Assalamu'allaikum Jodoh!

Assalamu'allaikum Jodoh!

Masa Putih Abu

Semua berawal dari kehilangan, kehilangan sosok yang menjadi alasan seorang anak perempuan pertama berjuang hingga di titik sekarang ini.

Dia bernama Alena Freeya, seorang anak perempuan pertama yang mau tak mau harus berjuang menjadi tulang punggung keluarga setelah kepergian sang ayah.

Sang Ayah meninggal karena sakit meningitis yang di deritanya selama hidup, entah sejak kapan Ayah Lena menutupi sakitnya dari anak juga istrinya.

Lena sangat dekat dengan sang ayah, oleh sebab itu kepergian sang ayah membuat Lena begitu hancur.

Sang ayah meninggal ketika Lena duduk di bangku sekolah menengah atas, di saat bulan-bulan terakhirnya menjadi seorang pelajar.

Ayah Lena meninggal satu bulan sebelum Lena mengikuti ujian kelulusan, hal itu sempat membuat Lena hilang semangat. Terlebih ketika Ayahnya meninggal, Lena harus tinggal bersama Bibi juga pamannya. Selama ini, Lena hidup bersama Ibu tirinya dan ketika sang suami meninggal, Ibu tiri Alena kembali pulang ke rumah orang tuanya.

Sebenarnya Lena masih punya Ibu kandung, juga Nenek dari pihak Ibu. Namun saat perceraian orang tuanya terjadi, Lena ikut bersama sang ayah.

Lena tak bisa langsung pindah ke rumah ibunya, Ia harus menyelesaikan sekolahnya dan di sisi lain sang ibu juga tak mengulurkan tangan atau bahkan membujuk Lena untuk ikut bersamanya.

Lena memilih bertahan, hidup dengan Bibi yang tak lain adalah Kakak kedua dari ayahnya.

Hari itu, Lena terbangun dari tidurnya. Ia mengedarkan pandangannya, melihat suasana lain yang terasa berbeda.

"Hemm." Lena menghela nafasnya, Ia turun dari ranjang dan bermaksud untuk membasuh wajahnya.

Lena mendengar suara dari arah dapur, Lena berjalan perlahan dan melihat Bibinya tengah menanak nasi juga menyiapkan sarapan.

"Udah bangun?" tanya Bibi Lena.

"Iya." Lena menjawab seadanya, lalu berjalan menuju kamar mandi.

"Habis shalat subuh, beres-beres kamar. Nyapu, ngepel, buat sarapan ada di meja makan! Sebelum berangkat sekolah, buka warung dulu. Bangunin A Aris biar jagain warung sampai Bibi pulang dari pasar!" Bi Aidah membeberkan beberapa tugas Alena setiap paginya sebelum pergi ke sekolah. Aris adalah anak pertama dari Bi Aidah, semua anak diberi tanggung jawab masing-masing oleh Bi Aidah.

"Iya, Bi." Lena segera kembali ke kamarnya dan menunaikan shalat subuh.

Bi Aidah bergantian masuk ke kamar mandi, Ia harus segera bersiap untuk pergi ke pasar.

Selesai bersiap, Bi Aidah yang di antar oleh suaminya berpamitan untuk pergi ke pasar.

Sedangkan Alena, segera membereskan kamar juga menyelesaikan tugasnya yang lain.

Selesai menyapu juga mengepel lantai, Luna bermaksud untuk mandi. Sebelum itu, Ia melirik gundukan pakaian kotor di dalam mesin cuci. Alena melihat ke arah jam dinding, masih ada waktu untuk mencuci.

"Aku cuci aja deh sekalian," ujar Lena.

Akhirnya Lena mencuci semua pakaian milik orang rumah beserta pakaiannya, sambil menunggu cucian Lena memutuskan untuk mandi lebih dulu.

Sementara itu Kak Aris baru saja bangun, Ia mengetuk pintu kamar mandi yang di dalamnya ada Lena yang tengah mandi.

"Len. Masih lama? 'Aa mau mandi," teriak Aris dari luar.

"Udah, A. Bentar!" Seru Lena.

Lena keluar dari kamar mandi, dan bergantian dengan Aris.

"A, kata Bibi nanti jagain warung dulu sebentar. Aku mau buka warungnya sekarang," ujar Lena.

"Oh, iya. Sok buka dulu Len warungnya nanti Aa jagain," jawab Aris.

