Keesokan hari nya naima pergi ke kampus yang ia tuju untuk daftar masuk di sana.
setelah daftar dan mengikuti rangkaian tes dan seleksi Naima pun di terima menjadi mahasiswa di kampus tersebut.
"Akhir nya gue bisa masuk kampus yang gue inginkan! Salah satu kampus terbaik di ibukota, "berbicara sendiri sambil lompat-lompat kegirangan.
Lalu Naima menelpon Ibu dan Bapak nya di kampung.
"Halo nak?"ucap ibu Naima yang langsung mengangkat telpon dari Naima.
"Ibu, Naima di terima di kampus yang Naima inginkan selama ini, Naima senang banget,"ungkap nya.
"Alhamdulillah, nak ibu ikut senang mendengar nya,"ucap Ibu Naima dalam telpon.
"Ibu bapak dimana? "tanya naima.
"Bapak sudah pergi duluan ke sawah, ini ibu mau nyusul soal nya Ibu masak dulu, buat nanti makan di sawah,"ungkap Ibu Naima.
"Naima kangen masakan nya Ibu "ucap Naima dalam telepon.
"Ya ampun nak, kamu baru aja beberapa hari di jakarta, udah kangen masakan buatan Ibu,"sahut ibu nya.
"Iya Bu, Naima berasa ingin makan semur jengkol! "ucap Naima.
"Nak, jangan terlalu sering makan jengkol, masa cantik-cantik mulut nya bau jengkol,"ucap Ibu Naima dalam telpon sambil tertawa, Naima pun ikut tertawa.
"Nak, udah dulu ya Ibu mau pergi ke sawah sekarang,"ungkap Ibu Naima.
"Ya Bu gak apa-apa, jangan lupa kasih tau Bapak Naima udah resmi jadi mahasiswa,"ucap Naima dalam telepon.
"Nak, Ibu tutup ya telpon nya, lalu Naima pun menjawab, "iya Bu"
"Gak bakalan langsung pulang akan jalan-jalan melihat pemandangan jakarta dulu,"gumam Naima.
Beda dengan di kampung tempat Naima tinggal, kalau di kampung menawar kan suasana alam yang asri. Pemandangan hamparan sawah yang hijau dan sungai yang begitu indah. Berenang di sungai dan menangkap ikan, main Arum jeram begitu mengasyikan. Menanam padi dan sayuran di sawah begitu menyenangkan apalagi pas datang waktu panen.
Pemandangan gunung dengan udaranya yang begitu menyejukkan, ditemani suara kicauan burung dan angin sepoi-sepoi
dan bunga yang bermekaran. Bebas dari polusi dan suasana nya tenang.
Sedangkan di ibu kota banyak gedung pencakar langit, taman-taman yang indah, hotel-hotel tinggi menjulang tidak terhitung lantai nya. Ada banyak wisata kuliner bahkan jika menginginkan suatu barang atau makanan sangat mudah di dapatkan! Asalkan punya banyak uang.
Orang kampung liburan nya ke kota dan orang kota liburan nya ke kampung.
Kembali lagi ke cerita, Naima yang sedang melihat pemandangan ibu kota.
"Brak!"
"Gubrak..!!"
"Aduh sakit!"pekik Naima.
Lutut Naima menyentuh jalanan sampai berdarah tas terjatuh dan isi nya pun berserakan jatuh ke bawah.
"Auwh! "Naima meringis kesakitan.
Efek kurang fokus karena terpesona melihat pemandangan ibu kota tanpa sadar siapa yang ada di depan nya. Tidak sengaja Naima bertabrakan dengan sesosok pria.
"Lo enggak apa- apa? pria tersebut bertanya dan menatap wajah Naima.
"Dak,dig,dug!"
Bunyi jantung Naima berdegup kencang.
"Albarkhoya, senang banget karena kita bisa bertemu lagi,"gumam Naima.
"Sorry Lo tidak apa- apa? "tanya Khoya.
"Lutut gue berdarah? "jawab Naima
"Tunggu sebentar, "Khoya pergi membeli obat.
"Khoya gue kangen banget, tapi kenapa di lihat dari raut wajah nya seperti tidak mengenali gue,"Naima berbicara sendiri.
