2. Tidak menyangka

Adisti pun mencoba menghubungi Arsylla, siapa tahu temannya itu mengetahui tentang kecurangan sang suami, mengingat hubungan Arsylla dan Bryan juga cukup dekat. Mereka juga bekerja di perusahaan yang sama. Tanpa keduanya ketahui sebenarnya dirinya juga salah satu pemilik saham di perusahaan itu. Itu juga karena pemberian kedua orang tuanya.

Namun, mereka tidak tahu karena itu permintaan kedua orang tua Adisti yang melarang putrinya untuk memberitahukan pada orang lain. Hingga mereka pergi pun rahasia itu masih tertutup. Perusahaan itu milik seorang pengusaha bernama Abraham, dia salah satu sahabat dari papanya Adisti.

Hingga panggilan ketiga, sama sekali tidak diangkat. Mungkin temannya itu saat ini sedang sibuk. Saat sudah menyerah dan ingin meletakkan ponselnya di atas meja, ternyata ada panggilan masuk dari Arsylla. Hal itu tentu saja membuat hati Adisti senang, mereka juga jarang komunikasi akhir-akhir ini.

“Halo, assalamualaikum bagaimana kabar kamu?”

“Alhamdulillah aku baik. Kata Bryan kamu masih satu minggu di luar negeri, apa benar? Tumben kamu betah!” tanya Arsylla yang berada di seberang telepon.

“Iya, ini saja pekerjaan sudah aku percepat agar bisa pulang segera.”

“Jangan terlalu diforsir pekerjaannya. Ingat tubuhmu juga perlu istirahat.”

“Iya, kamu jangan khawatir, terima kasih sudah mengkhawatirkanku.”

“Pastilah! Memang siapa lagi yang perhatian padamu jika bukan aku.” Keduanya terkekeh bersama.

Adisti mencoba untuk berpikir, bagaimana caranya agar bisa bertanya pada Arsylla tanpa membuatnya curiga, tetapi setelah dipikirkan ternyata memang tidak ada kata-kata yang pas. Dia pun memberanikan diri untuk bertanya, terlepas apa yang akan dipikirkan temannya nanti.

“Arsy, boleh aku tanya sesuatu sama kamu? Aku harap kamu menjawabnya dengan jujur.”

Mendengar pertanyaan dari Adisti membuat Arsylla terdiam, sepertinya ada sesuatu yang penting. Apa mungkin temannya itu sudah mengetahui sesuatu. Dia mulai tidak tenang, takut jika itu benar adanya.

“Mau tanya apa, nih? Sepertinya sangat serius sekali,” ujar Arsylla yang berusaha untuk terlihat biasa saja. Ini belum saatnya Adisti tahu semuanya.

“Apa kamu pernah melihat Bryan pergi bersama dengan seorang wanita? Ya ... mungkin hanya sekedar makan siang saja atau membicarakan sesuatu teman kerjanya?” tanya Adisty yang mencoba untuk mengendalikan emosinya.

“Jalan bersama dengan seorang wanita? A–apa sih maksud kamu, Adis? Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kamu maksud. Apa suamimu selingkuh di belakang kamu?”

“Tidak, aku hanya bertanya saja. Kenapa kamu jadi berpikiran ke arah sana?” Yang ditakutkan Adisti benar, ternyata sahabatnya ini sangat peka dengan apa yang ada dalam kepalanya. Dia memukul mulutnya sendiri, semua orang juga pasti akan curiga ke arah sana saat dia bertanya demikian.

“Ya, habisnya kamu bertanya seperti itu, pikiranku jadi ke mana-mana. Kamu sebagai seorang istri juga harus percaya kata suamimu, jangan meragukannya. Kalau kamu sendiri yang diragukan oleh Bryan, apa kamu tidak sakit hati? Bukan maksudku untuk membela Bryan, hanya saja kalian berdua itu sama-sama sahabatku jadi, aku tidak membela salah satu dari kalian.”

“Iya, aku percaya sama kamu. Maafkan aku.”

“Kenapa kamu malah meminta maaf padaku? Seharusnya kamu minta maaf pada Brian karena dia yang sudah kamu curigai.”

“Iya, nanti aku akan minta maaf padanya,” sahut Adisti yang tidak ingin berdebat dengan temannya. “Bagaimana pekerjaanmu? Apa masih banyak? Maaf aku sudah mengganggu,” ujar Adisti yang sengaja ingin mengalihkan pembicaraan.

"Tidak juga, ini ada beberapa pekerjaan, sebentar juga selesai. Nanti kalau kamu pulang kita makan bersama-sama, ya! Sudah lama kan kita nggak pergi bareng, aku kangen sama kamu, nanti kamu kabar-kabar saja."

"Iya, kamu tenang saja. Aku akan ikut apa yang kamu inginkan. Sudah dulu, aku mau lanjut kerja. Aku harus cepat selesaikan agar bisa pulang cepat."

"Iya, hati-hati."

"Kamu juga hati-hati."

"Jangan lupa kabari saat kamu sudah pulang, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Adisti mengusap wajahnya pelan, sepertinya dia harus pergi ke perusahaan, wanita itu akan melihat apa yang dilakukan sang suami ketika pulang kerja. Adisti juga penasaran untuk melihatnya secara langsung kegiatan sang suami, semoga ketakutannya tidak menjadi kenyataan, itu akan sangat mengerikan baginya. Wanita itu mulai bersiap untuk pergi, dia akan pergi ke tempat penyewaan mobil lebih dulu.

Adisti harus memiliki kendaraan untuk bisa pergi ke mana pun yang dia inginkan. Satu minggu rasanya pasti cukup untuk membayar jasa menyewa mobil. Ini memang pertama kali baginya menyewa mobil, padahal mobil miliknya juga ada, tetapi karena tidak ingin sang suami tahu lebih baik cari aman. Mengeluarkan uang sedikit tidak masalah baginya.

Seperti keinginannya tadi, saat ini wanita itu sudah ada di depan perusahaan tempat sang suami dan juga sahabatnya bekerja. Sebentar lagi jam pulang kantor. Dia masih duduk di dalam mobil di tempat parkir para karyawan. Jarak dua mobil dari mobilnya adalah mobil sang suami, itu memudahkannya untuk mengetahui Bryan saat pergi. Adisti memang sengaja parkir di sana.

Satu jam setelah menunggu, akhirnya Bryan pun keluar. Adisti dapat melihat pria itu berjalan diikuti Arsylla di belakangnya, keduanya tampak sedang berbincang. Meskipun tidak terlihat begitu intens karena sesekali Bryan juga bicara dengan teman lainnya. Adisti masih memperhatikannya, tampak Arsylla tersipu malu mendengar apa yang pria itu katakan, entah apa itu.

Adisti mulai tidak nyaman. Dalam hati dia bertanya-tanya apakah mungkin sahabatnya itu yang ada dalam foto, mengingat wanita yang di foto sedang membelakangi kamera. Adisti berusaha keras untuk menepisnya, dia tidak ingin berburuk sangka pada sahabatnya itu. Pasti saat ini hanya kebetulan saja mereka pulang bersama.

Namun, perlakuan Bryan yang membukakan pintu untuk Arsylla, membuat tatapan Adisti semakin tajam. Hal yang selama ini laki-laki itu lakukan hanya untuk dirinya, kini dilakukan pada orang lain. Tanpa sadar tangan Adisti pun mengepal dengan erat. Dia tidak rela suaminya melakukan hal romantis terhadap wanita lain meskipun dia adalah sahabatnya.

Selama ini Adisti selalu membangga-banggakan Bryan di depan keluarganya. Dia mengatakan jika laki-laki itu selalu memperlakukannya lebih spesial dari wanita lain, tidak akan ada yang bisa menggantikan posisinya, baik itu di hati maupun fisik Bryan karena semuanya hanya milik Adisti. Namun, sekarang apa yang wanita itu lihat justru berbeda. Bahkan kini sahabatnya sendiri, orang yang selama ini dia banggakan justru sanggup menyamai posisinya.

Adisti tidak boleh menelan mentah-mentah apa yang dilihatnya kini, dia harus tahu sejauh mana hubungan Bryan dan sahabatnya itu. Semoga saja apa yang wanita itu lihat tidaklah benar, untuk itu Adisti harus menguatkan mentalnya mulai sekarang.

Terpopuler

Comments

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

pagar makan tanaman kamu mah arsyla

2025-01-12

0

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Good job Adisti..selidiki dulu dn hempaskan mereka yg sdh menghianati kepercayaan mu sebagai suami & sahabat mu Adisti..

2023-08-05

0

💞DARRA💞💖

💞DARRA💞💖

aq yg cuma baca gemetar apalagi kamu adisti

2023-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kejutan yang tertunda
2 2. Tidak menyangka
3 3. Mencari tahu
4 4. Ragu
5 5. Langkah pertama
6 6. Ingin perhatian
7 7. Kamu kepala rumah tangga
8 8. Bukti
9 9. Bantuan dari Leo
10 10. Mantan istri Bryan
11 11. Menemui Zahra
12 12. Ingin menjual mobil
13 13. Rumah itu
14 14. Dimanfaatkan
15 15. Berbohong
16 16. Rencana tujuh bulanan
17 17. Ke luar kota
18 18. Kedatangan Adisti
19 19. Bryan tahu yang sebenarnya
20 20. Pemecatan Arsylla
21 21. Karena Adisti
22 22. Kegalauan Arsylla
23 23. Kebingungan penghianat
24 24. Kehilangan banyak hal
25 25. Hilang semuanya
26 26. Curiga pada Nadia
27 27. Mencari asisten lagi
28 28. Kedatangan Sahna
29 29. Mempersiapkan perceraian
30 30. Perdebatan mantan sahabat
31 31. Rahasia masing-masing
32 32. Pria dari masa lalu
33 33. Ingin mengambil hati
34 34. Saran Rio
35 35. Kedatangan Vira
36 36. Liburan bersama Vira
37 37. Mengikuti alur
38 38. Bertemu
39 39. Menolak
40 40. Usaha Yasa
41 41. Pengganggu lagi
42 42. Tidak mau miskin
43 43. Saling menyalahkan
44 44. Sidang pertama
45 45. Entah apa tujuannya
46 46. Bertamu
47 47. Dalam bahaya
48 48. Pertolongan
49 49. Terimakasih
50 50. Pelaku
51 51. Peringatan
52 52. Ingin menjaga
53 53. Pergi berdua
54 54. Merasa dilindungi
55 55. Berkunjung
56 56. Masa lalu
57 57. Memaafkan
58 58. Sebelum putusan
59 59. Kekesalan Arsylla
60 60. Sahna kesal
61 61. Rindunya Yasa
62 62. Perdebatan suami istri
63 63. Kesempatan terakhir
64 64. Bimbang
65 65. Bersiap bertemu
66 66. Jawaban Adisti
67 67. Arsylla menemui Bryan
68 68. Bekerjasama
69 69. Pergi dengan calon mertua
70 70. Kita
71 71. Siapa pengkhianat itu?
72 72. Persiapan lamaran
73 73. Lamaran
74 74. Persiapan pernikahan
75 75. Kesalahan Nadia
76 76. Bryan menyamar
77 77. Ada apakah?
78 78. Penyelamatan
79 79. Tertangkap
80 80. Menutup bantuan
81 81. Sahna pergi
82 82. Yasa pulang
83 83. Menjelang pernikahan
84 84. Jangan terlalu benci
85 85. Menuju halal
86 86. Saling menggoda
87 87. Penawaran atau lamaran
88 88. Perbincangan Rio dan Vira
89 89. Nasehat Ibu
90 90. Dia orang baik
91 91. Berbelanja
92 92. Kedatangan Ibunya Rio
93 93. Kesepakatan
94 94. Mengantar calon mertua
95 95. Foto
96 96. Edwin dan Vira pulang
97 97. Meminta maaf
98 98. Rencana pindah rumah
99 99. Takut tidak bisa hamil
100 100. Masa lalu orang tua
101 101. Pembicaraan dua kawan lama
102 102. Konspirasi
103 103. Diganggu Haris
104 104. Persiapan lamaran
105 105. Melihatnya bersama
106 106. Lamaran
107 107. Usai lamaran
108 108. Permintaan maaf Lusi
109 109. Akhir
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. Kejutan yang tertunda
2
2. Tidak menyangka
3
3. Mencari tahu
4
4. Ragu
5
5. Langkah pertama
6
6. Ingin perhatian
7
7. Kamu kepala rumah tangga
8
8. Bukti
9
9. Bantuan dari Leo
10
10. Mantan istri Bryan
11
11. Menemui Zahra
12
12. Ingin menjual mobil
13
13. Rumah itu
14
14. Dimanfaatkan
15
15. Berbohong
16
16. Rencana tujuh bulanan
17
17. Ke luar kota
18
18. Kedatangan Adisti
19
19. Bryan tahu yang sebenarnya
20
20. Pemecatan Arsylla
21
21. Karena Adisti
22
22. Kegalauan Arsylla
23
23. Kebingungan penghianat
24
24. Kehilangan banyak hal
25
25. Hilang semuanya
26
26. Curiga pada Nadia
27
27. Mencari asisten lagi
28
28. Kedatangan Sahna
29
29. Mempersiapkan perceraian
30
30. Perdebatan mantan sahabat
31
31. Rahasia masing-masing
32
32. Pria dari masa lalu
33
33. Ingin mengambil hati
34
34. Saran Rio
35
35. Kedatangan Vira
36
36. Liburan bersama Vira
37
37. Mengikuti alur
38
38. Bertemu
39
39. Menolak
40
40. Usaha Yasa
41
41. Pengganggu lagi
42
42. Tidak mau miskin
43
43. Saling menyalahkan
44
44. Sidang pertama
45
45. Entah apa tujuannya
46
46. Bertamu
47
47. Dalam bahaya
48
48. Pertolongan
49
49. Terimakasih
50
50. Pelaku
51
51. Peringatan
52
52. Ingin menjaga
53
53. Pergi berdua
54
54. Merasa dilindungi
55
55. Berkunjung
56
56. Masa lalu
57
57. Memaafkan
58
58. Sebelum putusan
59
59. Kekesalan Arsylla
60
60. Sahna kesal
61
61. Rindunya Yasa
62
62. Perdebatan suami istri
63
63. Kesempatan terakhir
64
64. Bimbang
65
65. Bersiap bertemu
66
66. Jawaban Adisti
67
67. Arsylla menemui Bryan
68
68. Bekerjasama
69
69. Pergi dengan calon mertua
70
70. Kita
71
71. Siapa pengkhianat itu?
72
72. Persiapan lamaran
73
73. Lamaran
74
74. Persiapan pernikahan
75
75. Kesalahan Nadia
76
76. Bryan menyamar
77
77. Ada apakah?
78
78. Penyelamatan
79
79. Tertangkap
80
80. Menutup bantuan
81
81. Sahna pergi
82
82. Yasa pulang
83
83. Menjelang pernikahan
84
84. Jangan terlalu benci
85
85. Menuju halal
86
86. Saling menggoda
87
87. Penawaran atau lamaran
88
88. Perbincangan Rio dan Vira
89
89. Nasehat Ibu
90
90. Dia orang baik
91
91. Berbelanja
92
92. Kedatangan Ibunya Rio
93
93. Kesepakatan
94
94. Mengantar calon mertua
95
95. Foto
96
96. Edwin dan Vira pulang
97
97. Meminta maaf
98
98. Rencana pindah rumah
99
99. Takut tidak bisa hamil
100
100. Masa lalu orang tua
101
101. Pembicaraan dua kawan lama
102
102. Konspirasi
103
103. Diganggu Haris
104
104. Persiapan lamaran
105
105. Melihatnya bersama
106
106. Lamaran
107
107. Usai lamaran
108
108. Permintaan maaf Lusi
109
109. Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!