4. Ragu

"Maksud, Nyonya, tuan selingkuh?" tanya Roni pada Adisti.

Adisti menatap sebal ke arah anak buahnya. "Baru hari ini kamu menjadi seorang ayah, tapi kenapa kamu sudah mulai bertambah bod*h! Aku ke sini menemuimu juga ingin mencari tahu tentang hal itu, kenapa kamu sekarang malah bertanya? Kalau aku tahu jawabannya, mana mungkin aku mendatangimu!"

Roni menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil tersenyum kaku ke arah majikannya. Entahlah mendengar jika orang yang selama ini sudah sangat baik padanya disakiti, dia merasa ikut terluka jadi, tidak bisa berpikir dengan jernih. Pria itu bersumpah akan membantu Adisti membalas sakit hati yang majikannya rasakan, jika memang benar Bryan telah menghianati wanita itu.

Sudah sangat lama Roni ikut bersama dengan Adisti dan wanita itu bukanlah seorang penghianat. Dia tidak habis pikir dengan orang-orang jaya itu, apakah mereka tidak bisa bersyukur memiliki istri yang selalu menemani dalam keadaan apa pun. Memang benar kata orang bijak 'Wanita diuji saat suaminya tidak memiliki apa-apa. Pria diuji saat hartanya banyak'.

"Baik, Bu. Nanti saya akan mencari tahunya, saya juga akan mengarahkan beberapa anak buah saya agar semuanya terbuka dengan cepat."

"Bagus, saya ingin mendengar kabar lebih cepat dan jelas. Jika kamu sudah mengetahuinya, segera hubungi aku. Aku masih ada pekerjaan jadi, harus pergi lebih dulu." Adisti berdiri dari duduknya. Roni pun otomatis mengikuti gerakan atasannya.

"Apa perlu saya antar, Nyonya?"

"Tidak perlu, istrimu pasti masih menunggumu di dalam. Kapan-kapan aku akan menjenguk anakmu, tadi aku belum sempat melihatnya."

"Terima kasih, Nyonya."

Adisti pun segera meninggalkan anak buahnya, berharap Roni bisa menemukan dengan semua cepat. Dia sangat tahu kinerja anak buahnya itu pasti tidak akan mengecewakan. Sudah bertahun-tahun mereka saling mengenal. Tidak jarang ada pengusaha juga yang memakai jasanya.

"Adisti! Kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu ada di luar negeri?" tanya seseorang yang tidak sengaja bertemu dengan Adisti di depan rumah sakit.

Siapa lagi pelakunya kalau bukan Arsylla. Adisti jadi bingung harus menjawab apa. Rencana dia untuk bersembunyi lebih dulu pasti akan gagal dengan kehadiran temannya. Namun, membocorkan rencana juga bukan hal yang baik karena saat ini tidak ada seorang pun yang bisa dipercaya lebih dulu. Meskipun dia tidak tahu Arsylla mengetahui tentang wanita hamil itu atau tidak. Adisti berharap temannya tidak tahu apa-apa jika tidak, maka semuanya akan habis di tangannya.

"Arsylla! Iya, baru saja lepas landas," jawab Adisti berbohong.

"Kamu baru sampai? Kenapa tidak memberitahuku dan kenapa kamu ada di rumah sakit?" tanya Arsylla yang mulai curiga.

"Tadi tiba-tiba kepalaku pusing jadi, aku mampir ke sini buat periksa. Sebenarnya tadi mau bikin kejutan juga buat Bang Brian kalau aku pulang cepat, tapi sekarang aku baru bisa pulang jadi, nggak bisa memberi kejutan di hari spesial kita," jawab Adisti dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin. Dia berharap temannya ini percaya agar tidak membuatnya dapat mencari alasan yang lain.

"Hari spesial apa?"

"Kemarin 'kan hari ulang tahun pernikahan kamu, kamu masak nggak inget, sih!"

"Astaghfirullah! Iya, aku lupa. Maafin aku, ya!"

"Tidak apa-apa, aku nggak marah kok!" sahut Adisti dengan tersenyum.

