Bab 15 - Ada Dua Liam ?

Semua orang terpelongo menatap lelaki muda yang sangat mirip dengan Liam yang tengah berdiri di kursi CEO pada rapat tersebut. Bahkan Agustine, Rey Prakoso, Vivian hingga kakek Geraldo dan Ferhard juga heran mengapa Liam jadi ada dua orang?

Heru pun yang kini menjadi Liam, sungguh tercengang dengan kehadiran lelaki yang sangat mirip dengan dirinya. Dari segi fisik maupun penampilan, bahkan suaranya juga sangat mirip. Mereka berdua seperti kembar identik.

"Enggak mungkin. Siapa dia? Bagaimana bisa mirip sama aku?" batin Liam bergemuruh menatap orang yang mirip dirinya.

Di dunia ini memang konon katanya ada orang yang mirip dengan kita di belahan dunia yang jauh, walaupun prosentasenya sangat kecil. Tetapi untuk yang sama persis, dominan tetap adalah saudara kembar kita yang satu gen dan satu darah yang sama tentunya. Tetapi berdasarkan fakta yang ada di keluarga Pramudya, sejak lahir dirinya tak memiliki saudara kembar.

Kakek Geraldo dan Ferhard pun tak kalah terkejutnya. Keduanya yakin bahwa Liam yang asli adalah yang bersamanya dan dia tak memiliki saudara kembar. Karena saat kelahiran Liam, Leo adalah orang pertama yang menimang putranya itu sejak lahir dan menangis untuk pertama kalinya.

Setelah Clara menjalani operasi cesar untuk mengeluarkan bayi Liam akibat pendarahan hebat yang menimpa istrinya itu. Terlebih di dukung bukti USG kandungan selama Clara hamil dan dokter yang menangani mulai dari kehamilan hingga melahirkan. Semua fakta menyatakan Liam bukan bayi kembar.

Lantas siapa lelaki yang mirip cucunya ini? Seakan dirinya telah kecolongan akan sesuatu hal yang tidak ia prediksikan sebelumnya.

"Siapa kamu? Berani-beraninya mengaku sebagai Liam, keponakanku. Yang aku tahu, kakakku melahirkan bayi tunggal bukan bayi kembar!" hardik Vivian pada sosok Liam kedua.

"Aku Liam Kaisar Pramudya yang asli dan dia itu yang palsu. Aku juga memiliki bukti yang sama kuat bahwa aku adalah Liam asli. Jangan karena hanya dia bersama kakek Geraldo lalu dengan seenaknya mengambil posisi orang lain. Dasar tak tahu malu!" pekik Liam kedua seraya menunjuk Heru yang duduk di dekat kakek Geraldo.

Heru terus menatap lelaki yang mengaku dirinya itu dengan sorot mata tajam. Ia berusaha tenang dan tak terpancing apapun. Akhirnya, untuk sementara rapat ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Sebab para pemegang saham berteriak dengan lantang pada kakek Geraldo agar segera menyelesaikan carut marut masalah keluarga Pramudya. Supaya lebih jelas siapa Liam yang asli yang akan menjadi CEO G Corp yang baru nantinya. Sekaligus orang tersebut menjadi pewaris tunggal kekayaan keluarga Pramudya.

Siang yang panas dan horor seakan masih menyelimuti ruangan rapat tersebut yang saat ini hanya menyisakan tujuh orang saja di dalamnya yakni Heru, kakek Geraldo, Ferhard, Agustine, Vivian, Rey Prakoso dan Liam kedua.

Sedangkan pemegang saham dan petinggi G Corp sudah keluar. Ada yang pulang dan sisanya kembali bekerja seperti biasa.

Di dalam ruang tersebut terjadi perdebatan cukup sengit. Hingga akhirnya Rey Prakoso sebagai pengacara keluarga berusaha menengahi. Sebab berdasarkan bukti-bukti yang ada keduanya bisa diakui memang sebagai Liam. Hasil tes DNA yang sama, darah yang sama, penampilan bahkan suara yang sama pula.

Sebetulnya dirinya sebagai pengacara keluarga juga bingung melihat ini semua. Namun akhirnya ia mengambil keputusan untuk memberi waktu pada kakek Geraldo membuktikan bahwa Liam yang ia bawa adalah yang asli agar segala urusan pemindahan harta kekayaan dan sebagainya ke depan bisa jelas dan tak ada kesalahan.

Liam kedua memaksa tinggal di kediaman utama keluarga Pramudya. Akhirnya mau tak mau kakek Geraldo mengalah dan membiarkan hal itu. Ia sudah memerintahkan Ferhard untuk menyelediki lebih lanjut kasus ini. Sungguh di luar dugaannya tiba-tiba datang sosok Liam yang lain.