Sebuah Insiden

Setelah menyelesaikan sekolahnya, Zaya memutuskan untuk keluar dari panti dan hidup mandiri. Ia pun menyewa sebuah kontrakan murah dan bekerja serabutan.

Hingga akhirnya ia diterima bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran. Meski dengan gaji yang tak terlalu besar, tapi setidaknya ia bisa menyambung hidup dari bulan ke bulan. Bekerja dengan tak kenal lelah menjadi rutinitas Zaya setiap harinya. Menjadi pelayan di restoran sampai sore hari, dan bekerja paruh waktu pada malam harinya.

Dua tahun sudah Zaya menjalani kehidupan di luar panti, dan ia telah terbiasa hidup seorang diri tanpa menggantungkan diri pada siapa pun. Meski tak dipungkiri, seringkali Zaya merasa kesepian dan memimpikan sebuah keluarga. Beruntung lingkungan kerjanya cukup bersahabat, sehingga Zaya cukup merasa terhibur dengan kehadiran teman-teman kerjanya.

Sore itu, Seperti biasa, Zaya tengah bersiap-siap pulang setelah seharian bekerja. Sembari menunggu temannya bersiap, Zaya duduk menyaksikan acara yang tengah ditayangkan salah satu stasiun televisi yang berada di ruang istirahat karyawan restoran. Sebenarnya Zaya tidak terlalu memahami berita ekonomi yang ditayangkan, tapi kemudian berita selanjutnya membuat ia sedikit terpana.

Berita tentang pengangkatan pemimpin baru di sebuah perusahaan besar itu menyebutkan, bahwa Aaron Brylee telah secara resmi menggantikan ayahnya, Carlson Brylee, sebagai Direktur Utama di perusahaan Brylee group. Dan yang membuat Zaya terpana adalah sosok bernama Aaron Brylee tersebut tak lain adalah orang yang selalu Zaya ingat selama bertahun-tahun ini. Lelaki rupawan yang telah membeli dua keranjang roti rusak darinya. Lelaki yang telah menyelamatkannya dari kerugian hingga ia bisa membeli makanan pada malam harinya.

"Hei!" Sebuah tepukan di pundak menyadarkan zaya dari keterkejutannya. Tampak Kara, teman kerjanya tersenyum menggoda ke arahnya.

"Dia memang tampan dan kaya, tapi jangan sebegitunya juga. Kalau tidak berkedip, nanti matamu bisa iritasi," goda Kara sambil terkekeh.

Zaya mendelik. Kara memang suka bercanda. Sehingga hal apa pun tidak akan luput jadi bahan candaannya.

"Kalau aku bilang pernah bertemu langsung dengan orang di tv itu, kamu percaya?" tanya Zaya.

"Siapa? Aaron Brylee?" Kara balik bertanya.

Zaya mengangguk.

"Aku percaya. Dulu juga aku pernah bertemu Jack Ma, tapi dalam mimpi ...." Kara kembali terkekeh.

Zaya hanya bisa menggeleng. Sepertinya ia hanya akan jadi candaan Kara jika menceritakan yang sebenarnya. Untuk itu, Zaya lebih memilih untuk mengakhiri saja percakapan tentang Aaron Brylee dan segera pulang untuk beristirahat.

"Ayo pulang." Zaya beranjak, diikuti Kara yang masih sedikit terkekeh.

"Zaya, aku dapat tawaran menjadi pelayan di pesta perusahaan besok malam. Apa kamu mau ikut? Kebetulan mereka butuh dua orang lagi," tanya Kara saat mereka tengah menunggu bus di halte.

"Benarkah?"

"Iya. Temanku bilang upahnya lumayan. Dan lagi jika pesta berjalan mulus, kita bisa dapat tip." Kara nampak bersemangat.

"Kamu yakin kita bisa ikut? Bukannya mereka cuma pakai yang sudah berpengalaman?" Zaya terlihat sedikit tidak yakin.

Kara tersenyum.

"Tenang saja, aku punya orang dalam. Kalau kamu mau, kita tinggal datang saja. Pestanya di hotel bintang lima, banyak makanan enak." Kara mengedipkan matanya, dibalas dengan pelototan dari Zaya. Kemudian mereka pun sama-sama tertawa.

Keadaan ekonomi yang tidak terlalu baik membuat kedua gadis ini sangat jarang menikmati makanan enak. Jadi jangan heran jika mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menyantap makanan enak, selama itu bukan dari mencuri.

"Baiklah, aku ikut," seru Zaya semangat, dibalas senyuman lebar dari Kara.

"Itu baru semangat," timpal Kara sambil terkekeh. Mereka kemudian kembali tertawa sampai akhirnya sebuah bus datang dan menghentikan celotehan keduanya.

Zara dan Kara pun masuk ke dalam bus sambil masih meneruskan obrolan ringan mereka. Melupakan sejenak lelah yang hinggap di tubuh mereka dan mencoba untuk memberi semangat satu sama lain. Dengan tertawa, mereka seolah ingin mengatakan pada dunia bahwa meski hidup mereka tak mudah, tapi mereka bisa tetap berdiri tegak dan mampu menghadapi semua kesulitan yang ada.

___________________________________________

Pesta yang diadakan oleh sebuah perusahaan properti itu pun berlangsung meriah. Banyak pengusaha dan orang-orang penting hadir. Dan di sinilah Zaya, dengan balutan seragam pelayan dan nampan berisi minuman d itangannya, ia berkeliling menghampiri para tamu jika saja ada yang menginginkan minuman.

Kakinya sudah terasa pegal karena sudah sangat lama berdiri dengan sepatunya yang mempunyai sedikit heels. Belum lagi karena sejak pagi ia bekerja terlebih dahulu di restoran, tubuhnya pun sudah terasa sangat lelah.

Zaya akhirnya memutuskan untuk membasuh mukanya di toilet agar sedikit lebih segar. Tapi alangkah terkejutnya Zaya saat mendapati seorang lelaki di dalam toilet wanita, sampai-sampai ia kembali membaca tulisan di pintu masuk toilet untuk memastikan jika ia tidak salah masuk ke dalam toilet pria.

"Apa yang Anda lakukan disini, Tuan? Ini toilet khusus perempuan. Apa Anda tidak membaca tanda di depan?" tanyanya kemudian.

Lelaki yang tengah berdiri di depan cermin dengan kedua tangan bertumpu pada wastafel itu sontak menoleh ke arah Zaya.

Zaya semakin terkejut kala melihat wajah lelaki itu.

"Tu -Tuan Aaron Brylee?" lirihnya tanpa sadar.

Aaron menatap jengah ke arah Zaya. Penampilannya sangat berantakan. Rambutnya kusut masai dan dasinya telah dilonggarkan dengan kemeja yang telah terbuka beberapa kancing di bagian atasnya. Keringat juga bercucuran di dahi lelaki itu. Mulutnya pun sedikit menggeram dan tatapannya terlihat sedikit sayu.

"Keluar," geramnya.

Zaya mengerutkan kening. Lelaki itu terlihat sedang tidak baik-baik saja.

"Apa Anda baik-baik saja, Tuan? Haruskah saya panggilkan bantuan?"

Aaron tampak memejamkan matanya seperti sedang menahan sesuatu.

"Aku bilang keluar!" kali ini ia sedikit berteriak. Tapi bukannya pergi, Zaya justru melangkah mendekatinya.

"Anda nampak sedang tidak sehat, Tuan. Mari saya bantu untuk menemui dokter." Mata Aaron membulat saat tangan Zaya dengan lancangnya meraba dahi Aaron untuk memeriksa suhu tubuhnya. Hal yang secara refleks Zaya lakukan tanpa berpikir apa-apa.

Sontak Aaron mencekal lengan Zaya dan memandang gadis itu dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan.

"Aku menyuruhmu menjauhiku, tapi kau malah menyentuhku ...." Aaron mendesis. "Sekarang jangan salahkan aku, Nona."

Zaya terpekik kaget saat Aaron secara tiba-tiba menyeret tubuhnya keluar dari toilet itu. Dicengramnya tangan Zaya kuat hingga memaksa Zaya tertatih mengikuti langkahnya yang lebar sambil berusaha melepaskan diri.

"Lepaskan saya, Tuan. saya hanya berniat membantu. Jika Anda tidak berkenan, maafkan saya." Zaya nampak ketakutan.

Aaron tak menghiraukan perkataan Zaya. Ia terus mencengkram dan menyeret Zaya hingga akhirnya sampai ke salah satu kamar hotel. Dengan cepat Aaron membuka pintu kamar tersebut menggunakan sebuah kartu tanpa melonggarkan cengkramannya pada lengan Zaya.

"Tuan, kenapa Anda membawa saya ke sini. Saya mohon lepaskan saya, Tuan." Zaya semakin ketakutan. Airmatanya jatuh tanpa aba-aba.

Aaron tetap tak peduli. Diseretnya Zaya masuk ke dalam kamar itu. Setelah ia mengunci kembali pintu kamar, ditariknya Zaya dan dihempaskannya ke atas tampat tidur.

Zaya terpekik. Sontak ia langsung mendudukkan diri dan beringsut mundur.

Aaron menatapnya tajam seperti hewan buas yang siap menerkam mangsanya.

Zaya semakin ketakutan dibuatnya. Nafasnya pendek-pendek menahan detak jantungnya yang berpacu cepat. Ia tak habis pikir, bagaimana lelaki yang pernah menolongnya tiga tahun yang lalu itu menjadi sangat mengerikan saat ini.

"Apa yang akan Anda lakukan, Tuan?" tanyanya lirih.

Aaron tak menjawab. Ia malah melepas sepatunya dan dengan cepat melepas paksa sepatu yang dikenakan Zaya, lalu melemparnya ke sembarang arah.

Dan tiba-tiba Zaya kembali terpekik saat Aaron merobek pakaiannya tanpa ampun.

"Hentikan, Tuan. Saya mohon jangan lakukan ini pada saya. Biarkan saya pergi!" Zaya berteriak ketakutan.

Tapi bukannya berhenti, Aaron malah semakin mencabik-cabik pakaian Zaya dan melepaskan paksa apa saja yang Zaya kenakan.

Setelah selesai melucuti Zaya, Aaron pun melucuti dirinya sendiri didepan Zaya. Lalu dengan buasnya ia menerkam Zaya hingga gadis itu menjerit-jerit ketakutan.

Zaya berontak sekuat tenaga, tapi ia kalah dari Aaron yang tenaganya berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan dengan dirinya.

"Tuan ... hmmmpt ...."

Aaron membungkam mulut Zaya dengan mulutnya, ******* dengan kasar bibir gadis itu hingga membuatnya kehabisan nafas.

Airmata mengalir deras di pipi Zaya, tapi tak juga membuat Aaron berhenti. Malah semakin ganas memporak-porandakan pertahanan Zaya.

Zaya akhirnya pasrah karena telah kehabisan tenaga. Hanya tangisnya saja yang semakin kencang. Dan saat Aaron berhasil menembus bagian bawah tubuhnya, tak ada yang bisa ia lakukan selain menjerit pilu.

Sungguh tubuhnya terasa seperti dicabik-cabik hewan buas. Perih dan sakit tak terhingga. Tapi ia tak bisa melakukan apa-apa untuk melawan. Satu-satunya yang bisa Zaya lakukan hanyalah terus menangis sampai tenggorokannya terasa sakit. Dan tangisannya itu terdengar sangat memilukan, hingga akan membuat iba siapa pun yang mendengarnya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

AARON DIKASIH ORANG OBAT PERANGSANG. ZAYA DISURUH KELUAR MALAH MENDEKAT BAHAYA

2025-02-06

0

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Arron.... Dasar laki laki gk punya perasaan

2024-11-15

0

handa_seokjin🥀

handa_seokjin🥀

kok beda kak y, kek y dlu ceritanya zaya kerja di kantor aaron sebagai ob, apa slah baca y apa karna mmng di ganti alur kah 🥲

2024-06-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Pertemuan
3 Sebuah Insiden
4 Hancur
5 Bimbang
6 Pergolakan Batin
7 Mari Kita Menikah
8 Sebatas Tanggung Jawab
9 Sebuah Titik Balik?
10 Kelahiran Albern
11 Sebuah Kenyataan
12 Awal Dari Rasa Sakit
13 Berusaha Lebih Berani
14 Kemarahan Aaron
15 Maaf ....
16 Sikap yang Mengejutkan
17 Semoga Saja ....
18 Terhempas
19 Kesedihan Zaya
20 Mulai Menata Hati
21 Izinkan Sebentar Saja
22 Jangan Terlalu Baik
23 Permintaan Aaron
24 Keputusan
25 Last Anniversary
26 Sehari Bersamamu
27 Apa Mama Akan Melupakan Al?
28 Selamat Tinggal, Aaron...
29 Aaron Brylee Story
30 Memulai Hidup Baru
31 Kehilangan
32 Al Merindukan Mama
33 Menemui Teman Lama
34 Bertemu Kembali
35 Menginap
36 Merasa Bersalah
37 Sebuah Kejutan
38 Sosok Dari Masa Lalu
39 Mengunjungi Panti
40 Cast
41 Janji Masa Kecil
42 Kenyataan Untuk Evan
43 Cemburu?
44 Mulai Menyadari Perasaan Itu
45 Harus Memulai Dari Mana?
46 Impulsif
47 Tolong Pertimbangkan Aku
48 Sebuah Permohonan Maaf
49 Kekasih Baru Kara
50 Takdir Macam Apakah Ini?
51 Rencana Liburan
52 Let's Go To Disneyland Paris
53 Apakah Kau Mau Kembali Bersamaku Lagi?
54 Aku Akan Memperjuangkanmu
55 Situasi Yang Canggung
56 Semakin Membingungkan
57 Terjadi Sesuatu
58 Jangan Pergi
59 Pengakuan
60 Akan Kupertimbangkan
61 Berpacaran?
62 Kembali Menginap
63 Masuk Ke Dalam Perangkap Aaron
64 Nasib Brylee Group Berada Ditanganmu...
65 Permohonan Ginna
66 Dia Mencintaimu
67 Memutuskan
68 Terima Kasih
69 Menginginkan Satu Sama Lain
70 Pelangi Setelah Badai
71 Rencana Pernikahan
72 Pergi Dengan Luka
73 Aku Merestuimu
74 Cukup Sekali Ini Saja
75 Thank You From Author
76 Calon Nyonya Muda Keluarga Brylee
77 Sebuah Rintangan
78 Sejenak Melarikan Diri
79 Menangkap Pengantin Kabur
80 Penjelasan
81 The Wedding Day
82 Gagal Mandi Bersama
83 Panggil Aku Honey
84 Medan Pertempuran Sang Nyonya Muda
85 Bunga Lotus
86 Kenapa Perutku Rasanya Mual?
87 Kelakuan Aneh Aaron
88 Aku Hamil
89 Reaksi Albern
90 Membujuk
91 Drama Hormon Kehamilan
92 Istri Cengeng Dan Pencemburu
93 Aku Hanya Mencintaimu
94 Mama Seperti Zombi
95 Binatang Penyengat
96 Les Privat Bersama Nyonya Besar
97 Curahan Hati Ginna
98 Jamuan Makan Malam
99 Drama masih berlanjut
100 Pertengkaran Pasangan Love Bird
101 Lakukan Saja Apa Yang Membuatmu Senang
102 Salah Berpikir
103 Kecurigaan Ginna
104 Petuah Ibu Suri
105 Kamu Milikku
106 Berusahalah
107 Menemukan Sebuah Celah
108 Terbongkar
109 Diluar kendali
110 Akhir Dari Seorang Anna
111 Hukuman
112 Rahasia Ginna
113 Pasrah
114 Sebuah Pelajaran
115 Penyesalan
116 Memeluk kembali
117 Aku merindukanmu
118 Cerita Pagi
119 Sebuah Janji
120 Sekretaris Baru
121 Dia Mirip Seseorang
122 Posesif
123 Seperti Anak Kecil
124 Menonton Bersama
125 Pemeriksaan Kandungan
126 Terlalu Pencemburu
127 Menjadi Orang Gila
128 Belajar Meredam Perasaan
129 Fobia Perempuan Cantik
130 Penyakit Aneh
131 Pertunangan Yang Tak Disengaja
132 Restu Dari Calon Mertua
133 Lamaran Yang Sesungguhnya
134 Cuti Pernikahan
135 Perempuan Gagah Dan Perkasa
136 Jenn Dan Jeff
137 Jeje Couple
138 Pernikahan Dean Dan Kara
139 Malam Pengantin Berdarah
140 Perempuan Itu Merepotkan
141 Liburan Keluarga
142 Musibah
143 Selamatkan Ibunya
144 Menunggu Keajaiban
145 Secercah Harapan
146 Lihatlah Putri Kita
147 Terbangun
148 Zivanna Brylee
149 Since You Married Me (End)
150 Mengunjungi Anna (Extra Part 1)
151 Berita Baik Dari Dean Dan Kara (Extra Part 2)
152 The Next Story Of Jeje Couple (Extra Part 3)
153 Undangan Pernikahan (Extra Part 4-Epilog)
154 Info Karya Baru
155 Pengumuman
156 Karya Baru Lagi
157 Sudah rilis
158 Promo Karya Terbaru
159 Pengumuman Again
160 PENGUMUMAN
161 Karya Baru Again
162 Pengumuman Karya Terbaru
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prolog
2
Awal Pertemuan
3
Sebuah Insiden
4
Hancur
5
Bimbang
6
Pergolakan Batin
7
Mari Kita Menikah
8
Sebatas Tanggung Jawab
9
Sebuah Titik Balik?
10
Kelahiran Albern
11
Sebuah Kenyataan
12
Awal Dari Rasa Sakit
13
Berusaha Lebih Berani
14
Kemarahan Aaron
15
Maaf ....
16
Sikap yang Mengejutkan
17
Semoga Saja ....
18
Terhempas
19
Kesedihan Zaya
20
Mulai Menata Hati
21
Izinkan Sebentar Saja
22
Jangan Terlalu Baik
23
Permintaan Aaron
24
Keputusan
25
Last Anniversary
26
Sehari Bersamamu
27
Apa Mama Akan Melupakan Al?
28
Selamat Tinggal, Aaron...
29
Aaron Brylee Story
30
Memulai Hidup Baru
31
Kehilangan
32
Al Merindukan Mama
33
Menemui Teman Lama
34
Bertemu Kembali
35
Menginap
36
Merasa Bersalah
37
Sebuah Kejutan
38
Sosok Dari Masa Lalu
39
Mengunjungi Panti
40
Cast
41
Janji Masa Kecil
42
Kenyataan Untuk Evan
43
Cemburu?
44
Mulai Menyadari Perasaan Itu
45
Harus Memulai Dari Mana?
46
Impulsif
47
Tolong Pertimbangkan Aku
48
Sebuah Permohonan Maaf
49
Kekasih Baru Kara
50
Takdir Macam Apakah Ini?
51
Rencana Liburan
52
Let's Go To Disneyland Paris
53
Apakah Kau Mau Kembali Bersamaku Lagi?
54
Aku Akan Memperjuangkanmu
55
Situasi Yang Canggung
56
Semakin Membingungkan
57
Terjadi Sesuatu
58
Jangan Pergi
59
Pengakuan
60
Akan Kupertimbangkan
61
Berpacaran?
62
Kembali Menginap
63
Masuk Ke Dalam Perangkap Aaron
64
Nasib Brylee Group Berada Ditanganmu...
65
Permohonan Ginna
66
Dia Mencintaimu
67
Memutuskan
68
Terima Kasih
69
Menginginkan Satu Sama Lain
70
Pelangi Setelah Badai
71
Rencana Pernikahan
72
Pergi Dengan Luka
73
Aku Merestuimu
74
Cukup Sekali Ini Saja
75
Thank You From Author
76
Calon Nyonya Muda Keluarga Brylee
77
Sebuah Rintangan
78
Sejenak Melarikan Diri
79
Menangkap Pengantin Kabur
80
Penjelasan
81
The Wedding Day
82
Gagal Mandi Bersama
83
Panggil Aku Honey
84
Medan Pertempuran Sang Nyonya Muda
85
Bunga Lotus
86
Kenapa Perutku Rasanya Mual?
87
Kelakuan Aneh Aaron
88
Aku Hamil
89
Reaksi Albern
90
Membujuk
91
Drama Hormon Kehamilan
92
Istri Cengeng Dan Pencemburu
93
Aku Hanya Mencintaimu
94
Mama Seperti Zombi
95
Binatang Penyengat
96
Les Privat Bersama Nyonya Besar
97
Curahan Hati Ginna
98
Jamuan Makan Malam
99
Drama masih berlanjut
100
Pertengkaran Pasangan Love Bird
101
Lakukan Saja Apa Yang Membuatmu Senang
102
Salah Berpikir
103
Kecurigaan Ginna
104
Petuah Ibu Suri
105
Kamu Milikku
106
Berusahalah
107
Menemukan Sebuah Celah
108
Terbongkar
109
Diluar kendali
110
Akhir Dari Seorang Anna
111
Hukuman
112
Rahasia Ginna
113
Pasrah
114
Sebuah Pelajaran
115
Penyesalan
116
Memeluk kembali
117
Aku merindukanmu
118
Cerita Pagi
119
Sebuah Janji
120
Sekretaris Baru
121
Dia Mirip Seseorang
122
Posesif
123
Seperti Anak Kecil
124
Menonton Bersama
125
Pemeriksaan Kandungan
126
Terlalu Pencemburu
127
Menjadi Orang Gila
128
Belajar Meredam Perasaan
129
Fobia Perempuan Cantik
130
Penyakit Aneh
131
Pertunangan Yang Tak Disengaja
132
Restu Dari Calon Mertua
133
Lamaran Yang Sesungguhnya
134
Cuti Pernikahan
135
Perempuan Gagah Dan Perkasa
136
Jenn Dan Jeff
137
Jeje Couple
138
Pernikahan Dean Dan Kara
139
Malam Pengantin Berdarah
140
Perempuan Itu Merepotkan
141
Liburan Keluarga
142
Musibah
143
Selamatkan Ibunya
144
Menunggu Keajaiban
145
Secercah Harapan
146
Lihatlah Putri Kita
147
Terbangun
148
Zivanna Brylee
149
Since You Married Me (End)
150
Mengunjungi Anna (Extra Part 1)
151
Berita Baik Dari Dean Dan Kara (Extra Part 2)
152
The Next Story Of Jeje Couple (Extra Part 3)
153
Undangan Pernikahan (Extra Part 4-Epilog)
154
Info Karya Baru
155
Pengumuman
156
Karya Baru Lagi
157
Sudah rilis
158
Promo Karya Terbaru
159
Pengumuman Again
160
PENGUMUMAN
161
Karya Baru Again
162
Pengumuman Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!