Bab 11 - Mengubah Takdir

Heru begitu terharu membaca surat dari sang istri hingga ia menitikkan air mata tanpa sadar. Akhirnya dirinya pun membuat sepucuk surat balasan pada Nia yang singkat pesannya bahwa sang istri tidak perlu khawatir padanya. Dan meminta doa saja semoga proyek yang ia kerjakan segera selesai dan bisa cepat pulang dalam kondisi sehat.

Dan surat itu Heru serahkan pada Ferhard. Besoknya surat tersebut sudah ada di tangan Nia. Sejak saat itu keduanya fokus pada tugas masing-masing sembari menahan rindu. Nia fokus dengan mengembangkan usaha restoran milik orang tuanya.

Sedangkan Heru fokus menyelesaikan carut marut masalah di keluarganya dan membongkar siapa musuh dalam selimut yang sesungguhnya. Mengapa orang tersebut dengan tega-teganya melukai orang tuanya bahkan nyawanya juga terancam.

Selama kurang lebih hampir satu bulan, Heru ditatar dan dilatih sedemikian rupa termasuk mengubah penampilannya yang awalnya sederhana berkaca mata sehingga terkesan cupu menjadi seorang CEO tampan dan gagah.

Para kaum hawa yang nanti melihatnya pasti akan terkesima dan jatuh cinta pada CEO tampan tersebut. Perawatan di sekujur tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki dilakukan oleh keluarganya demi mengubah sosok Heru Triyono kembali pada tempat asalnya yaitu Liam Kaisar Pramudya.

Bahkan ada guru khusus mengajarkan ilmu bisnis dan juga bahasa Inggris pada Heru. Ia juga dilatih ilmu bela diri di mana kakek Geraldo mendatangkan langsung guru asli dari negeri sakura, Jepang, untuk hal itu.

Dirinya ingin sang cucu punya ilmu bela diri agar jika ada sesuatu hal yang mengancam keselamatannya maka Liam bisa melindungi diri hingga orang yang ia cintai dari serangan musuh.

Pada dasarnya otak yang dimiliki Heru cukup pintar sehingga ia mampu menyerap semuanya dengan cepat. Hal ini juga ditunjang dari semangat yang dikobarkan dalam hatinya arahan dari kakek Geraldo beserta guru-guru terlatih yang telah mengajarkan padanya berbagai ilmu selama ini.

Sehingga dirinya menjadi lebih percaya diri dan bersemangat ingin menunjukkan pada dunia bahwa kini Heru Triyono menantu kelas teri telah mati berganti menjadi Liam Kaisar Pramudya seorang billionaire yang patut diperhitungkan dan dihormati.

Ia berusaha menanamkan pada dirinya bukan kesombongan dengan apa yang dimilikinya sekarang tetapi ia ingin memukul mundur hinaan dari orang-orang yang dahulu meremehkannya. Sehingga cacian dan hinaan tersebut berubah menjadi rasa saling menghargai sesama manusia secara betul dan beradab.

Kini ia telah berhasil mengubah takdirnya dari sosok kelas teri menjadi seorang billionaire dan menyandang nama besar keluarganya yaitu Pramudya. Siapa di seantero negeri ini yang tak mengenal keluarga Pramudya. Bahkan namanya sangat mendunia di luar negeri sebagai keluarga yang memiliki kekayaan nomor satu.

Banyak pengusaha yang berharap keluarga Pramudya menanamkan modalnya pada usaha mereka namun tidak semua bisa didapatkan dengan mudah. Bahkan banyak yang gigit jari karena gagal mendapat tender bersama G Corp.

"Menantu kelas teri sudah mati saatnya kamu tunjukkan pada dunia siapa kamu sesungguhnya," batin Liam menyemangati dirinya yang tengah memandang bentangan luas alam hijau di sekitar villa yang selama ini ia tempati.

Sebuah tempat rahasia yang sangat tertutup di sebuah pulau pribadi yang sangat terpencil dan tak ada yang tahu bahwa pulau tersebut milik kakek Geraldo. Sebab sengaja tak dimasukkan sebagai daftar harta kekayaan resminya.

Ceklek...

Derit pintu kamar terbuka menampilkan sosok kakek Geraldo yang masih tampan di usia senjanya walaupun ia berjalan menggunakan satu tongkat. Tentu saja gen ketampanan keluarga Pramudya menurun dari dirinya pada putra tunggalnya, Leo Satya Pramudya hingga akhirnya ke penerusnya saat ini yakni sang cucu, Liam Kaisar Pramudya.

Liam pun menoleh saat ia mendengar suara pintu kamarnya dibuka oleh sang kakek.

"Apa kamu sudah siap Liam?" tanya kakek Geraldo tersenyum bahagia.

"Siap, Kek."

"Tegakkan kepalamu pada dunia. Jangan pernah lagi kamu tundukkan kepalamu untuk hal-hal yang tidak penting terutama pada musuhmu nantinya ke depan," ucap kakek Geraldo dengan nada tegas yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Liam.

Billionaire Liam Kaisar Pramudya telah kembali. Tentu jika musuh dalam selimut mengetahui hal ini akan ketar ketir dan dongkol setengah mati.

🍁🍁🍁

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***