Bab 6
Ting Tong...,
"Dasar hantu aneh!!" Lisa langsung beranjak ke arah pintu depan untuk melihat siapakah yang datang. Dia membiarkan televisinya menyala. Bukan karena apa, dia melihat hantu itu sedang asik tertawa riang, seolah-olah dia berada di kehidupan nyatanya.
Cekrek,
Pintu dibuka, terlihatlah seseorang yang berdiri bersama beberapa orang lelaki yang membawa peralatan pemotong rumput. Tidak salah lagi, itu adalah Pak Gun. Ia membawa para pekerja yang akan bertugas untuk membersihkan halaman belakang.
"Oh, Pak Gun. Silakan masuk," ajak Lisa. "Inikah pekerja untuk membereskan halaman belakang saya, Pak?" lanjut Lisa.
"Iya, Nona," jawab Pak Gun dan semua langsung masuk mengikuti langkah kaki Lisa menuju dapur. Dua orang yang dibawa oleh Pak Gun, disalah satu dari mereka ternyata dapat melihat hantu lelaki yang sedang tertawa nyaring.
"Merinding aku, Wan. Kamu gak denger apa-apa?" tanya salah satu mengajak ngobrol temannya.
"Denger apa? Orang suara televisi itu nyaring sekali. Kamu jangan mengada-ngada," sahut temannya yang cuek.
"Aku tidak mengada-ngada. Aku bahkan lihat ada cowok cakep duduk di ruang tamu yang kita lewatin itu, Wan," terangnya lagi.
"Sudah lah, kau diam saja. Kita harus ikutin Pak Gun dan Non Lisa," ujar Wawan salah satu temannya yang acuh.
Temannya ini pun kemudian diam dan sesekali menoleh ke arah ruang tamu. Tak sengaja, hantu lelaki itu menolehkan kepalanya tepat saat temannya itu melihat ke arahnya. Dan tak sengaja pula, hantu cowok itu menampakkan wajah yang imut dan tersenyum. Ada lesung pipinya lagi. Dia langsung terkejut, dan memalingkan wajahnya. takut terkesima. Haha terkesima dengan hantu lelaki. Sedangkan Lisa dan Pak Gun yang berjalan di depan sedang mengobrol santai.
"Lihatlah, Pak Gun..., saya sedikit takut untuk ini. Mana tahu ada ular di dalam semak yang tinggi itu," ujar Lisa. "Saya berharap ini akan selesai dengan cepat, Pak Gun. Dan terima kasih atas bantuan Pak Gun."
"Sama-sama Nona Lisa. Saya akan memastikan halaman belakang anda akan bersih," sahut Pak Gun. "Kalian berdua, cepat kemari," Panggil Pak Gun.
Para pekerja dua orang itu pun langsung menghampiri Pak Gun dan Nona Lisa yang sudah berdiri terlebih dahulu. Mereka berdua menundukkan kepala, memberi hormat.
"Kalian segeralah membersihkan halaman belakang ini. Sampai bersih," perintah Pak Gun.
"Baik," jawab mereka serentak. Mereka berdua langsung memasuki halaman belakang dan mulai menyalakan mesin pemotong rumput.
Pak Gun pamit undur diri untuk kembali ke kantornya. "Nona, saya izin melanjutkan pekerjaan saya di kantor, masih ada beberapa pekerjaan yang belum saya selesaikan, Nona."
"Baik, Pak Gun. terima kasih banyak atas kesediaan waktunya. Mari saya antar ke depan." Lisa dan Pak Gun langsung menuju pintu depan.
Pintu depan kembali ditutup. Saat melintasi ruang tamu, televisi yang tadi menyala, tidaklah terdengar suaranya. Lisa memeriksa ruangan itu, dan benar saja, hantu lelaki itu tertidur di sofa dengan nyamannya dan di depannya ada remote televisi.
"Kau pasti yang mematikan televisi ini. Sadar diri juga rupanya kau. Tapi... kau bisa menyentuh benda mati?" Lisa berdiri tepat ia berbaring dan menatap heran dengan remote televisi dan hantu lelaki itu.
Tak sadar, Doja membuka matanya perlahan, mengetahui bahwa dirinya sedang ditatap. Tetap saja dia membiarkan itu dan tidak memergoki Lisa sedang menatapnya.
Lisa beranjak dari sana, kembali ke dapur untuk membuat minuman segar untuk para pekerja yang sudah membantunya memangkas semak belukar di halaman belakang.
...****************...
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments