Disaat mereka sedang menatap wajah Lucia lebih dalam, Lucia yang membuka matanya langsung kaget dan berteriak.
"Aaaaaaaaaa" teriak Lucia yang langsung bangkit dari tempat tidur.
"Aaaaaa" teriak Dikey, Dino Hoshi dan Seungkwan yang ikut kaget.
"Yakk jangan berteriak" ucap Seungkwan yang kesal.
"Ka.. kalian siapa? " ucap Lucia yang kaget.
"Bukankah seharusnya aku yang bertanya pada mu, siapa kamu?, ngapain berada di kolam berenang rumah ku? " tanya Wonwoo dengan tatapan dingin dan cuek
"Sebaiknya kita bawa dia dulu untuk makan, kasian sepertinya dia kelaparan" ucap Joshua.
"Wahhh Joshua, kau mulai mengeluarkan taktik busuk mu lagi" ucap Dino yang tersenyum menggoda Joshua.
"Diamlah" ucap Joshua.
"Ayo makan dulu" ucap Jun ramah
"A... aku tidak lapar" ucap Lucia yang masih gugup.
"Sebaiknya kita bicara di ruang tamu" ucap Wonwoo yang keluar dari kamar itu.
"Ayo, jangan terlalu memikirkan sikap dinginnya" ucap Seungkwan yang berusaha akrab dengan Lucia.
Mereka pun duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
Wonwoo duduk dengan menyilang tangannya di dada dan menunggu penjelasan dari Lucia.
"Siapa nama kamu? " tanya Dikey
"Aku Luciana Eartha" ucap Lucia yang menundukkan kepalanya.
"Nama mu sangat bagus" puji Joshua yang tersenyum.
"Ke poinnya saja?, kenapa kau ada di kolam rumah ku" ucap Wonwoo dengan tatapan dingin.
"A... aku.. " ucap Lucia yang kebingungan ingin menjelaskannya.
"Wonu~ya~~ kau membuat dia takut" ucap Jeonghan yang memanggil Wonwoo dengan nama akrab mereka.
"Sekarang kamu jelaskan pelan-pelan pada kami, kenapa kamu bisa berada di kolam berenang dan pingsan di sana" tanya Jeonghan dengan lembut.
"Aku juga bingung harus menjelaskan semuanya gimana?, yang jelas aku.. aku loncat ke area rumah ini dan jatuh ke kolam kemudian aku tidak tau apa-apa lagi" ucap Lucia yang berbohong.
"Wow loncatan mu begitu jauh dan tinggi, apa kau seorang atlet loncat jarak jauh? " tanya Wonwoo.
"Tidak mungkin sekali kau loncat dari luar rumah ini, jelas-jelas kami melihatmu jatuh dari langit ke kolam" ucap Seungkwan
"Apa kau..." ucap Dikey yang membuat Lucia panik.
"Alien atau sejenis lainnya? " sambung Dikey
"Haha, itu.. itu tidak mungkin, a.. aku juga sama seperti kalian. Mana mungkin di dunia ini ada Alien atupun sejenis itu" ucap Lucia sambil tersenyum palsu dan terus berusaha berbohong.
"Baiklah sebaiknya kau pergi dari sini" ucap Wonwoo yang membuat semua teman Wonwoo menatap Wonwoo.
"Tidak-tidak" ucap Lucia yang kembali membuat mereka semua menatap Lucia.
"Ah maksudku tolong izinkan aku untuk tinggal di sini, sampai aku menemukan tempat yang baru" ucap Lucia
"Mereka akan mencari tempat baru untuk mu, jadi kamu bisa pergi" ucap Wonwoo lagi
"Aduh manusia satu ini kenapa kaya batu karang, keras sekali" ucap Lucia pelan dan masih bisa di dengar oleh Jeonghan dan Scoups, lalu membuat mereka berdua tersenyum.
"Aku, jadi pelayan di sini juga gak apa-apa. Tolonglah izinkan aku untuk tinggal di sini" ucap Lucia yang memohon.
"Segitu besarnya keinginan mu untuk tinggal bersama ku, sehingga kau rela jadi pelayan" ucap Wonwoo sambil smirk.
"Wonu~ya~ jangan terlalu kejam pada gadis ini" ucap Jeonghan
"Kau tau kan, aku tidak pernah memasukkan gadis manapun ke sini" ucap Wonwoo
"Hufhhh" Jeonghan menarik nafas dengan kasar dan menatap Scoups.
"Baiklah begini saja, Lucia kamu boleh tinggal bersama ku untuk sementara waktu" ucap Jeonghan yang membuat Lucia menatapnya dengan mata yang berbinar.
"Benarkah? " tanya Lucia yang menatap Jeonghan dengan matanya yang bersinar.
"Ya tentu saja" ucap Jeonghan yang tersenyum.
"Aaa terimakasih, dan kau manusia batu karang, lihat saja akan ku buat kau jatuh cinta pada ku" ucap Lucia yang memeluk Jeonghan lalu menatap Wonwoo.
"Hah jangan mimpi terlalu jauh, kau bukan seleraku" ucap Wonwoo.
"jangan sampai kau menelan ludah mu sendiri" ucap Woozi.
"Aku juga penasaran" ucap Vernon
"Sudah-sudah, aku dan Scoups akan pergi dulu, sampai jumpa di sekolah" ucap Jeonghan.
"Baiklah, hati-hati jangan sampai barang-barang di rumah mu hilang" ucap Wonwoo.
"Kau pikir aku pencuri" ucap Lucia
"Kau langsung berani melawan ku saat sudah mendapatkan tempat lain yang akan menampung mu" ucap Wonwoo
"Sudah hentikan" ucap Scoups
"Berhenti bertengkar, aku tidak tanggung jawab jika nanti kalian berjodoh" ucap Scoups.
"Kami duluan" ucap Jeonghan yang menarik Lucia.
"Wleekkkkkk" ejek Lucia.
"Dia sangat lucu" ucap Seungkwan yang tersenyum
"Jika kalian memuji gadis itu di depan ku lagi, maka sana pergi" ucap Wonwoo.
"Maaf tuan muda Jeon Wonwoo" ucap Dino dengan nada mengejek.
Di mobil Lucia duduk di belakang, sedangkan Scoups yang menyetir dan Jeonghan duduk di depan satu lagi. Lucia terus berpikir, apakah harus menceritakan semuanya pada Jeonghan dan Scoups, karena mereka berdua lah yang dapat dipercaya menurut Lucia.
("apa aku cerita saja pada mereka berdua, dengan begitu akan mudah bagiku mencari kak Helena "batin Lucia yang kacau.
" Aku tidak mau ayah mengurungku di laut paling dalam dan gelap. Lagi pula mereka orang baik kan "sambung Lucia).
" Lucia kamu kenapa? "tanya Jeonghan yang membuat Lucia terkejut.
" Eh,, tidak kenapa-kenapa"ucap Lucia sambil nyengir.
"Oh ya jangan terlalu pikirkan sikap dan ucapan dari Wonwoo, dia memang begitu, tapi selebihnya dia orang baik" ucap Scoups.
"Hehe iya, aku tidak akan memasukkan ucapan dia ke hatiku, ucapannya hanya akan masuk telinga ini dan keluar ke telinga ini" ucap Lucia yang menunjukkan telinga kanan dan telinga kirinya.
"Hahahaha" Scoups dan Jeonghan tertawa mendengar ucapan Lucia.
"Oh ya Lucia, apa kau lupa asal mu? " tanya Scoups yang membuat Lucia terdiam.
"Tidak perlu di jawab, aku bertanya seperti itu bukan berarti aku tidak suka kamu tinggal bersama kami" ucap Scoups.
"Kami?" tanya Lucia
"Iya kami tinggal di satu rumah, lebih tepatnya aku juga numpang di rumah Jeonghan" ucap Scoups.
"Kamu juga gak punya rumah? " tanya Lucia
"Rumah ku sangat jauh, karena aku sudah berteman lama dengan Jeonghan dan keluarga kami juga merupakan rekan bisnis, jadi aku menginap di rumah Jeonghan" jelas Scoups.
"Eummmm... oh ya jika aku menceritakan sebuah rahasia besar pada kalian berdua, apakah kalian akan menjaga rahasia tersebut? " tanya Lucia dengan ragu.
"Tentu, kami orang yang bisa di percaya" ucap Jeonghan.
"Memangnya rahasia apa? " tanya Scoups namun tak ada jawaban dari Lucia
"Jika rahasia itu sangat besar, sebaiknya kamu tidak perlu menceritakannya" ucap Jeonghan yang tersenyum.
"Eummmmm bukan begitu, aku ingin menceritakan sesuatu pada kalian, tapi aku gak yakin kalian akan mempercayainya atau engga" ucap Lucia ragu.
"Sepertinya ini rahasia yang sangat besar" ucap Scoups yang tersenyum.
"Sangat besar, bahkan ini merupakan alasan kenapa aku di buang ke sini" ucap Lucia
"Hah?, di buang? " tanya Jeonghan yang kebingungan.
"Iya bisa dibilang aku di buang" ucap Lucia yang sedih
"Cepat kita segera ke rumah kalian, biar aku dapat menjelaskan semuanya sekaligus membuktikannya" ucap Lucia lagi dengan cepat
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye....
...****************...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments