Bab 4 - Menantu Kelas Teri

Lalu Ferhard pun menceritakan secara singkat bahwa ada OB senior di G Corp pusat yang bernama Asep, sahabat Heru, lelaki itu menawarkan pekerjaan sebagai OB. Akhirnya Heru lulus tes dan diterima menjadi OB di G Corp sejak beberapa bulan lalu.

Dengan terpaksa pernikahan Heru dengan Nia pun menjalani LDR. Jika mengenai sikap ibu mertua Heru dan adik iparnya bahkan beberapa anggota keluarga Nia yang sejak awal tak menyukai Heru, kakek Geraldo sudah lama mengetahui informasi tersebut.

"Sementara ini biarkan saja dia bekerja sebagai OB dan tetap awasi dari jauh. Jangan sampai ada satu orang pun yang mengetahui jati dirinya sebelum rapat umum pemegang saham (RUPS) tahun ini digelar," ucap kakek Geraldo.

"Baik, Tuan. Untuk Nyonya Agustine bagaimana?" tanya Ferhard.

"Biarkan dulu saja dan tetap kalian awasi gerak geriknya," ucap kakek Geraldo.

Ketika restoran sudah dibuka, kakek Geraldo pun memberikan pesanan mereka. Sembari menunggu pesanan, ia selalu melihat gerak gerik Heru dari jauh.

"Heru!" panggil Bu Rosa dengan nada tinggi memerintah.

"Eh iya Bu," ucap Heru seraya lari sekonyong-konyong dari dalam menuju luar saat mendengar suara ibu mertuanya.

"Itu angkut semua barang yang di bagasi mobil. Belanjaan buat bahan besok. Awas jangan sampai ada yang jatuh atau pecah!" perintah Bu Rosa dengan memicing tajam lalu pergi berlalu.

"Baik, Bu."

Hal itu tak luput dari pengamatan kakek Geraldo maupun Ferhard, sang asisten.

"Kamu harus kuat, cucuku. Setelah kamu kembali ke posisimu semula, tegakkan kepalamu agar orang lain tak akan mencemoohmu lagi karena kamu miskin. Itu janji kakek padamu," batin kakek Geraldo sendu saat melihat Heru menjadi kuli panggul di keluarga istrinya.

Malam pun tiba,

Di sebuah kamar minimalis, dua anak manusia tengah berbagi keringat. Keduanya berusaha tak berisik bahkan sang lelaki berusaha membungkam suara merdu istrinya saat tengah mencapai puncaknya. Ia khawatir terdengar oleh ibu mertuanya dan juga adik iparnya yang masih sekolah.

"Makasih, Dek. Mas sayang banget sama kamu," bisik Heru mesra.

Cup...

Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Nia. Dan sang istri yang masih berada di bawah kungkungannya itu pun bersemu merah. Lebih tersipu malu sebab malam ini mendadak dirinya yang ingin sehingga sebelum tidur, ia mengajak sang suami untuk bercinta.

Heru sesungguhnya seharian ini sangat amat letih. Sebab restoran hari ini mendadak sangat ramai. Padahal besok jam empat pagi dirinya harus segera kembali ke Jakarta.

Namun karena melihat sang istri yang sudah kepalang rindu ingin menyatu, akhirnya keduanya pun melakukannya walaupun dirinya sangat lelah. Berharap segera hadir si jabang bayi yang telah lama mereka dambakan.

Heru mengelus perut istrinya dan berkata, "Cepat hadir di sini ya, Ayah sama Buna sudah sangat menanti."

"Kok panggil Buna?" tanya Nia heran.

"Iya, Dek. Kalau Bunda kan sudah umum dan banyak yang pakai. Jika Buna kan jarang. Biar terlihat unik dan spesial. Kamu setuju kan?" tanya Heru seraya mengelus punggung istrinya dengan lembut seperti menina bobokkan sebab ia tahu sang istri tengah lelah juga.

