Bab 5 - Bencana Secangkir Kopi

"Wih hari Senin sudah sumringah saja wajahmu, Her. Pasti dapat jatah malam yang banyak nih dari istri," ucap Asep seraya terkekeh.

"Kang Asep tahu saja. Ya begini ini Kang, resikonya LDR an. Harus serba tahan. Tahan kangen, tahan godaan dan tahan puasa sebelum berbuka. Tahan banting pokoknya," ucap Heru dengan kekehan.

"Nanti kalau uangmu sudah banyak. Kamu ngontrak rumah kayak aku di Jakarta. Jadi istrimu kamu bawa ke Jakarta. Biar enggak jauhan lagi kayak sekarang. Di Jakarta suruh jualan atau kerja di depot kan bisa. Upahnya lumayan kok. Aku sudah setahun ini ngajak istriku pindah ke Jakarta. Nanti dibantu sama istriku supaya istrimu dapat pekerjaan di Jakarta," ucap Asep dengan tulus.

"Makasih banyak Kang Asep. Saya belum bisa balas apapun nih sudah dibantu banyak sama akang. Nanti hal itu coba saya rundingkan dulu sama Nia kalau pulang ke Bandung. Oh ya saya pamit dulu Kang, mau antar kopi ke ruangan Bu Agustine. Takut ditungguin," ucap Heru dengan nada sopan.

"Ya sudah sana. Nanti keburu ngamuk macan betina satu itu," ledek Asep.

"Ah, akang bisa saja. Pamit dulu ya Kang," ucap Heru seraya bergegas keluar dari pantry menuju ruang wakil direktur.

"Hem,"

Tak lama Heru pun tiba di depan ruangan Agustine. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu dan sang empunya ruangan kemudian menyuruhnya masuk.

Ceklek...

Derit pintu terbuka, dan Agustine memberi kode pada Heru bahwa kopi yang ia minta untuk diletakkan di meja kerjanya. Kebetulan Agustine sedang berdiri menghadap kaca melihat keramaian ibukota Jakarta yang dikenal tak pernah tidur. Sebab kesibukan dan keramaian selalu ada di mana-mana selama dua puluh empat jam penuh.

Dirinya tengah menelepon seseorang yang tentu saja Heru tidak mengetahui siapa yang ditelepon oleh wakil direkturnya itu.

"Brengsek! Mana mungkin kalian tidak menemukannya. Cepat cari dan jangan kehilangan jejak kembali. Kamu awasi dia kemanapun pergi dan segera laporkan pada saya apa saja kegiatannya," ucap Agustine dengan nada tinggi pada orang yang tengah ia telepon.

Kilat marah dan geram sangat kentara pada raut wajahnya yang masih terlihat sangat cantik di usianya yang sudah mencapai setengah abad.

Deg...

Tanpa sadar bentakan Agustine tadi membuat Heru mendadak terkejut dan sedikit gemetaran. Sehingga tanpa sengaja saat meletakkan kopinya di meja Agustine, kopi tersebut tumpah sedikit dan mengenai berkas yang ada di atas meja.

"Aduh," cicit Heru terkejut karena kopi yang ia bawa tumpah.

Sontak Agustine langsung menoleh dengan ponsel masih di telinganya. Ia langsung menatap tajam Heru yang menumpahkan kopi di atas berkas pentingnya.

"Astaga, apa-apaan kamu! Kerja enggak becus. Lihat ini! Berkasku jadi kotor semua kena kopi. Minta dipecat kamu, hah!" pekik Agustine menyalang tajam pada Heru.

"Maaf, Bu Agustine. Saya enggak sengaja. Jangan pecat saya, Bu. Saya mohon," ucap Heru memelas bahkan ia langsung berlutut di hadapan Agustine.

Heru tentunya takut jika dipecat. Sebab tabungannya sudah lumayan terkumpul untuk niat membayar kontrakan rumah seperti yang Kang Asep sarankan tadi di pantry. Jika dirinya dipecat selain gagal hidup di Jakarta bersama istrinya, maka bisa-bisa ibu mertuanya akan mengamuk.

Yang Heru lebih takutkan lagi kalau ibu mertuanya akan membuat dirinya dan sang istri bercerai. Sebab tak bisa memberi materi yang cukup untuk menghidupi mereka. Semalam dirinya mimpi begitu indah. Namun pagi ini sudah kena semprot Wakil Direktur akibat dirinya yang kurang hati-hati dalam bekerja.

"Keluar kamu dari ruangan saya! Dan saya pastikan kamu akan dipecat hari ini juga!" usir Agustine dengan nada tinggi dan menunjuk ke arah pintu.

Heru pun yang sudah membereskan meja Agustine dan berpamitan keluar dari ruangan itu. Sebelumnya ia mencoba berpamitan dengan baik, namun Agustine enggan menanggapi dan melihatnya.

Di dalam, Agustine berdecak sebal sebab berkas pentingnya yang terkena tumpahan kopi tadi belum sempat ia gandakan. Sehingga ia tak memiliki salinan ulang.

"Huft, dasar OB sialan!" gerutu Agustine seraya merapikan kembali mejanya.

Sedangkan di pantry, Asep berusaha menenangkan Heru yang tengah sedih dan gemetaran. Heru sangat takut jika sampai dirinya dipecat secara tak terhormat. Tentu saja pesangon atau bisa jadi gajinya bulan ini akan terancam hilang.

"Sabar, Her. Banyak-banyak berdoa saja. Semoga ada jalan terbaik. Akang doakan semoga kamu enggak dipecat," ucap Asep seraya menepuk pundak Heru.

"Amin," ucap Heru.

Tak lama tiba-tiba ada salah satu security memanggil Heru di pantry.

"Her, kamu dipanggil bagian HRD. Disuruh segera ke sana menghadap Pak Tono selaku kepala HRD," ucap security tersebut.

Deg...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

waduh... ketemu mama tiri pertama kali langsung gemetar.. 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-04-13

2

Uyud Uyudtea

Uyud Uyudtea

bikin deg deg plas

2024-03-26

3

Imam Sutoto

Imam Sutoto

wow keren banget lanjut

2024-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Cacian dan Hinaan
2 Bab 2 - Liam ?
3 Bab 3 - Sang Pewaris
4 Bab 4 - Menantu Kelas Teri
5 Bab 5 - Bencana Secangkir Kopi
6 Bab 6 - Pemecatan
7 Bab 7 - Heru Menghilang
8 Bab 8 - Bertemu Presdir
9 Bab 9 - Sebuah Fakta Mencengangkan
10 Bab 10 - Uang Berbicara dan Sepucuk Surat
11 Bab 11 - Mengubah Takdir
12 Bab 12 - Penyambutan CEO Baru
13 Bab 13 - Reaksi Para Karyawan
14 Bab 14 - Rapat Umum Pemegang Saham
15 Bab 15 - Ada Dua Liam ?
16 INFO UPDATE
17 Bab 16 - Asep Bertemu Heru
18 Bab 17 - Pulang Kampung
19 Bab 18 - Tidak Sesuai Ekspektasi
20 Bab 19 - Hamil
21 Bab 20 - Manja
22 Bab 21 - Pelayan di Rumah Mertua
23 Bab 22 - Ulah Selly
24 Bab 23 - Terusir dari Rumah Mertua
25 Bab 24 - Menjenguk Papa
26 Bab 25 - Pertemuan Rahasia
27 Bab 26 - Rindu
28 Bab 27 - Kecolongan
29 Bab 28 - Siuman
30 Bab 29 - Perintah Ibu Mertua
31 Bab 30 - Membuntuti Adik Ipar
32 Bab 31 - Penyesalan Selly
33 Bab 32 - Pulang ke Rumah
34 Bab 33 - Ancaman Heru
35 Bab 34 - Kemesraan
36 Bab 35 - Mertua Ngidam
37 Bab 36 - Pesta
38 Bab 37 - Terciduk
39 Bab 38 - Gagal
40 Bab 39 - Kemarahan Ibu Mertua
41 Bab 40 - Balada Telur Gosong
42 Bab 41 - Kematian
43 Bab 42 - Rugi Bandar
44 Bab 43 - Kecurigaan
45 Bab 44 - Menguak Tabir
46 Bab 45 - Dendam Masa Lalu
47 Bab 46 - Mulai Terkuak
48 Bab 47 - Sebuah Pengorbanan
49 Bab 48 - Penyekapan
50 Bab 49 - Seorang Billionaire Bukan Kelas Teri
51 Bab 50 - Air Mata
52 Bab 51 - Perayaan
53 Bab 52 - Maaf
54 Bab 53 - Akhir Kisah
55 PROMO KARYA BARU
56 PROMO KARYA BARU
57 PROMO KARYA BARU
58 PROMO KARYA BARU
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Cacian dan Hinaan
2
Bab 2 - Liam ?
3
Bab 3 - Sang Pewaris
4
Bab 4 - Menantu Kelas Teri
5
Bab 5 - Bencana Secangkir Kopi
6
Bab 6 - Pemecatan
7
Bab 7 - Heru Menghilang
8
Bab 8 - Bertemu Presdir
9
Bab 9 - Sebuah Fakta Mencengangkan
10
Bab 10 - Uang Berbicara dan Sepucuk Surat
11
Bab 11 - Mengubah Takdir
12
Bab 12 - Penyambutan CEO Baru
13
Bab 13 - Reaksi Para Karyawan
14
Bab 14 - Rapat Umum Pemegang Saham
15
Bab 15 - Ada Dua Liam ?
16
INFO UPDATE
17
Bab 16 - Asep Bertemu Heru
18
Bab 17 - Pulang Kampung
19
Bab 18 - Tidak Sesuai Ekspektasi
20
Bab 19 - Hamil
21
Bab 20 - Manja
22
Bab 21 - Pelayan di Rumah Mertua
23
Bab 22 - Ulah Selly
24
Bab 23 - Terusir dari Rumah Mertua
25
Bab 24 - Menjenguk Papa
26
Bab 25 - Pertemuan Rahasia
27
Bab 26 - Rindu
28
Bab 27 - Kecolongan
29
Bab 28 - Siuman
30
Bab 29 - Perintah Ibu Mertua
31
Bab 30 - Membuntuti Adik Ipar
32
Bab 31 - Penyesalan Selly
33
Bab 32 - Pulang ke Rumah
34
Bab 33 - Ancaman Heru
35
Bab 34 - Kemesraan
36
Bab 35 - Mertua Ngidam
37
Bab 36 - Pesta
38
Bab 37 - Terciduk
39
Bab 38 - Gagal
40
Bab 39 - Kemarahan Ibu Mertua
41
Bab 40 - Balada Telur Gosong
42
Bab 41 - Kematian
43
Bab 42 - Rugi Bandar
44
Bab 43 - Kecurigaan
45
Bab 44 - Menguak Tabir
46
Bab 45 - Dendam Masa Lalu
47
Bab 46 - Mulai Terkuak
48
Bab 47 - Sebuah Pengorbanan
49
Bab 48 - Penyekapan
50
Bab 49 - Seorang Billionaire Bukan Kelas Teri
51
Bab 50 - Air Mata
52
Bab 51 - Perayaan
53
Bab 52 - Maaf
54
Bab 53 - Akhir Kisah
55
PROMO KARYA BARU
56
PROMO KARYA BARU
57
PROMO KARYA BARU
58
PROMO KARYA BARU
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!