Episode 15 (Revisi)

"oke ,aku akan buatkan untuk kakak"

Namun belum sempat keisya berdiri, tubuh keisya di tahan oleh Marvin...

"ehhh ada apa kak?"

"aku mau langsung dari sumber nya" ucap Marvin dengan menatap keisya

"sumber?"

"iya"

"sumber apa kak? sumber air?"

"aku tadi minta apa?" jengah nya

"susu"

"warna?"

"putih" jawab keisya dengan polos

"ya, aku mau susu hangat warna putih langsung dari sumber nya" terang Marvin

"oh, Kaka mau langsung ke peternakan sapi perah? memangnya daerah sini ada kak?"

"astaga keisya!! kamu ini dah gede, tapi otaknya masih kecil aja"

"kakak yang otaknya kecil, pake ngata-ngatain otakku segala lagi. emangnya kakak nggak belajar? sumber susu itu dari mana? dari sapi apa kambing tuh baru ada. apa susu kucing sana juga ada"

"punya kamu" ucap Marvin dengan memegang tangan keisya

keisya diam dan sedikit menatap Marvin aneh.

"kamu dengar tidak? aku mau punya kamu" - Marvin

"aku nggak memroduksi susu. jangan aneh-aneh deh kak"

"yakin?"

"yakin lah, mana ada gitu. aku bisa menghasilkan asi kalau aku dah ada anak. kakak nggak tau siklus seperti itu? aneh sekali" cibir keisya

"kamu belum ada anak pun kamu sudah punya pabriknya" ucap Marvin ngeyel.

"jangan-jangan kakak nggak sekolah ya??"

"sekolah"

"kenapa nggak pinter?"

"kamu yang nggak pinter sya. kalau belum kamu buktikan sendiri kamu nggak akan percaya" - Marvin

"buktikan dari mana ?? aku emang nggak ada sus*. kakak yang ngeyel dan yang nggak percayaan jadi orang"

"ya sudah sekarang buktikan, kalau kamu nggak ada susu" ucap Marvin sedikit menantang

"oke, aku buktikan. karna kakak adalah suami ku dan kakak adalah manusia paling ngeyel dan paling nggak pinter. aku buktikan nih"

Keisya melepas blouse yang ia kenakan dan melepas pengait di depan Marvin.

Marvin yang melihat kelakuan keisya sedikit merinding, bisa-bisa nya keisya terprovokasi hanya karna seperti itu.

'hahaha kena kan kamu' batin Marvin

Saat pa****ra keisya mencuat. Marvin sedikit menahan nafas nya supaya tetap beraturan.

"nih, kakak lihat sendiri. ada nggak susu nya? nggak ada kan? kanan kiri juga nggak ada, heran. manusia kok nggak ada percaya-percaya nya" - ucap keisya dengan tangannya yang akan memasang pengait lagi

"jangan ditutup"

"kenapa? Kaka masih nggak percaya?"

Marvin mendekat dan pandangan mata nya tidak lepas dari dua bukit yang sedikit berisi tersebut.

Sluurrrpppp

"ssshhhh" - keisya

Marvin melakukan aktivitas nya hanya dengan memainkan kedua bukit tersebut.

meskipun Marvin melakukan itu, bagian tubuh bawah nya tidak merasakan reaksi atau sensasi apapun.

Jika di kata nafsu Marvin berkobar, iya. nafsu nya berkobar, tapi dia juga tidak tau kenapa bagian tubuh bawahnya tidak memberikan tanda-tanda ketegangan yang hakiki.

setelah 25 menit Marvin melakukan itu dan pa****ra keisya banyak k**sM**k dimana-mana, Marvin menyudahi aktivitas tersebut.

keisya hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan Marvin. tangan Marvin sesekali meraba bagian lain nya yang membuat nafsu keisya sedikit terangsang.

tapi , apa boleh buat mereka belum bisa melakukan aktivitas itu.

"Aku sekarang tau apa yang kakak maksud tadi" ucap keisya dengan memakai penutup tersebut dengan di bantu Marvin

"hahaha, terimakasih istri ku. kamu sangat cantik"

"lain kali jangan seperti itu"

"kenapa? kamu istriku dan apa yang kamu miliki itu punya ku" ucapnya berang

"itu sama hal nya kakak menipu ku" sungut keisya

"kamu kesal?"

"ya"

"marah?"

"iya" -keisya

"suka?"

"iya"

"enak?"

"iya" jawab keisya dengan muka bete

"hahha kamu mengakui jika kamu suka dan keenakan dengan apa yang kita lakukan tadi. ya sudah sih, memang baru segitu dulu pemanasan nya. lain kali lebih ya" bisik nya kemudian lari ke kamar mandi.

"hhhh kenapa aku bodoh sekali, bisa-bisa nya di tipu sama laki-laki seperti itu" omel keisya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***