"Bagaimana kalau aku membantumu untuk memberikan kejutan pada Brian?"

"Yang benar! Kamu ingin membantuku?" tanya Adisti dengan wajah berbinar.

Tentu saja itu sengaja dia buat agar temannya percaya. Jika dirinya memang benar antusias. Wanita itu tidak ingin nanti Arsylla mengatakan kecurigaannya pada Bryan yang nanti malah akan menjadi masalah. Biarlah saat ini Adisti pulang dulu, dia juga bisa mencari tahu nanti lagi.

Adisti pun pulang bersama dengan Arsylla. Tentu saja pergi dengan menggunakan taksi online. Adisti tidak ingin temannya curiga jika dia datang ke rumah sakit dengan mobil sewaan. Yang ada nanti akan semakin menambah pertanyaan Arsylla padanya. Biarlah nanti anak buahnya yang datang mengambil mobil dan sekalian mengembalikannya ke tempat penyewaan. Meskipun masa sewanya masih ada.

Adisti mengatakan rencana kejutan untuk sang suami pada temannya, Arsylla pun menanggapinya dengan begitu ceria. Dalam hati wanita itu ragu, apakah benar temannya itu tahu tentang perselingkuhan suaminya atau tidak, mengingat betapa akrabnya mereka selama ini. Selama mereka berteman juga Adisti tidak merasakan ada sesuatu yang aneh dalam diri sahabatnya itu, mereka selalu baik-baik saja.

***

"Semua sudah selesai, aku pulang dulu ya! Sebentar lagi Bryan juga pulang," pamit Arsylla setelah selesai membantu temanya mempersiapkan pesta kejutan.

"Kenapa kamu nggak ikut saja bergabung sama kita?"

"Kamu 'kan mau ngerayain ulang tahun pernikahan kamu, mana mungkin aku bergabung dengan kalian. Yang ada nanti aku jadi obat nyamuk," sahut Arsylla dengan cemberut. Tidak sekali dua kali dia merasa seperti itu.

"Ih, kamu mah gitu. Lagian ini juga sudah lewat hari ulang tahun pernikahan kami."

"Ya, nggak apa-apa dong! Yang penting kalian bisa masih bisa merayakan bersama. Brian sudah mengucapkan selamat ulang tahun ke kamu, kan?" tanya Arsylla membuat wajah Adiba seketika murung.

Brian memang mengirimnya pesan beberapa kali. Namun, pria itu sama sekali tidak bertanya atau mengatakan selamat ulang tahun pernikahan mereka kali ini. Entah mungkin sangat sibuk atau memang tidak memikirkan tentang Adisti. Wanita itu semakin merasa dilema.

"Ada apa? Sepertinya kamu sedang ada masalah. Apa kamu bertengkar dengan Bryan?" tanya Arsylla.

Bukannya dia ingin ikut campur dengan urusan rumah tangga sang sahabat, hanya saja wanita itu tidak tega melihat wajah sedih Adisti seperti ini. Mereka sudah sangat dekat dari dulu, kadang datang ke rumah kedua orang tua Adisty. Bahkan memanggil mereka dengan sebutan Papa dan Mama. Itulah yang membuat Arsylla sebisa mungkin harus selalu membantu Adisti jika memang memerlukan bantuannya.

"Tidak apa-apa, kok! Jangan terlalu dipikirkan," sahut Adisti yang mencoba untuk terlihat biasa saja.

Seperti inilah dirinya, tidak pernah menyusahkan orang disekitarnya. Saat sedang berbincang terdengar seseorang membuka pintu dan melangkah menuju ruang keluarga, di mana Adisti dan Arsylla berada. Adisti yang melihat kedatangan sang suami pun segera memeluknya. Sebenarnya dua ragu, tetapi demi menunjukkan keharmonisan dan kepura-puraannya, terpaksa wanita itu melakukannya.

Dia tidak menyangka jika Bryan akan pulang cepat. Padahal wanita itu tadi mengira bahwa masih ada waktu setengah jam untuk dirinya dan Arsylla berbincang. Bahkan tadinya Adisti pikir sang suami ajan kembali ke rumah yang semalam disinggahi.

"Sayang! Kami ada di sini? Bukannya kamu ada di Paris? Kapan kamu pulang?" tanya Bryan dengan wajah berbinar. Hal itu tentu saja membuat Adisti senang, dia jadi ragu siapa sebenarnya wanita hamil itu? Apakah mungkin kerabat Bryan.

Terpopuler

Comments

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Waspada selalu Adisti..karena hati orang tdk ada yg tahu ☝🏻

2023-08-05

0

Uthie

Uthie

masih misteri tebak-tebakan ini 😁

2023-07-04

0

Cicih Sutiasih

Cicih Sutiasih

awalnya sudah curiga sama Asylla,

2023-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kejutan yang tertunda
2 2. Tidak menyangka
3 3. Mencari tahu
4 4. Ragu
5 5. Langkah pertama
6 6. Ingin perhatian
7 7. Kamu kepala rumah tangga
8 8. Bukti
9 9. Bantuan dari Leo
10 10. Mantan istri Bryan
11 11. Menemui Zahra
12 12. Ingin menjual mobil
13 13. Rumah itu
14 14. Dimanfaatkan
15 15. Berbohong
16 16. Rencana tujuh bulanan
17 17. Ke luar kota
18 18. Kedatangan Adisti
19 19. Bryan tahu yang sebenarnya
20 20. Pemecatan Arsylla
21 21. Karena Adisti
22 22. Kegalauan Arsylla
23 23. Kebingungan penghianat
24 24. Kehilangan banyak hal
25 25. Hilang semuanya
26 26. Curiga pada Nadia
27 27. Mencari asisten lagi
28 28. Kedatangan Sahna
29 29. Mempersiapkan perceraian
30 30. Perdebatan mantan sahabat
31 31. Rahasia masing-masing
32 32. Pria dari masa lalu
33 33. Ingin mengambil hati
34 34. Saran Rio
35 35. Kedatangan Vira
36 36. Liburan bersama Vira
37 37. Mengikuti alur
38 38. Bertemu
39 39. Menolak
40 40. Usaha Yasa
41 41. Pengganggu lagi
42 42. Tidak mau miskin
43 43. Saling menyalahkan
44 44. Sidang pertama
45 45. Entah apa tujuannya
46 46. Bertamu
47 47. Dalam bahaya
48 48. Pertolongan
49 49. Terimakasih
50 50. Pelaku
51 51. Peringatan
52 52. Ingin menjaga
53 53. Pergi berdua
54 54. Merasa dilindungi
55 55. Berkunjung
56 56. Masa lalu
57 57. Memaafkan
58 58. Sebelum putusan
59 59. Kekesalan Arsylla
60 60. Sahna kesal
61 61. Rindunya Yasa
62 62. Perdebatan suami istri
63 63. Kesempatan terakhir
64 64. Bimbang
65 65. Bersiap bertemu
66 66. Jawaban Adisti
67 67. Arsylla menemui Bryan
68 68. Bekerjasama
69 69. Pergi dengan calon mertua
70 70. Kita
71 71. Siapa pengkhianat itu?
72 72. Persiapan lamaran
73 73. Lamaran
74 74. Persiapan pernikahan
75 75. Kesalahan Nadia
76 76. Bryan menyamar
77 77. Ada apakah?
78 78. Penyelamatan
79 79. Tertangkap
80 80. Menutup bantuan
81 81. Sahna pergi
82 82. Yasa pulang
83 83. Menjelang pernikahan
84 84. Jangan terlalu benci
85 85. Menuju halal
86 86. Saling menggoda
87 87. Penawaran atau lamaran
88 88. Perbincangan Rio dan Vira
89 89. Nasehat Ibu
90 90. Dia orang baik
91 91. Berbelanja
92 92. Kedatangan Ibunya Rio
93 93. Kesepakatan
94 94. Mengantar calon mertua
95 95. Foto
96 96. Edwin dan Vira pulang
97 97. Meminta maaf
98 98. Rencana pindah rumah
99 99. Takut tidak bisa hamil
100 100. Masa lalu orang tua
101 101. Pembicaraan dua kawan lama
102 102. Konspirasi
103 103. Diganggu Haris
104 104. Persiapan lamaran
105 105. Melihatnya bersama
106 106. Lamaran
107 107. Usai lamaran
108 108. Permintaan maaf Lusi
109 109. Akhir
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. Kejutan yang tertunda
2
2. Tidak menyangka
3
3. Mencari tahu
4
4. Ragu
5
5. Langkah pertama
6
6. Ingin perhatian
7
7. Kamu kepala rumah tangga
8
8. Bukti
9
9. Bantuan dari Leo
10
10. Mantan istri Bryan
11
11. Menemui Zahra
12
12. Ingin menjual mobil
13
13. Rumah itu
14
14. Dimanfaatkan
15
15. Berbohong
16
16. Rencana tujuh bulanan
17
17. Ke luar kota
18
18. Kedatangan Adisti
19
19. Bryan tahu yang sebenarnya
20
20. Pemecatan Arsylla
21
21. Karena Adisti
22
22. Kegalauan Arsylla
23
23. Kebingungan penghianat
24
24. Kehilangan banyak hal
25
25. Hilang semuanya
26
26. Curiga pada Nadia
27
27. Mencari asisten lagi
28
28. Kedatangan Sahna
29
29. Mempersiapkan perceraian
30
30. Perdebatan mantan sahabat
31
31. Rahasia masing-masing
32
32. Pria dari masa lalu
33
33. Ingin mengambil hati
34
34. Saran Rio
35
35. Kedatangan Vira
36
36. Liburan bersama Vira
37
37. Mengikuti alur
38
38. Bertemu
39
39. Menolak
40
40. Usaha Yasa
41
41. Pengganggu lagi
42
42. Tidak mau miskin
43
43. Saling menyalahkan
44
44. Sidang pertama
45
45. Entah apa tujuannya
46
46. Bertamu
47
47. Dalam bahaya
48
48. Pertolongan
49
49. Terimakasih
50
50. Pelaku
51
51. Peringatan
52
52. Ingin menjaga
53
53. Pergi berdua
54
54. Merasa dilindungi
55
55. Berkunjung
56
56. Masa lalu
57
57. Memaafkan
58
58. Sebelum putusan
59
59. Kekesalan Arsylla
60
60. Sahna kesal
61
61. Rindunya Yasa
62
62. Perdebatan suami istri
63
63. Kesempatan terakhir
64
64. Bimbang
65
65. Bersiap bertemu
66
66. Jawaban Adisti
67
67. Arsylla menemui Bryan
68
68. Bekerjasama
69
69. Pergi dengan calon mertua
70
70. Kita
71
71. Siapa pengkhianat itu?
72
72. Persiapan lamaran
73
73. Lamaran
74
74. Persiapan pernikahan
75
75. Kesalahan Nadia
76
76. Bryan menyamar
77
77. Ada apakah?
78
78. Penyelamatan
79
79. Tertangkap
80
80. Menutup bantuan
81
81. Sahna pergi
82
82. Yasa pulang
83
83. Menjelang pernikahan
84
84. Jangan terlalu benci
85
85. Menuju halal
86
86. Saling menggoda
87
87. Penawaran atau lamaran
88
88. Perbincangan Rio dan Vira
89
89. Nasehat Ibu
90
90. Dia orang baik
91
91. Berbelanja
92
92. Kedatangan Ibunya Rio
93
93. Kesepakatan
94
94. Mengantar calon mertua
95
95. Foto
96
96. Edwin dan Vira pulang
97
97. Meminta maaf
98
98. Rencana pindah rumah
99
99. Takut tidak bisa hamil
100
100. Masa lalu orang tua
101
101. Pembicaraan dua kawan lama
102
102. Konspirasi
103
103. Diganggu Haris
104
104. Persiapan lamaran
105
105. Melihatnya bersama
106
106. Lamaran
107
107. Usai lamaran
108
108. Permintaan maaf Lusi
109
109. Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!