Masih di meja makan~
"Cokelat aja ma, strawberry kasih buat Kella aja yang sedari tadi cemberut terus." titah Indra, melirik adiknya.
"Cih manja amat sih, udah mau tamat juga masih aja di bikinin sarapan. Kaya aku dong mandiri ya kan pa?." cetus Kella mengejek Indra sambil menepuk dada pelan dengan tangan sebelah kanan, ia melirik sang ayah.
Ayahnya hanya mengangguk pelan lalu tersenyum kepada Kella.
"Yee biarin syirik aja lo." sahut Indra kesal sambil melahap makanannya. Dia sedikit rada dongkol dengan Kella, adik perempuannya itu selalu manja kepada sang ayah.
Bukannya dia iri, ya namun tetap saja dia kadang kesal dengan tingkah adiknya apa apa selalu di aduin ke papa, yang membuatnya kerap mendapatkan teguran.
"Hu manja." Kella menjulurkan lidahnya kepada kakaknya itu.
"Berisik ah...
"Udah udah kalian ini, pagi pagi udah kaya tom and jerry ga ada baikan nya. Cepetan makan nanti telat lho," ucap sang mama menegur mereka berdua. Kedua anaknya ini kalau sudah berdebat pasti akan sulit di atur,
"Indra kamu itu ya suka banget menggoda adik kamu, lagian Kella ada benernya juga, jadi cowok nggak usah terlalu manja. Nggak baik mending kamu kayak Kella minimal jago basket, walaupun Kella juga minim terhadap prestasi akademik sih."
Sahut papa menimpali, yang membuat Akella kegirangan di puji. Dia mengangkat kepalanya dengan enteng memasang wajah sombong.
"Lho Indra juga pintar futsal pa." Indra mengerucutkan bibirnya kesal. Padahal dia sudah berusaha keras mendapat nilai yang bagus, walaupun di bidang non akademik dia kurang jago.
"Iya papa tau, ya sudah papa berangkat duluan takut telat. Kalian selesaikan makannya," ucap Erzon, kepada anak dan istrinya.
"Lho nanti mama berangkat dengan siapa dong pa?." tanya Kella, biasanya sang ibu selalu berangkat kerja bersama ayahnya.
"Mama nanti naik taksi aja deh pa." sahut Rina, sembari meletakan roti tawar yang telah selesai di oles dengan selai ke dalam piring.
Erzon menganggukkan kepalanya, lalu berpamitan kepada mereka.
"Hati hati ya pa....!" ucap mama Rina mencium punggung suaminya, dan di susul oleh Indra dan Kella.
"Iya udah papa berangkat dulu, kalian berdua harus belajar dengan rajin oky."
Sepeninggal papa berangkat kerja duluan, tinggal mama dan si bawel. Adik perempuannya itu sekarang duduk di bangku kelas 2 SMP, sebenarnya dia asik dan baik namun akhir akhir ini adiknya ini rada bete karena di larang mama main basket terus menerus.
Bukan maksudnya melarang, namun hobi Kella bermain basket sungguh tak mengenal waktu. Bahkan bisa di hitung setiap harinya gadis itu terus bermain basket, yang tentunya membuat sang mama kesal.
"Ma beliin aku baju basket baru dong, baju yang kemarin udah robek ma," pinta Kella memelas.
"Ya ampun Kella, baru bulan kemaren beli yang baru udah robek, kamu itu main basket atau manjat gunung sih?."
Dia menggeleng mendengar permintaan sang anak, baru saja sebulan yang lalu ia membelikan seragam basket baru untuk anak perempuan nya, sekarang minta di belikan lagi.
"Nah ini fiks, manjat gunung dia ma!." Indra tertawa pelan, menyindir adiknya. Mendengar itu bibir Kella berubah manyun dia sangat kesal dan jengkel kepada kakaknya ini.
"Sudah sudah, Kella nanti mama liat dulu beneran atau nggak bajumu robek kalau bisa di perbaiki ya di jahit, kalau udah nggak bisa baru mama beliin yang baru.." Ucap Rina kepada anak bungsunya sambil membereskan meja makan.
"Iya!!" Jawab Kella pelan raut wajahnya berubah lesu.
Setelah selesai sarapan mereka berangkat bersama sama, dan kebetulan Indra dan adiknya satu sekolah tetapi beda gedung.
Bel pertanda istirahat telah berbunyi selama 30 menit yang lalu, saat ini Indra sedang berada di lapangan sekolah dengan seragam olahraga melekat di tubuhnya.
"Oper ke gue Ndra!!"
"Yoi, tangkap nih!" Indra langsung menendang bola dengan kecepatan penuh, sehingga benda bundar itu melambung sempurna tepat di depan kaki Chris, sahabat Indra dari bangku SD. Chris menggiring bola dengan lihai menuju ke gawang lawan dengan nafas terengah-engah layaknya benteng matador .
Hitungan detik selanjutnya bola telah memasuki gawang dan serentak sambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan dari para penonton. "Gooool!!!"...
Skor 03-0 telah membuat tim Indra memenangkan permainan, Indra sangat suka menggiring bola di lapangan, futsal adalah alasannya untuk menghilangkan kebosanan di sekolah. Begitu juga dengan kedua sahabatnya Chris dan Ferlin mereka berdua juga sangat mahir main futsal.
Chris dan Ferlin adalah sahabat baik Indra bahkan mereka juga satu kelas, sebagai sesama cowok bola adalah liburan mereka di saat jam istirahat, diwaktu jam pelajaran yang mumet di kepala mereka ya walaupun Indra juga termasuk siswa yang paling cerdas di sekolah.
Mungkin akan banyak anak cowok yang setuju dengan pemikiran mereka, mungkin kalau cewek mereka akan alergi dengan bau keringat mereka setelah memasuki kelas di saat jam pelajaran tiba. Setelah selesai bermain mereka bertiga beriringan memasuki kelas.
"Anjir operan lo tadi keren banget Ndra!!" Pekik Chris dengan heboh.
"Nah gitu dong ngoper yang pas jangan MEMBLE terus alias melenceng ga tepat sasaran malah dapat dengan lawan, Hahaha!!" Celetuk Ferlin sambil menepuk bahu Indra.
"Biasa aja ni iguena!!" Balas Indra memukul bahu Ferlin dengan lebih kuat.
"Wadau sakit, dasar bang*e lo." Ringis Ferlin mengelus bahunya yang terasa panas.
"Iguena apaan tuh, kalo gue mah buaya tampan Hahaha." ucap Chris terkekeh, ya di antara mereka bertiga Chris yang paling heboh dan ceria.
_To Be Continued_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments