BAB 4

Pagi-pagi sekali Charzo sudah bangun, ia melihat ponselnya karena ada pesan yang masuk.

"Hm … apa ini?" tanya Charzo mengucek-kucekkan matanya dan melihat ponselnya dan ia ternganga tak percaya jika saldonya bertambah lagi.

"Ini apa yang terjadi? Kenapa secepat ini mendapat keuntungannya?" tanya Charzo kebingungan.

[Ding Ding]

[Anda mendapat penambahan saldo sebesar 4.000.000]

[Saldo Anda menjadi 4.000.000]

"Benar-benar dah, kalo kayak gini bakal kaya nih," ucap Charzo senang.

Charzo pun bangun dengan semangat dan ia menuju ke dapur sambil tersenyum.

Seperti biasa, Charzo ke dapur untuk membuatkan sarapan, ia memasak sambil berdendang.

Lena pun bangun dari tidurnya dan ia mendengar suara orang bernyanyi di dapur.

"Tumben si sampah itu bernyanyi, aku tidak pernah mendengar ia bernyanyi, biasanya wajahnya merengut saja," ucap Lena mengintip dari balik pintu.

Kali ini masakkan Charzo tercium sangat menggugah selera. Baunya sangat enak.

'Hm … selamat terjatuh bukannya menjadi idiot, dia malah tambah pintar memasak, mungkinkah karena terjatuh kemaren itu membuat ia malah menjadi lebih pintar? Tapi bagaimana bisa?' tanya Lena dalam hati merasa heran.

"Ibu mertua, sedang apa di sana?" tanya Charzo tersenyum ke arah mertuanya.

"Memangnya kenapa? Ini adalah rumah ku, aku hanya ingin melihat apa makanannya sudah selesai atau belum? Aku sudah lapar, setelah kau memasak cuci baju ku, tapi jangan pakai mesin cuci, cuci harus pakai tangan, listrik mahal, kau tidak merasakan bagaimana sulitnya membeli token listrik. Tentu saja karena kau di sini hanya menumpang saja," ucap Lena menyinggungnya.

Charzo hanya diam dan tidak menyahutinya, sedikit pun ia tidak merasa tersakiti karena hatinya sudah di tutupi kebahagiaan mendapatkan system dan uang.

Charzo menyajikan makanannya di atas meja dengan masakkan berbeda dari biasanya, para kakak dan suaminya yang biasa bangun siang tapi tidak hari ini, mereka bangun pagi karena bau masakkan yang tercium hingga masuk ke dalam kamar membuat mereka merasa lapar.

"Hm … sangat wangi, siapa yang memasak ini Bu?" tanya Carin kakak pertama Clara.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Makan saja makanan jika kau lapar," ucap Lena mengambil piring dan mengambil makanan lalu meletakkan makanan itu di atas piringnya.

Rasanya sangat enak dan rasanya ingin memakan semua makanan itu.

'Tumben dia memasak makanan seenak ini? Ada apa dengannya hari ini? Sangat aneh,' batin Lena melahap makanan itu.

Charzo mengambil baju kotor yang ada di depan pintu kamar Lena dan masih terlihat jika ayah Clara masih tidur, meskipun sang ayah mertua tidak pernah memarahinya, tapi ia juga tidak melarang istrinya bertindak kasar pada Charzo. Dia hanya diam dan tidak pernah mempedulikan perilaku Lena pada menantunya itu.

Charzo turun ke bawah dan mendapati masakkan yang ia masak ludes seketika, biasanya masih ada tersisa untuk ia makan.

"Apa seenak itu?" tanya Charzo sambil lewat menuju kamar mandi.

"Diam kamu! Kerjakan saja pekerjaan mu itu!" denggus Lena menatap tajam Charzo.

"Ibu, tumben dia memasak masakkan yang sangat enak seperti ini? Jika dia memasak makan seperti ini setiap hari mungkin aku akan berperilaku baik padanya," ucap Cery kakak kedua Clara. Sedangkan Clara baru saja bangun dan mendapati di meja sudah kosong semua.

"Lho? Tumben sarapan pagi ini habis? Biasanya masih tersisa di jam segini?" tanya Clara.

"Salahkan saja suami mu yang masak hanya sedikit itu, jika ingin makan suruh dia masak lagi," ucap Lena meninggalkan meja makan.

[Ding Ding]

[Misi baru]

[Menolong kucing jalanan yang hendak di tabrak kendaraan]

[Hadiah 2.000.000]

[Status misi: Sedang berlangsung]

Charzo pun meninggalkan kamar mandi dan berlari keluar dari pintu belakang, ia berlari ke jalan.

Setelah sampai di pinggir jalanan, Charzo melihat ke kiri dan kanan dan berharap bisa melihat kucing yang sedang menyeberang.

Satu menit menunggu, tidak ada tanda-tanda jika ada kucing yang lewat. Saat itu Charzo mondar mandir di pinggir jalan tersebut.

Dari arah barat, ada sebuah motor yang melaju dengan kecepatan tinggi, saat itulah seekor kucing Oren lewat dengan anggunnya sambil melenggokkan bokongnya yang tidak besar itu.

"Itu dia," ucap Charzo yang segera berlari dan menyebrang segera menangkap kucing tersebut.

Sedikit lagi, kucing itu bakal di tabrak motor tersebut, untungnya secepatnya Charzo menangkapnya dan mengambilnya lalu menggendongnya ke samping meskipun Charzo tadi sempat di senggol oleh pemotor tadi dan sedikit oleng.

"Dasar kucing nakal, kamu itu ya kalau lewat ya lewat aja, nggak perlu tebar pesona, bokongmu juga nggak gede-gede amat, gedean bokong istri ku, kalau kamu mati bagaimana?" omel Charzo.

"Meoooonggg," umpat kucing dengan bahasanya sendiri.

"Di omongin malah marah balik, dasar nggak tau terima kasih," omel Charzo lagi. Kucing itu kembali berjalan dengan berlenggak lenggok meninggalkan Charzo.

[Ding Ding]

[Misi selesai]

[Selamat Anda mendapatkan penambahan hadiah sebesar 2.000.000]

[Selamat Anda mendapatkan reward sebuah laptop]

[Selamat Anda mendapatkan 10 poin]

[Saldo \=6.000.000]

[Kecepatan \=3]

[Kelincahan \=3]

[Kekuatan \=3]

[Kecerdasan \=3]

[Level \=3]

[Poin \=20]

[Reward \= laptop]

"Laptopnya lebih baik aku simpan di system' saja dulu biar tidak terlalu mencolok, setelah istri ku pergi baru aku akan beraksi," ucap Charzo.

Ia berlari kembali menuju ke rumah mertuanya itu, dan masuk dari pintu belakang.

"Heh! Dari mana kamu tadi? Kenapa bajuku belum juga di cuci!" mata mertuanya terbelalak.

"Maaf ibu mertua, tadi ada …."

"Ada apa! Ada alasan saja! Lihatlah Istrimu nggak sarapan gara-gara kamu hanya masak sedikit, jadi orang itu tau diri sedikitlah, jangan hanya menumpang saja gratis saja, kerja yang bener!" umpat Lena.

'Di sini bukan hanya aku saja yang menumpang, jauh sebelum aku ke sini anak-anak dan menantu mu yang lain juga sudah lama tinggal di sini,' batin Charzo menatap punggung mertuanya yang pergi menjauh.

Charzo menjengahkan kepalanya dan melihat di meja makan jika istrinya sudah tidak ada di meja makan, sepertinya sudah pergi bekerja. Charzo masuk ke dalam kamarnya dan mengambil baju kotor istrinya.

Charzo pun mencuci pakaian mertuanya dan baju kotor istri dan dirinya. Tiba-tiba saja kedua kakak Clara datang, Cary dan Carin membawa 2 keranjang baju kotor.

"Ini juga sekalian ya di cuci pakai tangan, jangan pake mesin," ucap Cary menatap rendah Charzo.

"Jangan ada tinggalkan noda sedikitpun di bajuku, atau kau akan mencucinya ulang," ucap Carin.

Charzo diam tak menjawabnya, mereka pun pergi dengan berlenggok.

Sangat jelas Charzo menjadi pembantu dan ia menjadintqk punya waktu untuk mencari pekerjaan di luar sana.

"Tidak masalah, suatu hari nanti aku membalas kalian semua," ucap Charzo. Belum juga Charzo mencuci, terlihat mereka semua sudah bersiap-siap akan pergi.

"Hey kamu! Habis mencuci seperti biasa rawat tanaman di belakang, jangan sampai terpotong satu bunga pun," perintah Lena.

"Baik Ibu mertua." angguk Charzo. Mereka semua pun pergi Charzo memasukkan semua baju itu ke dalam mesin cuci.

"Siapa juga yang akan mencuci dengan tangan," ucap Charzo memasukkan semua baju itu ke dalam mesin cuci dan memutarnya.

Charzo mengkilk profilnya dan melihat setiap menu yang ada.

"Hm? Perlengkapan seperti kekuatan, ada berbagai kekuatan yang bisa di beli dengan poin, ada kekuatan petir, kekuatan angin, perisai bumi, dan banyak lagi. Di sini aku juga bisa membeli peralatan seperti mengisi energi dan menambah kekuatan, ini sangat bagus. Aku bisa menjual beli saham dengan perusahaan ternama dan namaku juga sudah terdaftar jika aku bisa menanam saham. Aku juga bisa membuat perusahaan sendiri melalui jual beli saham, dengan begini aku pasti akan cepat bisa dapatkan uang," ucap Charzo mengangguk-angguk.

"Benar juga, aku punya kecepatan, kalau begitu aku selesaikan taman itu lalu aku bisa keluar melihat apa yang bisa ku lakukan," ucap Charzo.

Gunakan poin untuk menambah kecepatan dua kali lipat

Kecepatan diaktifkan

Memuat…

Loading…

Mulai…

10%...

20%...

30%...

40%...

50%...

60%...

70%...

80%...

90%...

100%...

Selesai.

[Poin Anda di potong 5 poin]

[Sisa poin Anda 15 poin]

[Kecepatan siap di gunakan]

Charzo menuju taman belakang dengan membawa gunting untuk menata pohon. Ia menarik nafas lalu memotong pohon tersebut. Benar saja dengan waktu singkat ia bisa membereskan tanaman itu dari biasanya, biasanya untuk satu pohon ia menghabiskan 15 menit, dan pohon itu ada 10 pohon. Ini hanya membutuhkan 5 menit untuk membereskan semua yang ada di taman.

"Waw, ini beneran cepat sekali, baiklah mari kita lihat bajunya dan kerjakan secepat mungkin," ucap Charzo. Ia masuk ke dalam kamar mandi dan membilas baju itu lalu menjemurnya dengan secepat kilat.

Charzo menyapu rumah itu lalu mengepelnya, itu hanya memakan waktu 3 menit sekali pun rumah itu cukup besar.

"Oke, semua sudah selesai, saatnya aku pergi keluar, mumpung di rumah juga tidak ada orang." Charzo masuk ke dalam kamarnya dan ia pun berganti pakaian.

Charzo keluar dan berjalan di tepi jalan.

"Wah, rasanya sudah lama aku tidak merasa waktu senggang begini tanpa pulang terburu, kesempatan ku untuk melakukan sesuatu," ucap Charzo.

Charzo melewati sebuah tempat game online. Charzo masuk ke dalam dan meminta waktu satu jam untuk bermain game.

"Berapa satu jam Bang?" tanya Charzo.

"Untuk satu jam itu 10 ribu," jawab pemilik warnet.

"Oke, aku mau satu jam saja," ucap Charzo. Ia ingat sesuatu bahwa ia tidak bawa uang tunai.

"Sebentar Bang, boleh aku pinjam tolietnya, kau kebelet," ucap Charzo.

"Lurus saja ikuti jalan lorong itu, nanti di sana ada toilet," jawab pemilik warnet.

Charzo berjalan masuk ke dalam toilet. Ia mengambil uang dari Systemnya beberapa lembar uang kertas dan memasukkan ke dalam saku.

Charzo kembali keluar. "Ini Bang uangnya," ucap Charzo menyerahkan 1 lembar uang merah lalu pemilik warnet mengembalikan sisa uangnya.

"Terima kasih ya, waktu mu cuma satu jam," ucap pemilik warnet mengingatkan.

[Ding Ding]

[Saldo Anda di kurang 10.000]

[Sisa uang Anda 5.990.000]

Charzo duduk di komputer, saat ini di dalam pikirannya bukanlah untuk bermain game, melainkan membuat game. Dengan begitu ia bisa menjual gamenya kepada pemilik warnet ini untuk bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan.

Gunakan poin untuk menambahkan kecerdasan 2x lipat

Kecerdasan di aktifkan

Memuat…

Loading…

Mulai…

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Selesai

[Poin Anda di potong 5 poin]

[Sisa poin Anda 10 poin]

[Kecerdasan siap di gunakan]

Charzo pun membuat sebuah game baru dengan kecerdasan yang ia miliki, game ini dengan gaya baru dari game yang lain, tentu saja sebuah game yang banyak di minati oleh kalangan muda, pastinya game ini juga memberi pelajaran buat mereka yang memainkannya, ia tidak mau membuat game malah merusak anak bangsa. Game yang mana di penuhi tantangan yang menarik agar sang pemain tidak putus aja dalam melanjut tantangan tersebut. Sama sepertinya, ia tidak boleh kalah dalam hal apa pun, tidak boleh kalah dalam pahitnya kenyataan hidup.

Setelah 30 menit ia membuatnya, akhirnya selesai.

"Bang, aku ingin berbicara sebentar dengan mu," ucap Cahrzo kepada pemilik warnet. Pemilik warnet pun datang mendekati Charzo.

"Ada apa?" tanyanya.

"Ini aku sudah membuat sebuah game mungkin Abang tertarik untuk bekerja sama dengan ku, untuk meraih keuntungan hasil dari mereka yang bermain game?" tawar Charzo.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***