Bab 17
Ting tong
Lisa terlonjak kaget seketika mendengar bunyi bel yang menggema sekali lagi. Ia pun bergegas untuk membukakan pintu.
“Hai..,” sapa seseorang dibalik pintu itu.
“Hai, mari masuk.” Lisa langsung mempersilahkan Direktur Choi masuk ke dalam rumahnya.
“Ternyata rumahmu besar juga. Tak salah sebenarnya kau memilih lokasi rumah ini. Jangkauan dari daerah ini mencakup banyak tempat, cukup sepuluh menit ke Itaewon.
Lisa tersenyum lalu menganggukkan kepala membenarkan apa yang dikatakan oleh Direktur Choi. “Kau benar, Direktur. Aku bahkan memiliki klien yang tinggal di daerah Itaewon. Mari, kita langsung masuk saja ke dalam. Aku sudah memasak Japchae. Semoga saja masih panas,” terang Lisa.
Mereka berdua pun langsung menuju ke arah mini bar yang terletak di bagian dapur. Lisa menyiapkan dua botol soju yang masih ada di dalam kulkasnya. Lalu bergegas mengambil gelas kecil dan meletakkannya di depan Direktur Choi.
Japchae salah satu makanan yang disukai oleh Lisa dan keluarganya. Entah kali ini ia memasak hidangan itu karena ia rindu dengan keluarganya. Banyak kenangan yang tercipta dan secara tak sadar melintas membayangi dirinya. Direktur Choi pun tahu akan hal ini. Dia pun menyukainya.
“Mari kita makan. Untung masih panas.” Lisa langsung mempersilahkan Direktur Choi.
Tanpa sungkan, Direktur Choi meraih sumpit dan memakannya dengan lahap. Dia sengaja untuk tidak makan malam sehabis bertemu dengan kliennya.
“Hemm, masakan kau tetap enak seperti biasanya, Lisa. Aku menyukainya.” Direktur Choi terkesan dengan hidangan sederhana yang disediakan oleh lisa.
Mereka pun makan dengan tenang dan diselingi dengan ngobrol ringan penuh dengan canda tawa.
Sementara di belahan dinding lain, Doja melihat penampakan yang entah bisa-bisanya ia merasakan geram yang tak terkira dengan adanya pemandangan di depannya. Ia menggeleng berusaha menyadarkan dirinya bahwa dirinya tidak pantas memikirkan bahkan tak berhak untuk merasa marah terhadap tuan rumahnya, Lisa. Lagian dia juga seorang hantu. Apakah pantas hantu menyukai seorang manusia? Tidak masuk akal. Tanpa berlama-lama, Doja pergi meninggalkan mereka yang masih asyik bercengkrama di meja mini bar itu.
“Bagaimana kabar dengan nona Mia?” tanya Lisa yang sudah menyelesaikan makannya dari tadi.
“Mia? Dia baik-baik saja. Hanya saja dia memiliki jadwal yang padat untuk syuting pengambilan gambar untuk majalah Vogue,” sahut Direktur Choi sambil menuangkan segelas soju ke gelas kosong Lisa dan dirinya sendiri.
“Baguslah kalau begitu. Kapan rencana pertunanganmu akan diresmikan menjadi pernikahan? Apa tidak terlalu lama untuk sebuah pertunangan?” tanya Lisa lagi. Bukan berarti Lisa ingin tahu hal pribadi Direktur Choi, namun Direktur Choi selalu bercerita apa pun terhadap Lisa.
“Kau tahu permasalahanku terhadap dirinya, Lisa. Aku masih belum merasakan feel yang sesungguhnya terhadap Mia. Dan Kau tahu sesuatu, kurasa aku belum menceritakan hal ini kepadamu.”
“Apa itu?” dengan ekspresi Lisa penuh tanya.
“Dia seperti menyembunyikan sesuatu dariku.”
“Kau hanya menduga-duga, Direktur. Aku percaya Mia adalah seseorang yang baik hati. Dia tidak akan mengkhianati dirimu walaupun dengan banyaknya aktivitas dan jadwal yang padat.” Lisa menguatkan dan meyakinkan Direktur Choi. Setahu dirinya, Mia memang wanita yang baik. Hanya sedikit perubahan yang dirasakan oleh Lisa, tapi itu bisa dikatakan hal yang wajar.
“Tidak. Tidak, Lisa! Kau tahu, setiap aku merasakan sesuatu yang aneh bahkan aku sempat ingin dijebak oleh rekan kerja dahulu, instingku selalu mengatakannya dengan benar. Dan itu tidak pernah meleset. Kau tahu pasti itu, Lisa!” tegasnya.
“Iya, benar. Aku tahu, tapi ini adalah calon istrimu. Masa kau menaruh curiga terhadap dirinya?”
...****************...
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments