Bab 20
Keesokkan harinya, Doja sengaja tidak menampakkan diri di pagi hari, sementara Lisa bersiap-siap ingin turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan roti panggang dan jus jeruk.
“Tumben sekali si hantu belum muncul ke permukaan? Apa dia lagi sibuk dengan kucingnya yang di belakang itu?” gumam Lisa sendiri yang hanya bisa di dengarnya. Tanpa diai sadari, Doja menatap dari sudut ruangan yang tersembunyi secara diam-diam. “Ah, biarkan saja dia. Aku akan melanjutkan sarapan dan langsung pergi ke mall,” lanjut monolgnya sendiri.
“Selamat pagi, Lisa. Bagaimana perasaanmu pagi ini?” Doja tiba-tiba muncul di hadapannya tatkala Lisa ingin melahap roti panggang.
Lisa tak menunda untuk melahap rotinya dan mengunyahnya. Dia masih menikmati roti yang masih ada di mulutnya. Sambil menganggukkan kepalanya, lalu menelan roti dan meraih gelas jus jeruk.
Gluk, gluk, gluk, ah...
“Selamat pagi. Doja. Baik. Perasaanku tidak ada yang berubah. Ada apa?” tanyanya.
“Bagaimana kalau hari ini aku ikut dalam aktivitasmu. Hitung-hitung ini akan membuat poin kebaikanku bertambah,” usul Doja.
“Baiklah kalau begitu. Bagaimana hari ini kita sama-sama membersihkan rumah sama-sama?”
Doja langsung setuju, menganggukkan kepalanya.
Setelah menyetujui hal itu, Lisa dan Doja membagi tugas untuk pekerjaan rumah. Ia mengambil sapu ijuk, dan alat pel beserta ember yang sudah di isi dengan air sabun, lalu diserahkan kepada Doja. “Kau cocok menjadi pembantuku. Ahaha pembantunya adalah seorang hantu, hahaha..,” celetuk Lisa.
“Aku melakukan hal ini karena aku ingin mendapatkan poinku untuk kembali ke duniaku. Kau malah mengejek diriku yang seperti ini,” cemberutnya.
“Hei, kau tidak akan mendapatkan poin kalau kau tidak ikhlas mengerjakan ini. Ini membutuhkan hati yang murni dan kebaikan dari dalam dirimu. Kalau kau tidak percaya, kau boleh bertanya dengan malaikat yang ada di samping kananmu,” ucap Lisa memegang kemoceng dan kain lap untuk membersihkan vas-vas bunga dan guci yang menghiasi ruang tamunya.
“Huft, apa boleh buat. Aku akan melakukanya dengan ikhlas. Maafkan aku,” ujarnya menyesal.
Mereka berdua pun melakukan semuanya pekerjaan dengan rapi dan tidak ada pembicaraan. Sangat fokus untuk mengerjakan semuanya, apalagi dengan Doja, si hantu paling rajin yang pernah Lisa lihat. Lisa merasakan hal yang memang tidak biasa dengan Doja dan ingin menanyakan lebih lanjut kenapa dia bisa meninggal dan terjebak di dalam rumahnya ini. Walaupun sebenarnya Doja pernah cerita.
“Huft, akhirnya selesai juga ini rumah. Ternyata rumahmu besar juga. Aku sampai lupa seberapa besar ukuran rumah ini,” monolog Doja. Ia menaruh semua peralatan pembersih itu ke dalam gudang yang dekat dengan dapur. Doja langsung pergi ke teras belakang untuk duduk santai, merelaksasikan seluruh tubuhnya.
Lisa juga telah menyelesaikan beberesnya dan langsung menyusul Doja yang sudah terduduk di teras belakang. Melihat Doja terpejam seperti tertidur, Lisa mengurungkan niatnya untuk bertanya asal muasal Doja terjebak. Tapi tidak dengan Doja. Ia merasakan pergerakan seseorang yang mendekati dirinya dan duduk di samping dirinya, yaitu Lisa. Perlahan matanya terbuka dan ia pun menoleh ke arah Lisa yang masih mendongakkan kepalanya, memejamkan mata, dan menghirup udara dalam-dalam. Menikmati udara segar yang berhembus di halaman belakang itu.
“Cuaca hari ini sangat cerah. Apa kau tidak ada janji untuk bertemu denganmu?” tanya Doja mengikuti cara Lisa menghirup udara segar.
“Akan aku konfirmasi setelah ini. Kurasa aku memiliki janji temu lagi, tapi aku lupa jam berapa aku janjian. Tidak terlalu masalah, kalau aku telat. Bagaimana denganmu? Kau ingin bercerita?” tanya Lisa yang masih dengan posisinya.
...****************...
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments