Bab 2

Di luar tempat perjudian, tampak dua orang pria sedang melakukan pembicaraan yang serius.

Namun yang membuat Lisa merasa takut adalah, tatapan mata laki-laki bertubuh tambun itu, yang terus mengarah kepadanya, dengan seutas senyum yang mencurigakan.

Benar saja, saat Lisa hendak lari meninggalkan tempat laknat tersebut, ada dua orang bertubuh besar lain, dan mengenakan kaus hitam ketat, sudah menghadangnya di depan jalan.

"Maaf, aku mau lewat!" ucap gadis itu gemetar.

"Mau kemana? Tadi bukanlah kau mencari kakakmu? Ingin meminta bantuan bukan?" kata salah seorang dari pria bertubuh besar itu.

Tiba-tiba dari arah belakang, terdengar suara laki-laki yang tadi sudah menamparnya, sang kakak tiri.

"Ikut bersama mereka kalau kau ingin menyelamatkan ibu tak berguna mu itu," kata laki-laki muda tersebut.

Dia bahkan sampai meludah setelah membicarakan ibu tirinya yang kini sedang sekarat di rumah sakit.

Heh... yang terpenting, aku juga bisa dapat banyak uang... Hahahha... batinnya.

"Tidak, Kak. Aku ingin pergi ke Rumah Sakit saja! Biar nanti, Aku coba mencari pinjeman di tempat lain. Permisi," kata gadis itu yang mencoba untuk pergi dari sana.

Namun lagi-lagi, langkahnya dicegat oleh kedua orang bertubuh besar tadi.

"Cepat bawa dia. Orangnya sebentar lagi akan datang," perintah laki-laki paruh baya berperut buncit tadi.

"Seperti perjanjian kita tadi, kau ambil uangnya, aku bawa adikmu. Ingat, kau tak bisa menuntut karena hutang mu sudah cukup banyak padaku, mengerti?" tutur pria buncit itu.

"Oke, Bos. Terimakasih, Bos. Bawa saja dia pergi yang jauh," ucap si Kakak kurang ajar.

Lisa pun meronta, dan terus berusaha untuk melepaskan dirinya.

"Lepas! Tolong, aku harus pergi ke Rumah Sakit. Ibuku membutuhkan ku," teriak gadis itu.

Namun, tubuh kecilnya tetap diseret pergi oleh kedua orang bertubuh besar.

Di ujung jalan, sebuah mobil van hitam sudah menunggu di depan jalan masuk tempat laknat itu.

Lisa dimasukkan ke dalam mobil van hitam tersebut dengan paksa.

Di dalam mobil, sudah ada seorang perempuan cantik dan berpakaian seksi, menunggu gadis malang itu.

"Berikan ini padanya," perintah si wanita seksi.

Wanita itu memberikan sebuah alat suntik yang sudah terdapat cairan bening di dalamnya.

Lisa meronta-ronta, kala tangannya ditarik paksa oleh salah seorang pria bertubuh besar itu.

"Tolong. Lepaskan aku," pintanya dengan air mata yang sudah membanjiri pipi.

Namun, teriakan dan tangisannya, tak juga digubris oleh orang yang berada di dalam mobil.

Pria bertubuh besar yang menerima alat suntik tadi, mengikatkan seutas tali pada lengan Lisa, dan kemudian menusukkan alat suntik itu di sana.

Setelah semua cairan habis dan masuk ke dalam tubuh sang gadis, tali pengikat tadi pun dilepas.

Lambat laun, gadis itu mulai lemas.

"Biar aku yang mengurusnya dari sini. Kalian bisa pergi sekarang," perintah si wanita seksi.

"Baik, Bos!" sahut kedua pria bertubuh besar itu.

Wanita tersebut memandang gadis yang kini sudah tak berdaya itu dari balik kaca spion depan.

Nampak dia menyunggingkan senyum dari sebelah sudut bibirnya.

"Malam ini, kita akan buktikan bahwa darah memang lebih kental dari pada air, buah jatuh tak jauh dari pohonnya! Hahaha ... Peribahasa yang bagus!" serunya.

Kemudian, dia memberi kode dengan dua jarinya kepada sang sopir, untuk melajukan mobil van tersebut.

...🍂🍂🍂🍂🍂...

Beberapa waktu kemudian, di sebuah ruangan yang nampak seperti sebuah kamar, dengan pencahayaan lampu yang temaram.

Lisa sudah tergeletak di atas kasur dengan sprei putih diatasnya.

Gadis itu menggeliat-geliat, efek dari suntikan yang dia dapat sebelumnya.

"Ehm ... to... long... To... long!" rintihnya lemas.

Tak berselang lama, datanglah seorang pria dengan setelan jas yang rapi, namun dengan dasi yang sudah dilepas, berjalan mendekati gadis itu.

Sang gadis mengira, bahwa pria itu datang untuk menolongnya, hingga dia pun dengan sekuat tenaga mencoba merangkak dan mendekati pria asing tersebut.

"To... long...," ucap Lisa sambil menarik tangan pria tadi.

"Heh... Mereka masih saja memakai cara ini. Apa tidak bisa mereka biarkan permainan sedikit lebih seru?" gumam pria itu.

Dia mendekati gadis tersebut, dan mencengkeram kedua pipinya.

"Kamu mau aku tolong?" tanyanya.

Si gadis pun mengangguk dengan penuh pengharapan.

"Baik lah!" seru pria itu dengan senyuman liciknya.

Dibukanya satu persatu kancing baju seragam yang masih melekat di tubuh Lisa, dan membuat si gadis terkejut dengan apa yang dilakukan pria itu.

Lisa dengan sisa tenaganya memegangi pakaiannya yang masih tersisa dengan sekuat tenaga.

"TIDAK! JANGAN! TOLONG AKU! TOLONG!" teriak gadis itu.

...🍂🍂🍂🍂🍂...

Di tempat lain, di waktu yang lain, tepatnya di sebuah ruangan yang hampir sama, dengan cahaya yang sama temaramnya, seorang wanita cantik tengah tertidur, namun nampaknya dia sedang bermimpi buruk.

"TIDAK! JANGAN! TOLONG AKU! TOLONG! TOLOOOOONG!" teriaknya hingga dia pun terbangun dari tidur.

Wanita itu nampak terengah-engah akibat mimpi buruk yang dialaminya.

Dia pun bangkit dan duduk di atas kasur. Diusapnya wajah cantik itu dengan kasar.

"Mimpi itu lagi," gumamnya lirih.

Rupanya, kilasan adegan dari awal adalah mimpi buruk dari wanita cantik itu.

Suara berisiknya, membuat seseorang yang sejak tadi ada di sampingnya menggeliat, namun tak sampai membangunkannya.

Wanita itu melihat sekilas ke sampingnya, dan kemudian dia kembali mengusap wajahnya dengan kasar.

Disibaknya selimut yang menutupi tubuh, dan wanita itu pun beranjak dari tempat tidur.

Nampak si wanita mengenakan gaun tidur dari bahan silk berwarna rose gold yang nampak begitu mengkilap.

Mencetak setiap lekukan di tubuh indah wanita tersebut, hingga kedua pu*ting susunya pun ikut terlihat menonjol ke luar.

Dia berjalan ke arah meja yang terletak di salah satu sudut ruangan kamar.

Sang wanita cantik mengambil sebuah tas yang tergeletak diatas meja. Dia nampak mencari sesuatu di dalamnya.

Rupanya, dia mencari sebungkus rokok dan sebuah pemantik.

Diambilnya sebatang rokok dari bungkusnya, kemudian dia apit menggunakan jari telunjuk dan jari tengah dari tangan kiri.

Sedangkan tangan satunya, menyalakan pemantik itu dan mulai menyalakan rokok tersebut.

Dihisapnya benda dengan kandungan nikotin dan tar itu, kemudian menghembuskan asap beracunnya ke udara.

Dia nampak berjalan ke arah jendela kaca yang sangat besar, yang menampakkan pemandangan malam di kota itu.

Terlihat lampu-lampu dari gedung-gedung tinggi dan jalan raya yang ada di bawahnya, menghiasi pemandangan malam.

"Haahh... Bahkan bulan dan bintang pun tak mau muncul di depan ku," gumam wanita itu dengan senyum kecutnya.

Wanita cantik nan seksi tersebut pun terus memandang jauh keluar jendela, akan tetapi bukan pemandangan kota yang ia lihat, melainkan menerawang jauh ke depan sana, mengantarkannya menuju kenangannya di masa lalu.

.

.

.

.

Mohon tinggalkan jejak berupa like 👍, komen 📝, atau beri dukungan lainnya

terimakasih

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23 Visual
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Ban 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23 Visual
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Ban 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!