Bab 6 - Pemecatan

"Sudah sana Her, hadapi. Jangan putus asa. Tuhan selalu ada bersama orang yang enggak putus asa," tutur Asep memberi semangat pada Heru.

Akhirnya Heru pun meninggalkan pantry dan melangkah masuk ke ruangan HRD. Sejenak Heru membaca doa dalam hatinya dan menghela nafas dalam.

Ketika dirinya masuk ke dalam ruangan Pak Tono, aura ketakutan terpancar dari diri Heru. Pak Tono pun mempersilahkan Heru untuk duduk.

"Maafkan saya, Her. Dengan terpaksa kamu saya pecat. Semua atas perintah Bu Agustine. Kamu sangat tahu bahwa beliau adalah istri Tuan Leo, pemilik perusahaan ini. Semoga kamu bisa segera mendapat pekerjaan lain di luar sana," ucap Pak Tono to the point seraya menyodorkan surat pemecatan pada Heru.

Deg...

"Apa enggak bisa dipertimbangkan lagi, Pak? Saya janji tidak akan mengulangi kecerobohan dalam bekerja," pinta Heru dengan tatapan memohon.

"Maaf, Her. Saya hanya menjalankan tugas. Kamu sangat tahu, saya pun sama seperti kamu yang hanya pegawai di sini. Ini gaji kamu bulan ini utuh. Namun pesangon untukmu tidak cair, maaf. Dikarenakan kamu belum ada setahun bekerja di sini. Ini tambahan sedikit uang dari saya untuk kamu cari pekerjaan lain di Jakarta. Mulai besok kamu harus sudah meninggalkan mess pekerja, itu yang dipinta Bu Agustine. Sekali lagi maafkan saya Her tak bisa banyak bantu kamu," tutur Pak Tono panjang lebar dengan raut wajah sendu melihat nasib Heru.

"Terima kasih banyak, Pak. Semoga Bapak dan keluarga senantiasa diberi kesehatan. Maaf jika selama saya bekerja ada salah sama Bapak. Saya pamit dulu," ucap Heru pasrah seraya bersalaman dengan Pak Tono yang dibalas pelukan oleh kepala HRD tersebut.

Dirinya sudah menganggap Heru seperti anaknya sendiri terlebih perilaku Heru selama bekerja juga sangat baik dan suka menolong karyawan lainnya. Terutama para karyawati wanita yang meminta dibelikan makan siang bahkan pernah ada yang minta dibelikan pembalut di mini market dekat kantor.

Heru dengan sigap membantu tanpa sungkan. Bahkan dirinya tak mengharap imbalan apapun. Namun karena kebaikan hatinya, membuat para karyawan maupun karyawati yang telah dibantunya selalu memberikan sedikit upah sebagai ucapan terima kasih pada Heru.

Namun kini semua kegembiraan dan senyum di perusahaan ini tengah sedih sebab Heru yang dikenal murah senyum dan suka menolong akan pergi dari G Corp. Asep juga menitikkan air mata dan tak bisa berbuat banyak sebab dirinya juga hanya sebagai OB yang masih menggantungkan nasibnya bekerja di G Corp.

Selepas berpamitan pada rekan-rekannya dan beberapa karyawan lainnya, Heru pun bergegas ke mess untuk membereskan barang-barangnya. Dirinya akan mencoba mencari pekerjaan lainnya di Jakarta mumpung hari masih siang.

Asep tadi telah menyarankan pada Heru untuk sementara tinggal di rumah kontrakannya saja. Sampai dia dapat pekerjaan lagi. Istri Asep yang bernama Siti juga tidak akan keberatan jika Heru tinggal sementara bersama mereka.

Dikarenakan di rumah tersebut hanya Asep dan istrinya saja yang tinggal. Kedua anak mereka tinggal di Garut bersama orang tua Asep. Terlebih anak-anaknya masih sekolah jadi keduanya giat bekerja di Jakarta demi anak-anak.

Nantinya Heru bisa tidur di ruang tamu. Sebab rumah kontrakan Asep hanya ada satu kamar tidur saja. Di ruang tamu hanya ada tikar dan tak ada kursi untuk tamu. Sehingga bisa digunakan untuk bersantai atau tidur-tiduran.

Heru pun menerima walaupun awalnya ia menolak kebaikan Asep dan istrinya tersebut. Sebab Heru tak mau merepotkan sahabatnya itu. Tetapi Asep memaksa padanya, akhirnya ia pun mengiyakan bantuan dari Asep.

Heru berjalan ke sana kemari untuk masuk keluar gedung perkantoran di Jakarta. Bahkan restoran juga ia datangi, siapa tahu membutuhkan jasanya sebagai OB atau apapun asal pekerjaannya halal. Namun tak ada satu pun tempat yang mau menerimanya.

Saat ini Heru tengah berhenti di sebuah halte. Ia meminum sebotol air mineral dingin yang dibelinya dari warung. Panas terik matahari di Jakarta yang begitu menyengat membuatnya sedikit lelah dan kehausan.

Sebab ia lebih banyak menempuh dengan berjalan kaki dan hanya sekali naik bus Transjakarta untuk mencari pekerjaan hari ini. Walaupun hasilnya masih nihil.

Tiba-tiba datang sebuah mobil mercy hitam keluaran terbaru berhenti tak jauh dari tempat Heru duduk. Kemudian keluarlah seseorang lelaki bertubuh tegap dan tinggi memakai setelan jas hitam dengan kemeja warna grey datang mendekat padanya yang diikuti oleh dua anak buah lainnya yang keluar dari mobil lain.

Heru yang tengah melihat hiruk pikuk jalanan ibukota sembari menarik nafasnya akibat kelelahan. Terlebih dirinya belum sarapan atau makan siang. Sehingga dirinya tak terlalu memperhatikan di sekitarnya jika ada orang yang mendekatinya.

"Permisi, dengan Pak Heru Triyono?" tanya Ferhard sengaja berpura-pura.

"Iya betul. Tuan siapa ya? Kok kenal nama saya?" tanya Heru seraya mendongak sebab Ferhard dalam posisi berdiri dan ia masih duduk.

"Saya utusan dari G Corp. Silahkan masuk ke mobil bersama saya. Ada hal penting yang akan disampaikan oleh Presdir," ucap Ferhard dengan nada tegas yang dikelilingi dua anak buahnya yang berdiri tegap di sampingnya.

Deg...

"Utusan dari G Corp? Ya Tuhan ada apa lagi ini, apa kesalahan saya sama Presdir?" batin Heru cemas.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

dipecat jadi ob, diangkat jadi manager? 🤔🤔🤔

2024-04-14

2

Imam Sutoto

Imam Sutoto

good job Thor lanjut

2024-02-25

3

𝐀⃝🥀Angell yoland

𝐀⃝🥀Angell yoland

ahhh mulaii 😍😍😍😍😍😍😍

2024-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Cacian dan Hinaan
2 Bab 2 - Liam ?
3 Bab 3 - Sang Pewaris
4 Bab 4 - Menantu Kelas Teri
5 Bab 5 - Bencana Secangkir Kopi
6 Bab 6 - Pemecatan
7 Bab 7 - Heru Menghilang
8 Bab 8 - Bertemu Presdir
9 Bab 9 - Sebuah Fakta Mencengangkan
10 Bab 10 - Uang Berbicara dan Sepucuk Surat
11 Bab 11 - Mengubah Takdir
12 Bab 12 - Penyambutan CEO Baru
13 Bab 13 - Reaksi Para Karyawan
14 Bab 14 - Rapat Umum Pemegang Saham
15 Bab 15 - Ada Dua Liam ?
16 INFO UPDATE
17 Bab 16 - Asep Bertemu Heru
18 Bab 17 - Pulang Kampung
19 Bab 18 - Tidak Sesuai Ekspektasi
20 Bab 19 - Hamil
21 Bab 20 - Manja
22 Bab 21 - Pelayan di Rumah Mertua
23 Bab 22 - Ulah Selly
24 Bab 23 - Terusir dari Rumah Mertua
25 Bab 24 - Menjenguk Papa
26 Bab 25 - Pertemuan Rahasia
27 Bab 26 - Rindu
28 Bab 27 - Kecolongan
29 Bab 28 - Siuman
30 Bab 29 - Perintah Ibu Mertua
31 Bab 30 - Membuntuti Adik Ipar
32 Bab 31 - Penyesalan Selly
33 Bab 32 - Pulang ke Rumah
34 Bab 33 - Ancaman Heru
35 Bab 34 - Kemesraan
36 Bab 35 - Mertua Ngidam
37 Bab 36 - Pesta
38 Bab 37 - Terciduk
39 Bab 38 - Gagal
40 Bab 39 - Kemarahan Ibu Mertua
41 Bab 40 - Balada Telur Gosong
42 Bab 41 - Kematian
43 Bab 42 - Rugi Bandar
44 Bab 43 - Kecurigaan
45 Bab 44 - Menguak Tabir
46 Bab 45 - Dendam Masa Lalu
47 Bab 46 - Mulai Terkuak
48 Bab 47 - Sebuah Pengorbanan
49 Bab 48 - Penyekapan
50 Bab 49 - Seorang Billionaire Bukan Kelas Teri
51 Bab 50 - Air Mata
52 Bab 51 - Perayaan
53 Bab 52 - Maaf
54 Bab 53 - Akhir Kisah
55 PROMO KARYA BARU
56 PROMO KARYA BARU
57 PROMO KARYA BARU
58 PROMO KARYA BARU
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Cacian dan Hinaan
2
Bab 2 - Liam ?
3
Bab 3 - Sang Pewaris
4
Bab 4 - Menantu Kelas Teri
5
Bab 5 - Bencana Secangkir Kopi
6
Bab 6 - Pemecatan
7
Bab 7 - Heru Menghilang
8
Bab 8 - Bertemu Presdir
9
Bab 9 - Sebuah Fakta Mencengangkan
10
Bab 10 - Uang Berbicara dan Sepucuk Surat
11
Bab 11 - Mengubah Takdir
12
Bab 12 - Penyambutan CEO Baru
13
Bab 13 - Reaksi Para Karyawan
14
Bab 14 - Rapat Umum Pemegang Saham
15
Bab 15 - Ada Dua Liam ?
16
INFO UPDATE
17
Bab 16 - Asep Bertemu Heru
18
Bab 17 - Pulang Kampung
19
Bab 18 - Tidak Sesuai Ekspektasi
20
Bab 19 - Hamil
21
Bab 20 - Manja
22
Bab 21 - Pelayan di Rumah Mertua
23
Bab 22 - Ulah Selly
24
Bab 23 - Terusir dari Rumah Mertua
25
Bab 24 - Menjenguk Papa
26
Bab 25 - Pertemuan Rahasia
27
Bab 26 - Rindu
28
Bab 27 - Kecolongan
29
Bab 28 - Siuman
30
Bab 29 - Perintah Ibu Mertua
31
Bab 30 - Membuntuti Adik Ipar
32
Bab 31 - Penyesalan Selly
33
Bab 32 - Pulang ke Rumah
34
Bab 33 - Ancaman Heru
35
Bab 34 - Kemesraan
36
Bab 35 - Mertua Ngidam
37
Bab 36 - Pesta
38
Bab 37 - Terciduk
39
Bab 38 - Gagal
40
Bab 39 - Kemarahan Ibu Mertua
41
Bab 40 - Balada Telur Gosong
42
Bab 41 - Kematian
43
Bab 42 - Rugi Bandar
44
Bab 43 - Kecurigaan
45
Bab 44 - Menguak Tabir
46
Bab 45 - Dendam Masa Lalu
47
Bab 46 - Mulai Terkuak
48
Bab 47 - Sebuah Pengorbanan
49
Bab 48 - Penyekapan
50
Bab 49 - Seorang Billionaire Bukan Kelas Teri
51
Bab 50 - Air Mata
52
Bab 51 - Perayaan
53
Bab 52 - Maaf
54
Bab 53 - Akhir Kisah
55
PROMO KARYA BARU
56
PROMO KARYA BARU
57
PROMO KARYA BARU
58
PROMO KARYA BARU
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!