Khoya telah membeli obat untuk mengobati luka Naima.
"Sini gue obati, tahan ya pasti agak sedikit perih?"ucap Khoya sambil menatap wajah Naima.
"Perih banget! "ucap Naima yang sedang di obati, meringis kesakitan.
"Maaf ya? gue enggak sengaja nabrak lo"ucap Khoya.
"Tidak kok, gue yang salah karena gue yang kurang fokus jalan nya,"sahut Naima.
"Apakah kita pernah bertemu sebelum nya?"tanya Naima.
"Seperti nya kita baru bertemu sekarang"ucap Khoya menjawab dengan santai nya.
"Drrt, drrtt, drrtt" suara getaran handphone.
"Iya sayang sebentar lagi aku ke sana tunggu ya?"khoya bicara ketika sedang menelpon.
Raut wajah Naima penuh kekecewaan, kenapa tidak karena Khoya tidak mengenali nya. Terus mendengar kata sayang. Naima yakin itu adalah pacar nya Khoya.
"Maaf ya?" gue harus pergi sekarang, lo tidak apa-apa kan gue tinggal sendiri? "tanya khoya sambil menatap Naima.
"Melihat orang ini kenapa gue merasa pernah saling kenal sebelum nya, membuat hati bergetar,"gumam Khoya.
"It's ok santai aja, lagian dari tadi gue emang sendiri "jawab Naima ketus.
Belum sempat kenalan khoya langsung pergi meninggal kan Naima.
"Ternyata dia tidak mengingat gue, apa gue memang tidak ada artinya di hati lo. Sampai lo tidak mengenali gue lagi, tapi it's ok mulai sekarang gue akan move on. Disini pasti banyak cowok ganteng nya, pasti ada juga yang ketampanan nya mirip oppa-oppa Korea, "gumam Naima lirih.
Naima pun pulang ke mess restoran tempat dia akan bekerja, sesampai nya di kamar Naima menangis karena kecewa betapa tidak karena bertahun- tahun Naima terus memikirkan cinta pertama nya.
"Albarkhoya" cinta pertama saat sekolah SMP tapi begitu bertemu kembali dia tidak mengingat nya. Albarkhoya dia adalah cinta pertama Naima, Albarkhoya pernah bersekolah di tempat yang sama dengan Naima yaitu di kota kelahiran Naima, walaupun Naima tinggal nya di kampung, tapi Naima bersekolah di kota dengan jarak tempuh yang sangat jauh.
Walaupun tidak lama, hanya satu tahun saja Khoya sekolah di tempat yang sama dengan Naima. tapi menurut Naima satu tahun itu berarti walaupun mereka berpacaran selama 5 bulan tapi Naima tidak bisa move on, menurut Naima Khoya cowok yang sangat baik, cowok idaman nya Naima, badan nya tinggi, kulit nya putih, hidung nya mancung pokok nya mirip oppa-oppa Korea dan karismatik juga.
Naima sampai bucin, Naima pun cantik, putih, tinggi semampai rambut nya yang lurus terurai dan tubuh nya begitu wangi.
Bahkan teman Naima yang bernama Agung beberapa kali menyatakan cinta, selalu di tolak karena yang ada di dalam hati nya Naima yaitu khoya hingga sampai saat ini
karena Naima terlalu bucin.
"Albarkhoya" cowok tampan baik hati kaya raya pintar, idaman semua cewek di sekolah.
Sedangkan Naima hanya anak sederhana hanya anak petani, pulang sekolah pun Naima selalu membantu orang tua nya berjualan sayur di pasar.
Naima merasa Albarkhoya dengan diri nya tidak sepadan, Naima pun orang nya pintar, cewek pekerja keras, sampai Albarkhoya pun mengagumi Naima. Albarkhoya pun sering memperhatikan Naima bahkan dia mengacuhkan cewek-cewek yang berusaha mendekati nya. Hanya Naima lah cewek yang membuat Khoya terpesona dengan kecantikan dan kepintaran nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Miutami Rindu
Maaf baru mampir lagi😁 semangat nulisnya🤗
2023-07-21
0
scabious97
kasihan Naima, ketemu cinta pertama malah patah hati,.
2023-07-12
1