"Iya Mas, aku setuju saja. Ayo tidur, Mas. Besok pagi kan kamu sudah harus balik ke Jakarta. Nanti terlambat bangun bisa gawat kalau ketinggalan keretanya," ucap Nia.

Akhirnya keduanya terlelap penuh bahagia, berharap apa yang baru saja dilakukan dapat menghasilkan jabang bayi yang telah dinanti keluarga besar terutama Bu Rosa. Sebab Nia adalah anak sulungnya. Otomatis jika Nia hamil maka kelak anak tersebut menjadi cucu pertamanya.

Menjelang pagi itu pun Heru berpamitan pada sang istri untuk kembali ke Jakarta. Langit masih tampak gelap namun langkahnya sudah berjalan di area stasiun Bandung.

Dan akan tiba di Jakarta sekitar jam enam pagi. Heru biasanya akan langsung ke kantor guna melakukan pekerjaannya sebagai OB. Jika kepalang rindu, maka hampir setiap akhir pekan ia akan pulang ke Bandung.

Dikarenakan hal itu juga permintaan dari ibu mertuanya. Sebab akhir pekan biasanya restoran agak ramai dan butuh lelaki untuk membantunya selain pekerja lelaki yang lain.

Malah terkadang Bu Rosa sengaja meliburkan pekerja hariannya yang laki-laki saat akhir pekan. Sebab sudah ada Heru pikirnya. Jadi lebih baik menggunakan tenaga menantunya yang kelas teri itu secara cuma-cuma daripada uangnya harus keluar untuk membayar upah pegawai harian.

Heru pun tak pernah mempermasalahkan hal itu. Ia melakukan dengan senang hati. Tetapi Nia terkadang merasa kasihan dengan suaminya seakan dijadikan sapi perah oleh ibunya. Namun dirinya juga tak bisa berbuat banyak.

Terkadang sebagai seorang istri ia merasa berada di titik jenuh dengan hidup seperti ini terus. Namun lagi-lagi karena cinta. Walaupun suaminya sering dihina sebagai menantu kelas teri oleh ibunya, dia tetap cinta pada lelaki itu. Tak ada pikiran untuk berselingkuh walaupun keduanya menjalani hubungan LDR an.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

sabar ya her💪

2024-08-01

0

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

💪💪💪💪💪💪💪🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

2024-05-16

1

teti kurniawati

teti kurniawati

mampir yuk di karya aku
Suami absurd
Suami rupa madu mulut racun
Perjodohan Arini

2024-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Cacian dan Hinaan
2 Bab 2 - Liam ?
3 Bab 3 - Sang Pewaris
4 Bab 4 - Menantu Kelas Teri
5 Bab 5 - Bencana Secangkir Kopi
6 Bab 6 - Pemecatan
7 Bab 7 - Heru Menghilang
8 Bab 8 - Bertemu Presdir
9 Bab 9 - Sebuah Fakta Mencengangkan
10 Bab 10 - Uang Berbicara dan Sepucuk Surat
11 Bab 11 - Mengubah Takdir
12 Bab 12 - Penyambutan CEO Baru
13 Bab 13 - Reaksi Para Karyawan
14 Bab 14 - Rapat Umum Pemegang Saham
15 Bab 15 - Ada Dua Liam ?
16 INFO UPDATE
17 Bab 16 - Asep Bertemu Heru
18 Bab 17 - Pulang Kampung
19 Bab 18 - Tidak Sesuai Ekspektasi
20 Bab 19 - Hamil
21 Bab 20 - Manja
22 Bab 21 - Pelayan di Rumah Mertua
23 Bab 22 - Ulah Selly
24 Bab 23 - Terusir dari Rumah Mertua
25 Bab 24 - Menjenguk Papa
26 Bab 25 - Pertemuan Rahasia
27 Bab 26 - Rindu
28 Bab 27 - Kecolongan
29 Bab 28 - Siuman
30 Bab 29 - Perintah Ibu Mertua
31 Bab 30 - Membuntuti Adik Ipar
32 Bab 31 - Penyesalan Selly
33 Bab 32 - Pulang ke Rumah
34 Bab 33 - Ancaman Heru
35 Bab 34 - Kemesraan
36 Bab 35 - Mertua Ngidam
37 Bab 36 - Pesta
38 Bab 37 - Terciduk
39 Bab 38 - Gagal
40 Bab 39 - Kemarahan Ibu Mertua
41 Bab 40 - Balada Telur Gosong
42 Bab 41 - Kematian
43 Bab 42 - Rugi Bandar
44 Bab 43 - Kecurigaan
45 Bab 44 - Menguak Tabir
46 Bab 45 - Dendam Masa Lalu
47 Bab 46 - Mulai Terkuak
48 Bab 47 - Sebuah Pengorbanan
49 Bab 48 - Penyekapan
50 Bab 49 - Seorang Billionaire Bukan Kelas Teri
51 Bab 50 - Air Mata
52 Bab 51 - Perayaan
53 Bab 52 - Maaf
54 Bab 53 - Akhir Kisah
55 PROMO KARYA BARU
56 PROMO KARYA BARU
57 PROMO KARYA BARU
58 PROMO KARYA BARU
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Cacian dan Hinaan
2
Bab 2 - Liam ?
3
Bab 3 - Sang Pewaris
4
Bab 4 - Menantu Kelas Teri
5
Bab 5 - Bencana Secangkir Kopi
6
Bab 6 - Pemecatan
7
Bab 7 - Heru Menghilang
8
Bab 8 - Bertemu Presdir
9
Bab 9 - Sebuah Fakta Mencengangkan
10
Bab 10 - Uang Berbicara dan Sepucuk Surat
11
Bab 11 - Mengubah Takdir
12
Bab 12 - Penyambutan CEO Baru
13
Bab 13 - Reaksi Para Karyawan
14
Bab 14 - Rapat Umum Pemegang Saham
15
Bab 15 - Ada Dua Liam ?
16
INFO UPDATE
17
Bab 16 - Asep Bertemu Heru
18
Bab 17 - Pulang Kampung
19
Bab 18 - Tidak Sesuai Ekspektasi
20
Bab 19 - Hamil
21
Bab 20 - Manja
22
Bab 21 - Pelayan di Rumah Mertua
23
Bab 22 - Ulah Selly
24
Bab 23 - Terusir dari Rumah Mertua
25
Bab 24 - Menjenguk Papa
26
Bab 25 - Pertemuan Rahasia
27
Bab 26 - Rindu
28
Bab 27 - Kecolongan
29
Bab 28 - Siuman
30
Bab 29 - Perintah Ibu Mertua
31
Bab 30 - Membuntuti Adik Ipar
32
Bab 31 - Penyesalan Selly
33
Bab 32 - Pulang ke Rumah
34
Bab 33 - Ancaman Heru
35
Bab 34 - Kemesraan
36
Bab 35 - Mertua Ngidam
37
Bab 36 - Pesta
38
Bab 37 - Terciduk
39
Bab 38 - Gagal
40
Bab 39 - Kemarahan Ibu Mertua
41
Bab 40 - Balada Telur Gosong
42
Bab 41 - Kematian
43
Bab 42 - Rugi Bandar
44
Bab 43 - Kecurigaan
45
Bab 44 - Menguak Tabir
46
Bab 45 - Dendam Masa Lalu
47
Bab 46 - Mulai Terkuak
48
Bab 47 - Sebuah Pengorbanan
49
Bab 48 - Penyekapan
50
Bab 49 - Seorang Billionaire Bukan Kelas Teri
51
Bab 50 - Air Mata
52
Bab 51 - Perayaan
53
Bab 52 - Maaf
54
Bab 53 - Akhir Kisah
55
PROMO KARYA BARU
56
PROMO KARYA BARU
57
PROMO KARYA BARU
58
PROMO KARYA BARU
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!