"Perkenalkan nama saya Kevin Ardiansyah, biasa di panggil Kevin. Saya pindahan dari sekolah xxxxx" dengan suara baritonnya yang tegas Kevin memperkenalkan dirinya di depan kelas itu
Beberapa murid perempuan yang ada di dalam kelas itu terpukau bahkan mereka terus memandang Kevin dengan penuh kekaguman, namun tidak dengan Raya ia biasa saja apalagi saat ini ia tengah kesakitan akibat luka lecetnya.
"Silahkan duduk di bangku yang kosong" ujar Pak Rahmat pada Kevin
Kevin hanya mengangguk dan memasang wajah dinginnya lalu berjalan ke bangku paling belakang dan paling pojok, setelah ia duduk Pak Rahmat memulai mata pelajaran pagi itu seperti biasa.
Waktu berjalan seakan sangat cepat hingga tak terasa bunyi bel panjang tanda waktu istirahat, semua guru yang masih berada di dalam kelas segera mengakhiri mata pelajaran mereka lalu keluar dari ruang kelas.
Setelah guru keluar, baru seluruh murid berhamburan keluar kelas menuju tempat favorit mereka masing-masing seperti taman sekolah, perpustakaan, kantin atau hanya duduk-duduk di koridor sekolah.
Raya yang biasa membawa bekal jadi tak pernah keluar kelas dan memilih memakan bekal di dalam kelas, begitu juga dengan Fatma namun Raya baru teringat bekal yang di bawa pagi ini masih berada di dalam jok motor.
"Fat, temenin aku ambil bekal dulu di motor" kata Raya setelah ingat bekalnya belum terbawa
"Ayo"
Raya dan Fatma pun segera keluar dari kelas mereka, berjalan beriringan di koridor sekolah meski Raya berjalan sedikit tertatih-tatih tapi Fatma tetap menyeimbangi agar Raya tak ketinggalan dan seperti biasa ketika dua sahabat itu lewat
Para murid laki-laki akan menatap mereka dengan kagum dan terpesona akan kecantikan yang di miliki Raya dan Fatma, bukan hanya cantik mereka berdua juga di juluki QUEEN SMART karena mereka berdua sering mengharumkan nama sekolah mereka.
Dengan sering menang setiap kali ikut olimpiade bahkan pernah menjadi perwakilan sekolah olimpiade ke luar negeri, tapi meski seperti itu Raya dan Fatma tidak besar kepala atau pun angkuh mereka tetap bersosialisasi dengan semua murid di sekolah tersebut.
Bahkan Raya dan Fatma lebih menampakan kesederhanaan padahal semua murid tau bahwa Raya adalah anak pemilik perusahaan skincare terbesar di kota A, begitu juga dengan Fatma anak pemilik restoran bintang lima.
Disitulah mengapa semua para murid laki-laki jadi kagum dengan Raya dan Fatma, tapi sayang tak ada satu pun murid laki-laki yang bisa menaklukan hati mereka karena selama ini Raya dan Fatma telah berprinsip untuk fokus sekolah.
Raya dan Fatma pun tiba di parkiran motor, kemudian Raya segera membuka jok motor matic miliknya dan mengambil bekal yang di siapkan sang mama pagi tadi setelah mengambil itu mata Raya tertuju pada seseorang yang tengah duduk di motor CBR 250R.
Deg
"Jangan bilang motor itu milik dia" gumam Raya sembari membolakan kedua matanya
Tanpa aba Raya segera melangkahkan kaki lebih lebar seakan sakit di kakinya telah hilang, Fatma yang melihat Raya berjalan begitu cepat jadi kebingungan lalu mengejar Raya yang entah mau kemana.
Plak
Suara tamparan itu terdengar sangat nyaring, semua murid laki-laki yang tengah mengobrol dengan Kevin terkejut apa yang di lakukan oleh Raya barusan karena selama ini mereka tidak pernah tau sisi lain Raya yang sangat berani dengan laki-laki.
"Jadi kamu laki-laki gak tanggung jawab yang sudah menabrak aku tadi pagi, bukannya minta maaf malah pergi begitu saja" kata Raya meluapkan kemarahannya karena pagi tadi tertunda
Kevin hanya diam sembari mengelus wajahnya yang habis kena tampar oleh Raya barusan, ia pun tak menyangka perempuan di hadapannya berani juga dengannya padahal selama ini tak ada satu pun yang berani dengannya.
Karena Kevin adalah ketua geng motor di kota A yang di takuti semua orang, bahkan musuh ketua geng motor yang lain akan mati kutu jika Kevin sudah turun tangan dan saat ini justru ia telah di tampar oleh seorang perempuan.
Andai Raya laki-laki mungkin detik itu juga Kevin akan membalas perbuatan Raya barusan bahkan bisa mengirim Raya ke kuburan atau rumah sakit, Kevin masih diam tak bergeming karena ia sadar ia memang salah namun ia gengsi untuk minta maaf.
"Udah Ray, malu di lihatin semua orang. Entar guru lihat kamu bisa kena kasus apalagi kita masih di lingkungan sekolah" kata Fatma menarik tangan Raya agar menjauh dari situ
Raya yang tadi marah akhirnya merendamkan kemarahannya saat mendengar Fatma bicara soal kena kasus, Raya tentu tak mau namanya yang selama ini populer dengan segala kebaikan menjadi buruk hanya satu kesalahan.
Lalu Raya dan Fatma pergi dari parkiran tersebut dan memilih kembali ke kelas, selama Raya dan Fatma melangkahkan kaki menjauh dari parkiran Kevin terus memandang kepergian Raya yang membuat ia tersenyum penuh arti.
.
.
Pulang sekolah Raya tidak langsung pulang ke kediaman orang tuanya melainkan pergi ke tempat les privatnya, namun saat di perjalanan hendak menuju les privat ada segerombolan anak motor menghadang jalan Raya membuat Raya terpaksa menghentikan laju motornya.
"Mau apa kalian" bentak Raya pada semua anak geng motor yang menghadang jalannya
Satu pun anak geng motor itu tak ada yang bersuara dan justru salah satu dari mereka turun dari motor yang semuanya memakai motor CBR 250R, lalu berjalan mendekati Raya tanpa melepas helm yang ada di kepalanya.
Semakin laki-laki yang memakai helm itu mendekat, semakin membuat Raya sedikit gemetar ketakutan karena ini pertama kali ia di perlakuan hal seperti ini dan selama ini hidupnya damai-damai saja namun mengapa hari ini terasa begitu sial.
Dari habis di tabrak belum lagi harus satu kelas dengan laki-laki yang membuatnya selalu naik darah, dan saat ini justru ia di hadang beberapa motor CBR 250R padahal ia merasa tak ada musuh selama ini.
"Tunggu, jangan bilang ini rombongan si manusia nyebelin itu" gumam Raya dalam hati seperti mengenali laki-laki yang kini berdiri di hadapannya
"Kenapa, kamu takut. Bukannya tadi berani menampar aku di depan umum, sekarang kemana nyali kamu" kata Kevin sembari membuka helm yang ada di kepalanya dan tersenyum smirk
"KAU"
Raya hendak melayangkan tamparan lagi namun belum tangan itu mendarat lagi di pipi mulus milik Kevin, Kevin sudah memegang tangan Raya sembari menatap Raya dengan intens bahkan lebih ke menyeramkan membuat Raya ketakutan.
"Kamu perempuan pertama yang berani menampar aku dan kamu perempuan yang pertama kali membuat masalah dengan aku" kata Kevin menekan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments