Sebuah Titik Balik?

Kandungan Zaya telah semakin besar. Mual dan muntahnya kini sudah tidak pernah Zaya rasakan lagi. Zaya sangat menikmati setiap momen kehamilannya.

Sejak Aaron memperkenalkan Zaya sebagai istrinya, para pelayan di rumah Aaron sangat menghormati Zaya. Mereka memperlakukan Zaya layaknya seorang nyonya. Dan sepertinya Zaya sudah mulai bisa menyesuaikan diri.

Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Zaya, ia diperlakukan dengan baik oleh orang lain. Sepertinya pepatah yang mengatakan jika uang menentukan segalanya ada benarnya juga, karena dulu sebelum Zaya menjadi istri Aaron, ia sudah sangat terbiasa dengan semua perlakuan buruk.

Mengenai hubungan Zaya dan Aaron, mereka tetap seperti dua orang asing yang hanya saling menyapa seperlunya. Meski telah menikahi Zaya, sepetinya Aaron belum ada niatan untuk membuka hatinya pada istrinya itu.

Aaron bahkan semakin sibuk dari sebelumnya. Tak jarang dia berpergian keluar kota, bahkan keluar negeri untuk urusan pekerjaan. Tapi ada satu hal yang tak pernah Aaron lewatkan meski dia sedang sangat sibuk, yaitu mengantar Zaya memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Ya. Aaron selalu suka saat melihat calon anak mereka. Baginya, calon anaknya itu seperti tujuan baru dalam hidupnya yang harus menjadi prioritas. Dan saat ini, setelah membatalkan sebuah rapat penting sebelumnya, Aaron tengah duduk di dalam mobil bersama Zaya untuk kembali memeriksakan kondisi calon anaknya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Aaron pada Zaya. Dilihatnya Zaya sedikit gelisah.

"Tidak apa-apa. Hanya sedikit tidak nyaman," jawab Zaya.

"Kenapa?"

Zaya agak ragu menjawab.

"Perutku ...."

"Kenapa perutmu?" tanya Aaron lagi sebelum Zaya sempat menyelesaikan kalimatnya.

"Tidak ada ... cuma rasanya dia sedikit menegang," jawab Zaya akhirnya dengan suara lirih.

"Dia?" Aaron menatap Zaya, kemudian beralih ke perut Zaya. Pelan-pelan tangannya terulur menyentuh perut yang telah membulat itu. Diusapnya perlahan perut Zaya, hingga Zaya merasakan gelenyar aneh yang menjalar di sekujur tubuhnya. Dan ajaibnya, perut Zaya pun kembali rileks karena sentuhan Aaron.

Sepertinya dia merindukan ayahnya.

"Apa sudah lebih baik?" Pertanyaan Aaron membuyarkan lamunan Zaya.

Zaya pun mengangguk dengan wajah merona. "Terima kasih, Tuan," ucapnya tanpa sadar.

Aaron mengerutkan kening mendengarnya.

"Mau sampai kapan kau memanggilku Tuan, Zaya? Mana ada istri yang memanggil suaminya sendiri dengan panggilan Tuan," sergah Aaron tak suka.

"Kau istriku, bukan?" tanya Aaron lagi.

Eh?

Zaya bingung harus menjawab apa.

"Maaf ...," lirihnya kemudian.

"Lalu ... aku harus memanggil apa?" tanya Zaya ragu, berusaha untuk tidak bicara terlalu formal.

"Tentu saja namaku, memangnya apalagi?"

Zaya tersenyum kecut. Dia pikir Aaron mau meminta dirinya untuk memanggilnya dengan panggilan khusus. Honey? Atau Dear?

Astaga, Zaya. Apa yang kau pikirkan? Memangnya siapa dirimu?

Zaya merutuki kebodohannya sendiri. Bagaimana mungkin dia bisa berpikir bahwa hubungannya dengan Aaron akan seperti pasangan suami istri pada umumnya. Bukankah mereka menikah juga tidak seperti pasangan lain yang dilandasi cinta?

Cepat-cepat Zaya menepis semua pemikiran konyolnya. Dan berusaha kembali pada semua kenyataan yang ada.

"Baiklah ... Aaron," ujar Zaya akhirnya.

Menuruti semua kata-kata Aaron adalah pilihan terbaik bagi Zaya. Karena dengan tidak membuat Aaron marah, setidaknya hubungan mereka tidak berjalan ke arah yang lebih buruk.

Tanda sadar mereka pun sampai di rumah sakit. Mereka pun segera mendatangi bagian obgyn.

Kandungan Zaya telah memasuki bulan kesembilan kehamilannya, sudah semakin dekat dengan persalinan. Kondisinya dan sang calon anak sehat hingga tak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Hubungan suami istri sangat disarankan menjelang persalinan, karena itu bisa membantu membuka jalan lahir," terang dokter.

Sontak Zaya merona mendengarnya. Sedangkan Aaron tampak sedikit menautkan alisnya. Seperti ingin meminta penjelasan lebih.

"Maksud Anda melakukan ****, Dokter?" tanya Aaron meyakinkan. Dibalas anggukan oleh sang dokter.

Dokter menjelaskan lebih lanjut kepada Aaron tentang manfaat berhubungan badan menjelang persalinan. Dan Aaron tampak menyimak dengan sangat serius.

Zaya tidak tahu sudah seberapa merah wajahnya saat ini. Ingin rasanya ia menggali lubang dan bersembunyi. Pembicaraan yang sedang Zaya dengarkan saat ini adalah pembicaraan paling vulgar yang pernah ia dengar selama hidupnya. Sungguh Zaya ingin cepat-cepat mengakhirinya.

Setelah beberapa saat, akhirnya semuanya pun selesai. Kini mereka tengah berjalan untuk kembali pulang dengan tangan Zaya yang telah digenggam erat oleh Aaron.

Aaron memang punya kebiasaan menggenggam jemari Zaya sambil berjalan di sepanjang koridor rumah sakit. Dan ternyata diam-diam itulah momen yang dinantikan Zaya saat Aaron mengantarnya memeriksakan kandungan.

Sesampainya di rumah, Zaya langsung buru-buru masuk kedalam toilet. Maklum saja, usia kehamilannya yang semakin mendekati persalinan membuatnya merasa selalu ingin buang air kecil.

Lalu saat ia kembali masuk ke dalam kamarnya, ada pemandangan tak biasa yang membuatnya sedikit heran. Aaron tengah duduk di sofa yang terletak di sebelah tempat tidur dengan pakaian santai. Tampak dia sedang serius membaca sebuah buku dan sesekali membalik halamannya.

Dia masih di sini?

Menyadari kehadiran Zaya, Aaron pun mendongak, lalu menutup bukunya dan meletakkannya di atas nakas.

"Kamu tidak kembali ke kantor?" tanya Zaya heran.

"Aku sudah menyerahkan semua pekerjaanku pada Anna dan Dean, jadi tidak perlu lagi pergi ke kantor," jawab Aaron sambil beranjak mendekati Zaya.

Zaya semakin merasa heran. Tidak pernah sebelumnya Aaron melakukan hal itu. Biasanya Aaron akan menangani sendiri semua pekerjaannya untuk memastikan tidak terjadi kesalahan.

"Kenapa?" tanya Zaya lagi sambil menatap Aaron yang kini sudah berada di hadapannya.

Aaron semakin maju mendekat, dibarengi dengan tindakan impulsif Zaya yang langsung mundur hingga punggungnya menyentuh tembok.

Zaya menoleh ke belakang sekilas dan menyadari bahwa dirinya sudah tidak bisa mundur lagi. Hal ini dimanfaatkan Aaron untuk mengurung Zaya dalam kungkungannya, sehingga Zaya tak bisa bergerak ke mana pun.

Jarak mereka sangat dekat, sampai-sampai keduanya bisa merasakan embusan nafas satu sama lain, membuat jantung Zaya berpacu dengan sangat kencang seperti orang yang baru saja melakukan lari maraton.

Zaya terkesiap. Tiba-tiba Aaron membelai wajahnya dengan sangat halus hingga membuat merinding seluruh tubuhnya.

"Ada hal yang lebih penting daripada urusan kantor yang harus aku lakukan saat ini," bisik Aaron dengan nada sensual.

Mata Zaya membulat. Ia cukup dewasa untuk mengerti ke mana arah pembicaraan Aaron. Tapi kenapa Aaron mendadak menginginkannya? Bukankah selama ini Aaron terkesan mengabaikannya?

"Apa kau tidak dengar apa kata dokter tadi? Bukankah kita harus melakukannya untuk membantu proses persalinanmu?" ujar Aaron seolah mengetahui apa yang ada di dalam pikiran Zaya.

Zaya mematung. Bukannya ingin menolak Aaron, hanya saja ia merasa belum siap saat ini.

"Tidak perlu terlalu banyak berpikir, Zaya. Nikmati saja apa yang akan aku lakukan padamu," bisik Aaron lagi, sebelum akhirnya membungkam mulut Zaya dengan mulutnya.

Zaya membeku, tak tahu harus berbuat apa. Dirasakannya Aaron ******* bibirnya dengan lembut hingga akhirnya ia kalah dan masuk ke dalam permainan Aaron.

Suasana kamar terasa semakin panas, dan mereka pun akhirnya melakukan sesuatu yang harusnya sudah sejak lama dilakukan. Entah apa ini adalah sebuah titik balik untuk hubungan mereka ke depannya, Zaya hanya berharap setelah ini semuanya akan baik-baik saja.

Bersambung....

Maaf ya kalo ga nge-feel,soalnya author ga pinter buat cerita yg gitu2an😅

Jangan lupa likenya ya......

Terpopuler

Comments

Tara

Tara

Omg.. So cuit... Bisa romantiz juga pa.. 🤭

2022-09-24

1

Betty Nurbaini

Betty Nurbaini

saya tetaplah jdi wanita lembut tenang tdk banyak bicara dan kuat ya...

2022-04-15

1

Suci Narala Lendra

Suci Narala Lendra

Baca dari awal part dah dibikin nangis😢

2022-03-11

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Pertemuan
3 Sebuah Insiden
4 Hancur
5 Bimbang
6 Pergolakan Batin
7 Mari Kita Menikah
8 Sebatas Tanggung Jawab
9 Sebuah Titik Balik?
10 Kelahiran Albern
11 Sebuah Kenyataan
12 Awal Dari Rasa Sakit
13 Berusaha Lebih Berani
14 Kemarahan Aaron
15 Maaf ....
16 Sikap yang Mengejutkan
17 Semoga Saja ....
18 Terhempas
19 Kesedihan Zaya
20 Mulai Menata Hati
21 Izinkan Sebentar Saja
22 Jangan Terlalu Baik
23 Permintaan Aaron
24 Keputusan
25 Last Anniversary
26 Sehari Bersamamu
27 Apa Mama Akan Melupakan Al?
28 Selamat Tinggal, Aaron...
29 Aaron Brylee Story
30 Memulai Hidup Baru
31 Kehilangan
32 Al Merindukan Mama
33 Menemui Teman Lama
34 Bertemu Kembali
35 Menginap
36 Merasa Bersalah
37 Sebuah Kejutan
38 Sosok Dari Masa Lalu
39 Mengunjungi Panti
40 Cast
41 Janji Masa Kecil
42 Kenyataan Untuk Evan
43 Cemburu?
44 Mulai Menyadari Perasaan Itu
45 Harus Memulai Dari Mana?
46 Impulsif
47 Tolong Pertimbangkan Aku
48 Sebuah Permohonan Maaf
49 Kekasih Baru Kara
50 Takdir Macam Apakah Ini?
51 Rencana Liburan
52 Let's Go To Disneyland Paris
53 Apakah Kau Mau Kembali Bersamaku Lagi?
54 Aku Akan Memperjuangkanmu
55 Situasi Yang Canggung
56 Semakin Membingungkan
57 Terjadi Sesuatu
58 Jangan Pergi
59 Pengakuan
60 Akan Kupertimbangkan
61 Berpacaran?
62 Kembali Menginap
63 Masuk Ke Dalam Perangkap Aaron
64 Nasib Brylee Group Berada Ditanganmu...
65 Permohonan Ginna
66 Dia Mencintaimu
67 Memutuskan
68 Terima Kasih
69 Menginginkan Satu Sama Lain
70 Pelangi Setelah Badai
71 Rencana Pernikahan
72 Pergi Dengan Luka
73 Aku Merestuimu
74 Cukup Sekali Ini Saja
75 Thank You From Author
76 Calon Nyonya Muda Keluarga Brylee
77 Sebuah Rintangan
78 Sejenak Melarikan Diri
79 Menangkap Pengantin Kabur
80 Penjelasan
81 The Wedding Day
82 Gagal Mandi Bersama
83 Panggil Aku Honey
84 Medan Pertempuran Sang Nyonya Muda
85 Bunga Lotus
86 Kenapa Perutku Rasanya Mual?
87 Kelakuan Aneh Aaron
88 Aku Hamil
89 Reaksi Albern
90 Membujuk
91 Drama Hormon Kehamilan
92 Istri Cengeng Dan Pencemburu
93 Aku Hanya Mencintaimu
94 Mama Seperti Zombi
95 Binatang Penyengat
96 Les Privat Bersama Nyonya Besar
97 Curahan Hati Ginna
98 Jamuan Makan Malam
99 Drama masih berlanjut
100 Pertengkaran Pasangan Love Bird
101 Lakukan Saja Apa Yang Membuatmu Senang
102 Salah Berpikir
103 Kecurigaan Ginna
104 Petuah Ibu Suri
105 Kamu Milikku
106 Berusahalah
107 Menemukan Sebuah Celah
108 Terbongkar
109 Diluar kendali
110 Akhir Dari Seorang Anna
111 Hukuman
112 Rahasia Ginna
113 Pasrah
114 Sebuah Pelajaran
115 Penyesalan
116 Memeluk kembali
117 Aku merindukanmu
118 Cerita Pagi
119 Sebuah Janji
120 Sekretaris Baru
121 Dia Mirip Seseorang
122 Posesif
123 Seperti Anak Kecil
124 Menonton Bersama
125 Pemeriksaan Kandungan
126 Terlalu Pencemburu
127 Menjadi Orang Gila
128 Belajar Meredam Perasaan
129 Fobia Perempuan Cantik
130 Penyakit Aneh
131 Pertunangan Yang Tak Disengaja
132 Restu Dari Calon Mertua
133 Lamaran Yang Sesungguhnya
134 Cuti Pernikahan
135 Perempuan Gagah Dan Perkasa
136 Jenn Dan Jeff
137 Jeje Couple
138 Pernikahan Dean Dan Kara
139 Malam Pengantin Berdarah
140 Perempuan Itu Merepotkan
141 Liburan Keluarga
142 Musibah
143 Selamatkan Ibunya
144 Menunggu Keajaiban
145 Secercah Harapan
146 Lihatlah Putri Kita
147 Terbangun
148 Zivanna Brylee
149 Since You Married Me (End)
150 Mengunjungi Anna (Extra Part 1)
151 Berita Baik Dari Dean Dan Kara (Extra Part 2)
152 The Next Story Of Jeje Couple (Extra Part 3)
153 Undangan Pernikahan (Extra Part 4-Epilog)
154 Info Karya Baru
155 Pengumuman
156 Karya Baru Lagi
157 Sudah rilis
158 Promo Karya Terbaru
159 Pengumuman Again
160 PENGUMUMAN
161 Karya Baru Again
162 Pengumuman Karya Terbaru
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prolog
2
Awal Pertemuan
3
Sebuah Insiden
4
Hancur
5
Bimbang
6
Pergolakan Batin
7
Mari Kita Menikah
8
Sebatas Tanggung Jawab
9
Sebuah Titik Balik?
10
Kelahiran Albern
11
Sebuah Kenyataan
12
Awal Dari Rasa Sakit
13
Berusaha Lebih Berani
14
Kemarahan Aaron
15
Maaf ....
16
Sikap yang Mengejutkan
17
Semoga Saja ....
18
Terhempas
19
Kesedihan Zaya
20
Mulai Menata Hati
21
Izinkan Sebentar Saja
22
Jangan Terlalu Baik
23
Permintaan Aaron
24
Keputusan
25
Last Anniversary
26
Sehari Bersamamu
27
Apa Mama Akan Melupakan Al?
28
Selamat Tinggal, Aaron...
29
Aaron Brylee Story
30
Memulai Hidup Baru
31
Kehilangan
32
Al Merindukan Mama
33
Menemui Teman Lama
34
Bertemu Kembali
35
Menginap
36
Merasa Bersalah
37
Sebuah Kejutan
38
Sosok Dari Masa Lalu
39
Mengunjungi Panti
40
Cast
41
Janji Masa Kecil
42
Kenyataan Untuk Evan
43
Cemburu?
44
Mulai Menyadari Perasaan Itu
45
Harus Memulai Dari Mana?
46
Impulsif
47
Tolong Pertimbangkan Aku
48
Sebuah Permohonan Maaf
49
Kekasih Baru Kara
50
Takdir Macam Apakah Ini?
51
Rencana Liburan
52
Let's Go To Disneyland Paris
53
Apakah Kau Mau Kembali Bersamaku Lagi?
54
Aku Akan Memperjuangkanmu
55
Situasi Yang Canggung
56
Semakin Membingungkan
57
Terjadi Sesuatu
58
Jangan Pergi
59
Pengakuan
60
Akan Kupertimbangkan
61
Berpacaran?
62
Kembali Menginap
63
Masuk Ke Dalam Perangkap Aaron
64
Nasib Brylee Group Berada Ditanganmu...
65
Permohonan Ginna
66
Dia Mencintaimu
67
Memutuskan
68
Terima Kasih
69
Menginginkan Satu Sama Lain
70
Pelangi Setelah Badai
71
Rencana Pernikahan
72
Pergi Dengan Luka
73
Aku Merestuimu
74
Cukup Sekali Ini Saja
75
Thank You From Author
76
Calon Nyonya Muda Keluarga Brylee
77
Sebuah Rintangan
78
Sejenak Melarikan Diri
79
Menangkap Pengantin Kabur
80
Penjelasan
81
The Wedding Day
82
Gagal Mandi Bersama
83
Panggil Aku Honey
84
Medan Pertempuran Sang Nyonya Muda
85
Bunga Lotus
86
Kenapa Perutku Rasanya Mual?
87
Kelakuan Aneh Aaron
88
Aku Hamil
89
Reaksi Albern
90
Membujuk
91
Drama Hormon Kehamilan
92
Istri Cengeng Dan Pencemburu
93
Aku Hanya Mencintaimu
94
Mama Seperti Zombi
95
Binatang Penyengat
96
Les Privat Bersama Nyonya Besar
97
Curahan Hati Ginna
98
Jamuan Makan Malam
99
Drama masih berlanjut
100
Pertengkaran Pasangan Love Bird
101
Lakukan Saja Apa Yang Membuatmu Senang
102
Salah Berpikir
103
Kecurigaan Ginna
104
Petuah Ibu Suri
105
Kamu Milikku
106
Berusahalah
107
Menemukan Sebuah Celah
108
Terbongkar
109
Diluar kendali
110
Akhir Dari Seorang Anna
111
Hukuman
112
Rahasia Ginna
113
Pasrah
114
Sebuah Pelajaran
115
Penyesalan
116
Memeluk kembali
117
Aku merindukanmu
118
Cerita Pagi
119
Sebuah Janji
120
Sekretaris Baru
121
Dia Mirip Seseorang
122
Posesif
123
Seperti Anak Kecil
124
Menonton Bersama
125
Pemeriksaan Kandungan
126
Terlalu Pencemburu
127
Menjadi Orang Gila
128
Belajar Meredam Perasaan
129
Fobia Perempuan Cantik
130
Penyakit Aneh
131
Pertunangan Yang Tak Disengaja
132
Restu Dari Calon Mertua
133
Lamaran Yang Sesungguhnya
134
Cuti Pernikahan
135
Perempuan Gagah Dan Perkasa
136
Jenn Dan Jeff
137
Jeje Couple
138
Pernikahan Dean Dan Kara
139
Malam Pengantin Berdarah
140
Perempuan Itu Merepotkan
141
Liburan Keluarga
142
Musibah
143
Selamatkan Ibunya
144
Menunggu Keajaiban
145
Secercah Harapan
146
Lihatlah Putri Kita
147
Terbangun
148
Zivanna Brylee
149
Since You Married Me (End)
150
Mengunjungi Anna (Extra Part 1)
151
Berita Baik Dari Dean Dan Kara (Extra Part 2)
152
The Next Story Of Jeje Couple (Extra Part 3)
153
Undangan Pernikahan (Extra Part 4-Epilog)
154
Info Karya Baru
155
Pengumuman
156
Karya Baru Lagi
157
Sudah rilis
158
Promo Karya Terbaru
159
Pengumuman Again
160
PENGUMUMAN
161
Karya Baru Again
162
Pengumuman Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!