Lena segera memakai baju biasa, Ia belum memakai seragam sekolahnya karena masih harus membereskan cuciannya. Setelah membersihkan pakaian dan memasukannya ke dalam mesin pengering, Lena segera membuka warung. Selanjutnya ketika mesin pengering berhenti, Lena bergegas menjemur pakaian. Tugasnya di pagi hari telah selesai, Lena segera mengganti pakaiannya. Lena juga menyempatkan untuk sarapan lebih dulu, setelah itu Lena sempat terdiam beberapa saat.

"Bekal sekolah Aku dimana, ya?" Lena meraba saku roknya, dan Ia menemukan uang yang di selipkan oleh Bi Aidah untuk bekal sekolahnya.

"A, Lena berangkat ya." Lena berpamitan pada Aris.

"Iya, Len. Bekalnya ada?" Tanya A Aris yang memang bersikap sangat baik pada Lena.

"Ada." Setelah berpamitan, Lena harus berjalan kaki lebih dari lima ratus meter untuk sampai di jalan besar.

Saat tengah menunggu angkutan umum di jalan besar, tak sengaja Ezra mantan pacar Alena lewat di depannya.

"Len. Bareng yuk ke sekolah!" Pinta Ezra.

Alena terdiam sesaat, namun tumpangan Ezra lumayan membantunya menghemat bekal sekolah.

"Gak apa-apa emangnya kalau Aku numpang?" Tanya Alena.

"Ya gak apa-apalah," jawan Ezra.

Alena mengangguk, Ia lalu naik ke atas motor dan berangkat ke sekolah bersama Ezra.

Hubungan keduanya memang sempat renggang, pasalnya kejadian yang membuat hubungan Mereka kandas bukan murni keinginan dari Ezra maupun Alena sendiri.

Mereka terpaksa mengakhiri hubungan karena permintaan ayah dari Ezra, Ezra memang tidak di perbolehkan pacaran oleh ayahnya.

Ezra bahkan masih sering menghubungi Alena, dan beberapa kali juga Ezra tiba-tiba menjemput Alena ke rumah untuk pergi sekolah bersama.

Situasi yang benar-benar membuat Alena gundah, pasalnya Ezra masih bersikap sama seperti saat Mereka berpacaran. Ezra masih selalu memuji dan menunjukkan rasa sayangnya pada Alena, namun dengan status yang tak jelas atau bisa di bilang hubungan tanpa status.

"Maaf ya, semalaman Aku gak ada SMS kamu. Soalnya Bapak ada di rumah," ujar Ezra.

"Emm. Iya," jawab Alena singkat. Ia tak ingin terlalu berharap pada Ezra, pasalnya perkataan Ayah Ezra begitu terngiang di ingatannya.

Flashback

Sore hari sepulang sekolah, Alena dan Ezra tengah berbalas pesan. Namun di tengah-tengah percakapan, Ezra tiba-tiba menghilang tak membalas pesan Alena hingga dua jam lamanya.

"Ih, kok gak bales-bales terus. Ezra Kemana, sih?" Alena mencoba menelepon Ezra namun malah di matikan oleh Ezra.

"Hah, kok di rijek?" Alena merasa kesal, dan memutuskan untuk berhenti mengirim pesan pada pacarnya itu.

Di rumah Ezra, Ia tertidur ketika tengah berbalas pesan dengan Alena. Namun saat itu tanpa Ezra ketahui, sang ayah pulang dari tempatnya bekerja. Ayah Ezra memang pulang satu minggu sekali dan biasanya selalu meminta Ezra untuk menjemputnya, namun kali ini Ayah Ezra tiba-tiba pulang sendiri tanpa sepengetahuan Ezra.

Ayah Ezra melihat ponsel yang tergeletak di atas meja, sedangkan putranya itu tengah tertidur di sofa.

Ayah Ezra mengambil ponsel putranya yang terus berbunyi, dan bermaksud untuk mengecek ponsel putranya.

Betapa terkejutnya beliau, melihat pesan yang masuk ke ponsel putranya.

"Ini apa-apaan?" Sang ayah langsung membangunkan Putranya.

"Ezra, bangun!" Bentak Pak Dedi, Ayah Ezra.

Ezra terhentak, dan Ia bangun seketika.

"Bapak. Kapan Bapak pulang?" tanya Ezra.

"Ini apa? Kamu pacaran?" tanpa basa basi, Pak Dedi langsung mengintrogasi putranya.

Ezra terdiam, Ia tak menyangka hubungan yang selama ini di sembunyikannya dari sang ayah, kini terbongkar juga.

Terpopuler

Comments

TwinFlame57

TwinFlame57

bagus banget

2023-10-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!