahaan tempatnya bekerja yang mengaku sebagai CEO. Yang pertama saat penyambutan bersama Presdir dan yang kedua datang saat mengacaukan rapat umum pemegang saham di G Corp yang sedang berlangsung.

Asep sempat menguji Liam yang ada di hadapannya sekarang ini. Apakah betul Heru atau bukan?

Setelah Heru bisa menjawab pertanyaan Asep yang konyol, akhirnya Asep yakin bahwa orang di depannya ini adalah Heru.

"Ya ampun Kang, apa gak ada pertanyaan lain buat meyakinkan kalau saya beneran Heru. Masak pertanyaannya berhubungan akang sudah nikah berapa kali sih," ucap Heru seraya terkekeh.

"Hahaa... habisnya cuma kamu Her, karyawan G Corp yang tahu masa lalu pernikahanku. Orang lain mana tahu hal itu. Cuma kamu, Siti sama keluargaku di kampung yang tahu."

Asep semakin terpingkal-pingkal melihat wajah cemberut Heru. Ya, Asep sudah menikah sebanyak tiga kali. Yang ketiga dengan Siti, istrinya saat ini. Dan pernikahan ketiganya membuahkan dua orang anak.

Sedangkan dua pernikahan sebelumnya ia diceraikan oleh istrinya selain karena miskin, juga belum punya momongan selama menikah bertahun-tahun.

Heru pun menceritakan bahwa ia adalah cucu kandung kakek Geraldo yang otomatis sebagai pewaris tunggal keluarga Pramudya. Namun ia ingin Asep menutup jati dirinya dari keluarga Heru di Bandung bahkan dari Siti, istrinya.

Heru pun menceritakan dari A sampai Z sejak awal dia tiba-tiba menghilang hingga muncul kembali dan berubah menjadi Liam seperti sekarang ini. Tak ada yang ia tutupi dari Asep. Sebab hanya Asep, sahabat tulusnya sejak ia kecil hingga sekarang.

Terlebih ada Liam palsu yang mencoba mengambil posisinya. Yang ia duga berhubungan dengan musuh dalam selimut di keluarga Pramudya. Bahkan Asep disuruh Heru menjadi mata-mata kegiatan Liam palsu saat di kantor.

Asep pun siap menjalankan misi rahasia ini demi sahabatnya itu. Dirinya bahkan menangis terharu melihat sahabatnya yang dahulu miskin dan dihina-hina kini berhasil mengubah takdirnya menjadi seorang CEO G Corp.

Tentu Asep tak menyangka bahwa selama ini ia bersahabat dengan pewaris tunggal keluarga Pramudya yang sengaja disembunyikan dari publik.

Tentu sebagai karyawan senior walaupun hanya sebagai OB, Asep pernah mendengar nama Liam Kaisar Pramudya. Namun hingga ia bekerja lebih dari sepuluh tahun di G Corp, belum pernah tahu sosok Liam yang konon katanya tersembunyi dari publik.

Ternyata orang tersebut adalah sahabatnya sendiri yang selama ini selalu bersama dengannya dalam suka dan duka. Benar kata pepatah, "Dunia memang tak selebar daun kelor".

Kini Heru tengah berada di perjalanan menuju ke kota Bandung. Kebetulan hari ini akhir pekan. Dirinya memutuskan pulang kampung setelah mendapat ijin dari kakeknya. Ia berharap Nia suka akan kejutan kepulangannya setelah sekian lama.

🍁🍁🍁

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***