Di sebuah pulau ada sebuah hutan terlarang yang tidak boleh di masuki oleh siapa pun. Hutan itu sudah di tutup sejak puluhan tahun dan di beri kawat berduri agar tidak ada seorang pun yang bisa masuk.
"Kalian yakin mau masuk?" salah satu dari mereka sedikit ragu untuk masuk ke dalam hutan terlarang tersebut. "Jalan nya udah di tutup, siapa tau ada hal mistis di dalam hutan ini, makanya di tutup"
"Kalau lo takut, mending pulang sana" oceh teman nya yang lain.
"Gue ngak takut tapi gue khawatir saja jangan sampai kita dalam masalah setelah masuk ke dalam hutan ini"
"Alah, alasan aja lu, bilang saja kalau takut" pria itu tertawa remeh dan tetap nekat merusak kawat berduri tersebut lalu masuk ke dalam hutan larangan, di mana ternyata di tengah hutan itu terdapat beberapa patung roh jahat yang di telah di segel sejak lama.
Namun siapa sangka jika ke datangan mereka malah membangkitkan roh jahat yang sudah tersegel sejak puluhan tahun.
"Balik yuk, perasaan gue agak aneh, mending kita cari tempat camping yang lain saja" kata pria itu sembari berjalan dengan was-was hingga pria itu tanpa sengaja terjatuh dan mengakibatkan luka di bagian kepala nya.
Kepala pria itu mengeluarkan darah segar dan sial nya ternyata darah itu mengenai sebuah patung roh jahat yang sudah di segel sejak puluhan tahun yang lalu.
Salah satu teman nya tertawa melihat pria yang tadi terjatuh. "Kau ini bisa jalan tidak! Kalau tidak, lebih baik kau pulang saja" katanya di sela tawa nya.
"Kau hanya akan menyusahkan kita saja" timpal teman lain nya.
Dalam sekejap pria yang tadi nya terjatuh kini di rasuki oleh iblis jahat. Wajah pria itu mengeluarkan urat-urat berwarna hitam dan seluruh bola mata nya menjadi hitam lalu dalam sekejap pria itu berbalik dan membunuh teman nya satu persatu.
"Aaarrrgghhh.. tolong.. akhh" terikan teman nya terdengar histeris meminta tolong
"Tolong.. tolong.. " mereka semua ketakutan melihat wajah teman nya berubah menyeramkan dan dalam sekejap bertindak di luar nalar.
Untung nya Van dengan cepat datang lalu membunuh roh jahat yang baru saja bangkit. Van membunuh roh itu menggunakan belatih yang di berikan oleh seorang biksu puluhan tahun yang lalu. Tidak sulit bagi Van untuk membunuh roh jahat tersebut, namun sial nya salah satu dari teman mereka berhasil kabur dari Van.
Van adalah sosok misterius yang mampu membasmi iblis dengan kekuatan nya yang juga masih misterius.
***
Sementara itu di sisi lain terdengar suara keributan di sebuah mansion mewah. "Tidak! Hanna tidak ingin jika ayah menikah lagi! Hanna tidak ingin punya ibu tiri" gadis itu melayang kan protes dengan tubuh yang gemeter menahan amarah.
"Setuju atau tidak, ayah akan tetap menikah"
"Ayah!!" gadis itu pun replex membentak ayah nya.
"Berani kau membentak ayah" tanya nya dengan suara yang lebih besar
Tanpa sadar gadis itu menitik kan air mata. "Ayah egois" kata gadis itu lalu pergi menuju kamar.
Hanna Aprilia seorang gadis cantik berusia 20 tahun. Hanna adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas ternama di kota nya.
Karena merasa kecewa dengan keputusan ayah nya, Hanna pun memutuskan untuk pergi dari rumah dan berkunjung ke rumah paman nya yang berada di pulau yang berbeda.
"Ayo cepat, sebelum ayah ku datang kita harus segera pergi" kata Hanna setelah duduk di kursi belakang lalu menyuruh sang supir untuk segera berangkat.
Supir yang bernama Lex itu pun mengangguk "Baik non" kata Lex sembari melajukan mobil nya menjauh dari pusat kota menuju bandara.
Beberapa jam kemudian langit sudah menghitam di tambah bintang yang bersinar terang di atas sana. Kini pesawat yang di tumpangi oleh Hanna sudah sampai di bandara dan segera menuju Villa paman nya.
Namun di tengah perjalanan Hanna meminta sang supir untuk berhenti. "Stop" perintah Hanna dengan nada membentak.
Supir itu pun menepikan mobil nya di pinggir jalan. "Ada apa non? Perjalanan masih jauh, kenapa kita berhenti di sini?" tanya sang supir namun Hanna tidak menjawab dan langsung keluar dari mobil. "Anda mau kemana" Teriak sang supir saat melihat Hanna pergi begitu saja dengan berjalan kaki.
Hanna menoleh. "Jangan ikuti aku lagi! Kau itu pengkhianat!" kata Hanna dengan emosi lalu kembali melangkah.
Sang supir mengejar Hanna lalu menahan tangan Hanna. "Apa maksud anda non?" Supir itu benar benar tidak mengerti mengapa Hanna marah pada nya padahal tadi Hanna baik baik saja.
Hanna menghempaskan tangan supir nya. "Kau pikir aku tidak tau! Aku tau kau yang memberi tahu ayah ku jika aku akan kabur, iya kan" kata nya.
Supir itu menunduk. "Maaf non tapi saya melakukan ini semua atas perintah tuan" katanya.
Hanna tidak peduli dan melangkah pergi begitu saja menjauh dari supir nya yang masih menunduk. Hanna berjalan sembari mencoba menelfon paman nya.
Saat Hanna berjalan, tanpa sengaja Hanna berpapasan dengan pria yang kerasukan roh jahat yang sempat kabur dari pengawasan Van tadi dan aneh nya roh jahat itu seakan mengenali wajah Hanna.
Hanna yang melihat wajah pria itu di penuhi urat urat hitam, serta bola mata yang hitam, segera berlari menjauh namun sial nya pria itu malah mengejar Hanna.
Hanna yang tidak tahu apa-apa pun dengan sekuat tenaga berusaha melarikan diri dari kejaran pria tersebut. Saat sedang berlari, Hanna merasakan ada sebuah angin kencang yang menabrak nya hingga Hanna pun berhenti dan menoleh ke belakang.
Hanna terperangah melihat pria misterius itu melawan roh jahat tersebut. "Siapa dia" lirih Hanna dengan raut wajah kagum melihat Van bertarung dengan roh jahat.
Tidak butuh waktu lama bagi Van untuk menghancurkan roh jahat tersebut. Setelah Van menghancurkan roh jahat itu, Van lalu berjalan menghampiri Hanna yang masih diam membatu di tempat.
Saat Van sudah berada tepat di hadapan Hanna, entah mengapa Hanna kembali merasakan getaran hebat dalam diri nya hingga akhirnya Hanna pun pingsan.
Dan begitu tersadar Hanna kaget karena sudah berada di Villa paman nya. "Aku di mana?" tanya Hanna sembari berusaha untuk duduk bersandar di dipan ranjang.
Dengan sigap asisten pribadi Hanna berdiri membantu Hanna untuk duduk. "Anda berada di Villa paman Andre, nona" kata asisten pribadi nya yang sedari tadi menemani Hanna.
Hanna berusaha mengingat apa yang terjadi pada nya namun semakin Hanna berusaha mengingat nya maka kepala Hanna semangat sakit.
"Lebih baik anda beristirahat saja nona" saran asisten Hanna yang bernama Lex. Hanna mengikuti saran Lex dan kembali merebahkan tubuh nya di kasur empuk.
****
Keesokan hari nya, Hanna pun berniat berjalan jalan menelusuri villa paman nya yang agak jauh dari pusat kota. "Saya akan menemani anda untuk berjalan jalan di sekitar sini, nona" kata Lex
Hanna tersenyum lalu berkata. "Tidak usah, saya ingin sendiri" kata nya sembari melangkah keluar Villa.
Suasana Villa pinggir kota sangat jauh berbeda dengan mansion Hanna yang berada di pusat kota. Hanna berjalan menikmati suasana pagi yang sejuk nan indah namun saat Hanna berjalan, tanpa sengaja Hanna bertemu dengan seekor anjing yang sedang memakan tubuh manusia.
Hanna terkejut melihat anjing itu lalu berteriak dengan keras. "Aaaaaaa" teriakan Hanna mengalihkan asistensi anjing tersebut yang sedang menikmati tubuh manusia di depan nya.
Hanna yang panik segera berlari menjauh dengan nafas yang naik turun. Anjing itu pun mengejar Hanna dan dengan sekali loncatan saja anjing itu mampu menindih tubuh Hanna yang terjatuh di atas rumput hijau. "Aaaa tolong.. " Hanna yang takut terus berteriak meminta tolong sembari menahan serangan anjing tersebut.
Bagaikan seorang pelindung, tidak berselang lama Van kembali muncul dan menyelematkan Hanna dari serangan iblis yang merasuki seekor anjing, untung nya Van datang tepat waktu dan melemparkan belatih nya tepat di perut anjing tersebut hingga anjing itu terjatuh di samping Hanna.
Hanna dengan cepat berdiri lalu berlari mendekati Van dan bersembunyi di belakang Van sedang kan anjing itu berusaha menyerang Van.
Di pertarungan nya kali ini, anjing itu berhasil mengigit lengan Van namun tubuh Van ternyata dapat meregenerasi dengan cepat. Lalu sebagai serangan trakhir Van mencabik tubuh anjing itu hingga musna dan kembali menjadi batu.
Sudah dua kali Hanna di selamat oleh Van dan sudah dua kali pula Hanna melihat Van bertarung begitu segit namun aneh nya Van tidak memiliki luka sama sekali di tubuh nya.
Saat Van ingin pergi, tiba tiba suara Hanna menghentikan langkah Van. "Siapa kau?" tanya Hanna penasaran.
"Van" jawab nya dengan nada dingin dan stay cool.
Hanna mengernyit kan kedua alis nya. "Mengapa kau menolong ku? dan apakah kau tau mengapa mereka selalu menyerang ku?" Hanna seakan meminta penjelasan pada Van tentang diri nya yang tiba tiba saja jadi incaran roh jahat sedang kan Hanna baru saja tiba di pulau ini.
"Ini sudah takdir mu. Roh jahat itu akan selalu mengikuti mu kemana pun kau pergi" kata Van sembari kembali melangkah kan kaki nya. Hanna mendengar nya di buat syok dengan pengakuan Van.
Namun Van kembali menoleh menatap Hanna sejenak. "Lawan mereka jika kau bisa" setelah mengatakan itu, Van pun pergi meninggalkan Hanna sendirian.
Beberapa menit kemudian setelah Van pergi, beberapa pelayan datang mencari Hanna. "Akh untung anda baik baik saja, nona" kata pelayan itu yang merasa lega melihat Hanna.
"Ayo kita pulang, Tuan sudah menunggu anda di Villa" Hanna pun mengikuti langkah pelayan tersebut menuju Villa.
Van melangkah menjauh menuju hutan terlarang untuk menemui seseorang di sana. Di hutan itu ada seorang nenek yang bernama Ghu yang hidup puluhan tahun di hutan tersebut.
Nenek Ghu yang melihat kedatangan Van, segera menghampiri Van lalu bertanya. "Apa yang terjadi semalam? Mengapa aku merasakan ada getaran hebat yang terjadi"? tanya nenek Ghu saat Van mulai duduk di sebuah kursi kecil.
Van hanya mengangguk. "Gadis itu sudah datang" katanya "Tapi apakah betul dia orang nya? soal nya gadis itu tidak mengingat apapun tentang diri nya yang terjadi beberapa tahun yang lalu" Van sedikit ragu dengan Hanna.
"Nenek yakin gadis itu adalah reinkarnasi dari putri Selena sebagai perisai pelindung" ucap nenek Ghu sembari menatap jauh ke depan.
"Jika salah, bagaimana?" tanya Van yang terlihat masih sangat ragu.
Nenek Ghu tersenyum sembari melirik Van sekilas. "Tidak mungkin salah karena gadis itu memiliki tanda spesial di tubuh nya. Tanda itu akan memancar kan cahaya jika dia dalam bahaya". perlahan lahan Van pun percaya apa yang di kata kan nenek Ghu.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments